Share

Istri kedua

Author: Vivohilolove
last update Last Updated: 2024-12-12 17:47:37

"Dimas, apa-apaan sih pertanyaan kamu itu? Kok, kamu kaya gak ngerti sama keadaan Papa dan Mama yang gak bisa nolong kamu waktu itu. Soal Sinta? Ya mana Mama Papa tau, kalau tuh anak kuliahnya gak bener. Orang dulu adekmu yang kekeuh mau kuliah kedokteran.

Mama dan Papa kira selama dia mau, Sinta bakal mampu ngikutin pelajaran akademisnya, meski awalnya masuk emang harus pake jalur nyogok.

Dimas, jangan pernah bilang kalau Mama gak sayang kamu. Kalau Mama gak sayang, mana mungkin Mama mau restuin kamu nikah siri sama si Cika jabl*y itu. Gara-gara kamu, Mama harus ikutan nyembunyiin status kamu yang udah nikah lagi itu dari Ara dan semua orang!

Kalau gak inget kamu itu anak Mama dan udah ngehamilin tuh mantan pacar kamu yang lont*, udah Mama bejek kamu dan gak akan Mama dan Papa kasih warisan.

Biar istrimu kampungan begitu, seenggaknya mantu Mama yang nyebelin itu, anak perempuan baik-baik dan dari keluarga baik-baik. Udahlah, Mama mending masuk ke kamar! Pusing kepala Mama mikirin kam
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Ara Di jual?

    "Astagfirullahal' adzim. Astagfirullah, astagfirullah" gumam Ara terus beristighfar meminta ampun kepada yang maha kuasa setelah dia tersadar jika dirinya terlalu di liputi emosi hingga tidak sadar menaikkan nada suaranya di depan sang suami."Ya, Allah, hamba khilaf, ya Allah. Hamba tidak bermaksud durhaka kepada suami hamba" lirih Ara dengan wajah tertunduk dan terisak di atas lantai dingin. Lantai yang menjadi saksi bisu ketika dia menjerit dan berteriak di depan suaminya, melampiaskan semua kekesalan hatinya yang selama ini dia tahan. "Ya, Allah. Maafkan hamba, ya Allah. Hamba tidak bermaksud durhaka kepada suami hamba, hiks" lirih Ara kembali. Ara terus menangis sampai dirinya merasa lelah. Lelah karena batinnya terus tersiksa dan di lukai oleh kata-kata pedas suaminya dan ibu mertuanya."Mas, sampai kapan kamu tidak mau menerimaku menjadi istrimu sepenuhnya? Mas, apa salahku, hiks" lirih Ara dengan suara bergetar putus asa. Dia sudah berusaha menjadi yang terbaik. Menjadi yan

    Last Updated : 2024-12-12
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Terungkap

    Ara masih terduduk sedih di tempatnya, dengan pikiran yang melayang mengingat memori masa lalu.Wajah dan suara abahnya yang begitu berat, penuh penyesalan, namun enggan mundur dari perjodohan yang sudah di lakukan."Demi Allah, tidak pernah Abah berpikir untuk menjualmu, Ara. Untuk apa Abah melakukan itu, di saat Abah sendiri masih mampu untuk mengurusmu sebagai anak perempuan Abah satu-satunya.Hati Abah juga berat untuk melakukan ini. Abah hanya ingin menjalankan wasiat mendiang kakekmu. Mungkin wasiat ini memang bisa di batalkan, tapi itu berarti Abah melanggar janji Abah kepada mendiang kakekmu.Sebagai seorang laki-laki dan seorang anak, Abah malu jika tidak bisa mewujudkan keinginan kakekmu, di tambah Abah sudah berjanji. Selain itu, ternyata keluarga Buwono yang datang sendiri untuk menagih janji atas wasiat perjodohan yang pernah di sepakati di antara kedua keluarga.Meski begitu, Abah janji sama kamu, Ara. Abah janji akan mencarikan jodoh yang terbaik untukmu. Jika Dimas pri

