Share

Di arak

Author: Vivohilolove
last update Last Updated: 2024-12-19 09:49:45

Dimas terus memberontak saat dirinya digiring oleh pria yang mengaku sebagai pak RT dan pemuda desa lainnya untuk di amankan ke kantor polisi.

"Lepasin saya! Apa-apaan kalian, hah?! Apa hak kalian untuk nangkep saya?! Apa kesalahan saya?! Beraninya kalian semua nyentuh saya!" teriak Dimas menggeram marah, terus memberontak saat tubuhnya di seret.

Para pemuda yang memegangi Dimas tidak bergeming sama sekali meski pria yang mereka tangkap terus berteriak dan mengoceh meminta untuk di lepaskan.

"Lepaskan saya! Lepaskan saya! Saya bisa menuntut balik kalian!" teriak Dimas sekali lagi.

Pak RT dan pemuda lainnya masih tidak bergeming dan terus membawa Dimas untuk di amankan. Sedangkan para warga yang lain menatap Dimas dengan wajah kepuasan dan tidak sedikit ada yang iba, meski hanya beberapa orang.

"Rasain! Itu akibatnya bersikap sombong di kampung orang! Ngakunya orang kota, tapi mulutnya kampungan ngata-ngatain orang desa kita!" geram seorang wanita paruh baya gemuk menatap Dimas yang se
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Dukungan

    Dimas saat ini benar-benar di bawa ke kantor polisi oleh pak RT dan para pemuda desa. Sedangkan para warga yang sempat berkerumun di depan rumah almarhum keluarga Abah Darma segera membubarkan diri ketika pria yang sempat mengacau tidak ada lagi. Bi Asih kembali ke dalam rumah majikannya setelah ditenangkan oleh beberapa ibu-ibu yang merupakan tetangganya dan tetangga keluarga majikannya.Suara deru mesin mobil berjalan mendekat memasuki halaman rumah kedua orang tua Ara. Mobil yang dikendarai Reno akhirnya tiba di halaman rumahnya.Kondisi yang sepi dan begitu tenang seperti biasanya membuat Reno tidak curiga telah terjadi sesuatu yang besar sebelumnya di depan rumahnya sendiri. Reno turun dari mobilnya, berjalan masuk ke dalam rumah setelah menutup pintu mobil. Dia sempat mengeryitkan dahi, ketika melihat mobil adik iparnya terparkir dihalaman rumahnya, namun Dimas tidak terlihat dimanapun."Apa Dimas ada di dalam rumah?" batin Reno dalam hati. Dia ingat telah meminta Bi Asih

    Last Updated : 2024-12-23
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Kantor Polisi

    "Kakak harap kamu kasih penjelasan tentang apa yang udah kamu lakuin sampe kakak iparmu di arak sama warga dan sekarang ada di kantor polisi" ujar Reno kepada Bima melalui sambungan telepon. Bima berkeringat dingin ketika mendengar suara kakak sulungnya. Dia yakin apa yang sebelumnya terjadi, sudah sampai ke telinga Mas Reno. "Bima akan tanggung jawab, Mas. Bima akan tanggung kemarahan, Mas Reno. Mas boleh marah sama Bima, karena Bima tau Bima salah. Tapi kalau Mas minta Bima untuk minta maaf sama Mas Dimas, Bima enggak mau. Bima akan tanggung konsekuensinya, dan Bima enggak menyesal karena udah ngasih pelajaran sama Mas Dimas. Mas Dimas udah nyakitin Mbak Ara. Mas Dimas juga udah nyakitin Bi Asih. Selain Ibu, dan Mba Ara, Mas tau kalau Bima menghargai Bi Asih yang udah ikut ngerawat Bima dari kecil. Bima enggak rela kalau perempuan yang Bima sayang di injak-injak harga dirinya sama laki-laki modelan Mas Dimas. Lagian kalau bukan karena menghargai Mbak Ara selama ini, Bima e

