Share

Ditahan

Penulis: Vivohilolove
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-26 13:37:05

"Bagaimana? Pak RT sudah menghubungi kakak ipar saya? Apa katanya? Dia mau dateng ke sini bukan? Udah saya bilang kalau saya ini enggak salah.

Jadi tolong lepasin saya secepatnya! Saya enggak betah ada di sini. Setelah ini, saya akan menuntut pak RT dan semua pemuda yang udah ngarak saya, dan juga warga desa yang udah nuduh saya yang enggak-enggak!" ujar Dimas saat melihat kedatangan pak RT yang kembali menemuinya di salah satu ruangan yang disediakan oleh pihak kepolisian setelah dia melakukan pemeriksaan.

Pak RT mengabaikan ucapan Dimas, lalu menatap ke arah petugas polisi yang berjaga."Pak polisi, Mas Reno, pihak yang ikut bersangkutan belum bisa datang ke sini. Pihak yang bersangkutan sedang sibuk dan harus menemani ibunya yang sedang kritis di rumah sakit.

Jadi sebaiknya bagaimana ya? Mas Dimas sudah meresahkan warga, jadi saya enggak berani dan enggak mungkin menyetujui Mas Dimas untuk dibebaskan begitu saja, apalagi tanpa jaminan dari keluarga terdekat.

Selama tidak ada jamin
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Meminta Tolong

    "Dokter Handi" ujar Ara saat melihat dokter Handi berada di depannya.Dokter Handi tersenyum, memberi sebuah bingkisan buah kepada Ara."Aku datang untuk menjenguk ibumu. Maafkan aku karena baru sekarang bisa menjenguk bibi Widya. Kedua orang tuaku akan ikut datang menjenguk bibi Widya, namun sepertinya mereka akan datang nanti sore. Ayah dan ibuku, masih ada beberapa urusan di luar sebelum datang ke sini" ujarnya.Ara menatap bingkisan buah di depannya tidak enak hati, meski begitu dia tetap mengambil apa yang diberikan oleh dokter Handi untuk menghargai pemberian tulus pria di depannya."Dokter Handi seharusnya tidak perlu repot untuk membawa apapun. Kedatangan dokter ke sini saja sudah membuat Ara dan keluarga senang. Jika ibu dalam kondisi sadar, ibu juga pasti senang melihat kedatangan dokter Handi.Orang tua dokter Handi pasti sedang sibuk, jadi Ara mengerti. Mungkin dokter Handi lebih sibuk, tapi masih menyempatkan waktu untuk menjenguk ibu Ara. Terima kasih dokter Handi dan kel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Penyesalan

    "Kamu mau ngomong apa? Kok kayanya canggung gitu?" tanya Handi kepada Ara. Dia memperhatikan jika wanita disebelahnya ini terlihat ingin bicara, namun tidak jadi. Dia juga melihat jika Ara sedari tadi diam-diam terus menghela nafas berkali-kali, seakan ada beban berat yang sedang ditanggungnya."Apa ada sesuatu yang mengganjal dihatimu? Apa kamu butuh bantuanku? Kalau kamu butuh sesuatu, kamu enggak perlu sungkan untuk bilang sama aku. Selama aku bisa bantu, aku pasti bantu. Keluargaku juga pasti bantu keluargamu. Kita ini kenalan lama! Jadi aku bilang sekali lagi kalau kamu enggak perlu ragu untuk bilang apapun sama aku" ujar Handi kembali.Ara menghirup nafas dalam sebelum berbicara. Dia menatap pria yang duduk disebelahnya setelah Mas Handi selesai menjenguk ibunya."Mas, kapan jadwal Mas Handi buka praktek di rumah sakit ini?" tanya Ara setelah meyakinkan dirinya sendiri, jika dia harus berbicara tentang masalah dan memeriksakan kondisinya kepada Handi.Meskipun masalahnya benar-b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Menguping?