    Last Updated : 2024-12-12
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Pergi

    Plak!"M-mas, kamu kok diem aja! Tuh mbak Ara pergi tau! Bu-bukannya di kejar!" ujar Sinta yang lebih dulu tersadar dari keterkejutannya, memukul lengan kakak sulungnya untuk segera mengejar kakak iparnya sebelum semuanya semakin kacau.Dimas mengerjapkan mata, menatap linglung adiknya, sebelum akhirnya melangkah pergi untuk mengejar istrinya.Langkahnya terhenti sejenak di depan pintu rumah, berbalik menatap adiknya tajam saat dirinya sadar jika Ara mengetahui perselingkuhan dan pernikahan sirinya akibat mulut adiknya yang tidak sengaja membongkar tingkah buruknya di belakang Ara."Urusan kita belum selesai! Mas bakal kasih pelajaran sama kamu setelah urusan Mas sama Mbak ipar kamu selesai!" peringat Dimas menatap tajam adiknya.Sinta meneguk ludah kasar, rasa takut mulai membanjiri hatinya ketika melihat raut kemarahan di wajah kakak sulungnya. Dia memegang tasnya erat, enggan mengakui kesalahan atau-pun kekalahan.Sinta mendongakkan wajahnya angkuh, memberanikan diri membalas ucapa

    Last Updated : 2024-12-12
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Ingin Lepas

    "Astagfirullah. Astagfirullahal' adzim. Ya Allah. Ya Allah, hamba gak kuat ya Allah. Astagfirullah. Ibu, Abah, Mas , Ara mau pulang! Ara udah gak kuat lagi terus berada di dekat Mas Dimas. Mas Dimas bukan suami yang baik lagi.Astagfirullahal'adzim!" batin Ara menangis pilu sepanjang jalan ketika dia baru saja mendengar ucapan adik iparnya yang begitu menyakiti hatinya.Ucapan di mana adik iparnya dengan lantang menyebutkan kesalahan suaminya yang selama ini lakukan di belakang punggungnya.Perzinahan, menghamili wanita lain dan menikahi wanita itu adalah hal yang paling tidak bisa di terima oleh dirinya.Lagi-lagi banyak hal berkecamuk di dalam pikirannya, tentang apa salah dan kurangnya dia sebagai seorang istri.Dia selalu berusaha taat kepada suaminya sebaik mungkin, meskipun suaminya selalu menjadi sosok yang menyakiti hatinya.Tidak terkecuali, saat dirinya di suruh diam di rumah oleh sang suami, ketika abahnya berada di rumah sakit sedang meregang nyawa.Tidak pernah dia memban

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Kemarahan

    Tuuuuut Tuuuuut"Nomor yang anda tuju, tidak bisa di hubungi!" "Si*l! Di mana sih kamu, Ara! Benar-benar pembangkang! Suami telepon malah di matiin! Durhaka! Pergi gak izin, juga gak bilang-bilang! Malah ngasih kunci ke tetangga. Bikin malu aja! Aaaargh" teriak Dimas geram, ingin sekali membanting ponselnya jika tidak ingat ponselnya adalah merk mahal dan keluaran terbaru."Aaargh! Si*l! Si*l! Si*l!" teriak Dimas frustasi menjambak rambutnya, melempar dan menendang barang yang ada di dekatnya.BrakBughPrang Pyar!Dimas menendang kursi dan meja, melempar bantal sofa, vas bunga keramik-pun tidak lolos dari jangkauan tangannya hingga terlempar ke dinding lalu hancur berkeping-keping, menimbulkan suara nyaring. "Araaaaa, kamu gak boleh pergi! Gak boleh pergi! Kamu gak boleh pergi tanpa izin aku! Aku gak ridho, Ara! Berdosa kamu! Berdosa kamu jadi perempuan!" teriak Dimas geram dengan nafas tersengal penuh rasa amarah dan frustasi.Gigi Dimas bergemalatuk, dengan mata menajam, mencoba