    Last Updated : 2024-12-24
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Ditahan

    "Bagaimana? Pak RT sudah menghubungi kakak ipar saya? Apa katanya? Dia mau dateng ke sini bukan? Udah saya bilang kalau saya ini enggak salah. Jadi tolong lepasin saya secepatnya! Saya enggak betah ada di sini. Setelah ini, saya akan menuntut pak RT dan semua pemuda yang udah ngarak saya, dan juga warga desa yang udah nuduh saya yang enggak-enggak!" ujar Dimas saat melihat kedatangan pak RT yang kembali menemuinya di salah satu ruangan yang disediakan oleh pihak kepolisian setelah dia melakukan pemeriksaan.Pak RT mengabaikan ucapan Dimas, lalu menatap ke arah petugas polisi yang berjaga."Pak polisi, Mas Reno, pihak yang ikut bersangkutan belum bisa datang ke sini. Pihak yang bersangkutan sedang sibuk dan harus menemani ibunya yang sedang kritis di rumah sakit.Jadi sebaiknya bagaimana ya? Mas Dimas sudah meresahkan warga, jadi saya enggak berani dan enggak mungkin menyetujui Mas Dimas untuk dibebaskan begitu saja, apalagi tanpa jaminan dari keluarga terdekat. Selama tidak ada jamin

    Last Updated : 2024-12-26
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Meminta Tolong

    "Dokter Handi" ujar Ara saat melihat dokter Handi berada di depannya.Dokter Handi tersenyum, memberi sebuah bingkisan buah kepada Ara."Aku datang untuk menjenguk ibumu. Maafkan aku karena baru sekarang bisa menjenguk bibi Widya. Kedua orang tuaku akan ikut datang menjenguk bibi Widya, namun sepertinya mereka akan datang nanti sore. Ayah dan ibuku, masih ada beberapa urusan di luar sebelum datang ke sini" ujarnya.Ara menatap bingkisan buah di depannya tidak enak hati, meski begitu dia tetap mengambil apa yang diberikan oleh dokter Handi untuk menghargai pemberian tulus pria di depannya."Dokter Handi seharusnya tidak perlu repot untuk membawa apapun. Kedatangan dokter ke sini saja sudah membuat Ara dan keluarga senang. Jika ibu dalam kondisi sadar, ibu juga pasti senang melihat kedatangan dokter Handi.Orang tua dokter Handi pasti sedang sibuk, jadi Ara mengerti. Mungkin dokter Handi lebih sibuk, tapi masih menyempatkan waktu untuk menjenguk ibu Ara. Terima kasih dokter Handi dan kel

    Last Updated : 2024-12-28
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Penyesalan

    "Kamu mau ngomong apa? Kok kayanya canggung gitu?" tanya Handi kepada Ara. Dia memperhatikan jika wanita disebelahnya ini terlihat ingin bicara, namun tidak jadi. Dia juga melihat jika Ara sedari tadi diam-diam terus menghela nafas berkali-kali, seakan ada beban berat yang sedang ditanggungnya."Apa ada sesuatu yang mengganjal dihatimu? Apa kamu butuh bantuanku? Kalau kamu butuh sesuatu, kamu enggak perlu sungkan untuk bilang sama aku. Selama aku bisa bantu, aku pasti bantu. Keluargaku juga pasti bantu keluargamu. Kita ini kenalan lama! Jadi aku bilang sekali lagi kalau kamu enggak perlu ragu untuk bilang apapun sama aku" ujar Handi kembali.Ara menghirup nafas dalam sebelum berbicara. Dia menatap pria yang duduk disebelahnya setelah Mas Handi selesai menjenguk ibunya."Mas, kapan jadwal Mas Handi buka praktek di rumah sakit ini?" tanya Ara setelah meyakinkan dirinya sendiri, jika dia harus berbicara tentang masalah dan memeriksakan kondisinya kepada Handi.Meskipun masalahnya benar-b

    Last Updated : 2025-01-02
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Menguping?

