Share

Disalahkan

Author: Vivohilolove
last update Huling Na-update: 2024-12-16 23:00:38

"Astagfirullah. Kok jadi kaya gini sih Pah! Mama enggak mau! Mama enggak terima kalau Ara dapet tanah sama restoran yang harusnya jadi milik kita! Rumah Dimas juga! Enggak! Mama enggak mau! Mama enggak rela! Apa-apaan itu! Mama enggak ridho!" ujar Bu Salamah sambil memegang kepalanya yang terasa semakin pening ketika mendengar penjelasan suaminya.

"Dimas juga enggak rela! Itu semua milik Dimas, bukan punya Ara!" sahut Dimas menimpali ucapan ibunya dengan tangan yang membawa segelas air minum, berjalan ke tempat Papa dan Mamanya berada.

Pak Doni mendengus ketika mendengar ucapan anak dan istrinya."Kalau enggak rela, makanya jangan berulah!" ujarnya kesal.

Bu Salamah melotot."Pah! Mama dan Dimas enggak berulah! Ini semua gara-gara Ara!" jawabnya mengelak masih mencoba membela diri.

"Iya, Pah! Kita enggak salah! Semua ini salah Ara!" timpal Dimas tidak terima di salahkan, terutama oleh Papanya.

Pak Doni menggeram kesal, menatap istri dan anak sulungnya tajam."Ara terus yang salah! Ar
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Rencana Licik

    "Ra, sebaiknya kamu pulang dulu. Maksud Mas, kamu pulang ke rumah kita. Ke rumah ibu. Kamu istirahat dan bersihkan diri kamu, setelah itu kamu bisa kembali ke sini.Mas lihat kamu enggak bawa apa-apa dari rumah suamimu selain tas yang kamu bawa. Di rumah ibu, masih ada bajumu jadi kau bisa berganti baju dengan yang lebih nyaman. Ara, apa kau sudah makan?Pulanglah bersama Bima. Mas akan menjaga ibu di sini. Kita akan bergantian merawat ibu. Tapi sekarang, lebih baik kamu pulang untuk beristirahat. Mas tahu bahwa tidak hanya fisikmu yang lelah, tapi juga batinmu. Pulang, Ara. Jangan sampai kamu jatuh sakit seperti yang terjadi kepada ibu" ujar Reno menatap cemas adik perempuannya yang berwajah kuyu, terlihat sangat lelah.Ara yang sedang duduk di kursi tunggu menggeleng lemah, menoleh menatap kakaknya yang duduk tidak jauh darinya."Ara mau di sini, Mas. Ara mau jaga ibu. Ara udah terlambat untuk jenguk ibu sebelumnya, sampai keadaan ibu ternyata sudah separah ini.Ara tidak mau mening

    Huling Na-update : 2024-12-16
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Menjemput Ara

    "Kamu yakin mau jemput Ara di Bogor, Dim?" tanya Ibu Salamah kepada putranya. Dimas mengangguk."Yakin Bu. Emangnya Dimas punya pilihan lain selain enggak nyusulin Ara? Kalau tuh anak enggak di jemput, yang ada enggak mau pulang. Kalau Ara enggak mau pulang, runyam semua urusan. Tanah, rumah, restoran, Dimas enggak rela kalau semua jadi milik Ara. Lagian kalau Dimas cerai sama Ara, siapa yang ngurus Dimas nanti? Siapa yang ngurus rumah? Siapa yang ngurus ibu? Biar istri Dimas kampungan kaya gitu, dia adanya gunanya Bu. Jadi, sebenernya nikah sama Ara juga enggak rugi-rugi amat. Meski ya begitulah. Ara bukan istri yang di inginkan sama Dimas. Dia bukan tipe Dimas" jawabnya.Bu Salamah mencibir putranya. Dimas ini awalnya saja menyanjung Ara, tapi pada akhirnya tetap tidak enak untuk di dengar. Namun, apa yang di katakan Dimas ada benarnya. Jika Dimas bercerai dengan menantunya, lalu siapa yang akan mengurus putranya? Dia juga tidak rela jika harta warisan milik mendiang ayah mertuany

    Huling Na-update : 2024-12-16
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Orang Lama