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Mengadu

    Perjalanan pulang ke kampung halaman ditempuh Ara dengan mengunakan taksi selama tiga jam.Ara lebih memilih menaiki taksi daripada menaiki bus, meski dia harus merogoh kantongnya lebih dalam sebab biayanya lebih mahal.Dia ingin segera sampai di rumah sakit tempat ibunya dirawat dan menghindari kemungkinan bertemu Mas Dimas yang mungkin akan memaksanya pulang dan melarangnya menjenguk ibunya."Kita sudah sampai, Neng. Ini rumah sakit yang Neng maksud kan? Namanya sudah benar, jadi sepertinya tidak salah" ujar supir taksi kepada wanita muda di belakangnya.Dia menatap dengan prihatin ke arah wanita muda yang sepanjang perjalanan terus menangis. Mungkin wanita muda ini terlalu bersedih karena memikirkan kerabat yang dirawat di rumah sakit ini, pikirnya.Ara tersentak dari lamunannya, sambil tangannya mengusap air mata yang terus mengalir. Dia menoleh dan melihat papan besar dengan logo dan nama rumah sakit tempat ibunya dirawat.Jika ibunya masih dirawat di sini dan dia tidak salah tem

    Last Updated : 2024-12-14
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Aduan Dimas

    "Mas, bisa minta tolong untuk menghubungi mbak Ara agar datang menjenguk ibu? Ibu terus memanggil namanya. Bahkan almarhum Abah juga sempat memanggil mbak Ara sebelum beliau meninggal. Mungkin kehadiran mbak Ara bisa membantu kesembuhan ibu. Apa Mas Reno gak bisa mengatur agar mbak Ara bisa datang?Atau, jika Mas tidak bisa, mungkin Bima bisa diizinkan untuk menjemput mbak Ara? Siapa tahu dengan kehadiran Bima, mbak Ara bersedia datang ke sini dan Mas Dimas mengizinkan mbak Ara pulang untuk jenguk ibu" ujar Bima, sambil menatap ibunya yang terbaring lemah di balik jendela kaca yang memisahkan ruang ICU tempat mereka berada.Reno menghela nafas berat, matanya ikut menatap tubuh lemah ibunya yang terbaring di atas ranjang dengan banyak selang tertempel di tubuh wanita paruh baya yang sedang tidak sadarkan diri itu."Bukan mbak Ara-mu tidak ingin datang ke sini Bima. Kau tau sendiri jika..." ucapan Reno terhenti, lalu menghirup nafas dalam sebelum berujar kembali."Kakak iparmu tidak meng

    Last Updated : 2024-12-16
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Membela Ara

    "Itu Mas Dimas ya, Mas? Kasih ke Bima, Bima mau ngomong sama Mas Dimas" ujar Bima kepada kakak sulungnya ketika melihat Mas Reno hanya diam dengan ponsel yang masih menempel di telinga. Reno memberi isyarat tangan, menempelkan jari ke bibirnya, meminta adiknya untuk diam sementara dan tidak mengganggunya saat dia sedang mendengarkan keluhan Dimas tentang adik perempuannya. "Mas! Kamu dengerin aku enggak sih! Aku enggak mau tau! Pokoknya kalau Ara sudah sampai sana, Mas Reno harus segera mengantarkan Ara kembali ke rumahku! Aku tidak merestui istriku pergi tanpa izin dariku setelah dia membuat ibuku menangis!" ujar Dimas terdengar kesal dari seberang telepon.Reno menipiskan bibirnya, menjawab Dimas dengan acuh tak acuh meskipun di dalam hati dia sangat kesal kepada adik iparnya. Dia ingin berteriak, ingin membalas perkataan Dimas yang seolah-olah merendahkan martabat adiknya dengan menyebutnya sebagai istri yang tidak taat dan membangkang."Mas mendengar apa yang kamu katakan, Dim