    "Sudah selesai Mas urusannya?" tanya Ara sambil mencium tangan Reno yang baru saja kembali ke rumah sakit setelah malam tiba.Reno tersenyum dan mengangguk."Maaf Mas lama datengnya. Niatnya Mas cuma mau pergi sebentar, eh taunya malah kebablasan. Ternyata banyak kerjaan yang harus Mas urus.Terus gimana kondisi ibu? Apa ibu baik-baik aja? Apa ada perkembangan? Kamu sama Bima udah makan?"Ara mengangguk."Ara sama Bima udah makan. Mas bagaimana? Jangan karena sibuk mengurus kami, ibu dan yang lainnya, Mas malah melupakan menjaga diri sendiri. Alhamdulillah ibu baik-baik aja. Soal perkembangan ibu, belum ada perbaikan Mas. Kondisi ibu masih sama" jawabnya menghela nafas sedih di akhir kalimat.Reno mengelus lembut kepala adiknya."Kita berdoa dan bersabar aja. Semoga ibu baik-baik aja dan segera sembuh. Kamu jangan stress atau sedih. Mas, Bima, kamu, kita jaga ibu sama-sama" ujarnya.Ara mengangguk lemah."Iya Mas. Kita jaga ibu sama-sama" jawabnya. Dia terdiam sesaat, sebelum akhirnya mem

    Last Updated : 2025-01-05
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Anak Kesayangan

    Pak Doni menatap Dimas dengan tajam. Dia menyuruh anaknya ini untuk menjemput Ara dan meminta maaf serta menyelesaikan permasalahan rumah tangga yang ada. Namun, bukan kabar baik yang didapatkannya setelah Dimas menyusul menantunya, dimana anak dan menantunya sudah berbaikan, melainkan kabar buruk dimana Dimas malah masuk penjara, karena mengganggu ketertiban desa, kampung halaman menantunya. "Ya, Allah, Dimas. Kamu sampai kapan sih buat ulah terus? Masalah yang satu belum kelar, malah nambah masalah lagi. Kamu emang suka ya lihat Papa mati cepet karena serangan jantung gara-gara tingkah kamu ini? Aranya mana? Papa nyuruh kamu untuk pergi nyusul dan bujuk istri kamu di rumah orang tuanya.Bukannya nyuruh kamu ribut sama orang sekampung di desa istri kamu. Astagfirullahal'adzim Dimas! Kamu bener-bener..." ujar Pak Doni tidak bisa berkata-kata kepada Dimas. Dia hanya bisa memelototi putranya dengan menampakkan kekesalan tertahan.Pak Doni mendengus kasar. Jika saja dia tidak melihat w

    Last Updated : 2025-01-07
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Perdebatan

    "Dimas, Dimas! Apa kamu beneran enggak tahu kalau ibu mertua kamu kritis? Mah! Kamu juga enggak tahu kalau besan kamu sakit parah? Kalian berdua ini, selama ini ngapain aja di rumah tinggal sama Ara, hah?! Kalau Papa atau Shinta yang enggak tahu, ya wajar kalau kami enggak tahu. Papa sibuk kerja. Shinta sibuk kuliah. Sedangkan kalian? Dimas, kamu setiap hari tidur sama istri kamu, masa iya Ara enggak ngomong ibunya sakit! Kamu pasti sibuk kelonan sama istri muda kamu itu! Dasar! Mah, kamu tiap hari ketemu Ara. Meskipun Ara enggak tinggal serumah sama kita, tapi Ara hampir setiap hari datang ke rumah untuk beberes rumah dan bantuin kamu masak. Ya, Allah. Malu, Papa malu! Tetangga Ara lebih tau kondisi ibu Widya dibanding kita besannya, terutama kamu Dimas! Pantas aja Ara kabur dari rumah! Kamu sebagai suami gimana sih?! Udahlah pantes waktu kamu dipenjara, istri kamu enggak mau nengok dan peduli. Kamu aja enggak peduli sama Ara! Bikin malu aja! Kalau kaya gini, Papa jadi engg