    "Ara" panggil seorang pria ketika melihat wajah wanita yang sudah lama tidak dia temui sedang duduk termenung di sebuah kursi di depan lobi rumah sakit. Ara yang sedang duduk di kursi ruang tunggu rumah sakit mendongakan wajahnya ketika merasa namanya di panggil oleh seseorang.Dia mengerjapkan mata terkejut ketika melihat wajah pria tampan dengan jas dokter putih berdiri tidak jauh darinya."Mas Handi" ujarnya secara tidak sadar langsung bangkit dari duduknya untuk melihat lebih jelas pria yang berdiri di depannya ini. Pria bernama Handi tersenyum tipis."Enggak nyangka ketemu di sini. Jadi bener perempuan yang aku liat dari jauh sedang melamun sendirian itu kamu. Ara, gimana kabar kamu? Apa yang sedang kamu lakuin di sini?" tanyanya. Ara sedikit menundukkan kepalanya, berdehem pelan dengan wajah tersipu malu karena ketahuan sedang melamun sendirian di kursi rumah sakit dan tidak sengaja terlihat oleh pria yang merupakan kenalan lamanya.Ara menelan ludah gugup, sebelum akhirnya men

    Huling Na-update : 2024-12-16
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Mati Rasa

    Ara merasa dirinya harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui apa memang selama ini dirinya yang tidak subur atau mengalami masalah lain hingga tidak kunjung hamil selama menjalani pernikahan dengan suaminya Dimas. Dia tidak bermaksud hamil untuk saat ini. Pemeriksaan yang akan di lakukan nanti hanya untuk mengetahui status kesehatan dirinya, yang mungkin akan berguna untuknya di masa depan. Bagaimana-pun dia seorang perempuan yang ingin menimang bayinya sendiri suatu saat nanti, meski hamil anak bukan dari suaminya yang sekarang.Dia tidak tau apa di masa depan, dirinya sanggup menikah lagi atau tidak. Permasalahan rumah tangganya dengan suaminya kini cukup membuat trauma. Meskipun saat ini dia dan suaminya belum bercerai, namun untuk kembali membina rumah tangga dengan Dimas sudah tidak ada lagi dalam kamus hidupnya. Dia sudah menyerah dengan hubungan pernikahannya dengan Dimas. "Mbak Ara liatin handphone terus. Mbak Ara kangen Mas Dimas? Mau telepon suami Mbak

    Huling Na-update : 2024-12-16
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Datang

    Ara kini kembali menjenguk ibunya di dalam ruang perawatan intensif. Dia menggenggam tangan ibunya dengan lembut, memperlakukan Hati-hati tangan tua yang terlihat rapuh itu."Bu, Ara jenguk ibu lagi. Ibu terus bilang sama Mas Reno dan Bima jika ibu ingin bertemu dengan Ara. Bu, Ara udah dateng. Dari kemarin malam Ara udah dateng dan jenguk ibu. Ara harap ibu cepet bangun kalau ibu emang bener mau liat Ara. Ara sayang ibu. Mas Reno dan Bima juga sayang ibu. Kami masih butuh ibu. Jadi tolong ibu bangun dan cepat sembuh supaya bisa nemenin kami semua. Ara udah pulang Bu. Ara udah pulang ke rumah ibu dan enggak akan pergi ninggalin ibu lagi. Ara mohon bangun, Bu. Ara minta maaf belum bisa berbakti dengan ibu selama ini. Jadi tolong beri Ara kesempatan untuk Ara nunjukin bakti Ara kepada ibu" lirih Ara terus menggenggam tangan ibunya dengan lembut. Ara menatap sendu wajah ibunya yang terlihat pucat, tidak memiliki tanda-tanda akan menunjukan kesadaran. Hatinya terasa pahit, merutuki diri

    Huling Na-update : 2024-12-17
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Pembuat Onar

    Bi Asih terus memperhatikan tingkah menantu keluarga majikannya sedari tadi. Segala keluhan dan ucapan tidak enak yang keluar dari mulut menantu keluarga majikannya ini, dia telan sejak tadi untuk dirinya sendiri ketika mendengar segala umpatan suami dari anak perempuan di keluarga majikannya ini. Bi Asih mengepalkan tangan di sisi baju daster lusuhnya. Jika saja dia tidak memandang kebaikan keluarga majikannya, sungguh meskipun dia orang desa dan wanita miskin, dia bukan orang yang penakut untuk bertengkar. Ingin sekali dia mencakar wajah Dimas yang sedari tadi terus mengoceh. Jika juga bukan karena ucapan majikannya Mas Reno untuk merahasiakan dimana Bu Widiya dan yang lainnya berada, dia ingin sekali membungkam menantu keluarga Abah Darma yang tidak tahu diri ini. Bagaimana bisa ada seorang menantu yang tidak tau jika ibu mertuanya sedang kritis dan istrinya sedang menemani ibu kandungnya. Bagaimana bisa juga ada seorang pria, suami dan menantu yang memiliki sifat menyebalkan da