    "Sudah selesai Mas urusannya?" tanya Ara sambil mencium tangan Reno yang baru saja kembali ke rumah sakit setelah malam tiba.Reno tersenyum dan mengangguk."Maaf Mas lama datengnya. Niatnya Mas cuma mau pergi sebentar, eh taunya malah kebablasan. Ternyata banyak kerjaan yang harus Mas urus.Terus gimana kondisi ibu? Apa ibu baik-baik aja? Apa ada perkembangan? Kamu sama Bima udah makan?"Ara mengangguk."Ara sama Bima udah makan. Mas bagaimana? Jangan karena sibuk mengurus kami, ibu dan yang lainnya, Mas malah melupakan menjaga diri sendiri. Alhamdulillah ibu baik-baik aja. Soal perkembangan ibu, belum ada perbaikan Mas. Kondisi ibu masih sama" jawabnya menghela nafas sedih di akhir kalimat.Reno mengelus lembut kepala adiknya."Kita berdoa dan bersabar aja. Semoga ibu baik-baik aja dan segera sembuh. Kamu jangan stress atau sedih. Mas, Bima, kamu, kita jaga ibu sama-sama" ujarnya.Ara mengangguk lemah."Iya Mas. Kita jaga ibu sama-sama" jawabnya. Dia terdiam sesaat, sebelum akhirnya mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Anak Kesayangan

    Pak Doni menatap Dimas dengan tajam. Dia menyuruh anaknya ini untuk menjemput Ara dan meminta maaf serta menyelesaikan permasalahan rumah tangga yang ada. Namun, bukan kabar baik yang didapatkannya setelah Dimas menyusul menantunya, dimana anak dan menantunya sudah berbaikan, melainkan kabar buruk dimana Dimas malah masuk penjara, karena mengganggu ketertiban desa, kampung halaman menantunya. "Ya, Allah, Dimas. Kamu sampai kapan sih buat ulah terus? Masalah yang satu belum kelar, malah nambah masalah lagi. Kamu emang suka ya lihat Papa mati cepet karena serangan jantung gara-gara tingkah kamu ini? Aranya mana? Papa nyuruh kamu untuk pergi nyusul dan bujuk istri kamu di rumah orang tuanya.Bukannya nyuruh kamu ribut sama orang sekampung di desa istri kamu. Astagfirullahal'adzim Dimas! Kamu bener-bener..." ujar Pak Doni tidak bisa berkata-kata kepada Dimas. Dia hanya bisa memelototi putranya dengan menampakkan kekesalan tertahan.Pak Doni mendengus kasar. Jika saja dia tidak melihat w

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Perdebatan

    "Dimas, Dimas! Apa kamu beneran enggak tahu kalau ibu mertua kamu kritis? Mah! Kamu juga enggak tahu kalau besan kamu sakit parah? Kalian berdua ini, selama ini ngapain aja di rumah tinggal sama Ara, hah?! Kalau Papa atau Shinta yang enggak tahu, ya wajar kalau kami enggak tahu. Papa sibuk kerja. Shinta sibuk kuliah. Sedangkan kalian? Dimas, kamu setiap hari tidur sama istri kamu, masa iya Ara enggak ngomong ibunya sakit! Kamu pasti sibuk kelonan sama istri muda kamu itu! Dasar! Mah, kamu tiap hari ketemu Ara. Meskipun Ara enggak tinggal serumah sama kita, tapi Ara hampir setiap hari datang ke rumah untuk beberes rumah dan bantuin kamu masak. Ya, Allah. Malu, Papa malu! Tetangga Ara lebih tau kondisi ibu Widya dibanding kita besannya, terutama kamu Dimas! Pantas aja Ara kabur dari rumah! Kamu sebagai suami gimana sih?! Udahlah pantes waktu kamu dipenjara, istri kamu enggak mau nengok dan peduli. Kamu aja enggak peduli sama Ara! Bikin malu aja! Kalau kaya gini, Papa jadi engg