    Last Updated : 2025-01-09

Latest chapter

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 55

    Setelah menempuh perjalanan jauh selama beberapa jam, mobil yang ditumpangi Pak Doni dan Shinta akhirnya sampai dikampung halaman Ara.Pak Doni dan Shinta berdiam diri sejenak di dalam mobil, alih-alih langsung keluar untuk menemui Ara dan keluarganya meski mereka melihat bahwa Bima sedang duduk di teras bersama beberapa pria sebayanya yang mereka tebak sebagai teman bermain sekaligus pemuda di kampung ini. Shinta memanggil Papanya dengan suara pelan."Pah" ujarnya.Pak Doni menatap putrinya. Melihat tatapan Shinta, dia seakan mengerti sesuatu."Kamu mikir yang sama seperti Papa?" tanyanya ketika melihat keraguan dimata Shinta. Shinta mengangguk kaku."Aku.., Pah sebenarnya Shinta cukup malu untuk bertemu mbak Ara dan keluarganya. Kejadian yang terakhir kali dan masalah kabar meninggalnya ibu mbak Ara saja kita tidak diberitahu, dan begitu tahu sudah sangat terlambat. Itu berarti kita sebenarnya udah tidak dianggap bukan? Kalau kita masuk, apa kita bakal di usir Pah? Shinta udah cukup

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 54

    Dimas menendang angin dan terus menggerutu kesal saat melihat ternyata dia benar-benar diusir. Dia melihat jika mobil yang ditumpangi Papa dan adiknya kini berjalan pergi meninggalkannya dan Mamanya di pinggir jalan hanya berdua. "Dasar! Emang dari dulu Papa enggak pernah anggap aku serius!" kesal Dimas dengan mata memerah marah. "Dimas! Tunggu!" teriak Bu Salamah berjalan cepat menghampiri putranya. Dia menarik lengan Dimas agar menatap ke arahnya. Baru saja Dimas menoleh menatap Mamanya, kepalanya langsung tertoleh kesamping saat merasakan tamparan pedas menyapu wajahnya. Plak!Bu Salamah menatap tangannya yang bergetar karena baru saja menampar putra kesayangannya.Dimas menatap Mamanya dengan wajah merah padam."Apa yang Mama lakuin sama aku?! Kenapa Mama tiba-tiba tampar aku? Aku salah apa, hah?!" teriaknya tidak terima sambil memegangi pipinya.Bu Salamah menatap putranya dengan tatapan bersalah. Dengan bibir bergetar mencoba memberi penjelasan kepada Dimas, namun tidak ada s

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    56

    Pak Doni membawa mobilnya melaju kencang saat mendengar pertengkaran keluarganya yang menyulut emosinya, terutama saat mendengar ucapan Dimas.Dimas adalah anak laki-laki yang dia besarkan penuh setulus hati meskipun bukan darah dagingnya sendiri. Dia tidak menyangka setelah kenyataan status Dimas terungkap, putranya berbicara seolah dia tidak pernah berarti di mata Dimas begitu pula dengan keluarganya yang tidak dianggap oleh putranya ini. Pak Doni menggeram kesal sekaligus tertawa di dalam hati mencemooh dirinya sendiri. Dia baru menyadari jika seorang anak dari pria lain, mana mungkin bisa menjadi putranya meski dia sudah melakukan hal sebaik apapun untuk menjaga dan membesarkan Dimas selama ini. Pak Doni termenung dengan pikirannya sendiri yang berkecamuk hingga tidak sadar dia hampir menabrak kendaraan yang ada di depannya.TiiiiiinPak Doni tersentak dengan suara klakson mobil lain yang terdengar nyaring lalu dengan sigap menginjak rem hingga menimbulkan bunyi decitan ban mob