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 52

    "Ara memang keterlaluan! Begitu juga dengan keluarganya! Apa maksud mereka tidak memberitahu kita tentang kematian ibu Widya? Apa mereka sengaja ingin mempermalukan kita dan membuat kita seperti orang bodoh di mata orang lain?!Dimas itu masih suami Ara. Mereka benar-benar tidak memberi wajah kepada anak kita! Masa Dimas harus tau tentang kematian ibu mertuanya dari orang lain! Ara memberitahu tentang keadaan ibunya kepada tetangga yang tidak ada hubungan keluarga dengannya. Sedangkan Dimas dan kita sebagai keluarga mertuanya, tidak ada satu-pun yang diberitahu tentang kabar sebesar ini! Lihat aja nanti kalau ibu bertemu dengan Ara! Ibu tidak akan membiarkan dia lolos sebelum memberikan penjelasan atas apa yang dia dan keluarganya lakukan kepada kita!" kesal Bu Salamah terus mengomel sepanjang jalan ketika dia sedang menuju ke rumah menantunya di kampung. Pak Doni yang sedang menyetir mobil, menatap istrinya sekilas dengan pandangan acuh tak acuh."Kalau kamu buat masalah di rumah A

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 51

    "Mas Dimas sudah pulang? Ibu turut berduka cita atas meninggalnya ibu mertua, Mas. Bagaimana dengan Mbak Ara? Apa beliau masih di kampung halaman? Tolong sampaikan salam ibu jika Mas Dimas berkomunikasi atau bertemu dengan Mbak Ara" ujar Bu Siti, tetangga Dimas yang pernah membantu Ara saat ia meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan Dimas. Dimas yang baru saja keluar dari mobilnya setelah memarkir, terdiam sejenak mendengar ucapan Bu Siti yang tiba-tiba muncul dan mengucapkan hal yang tidak terduga.Dia menatap Bu Siti dengan linglung."Tadi Ibu Siti bilang apa?" tanyanya dengan raut bingung. Kini giliran Bu Siti yang tampak bingung."Loh, bukankah ibu mertua Mas yang kemarin sakit itu telah meninggal dunia? Ibu hanya ingin menyampaikan belasungkawa atas kepergian ibu mertua Mas Dimas, sekaligus ibu dari Mbak Ara" ujarnya.Dimas menatap Bi Siti dengan raut wajah yang semakin bingung."Ibu mertua saya meninggal? Kapan?" tanyanya, terdengar kebingungan karena tidak mengetahui apa-apa. Bi

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 50

    "Ara, siapkan air hangat untuk mandi!" "Ara, handukku mana? Tolong ambilkan, aku lupa bawa!" "Ara, buatkan kopi untukku!" "Ara, sarapannya mana? Aku mau berangkat kerja! Sudah siang ini!" "Ara, kaus kakiku di mana? Kamu biasanya menyimpannya di mana? Letakkan dengan benar dong, bikin pusing saja. Kalau begini, aku susah mencarinya!" "Ara, kenapa sepatuku belum disemir? Lihat, kotor kan? Kamu sengaja ingin melihat aku kumel!" "Ara, aku mau makan ayam rica siang ini! Jangan lupa buatkan!" "Ara!" "Ara!" "Ara!" Dimas mengerang kesal ketika dia menyadari bahwa sejak bangun hingga hendak pergi ke kantor, bahkan saat bekerja, dia selalu tanpa sadar memanggil nama istrinya. Dia bahkan menghubungi dan mengirim pesan kepada istrinya, namun semuanya berakhir tanpa tanggapan, karena Ara sudah tidak ada lagi di sisinya. Istrinya bahkan tidak mau repot menanggapi semua panggilan, pesan, dan telepon yang dia kirimkan.Dimas mengerang frustasi saat bekerja tanpa sadar selalu mengingat istr