    Huling Na-update : 2024-12-17
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Pembalasan

    Perdebatan di depan rumah kedua orang tua Ara masih di lakukan Dimas dan Bi Asih. Beberapa warga mulai berdatangan untuk terus menonton perdebatan yang semakin sengit dan terlihat seru. Beberapa dari mereka yang tergerak hatinya saat melihat wanita paruh baya seperti Bi Asih yang terus menerus di tindas oleh pria muda seperti Dimas mulai melangkah maju untuk membela Bi Asih. "Siapa kamu yang berani mecat Bi Asih?" tanya seorang pemuda yang terlihat berusia tidak jauh dari Bima. Dimas menoleh, menatap pemuda yang berdiri tidak jauh darinya dengan wajah galak."Kamu orang luar enggak perlu ikut campur! Saya sedang mendisiplinkan pembantu di rumah orang tua istri saya yang kurang ajar! Saya ini menantu di keluarga ini, jadi saya punya hak untuk mecat pembantu yang enggak tahu diri ini!" ujar Dimas membuat beberapa orang yang ada di sana menahan nafas ketika mendengar ucapan Dimas yang semakin menyakitkan Bi Asih dan begitu tidak enak di dengar oleh telinga mereka yang ada di sana. Ha

    Huling Na-update : 2024-12-17
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Ditangkap

    Bima menggenggam ponselnya erat setelah dia selesai bicara dengan temannya Bayu dan juga pak RT. Mungkin rencananya ini akan menimbulkan masalah baginya jika kakak sulungnya itu tau. Namun, dia sudah siap menghadapi kemarahan Mas Reno dan menerima konsekuensi apapun atas perbuatannya.Selama dia bisa memberi pelajaran kepada kakak iparnya yang menyebalkan yang sudah berani menyakiti kakak perempuannya dan Bi Asih, dia tidak takut apapun.Bima tersenyum miring."Rasakan Mas! Rasakan! Aku harap kamu bisa mendapatkan penderitaan yang sama atas apa yang kamu lakukan kepada kakak perempuanku! Beraninya kamu menyakiti Mbak kesayangan Bima" gumamnya dengan senyuman yang tidak luntur dari bibirnya, apalagi ketika membayangkan Dimas setidaknya bisa di bawa ke kantor polisi."Kamu kenapa Bim? Keliatannya seneng banget?" tanya Ara kepada Bima saat dia baru saja keluar dari ruang perawatan ibunya, namun dia malah tidak sengaja melihat Bima sedang senyum-senyum sendiri.Lamunan Bima yang sedang mem

    Huling Na-update : 2024-12-18

Pinakabagong kabanata

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 61

    "Gila! Benar-benar gila! Beraninya Ara ngelawan kamu dan ibu. Mana dia enggak segan menjelekkan kita pas sidang tadi. Masa berbakti sama suami dan mertua dibilang penyiksaan batin!" "Cih, kalau aja bukan karena ancaman Papa. Mama mana sudi punya menantu kaya si Ara lagi!" kesal Bu Salamah misuh-misuh setelah kembali pulang dari pengadilan dimana sidang perceraian Dimas dan Ara sebelumnya berlangsung. Dimas melemparkan tubuhnya ke atas kursi dengan wajah geram dan merah padam. Dia menggertakkan gigi kesal."Ara setelah pulang kerumah orang tuanya dan kedua orang tuanya sudah meninggal jadi berani membangkang aku. Mungkin sekarang Ara merasa lebih bebas karena tidak ada yang mengekang lagi" "Ini semua pasti hasutan Reno dan Bima yang memang dari dulu enggak suka aku. Aku yakin mereka yang kompor sama Ara supaya istriku itu tidak lagi menghargai aku. Sial!" kesal Dimas. Bu Salamah mengangguk ketika mendengar ucapan putranya yang mungkin benar. Setelah Ara pergi dari rumah dan kemb

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 60

    1 bulan telah berlalu. Selama kurun waktu itu, Ara tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya bersama dengan kedua saudaranya. Masa berkabung telah usai, meskipun kesedihan atas kehilangan seorang ibu masih melanda ketiga saudara itu. Namun, hidup harus terus berjalan. Mereka tidak punya pilihan selain mengikhlaskan kepergian ibu mereka. Reno terus sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga dengan urusan perceraian adiknya. Setelah kejadian pertengkaran antara keluarganya dan Dimas terakhir kali hingga berujung pelaporan ke pihak polisi, Dimas tidak lagi datang atau menghubungi Ara untuk mengganggu kehidupan adiknya. "Bagaimana? Kamu sudah siap?" ujar Reno sambil merapikan kemejanya. Ara mengangguk dan berjalan menghampiri kakak sulungnya."Ara siap Mas" jawabnya dengan suara sedikit gugup. Hari ini adalah sidang perceraian pertamanya dengan Dimas. Kakak sulungnya ternyata sudah benar-benar marah dengan kejadian terakhir kali hingga melakukan segala cara, meskipun harus mem