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 52

    "Ara memang keterlaluan! Begitu juga dengan keluarganya! Apa maksud mereka tidak memberitahu kita tentang kematian ibu Widya? Apa mereka sengaja ingin mempermalukan kita dan membuat kita seperti orang bodoh di mata orang lain?!Dimas itu masih suami Ara. Mereka benar-benar tidak memberi wajah kepada anak kita! Masa Dimas harus tau tentang kematian ibu mertuanya dari orang lain! Ara memberitahu tentang keadaan ibunya kepada tetangga yang tidak ada hubungan keluarga dengannya. Sedangkan Dimas dan kita sebagai keluarga mertuanya, tidak ada satu-pun yang diberitahu tentang kabar sebesar ini! Lihat aja nanti kalau ibu bertemu dengan Ara! Ibu tidak akan membiarkan dia lolos sebelum memberikan penjelasan atas apa yang dia dan keluarganya lakukan kepada kita!" kesal Bu Salamah terus mengomel sepanjang jalan ketika dia sedang menuju ke rumah menantunya di kampung. Pak Doni yang sedang menyetir mobil, menatap istrinya sekilas dengan pandangan acuh tak acuh."Kalau kamu buat masalah di rumah A

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 51

    "Mas Dimas sudah pulang? Ibu turut berduka cita atas meninggalnya ibu mertua, Mas. Bagaimana dengan Mbak Ara? Apa beliau masih di kampung halaman? Tolong sampaikan salam ibu jika Mas Dimas berkomunikasi atau bertemu dengan Mbak Ara" ujar Bu Siti, tetangga Dimas yang pernah membantu Ara saat ia meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan Dimas. Dimas yang baru saja keluar dari mobilnya setelah memarkir, terdiam sejenak mendengar ucapan Bu Siti yang tiba-tiba muncul dan mengucapkan hal yang tidak terduga.Dia menatap Bu Siti dengan linglung."Tadi Ibu Siti bilang apa?" tanyanya dengan raut bingung. Kini giliran Bu Siti yang tampak bingung."Loh, bukankah ibu mertua Mas yang kemarin sakit itu telah meninggal dunia? Ibu hanya ingin menyampaikan belasungkawa atas kepergian ibu mertua Mas Dimas, sekaligus ibu dari Mbak Ara" ujarnya.Dimas menatap Bi Siti dengan raut wajah yang semakin bingung."Ibu mertua saya meninggal? Kapan?" tanyanya, terdengar kebingungan karena tidak mengetahui apa-apa. Bi

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 50

    "Ara, siapkan air hangat untuk mandi!" "Ara, handukku mana? Tolong ambilkan, aku lupa bawa!" "Ara, buatkan kopi untukku!" "Ara, sarapannya mana? Aku mau berangkat kerja! Sudah siang ini!" "Ara, kaus kakiku di mana? Kamu biasanya menyimpannya di mana? Letakkan dengan benar dong, bikin pusing saja. Kalau begini, aku susah mencarinya!" "Ara, kenapa sepatuku belum disemir? Lihat, kotor kan? Kamu sengaja ingin melihat aku kumel!" "Ara, aku mau makan ayam rica siang ini! Jangan lupa buatkan!" "Ara!" "Ara!" "Ara!" Dimas mengerang kesal ketika dia menyadari bahwa sejak bangun hingga hendak pergi ke kantor, bahkan saat bekerja, dia selalu tanpa sadar memanggil nama istrinya. Dia bahkan menghubungi dan mengirim pesan kepada istrinya, namun semuanya berakhir tanpa tanggapan, karena Ara sudah tidak ada lagi di sisinya. Istrinya bahkan tidak mau repot menanggapi semua panggilan, pesan, dan telepon yang dia kirimkan.Dimas mengerang frustasi saat bekerja tanpa sadar selalu mengingat istr