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bukan Perempuan Mandul

    Ara duduk dengan wajah tegang di ruang praktik dokter Handi, menunggu hasil pemeriksaan kesuburan dirinya. Dokter Handi menghela napas dalam, sebelum membuka berkas hasil pemeriksaan. Dia menatap Ara rumit, sebelum akhirnya tersenyum tipis menyampaikan hasil pemeriksaan yang ada ditangannya kepada Ara, yang hari ini menjadi salah satu pasiennya."Ara, kamu lihat jika hasil pemeriksaan mu sudah keluar dan hasilnya ada ditangan saya. Biarkan Mas memberitahu hasil pemeriksaan mu. Ara, hasil test ini menunjukkan bahwa tidak ada masalah dengan kesuburan dirimu" ujarnya yang membuat Ara bernafas lega seakan beban berat yang selama ini ditanggungnya seakan langsung menghilang dalam sekejap.Ara menggigit bibirnya, menahan emosi. Ada riak kesenangan saat tau dia tidak memiliki masalah apapun dengan kandungannya. Dia bahkan ingin melompat andai saja tidak memiliki rasa malu. Itu berarti di masa depan, dia masih memiliki kesempatan untuk mempunyai seorang bayi miliknya sendiri. Ara menatap d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Tidak Hamil

    "Aku enggak hamil!" ujar Ara membantah ucapan Shinta. Dia tidak ingin kehadirannya disalahpahami oleh suami dan keluarga mertuanya. Dia tidak ingin hal seperti ini nantinya dijadikan alasan untuk mencegahnya berpisah dari suaminya. Dia sudah tidak sanggup hidup bersama dengan Dimas. Sekarang keluarganya sudah mendukungnya untuk berpisah, jadi dia merasa tidak ada yang perlu dipertahankan lagi. Dia ingin hidup bahagia dengan keluarganya sendiri, atau suami masa depannya yang benar-benar mencintainya.Mata Shinta menyipit."Kalau enggak hamil, kenapa mbak Ara ada di sini? Ini poli kandungan bukan? Aku tau mbak masih marah sama Mas Dimas, tapi untuk hal sebesar ini, jangan di tutup-tutupi. Kasihan anak mbak dan Mas Dimas nanti kalau punya orang tua yang enggak akur, apalagi sampai pisah nantinya. Mas Dimas dan kita semua udah datang ke sini jauh-jauh untuk jemput Mbak dan jenguk ibu Widya" ujarnya. Bu Salamah yang melihat ada celah Ara bisa kembali kepada putranya segera menimpali ucapan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Tamparan Dimas

    Dimas tertegun ditempatnya saat mendengar ucapan Ara yang mengatakan membencinya. Shinta mencibir kelakuan kakaknya. Padahal Dimas sudah diwanti-wanti oleh mereka sepanjang perjalanan menuju kemari agar tidak membuat masalah. Hanya karena beberapa ucapan Ara yang masih marah dengan kakaknya ini, Dimas sudah kehilangan kendali."Mas, aku enggak mau ya sampai enggak bisa kuliah cuma gara-gara Mas yang buat ulah dan bikin rencana kita untuk membujuk Mbak Ara gagal. Kalau itu terjadi, lihat aja! Shinta bakal bilang sama Papa untuk marahin Mas kalau perlu usir Mas Dimas! Shinta enggak mau liat orang yang udah buat Shinta enggak bisa kuliah gara-gara keluarga kita bangkrut!" kesal Shinta di telinga Dimas hingga membuat wajah Dimas terlihat semakin jelek dan memerah karena kesal. Pak Doni menatap Dimas kesal, namun memilih untuk tidak mengatakan apa-apa. Dia sudah lelah memarahi Dimas namun anaknya ini tetap masih bebal dan terus mengulangi kesalahan yang sama. Dia menatap istrinya yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 61