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 59

    "Astaghfirullah! Astaghfirullahal'adzim! Handi, apa kamu dengar ucapan suami Ara tadi? Itu beneran suami Ara? Modelan kaya begitu? Ganteng sih, tapi lebih ganteng anak ibu""Ibu heran kenapa almarhum Abah Darma bisa menjodohkan anak perempuannya sama modelan laki-laki begitu. Ara itu dulu kembang desa. Bisa-bisanya nikah sama laki-laki yang tingkahnya modelan pulu-pulu begitu! Hiw!" komentar Bu Dewi dengan nada jijik. Sejak tadi dia melihat pertengkaran Ara, Bima dengan suami dan mertua Ara itu. Namun karena bukan bagian dari keluarga dan niatnya ke rumah Ara hanya untuk membantu saja, maka dia tidak berani bertindak lebih jauh kecuali hanya memperhatikan dan membantu ketika jika memang di minta.Sedangkan Handi memang sedari tadi sedang pergi bersama dengan Reno karena suatu urusan. Hingga pada saat mereka kembali ke rumah kedua orang tua Ara, mereka malah disuguhkan pertengkaran hebat antara Bima dan Dimas yang sulit dipisahkan.Bu Dewi menghela nafas berat."Ujian rumah tangga oran

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 58

    Reno menatap tajam adik kandung dan adik iparnya yang baru saja bertingkah memalukan di depan rumahnya yang masih berkabung ini. "Bagus! Bagus ya Bima! Kakak baru pergi sebentar tapi kamu di sini malah ribut! Apa kamu enggak kasihan sama kakak perempuan kamu?!" kesal Reno.Bima mendongak untuk menatap kakak sulungnya sambil memegang pipinya yang bengkak setelah habis dihajar oleh kakaknya ini begitu keras. Dia menoleh menatap Dimas tanpa gentar."Justru karena aku kasihan sama mbak Ara, aku kasih pelajaran sama orang itu! Dia kesini sama ibunya pasti cuma mau bikin repot dan sedih mbak Ara! Sebagai adik dan laki-laki, Bima enggak terima siapapun yang datang cuma untuk nyakitin mbak Ara!""Bima enggak nyesel menghajar mas Dimas. Lagian dia dulu yang memukul Bima! Bima cuma melakukan pembelaan diri! Kalau mas enggak percaya, mas bisa tanya sama mbak Ara dan saksi yang lainnya. Mas Dimas yang lebih dulu memukul Bima!" jawabnya sambil menatap sengit Dimas. Reno mengusap wajah kasar lalu

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 57

    Ara dan Dimas saling terdiam saat mereka bertemu dan berhadapan, begitu pula Bu Salamah yang tidak tahu harus berkata apa kepada sang menantu.Terjadi keheningan cukup lama sampai suara Bima menyentak lamunan mereka dengan suara kerasnya."Untuk apa Mas Dimas ada di sini?!" seru Bima dengan nada keras. Baik nada dan raut wajahnya terang-terangan menunjukan ketidaksukaan atas kedatangan kakak iparnya. Bima menatap tajam Dimas, bahkan bergerak maju ingin menghajar pria yang sudah menyakiti kakak perempuannya itu. Jika Mas Reno masih bisa menahan emosinya dan terlihat kalem, namun Bima yang mempunyai darah muda yang menggebu-gebu tidak bisa menahan emosinya dan ingin segera melampiaskan amarahnya yang sudah dia tahan sejak dulu kepada sang kakak ipar. Ara tersentak dari lamunan. Dia segera memegang lengan Bima agar tidak menimbulkan kekacauan. Masih banyak tamu di rumah. Jika terjadi keributan, dia takut menjadi bahan gunjingan. Lagipula mereka masih berkabung. Rasanya tidak pantas ri