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 49

    Bu Dewi dan Pak Salim terdiam, saling menatap satu sama lain ketika mendengar ucapan putra mereka. Bu Dewi menatap putranya yang kini terdiam setelah mengajukan pertanyaan kepada dia dan suaminya. "Kalau kamu tanya Ibu, Ibu tidak keberatan jika menantu Ibu seorang janda atau bukan. Rumah tangga itu rumit, kadang-kadang jika tidak kuat menghadapi badai, bisa karam. Dalam rumah tangga, ada dua orang yang menjalaninya, yaitu sepasang suami istri. Sama seperti rumah tangga Ibu dan Bapak kamu. Kalau kami bertengkar, kadang-kadang Ibu yang salah, kadang-kadang juga disebabkan oleh Bapak kamu.Ibu yakin bahwa rumah tangga Ara dan suaminya tidak jauh berbeda. Namun, pertengkaran rumah tangga yang disertai penindasan, apalagi campur tangan mertua, jika Ibu menjadi Ara, tentu Ibu tidak akan tahan. Ibu pasti akan meminta cerai daripada harus mati berdiri karena makan hati. Jadi, Handi, janda atau tidak, Ibu lebih melihat kualitas, kecocokan, dan karakter calon istri kamu. Jika dia memenuhi k

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 48

    "Jadi, Ara mau cerai dari suaminya?" tanya Pak Salim, menanggapi cerita istrinya yang terus berbicara sejak pulang dari rumah duka orang tua Ara. Bu Dewi mengangguk."Iya, Pak. Tadi ibu tidak sengaja mendengar dari Bima. Dia marah ketika ada saudara jauhnya yang menanyakan keberadaan suami Ara dan keluarganya.Sepertinya Bima sangat tidak menyukai iparnya itu, bahkan mengancam saudara jauhnya itu agar tidak membahas suami Ara di depan kakak perempuannya karena kakaknya itu ingin bercerai sebentar lagi" Bu Dewi menoleh ke Handi, putranya yang sedang mengemudi."Benar Han, bahwa Ara ingin bercerai dari suaminya?" tanyanya untuk memastikan.Handi menatap ibunya dari balik kaca spion sambil mengangkat bahu, seolah-olah tidak tahu apa-apa."Bu, kenapa malah tanya aku? Tadi kan Ibu dengar sendiri dari Bima. Kenapa tidak langsung tanya saja ke Bima?" ujarnya mencoba mengelak. Handi terdiam sejenak, sebelum melanjutkan ucapannya kembali."Aku ini hanya teman lama Ara dan keluarganya, tidak leb

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 47

    Dimas pulang dengan linglung dari rumah kedua orang tuanya. Dia memarkirkan mobilnya asal lalu masuk ke dalam rumahnya sendiri.Tok Tok Tok"Assalamualaikum, Ra! Ara, buka pintunya!" ujar Dimas belum menyadari jika istrinya kini sudah tidak berada lagi dirumah. Kekalutan hatinya sejenak menutupi pikirannya.Tok Tok TokDimas masih mengetuk pintu rumahnya sekali lagi sambil memanggil nama istrinya."Assalamualaikum! Ara, Mas sudah pulang! Buka pintunya!" ujar Dimas sambil bersandar di kusen pintu depan tubuhnya yang layu. Tok Tok Tok"Ara, kamu dimana sih?! Mas lagi kesel sama Papa dan Mama, jadi kamu jangan membuat Mas makin kesel!" ujar Dimas saat ini sudah menggedor pintu rumahnya sendiri dengan keras.Dimas terus mengetuk pintu sambil menggerutu ditempatnya karena istrinya tidak kunjung membuka pintu, hingga tiba-tiba dia tertawa frustasi ketika menyadari istinya tidak akan pernah membuka pintu untuknya lagi sebab Ara tidak ada di rumahnya ini. Dimas tertawa jengkel menggebrak p