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 49

    Bu Dewi dan Pak Salim terdiam, saling menatap satu sama lain ketika mendengar ucapan putra mereka. Bu Dewi menatap putranya yang kini terdiam setelah mengajukan pertanyaan kepada dia dan suaminya. "Kalau kamu tanya Ibu, Ibu tidak keberatan jika menantu Ibu seorang janda atau bukan. Rumah tangga itu rumit, kadang-kadang jika tidak kuat menghadapi badai, bisa karam. Dalam rumah tangga, ada dua orang yang menjalaninya, yaitu sepasang suami istri. Sama seperti rumah tangga Ibu dan Bapak kamu. Kalau kami bertengkar, kadang-kadang Ibu yang salah, kadang-kadang juga disebabkan oleh Bapak kamu.Ibu yakin bahwa rumah tangga Ara dan suaminya tidak jauh berbeda. Namun, pertengkaran rumah tangga yang disertai penindasan, apalagi campur tangan mertua, jika Ibu menjadi Ara, tentu Ibu tidak akan tahan. Ibu pasti akan meminta cerai daripada harus mati berdiri karena makan hati. Jadi, Handi, janda atau tidak, Ibu lebih melihat kualitas, kecocokan, dan karakter calon istri kamu. Jika dia memenuhi k

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 48

    "Jadi, Ara mau cerai dari suaminya?" tanya Pak Salim, menanggapi cerita istrinya yang terus berbicara sejak pulang dari rumah duka orang tua Ara. Bu Dewi mengangguk."Iya, Pak. Tadi ibu tidak sengaja mendengar dari Bima. Dia marah ketika ada saudara jauhnya yang menanyakan keberadaan suami Ara dan keluarganya.Sepertinya Bima sangat tidak menyukai iparnya itu, bahkan mengancam saudara jauhnya itu agar tidak membahas suami Ara di depan kakak perempuannya karena kakaknya itu ingin bercerai sebentar lagi" Bu Dewi menoleh ke Handi, putranya yang sedang mengemudi."Benar Han, bahwa Ara ingin bercerai dari suaminya?" tanyanya untuk memastikan.Handi menatap ibunya dari balik kaca spion sambil mengangkat bahu, seolah-olah tidak tahu apa-apa."Bu, kenapa malah tanya aku? Tadi kan Ibu dengar sendiri dari Bima. Kenapa tidak langsung tanya saja ke Bima?" ujarnya mencoba mengelak. Handi terdiam sejenak, sebelum melanjutkan ucapannya kembali."Aku ini hanya teman lama Ara dan keluarganya, tidak leb

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 47

    Dimas pulang dengan linglung dari rumah kedua orang tuanya. Dia memarkirkan mobilnya asal lalu masuk ke dalam rumahnya sendiri.Tok Tok Tok"Assalamualaikum, Ra! Ara, buka pintunya!" ujar Dimas belum menyadari jika istrinya kini sudah tidak berada lagi dirumah. Kekalutan hatinya sejenak menutupi pikirannya.Tok Tok TokDimas masih mengetuk pintu rumahnya sekali lagi sambil memanggil nama istrinya."Assalamualaikum! Ara, Mas sudah pulang! Buka pintunya!" ujar Dimas sambil bersandar di kusen pintu depan tubuhnya yang layu. Tok Tok Tok"Ara, kamu dimana sih?! Mas lagi kesel sama Papa dan Mama, jadi kamu jangan membuat Mas makin kesel!" ujar Dimas saat ini sudah menggedor pintu rumahnya sendiri dengan keras.Dimas terus mengetuk pintu sambil menggerutu ditempatnya karena istrinya tidak kunjung membuka pintu, hingga tiba-tiba dia tertawa frustasi ketika menyadari istinya tidak akan pernah membuka pintu untuknya lagi sebab Ara tidak ada di rumahnya ini. Dimas tertawa jengkel menggebrak p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status