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 56

    Ara menatap ayah mertuanya dengan rasa canggung, begitu pula dengan Shinta. Dia terkejut saat ayah mertua dan adik iparnya tiba-tiba datang menemuinya, sementara suami dan ibu mertuanya tidak ada di tempat. Kehadiran keluarga mertuanya ini membuatnya bingung, terlebih karena dia yakin tidak ada yang memberitahu mereka tentang kematian ibunya. Dia memang sengaja tidak mengungkapkan apa pun, mengikuti larangan keluarganya, terutama dari kakak sulungnya untuk tidak menghubungi Dimas, mengingat pengalamannya yang buruk sebelumnya. Saat abahnya meninggal, Dimas tidak hanya tidak memberikan bantuan, tapi juga mempersulit keadaan bagi Ara sebagai istri dan anak. Dimas selalu ingin pulang, padahal kuburan almarhum abahnya belum kering dan ibunya masih berduka. Dia dan keluarganya khawatir jika Dimas diberitahu, sejarah buruk itu akan terulang, padahal saat ini hatinya sedang terluka parah. Ara menghela nafas panjang saat mengingat suaminya. Dia bingung bagaimana harus berea

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 55

    Setelah menempuh perjalanan jauh selama beberapa jam, mobil yang ditumpangi Pak Doni dan Shinta akhirnya sampai dikampung halaman Ara.Pak Doni dan Shinta berdiam diri sejenak di dalam mobil, alih-alih langsung keluar untuk menemui Ara dan keluarganya meski mereka melihat bahwa Bima sedang duduk di teras bersama beberapa pria sebayanya yang mereka tebak sebagai teman bermain sekaligus pemuda di kampung ini. Shinta memanggil Papanya dengan suara pelan."Pah" ujarnya.Pak Doni menatap putrinya. Melihat tatapan Shinta, dia seakan mengerti sesuatu."Kamu mikir yang sama seperti Papa?" tanyanya ketika melihat keraguan dimata Shinta. Shinta mengangguk kaku."Aku.., Pah sebenarnya Shinta cukup malu untuk bertemu mbak Ara dan keluarganya. Kejadian yang terakhir kali dan masalah kabar meninggalnya ibu mbak Ara saja kita tidak diberitahu, dan begitu tahu sudah sangat terlambat. Itu berarti kita sebenarnya udah tidak dianggap bukan? Kalau kita masuk, apa kita bakal di usir Pah? Shinta udah cukup

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 54

    Dimas menendang angin dan terus menggerutu kesal saat melihat ternyata dia benar-benar diusir. Dia melihat jika mobil yang ditumpangi Papa dan adiknya kini berjalan pergi meninggalkannya dan Mamanya di pinggir jalan hanya berdua. "Dasar! Emang dari dulu Papa enggak pernah anggap aku serius!" kesal Dimas dengan mata memerah marah. "Dimas! Tunggu!" teriak Bu Salamah berjalan cepat menghampiri putranya. Dia menarik lengan Dimas agar menatap ke arahnya. Baru saja Dimas menoleh menatap Mamanya, kepalanya langsung tertoleh kesamping saat merasakan tamparan pedas menyapu wajahnya. Plak!Bu Salamah menatap tangannya yang bergetar karena baru saja menampar putra kesayangannya.Dimas menatap Mamanya dengan wajah merah padam."Apa yang Mama lakuin sama aku?! Kenapa Mama tiba-tiba tampar aku? Aku salah apa, hah?!" teriaknya tidak terima sambil memegangi pipinya.Bu Salamah menatap putranya dengan tatapan bersalah. Dengan bibir bergetar mencoba memberi penjelasan kepada Dimas, namun tidak ada s

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 53

    Pak Doni membawa mobilnya melaju kencang saat mendengar pertengkaran keluarganya yang menyulut emosinya, terutama saat mendengar ucapan Dimas. Dimas adalah anak laki-laki yang dia besarkan penuh setulus hati meskipun bukan darah dagingnya sendiri. Dia tidak menyangka setelah kenyataan status Dimas terungkap, putranya berbicara seolah dia tidak pernah berarti di mata Dimas begitu pula dengan keluarganya yang tidak dianggap oleh putranya ini. Pak Doni menggeram kesal sekaligus tertawa di dalam hati mencemooh dirinya sendiri. Dia baru menyadari jika seorang anak dari pria lain, mana mungkin bisa menjadi putranya meski dia sudah melakukan hal sebaik apapun untuk menjaga dan membesarkan Dimas selama ini. Pak Doni termenung dengan pikirannya sendiri yang berkecamuk hingga tidak sadar dia hampir menabrak kendaraan yang ada di depannya. Tiiiiiin Pak Doni tersentak dengan suara klakson mobil lain yang terdengar nyaring lalu dengan sigap menginjak rem hingga menimbulkan bunyi deci

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status