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 46

    Dimas menatap Papanya terkejut, begitu pula dengan Shinta yang tidak menyangka jika kakak sulungnya bukanlah kakak kandungnya. Atau jangan-jangan...Shinta menatap Papanya dengan tatapan bertanya dan mata memerah."Pah, kalau Mas Dimas bukan anak Papa, terus Shinta? Apa Shinta juga bukan anak Papa?" tanyanya dengan suara serak.Sungguh dia sedih jika membayangkan bahwa dirinya bukan anak dari Papanya, karena selama ini, dibandingkan Dimas sang kakak, dia yang paling dekat dan disayang oleh sang Papa. Dia tidak ingin kasih sayang itu akhirnya berakhir karena identitasnya yang ternyata bukan anak Papanya juga terungkap.Shinta menatap Papanya dengan raut sedih dan rumit.Pak Doni menatap Shinta yang berada disebelahnya."Mana mungkin kamu bukan anak Papa! Muka dan semua yang ada di badan kamu ini warisan Papa! Orang-orang juga tau walau mata mereka lagi merem, kamu itu anak Papa! Jadi jangan ngomong yang macem-macem. Papa enggak suka kamu mikir juga kalau kamu bukan anak Papa! Anak Papa

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 45

    Bu Salamah melotot saat mendengar ucapan suaminya. Dia menoleh menatap Dimas kesal karena putranya ini sepertinya suka sekali membuat keributan disituasi panas seperti saat ini. Bu Salamah berbicara gugup kepada suaminya dengan wajah memucat."P- pah, maafin Dimas yang udah ngomong keterlaluan. Dimas enggak bermaksud ngomong sembarangan, apalagi tentang Papa dan Shinta. Dimas cuma lagi kesel aja, jadi dia bicara sedikit tidak sopan dengan Papa. Dimas dan Mama baru aja pulang setelah perjalanan jauh. Dimas dan Mama masih lelah, jadi emosi kami masih tidak stabil, terutama Dimas yang nyetir mobil pasti lebih capek. Be-belum lagi Dimas kemarin malam ada dikantor polisi dan dipenjara. Papa juga tadi liat kan, kalau Dimas tadi baru aja dihajar sama Reno? Pah, liat anak kita udah babak belur. Omongan Ara sebelumnya juga enggak enak buat di denger sama Dimas atau kita sendiri. Jadi Mama tolong sama Papa untuk tidak mengambil hati ucapan Dimas dan maklumi sikap anak kita untuk saat i

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 44

    "Ren, aku harap kamu enggak tersinggung. Tapi aku mau tanya, apa kamu sudah menghubungi pihak keluarga suami Ara untuk mengabarkan kematian ibumu? Ara dan suaminya masih belum resmi bercerai, jadi bagaimana-pun pria bernama Dimas itu masih menjadi menantu di keluargamu. Apa kamu tidak ingin memberitahunya tentang kabar duka ini? Aku tau ini bukan urusanku. Aku juga enggak berhak ikut campur. Hanya saja...Ren, jangan sampai kamu enggak mengabari mereka, atau kamu dan keluargamu yang nantinya terkena masalah. Mengingat tabiat suami Ara waktu itu, aku takut Dimas malah menyalahkan Ara kembali karena hal sepenting ini, pria itu dan keluarganya tidak diberitahu" ujar Handi kepada Reno yang kini masih duduk terdiam dengan jenazah ibu Widya di semayamkan tidak jauh dari mereka, di tutupi kain jarik berada di tengah ruangan.Dokter Handi bahkan bisa melihat Ara yang bersedih dipelukan ibunya dan para ibu-ibu yang lain, yang sedang ikut berduka cita.Reno tersenyum kecut, menatap jenazah ibu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status