    "Gila! Benar-benar gila! Beraninya Ara ngelawan kamu dan ibu. Mana dia enggak segan menjelekkan kita pas sidang tadi. Masa berbakti sama suami dan mertua dibilang penyiksaan batin!" "Cih, kalau aja bukan karena ancaman Papa. Mama mana sudi punya menantu kaya si Ara lagi!" kesal Bu Salamah misuh-misuh setelah kembali pulang dari pengadilan dimana sidang perceraian Dimas dan Ara sebelumnya berlangsung. Dimas melemparkan tubuhnya ke atas kursi dengan wajah geram dan merah padam. Dia menggertakkan gigi kesal."Ara setelah pulang kerumah orang tuanya dan kedua orang tuanya sudah meninggal jadi berani membangkang aku. Mungkin sekarang Ara merasa lebih bebas karena tidak ada yang mengekang lagi" "Ini semua pasti hasutan Reno dan Bima yang memang dari dulu enggak suka aku. Aku yakin mereka yang kompor sama Ara supaya istriku itu tidak lagi menghargai aku. Sial!" kesal Dimas. Bu Salamah mengangguk ketika mendengar ucapan putranya yang mungkin benar. Setelah Ara pergi dari rumah dan kemb

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 60

    1 bulan telah berlalu. Selama kurun waktu itu, Ara tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya bersama dengan kedua saudaranya. Masa berkabung telah usai, meskipun kesedihan atas kehilangan seorang ibu masih melanda ketiga saudara itu. Namun, hidup harus terus berjalan. Mereka tidak punya pilihan selain mengikhlaskan kepergian ibu mereka. Reno terus sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga dengan urusan perceraian adiknya. Setelah kejadian pertengkaran antara keluarganya dan Dimas terakhir kali hingga berujung pelaporan ke pihak polisi, Dimas tidak lagi datang atau menghubungi Ara untuk mengganggu kehidupan adiknya. "Bagaimana? Kamu sudah siap?" ujar Reno sambil merapikan kemejanya. Ara mengangguk dan berjalan menghampiri kakak sulungnya."Ara siap Mas" jawabnya dengan suara sedikit gugup. Hari ini adalah sidang perceraian pertamanya dengan Dimas. Kakak sulungnya ternyata sudah benar-benar marah dengan kejadian terakhir kali hingga melakukan segala cara, meskipun harus mem

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 59

    "Astaghfirullah! Astaghfirullahal'adzim! Handi, apa kamu dengar ucapan suami Ara tadi? Itu beneran suami Ara? Modelan kaya begitu? Ganteng sih, tapi lebih ganteng anak ibu""Ibu heran kenapa almarhum Abah Darma bisa menjodohkan anak perempuannya sama modelan laki-laki begitu. Ara itu dulu kembang desa. Bisa-bisanya nikah sama laki-laki yang tingkahnya modelan pulu-pulu begitu! Hiw!" komentar Bu Dewi dengan nada jijik. Sejak tadi dia melihat pertengkaran Ara, Bima dengan suami dan mertua Ara itu. Namun karena bukan bagian dari keluarga dan niatnya ke rumah Ara hanya untuk membantu saja, maka dia tidak berani bertindak lebih jauh kecuali hanya memperhatikan dan membantu ketika jika memang di minta.Sedangkan Handi memang sedari tadi sedang pergi bersama dengan Reno karena suatu urusan. Hingga pada saat mereka kembali ke rumah kedua orang tua Ara, mereka malah disuguhkan pertengkaran hebat antara Bima dan Dimas yang sulit dipisahkan.Bu Dewi menghela nafas berat."Ujian rumah tangga oran

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 58

    Reno menatap tajam adik kandung dan adik iparnya yang baru saja bertingkah memalukan di depan rumahnya yang masih berkabung ini. "Bagus! Bagus ya Bima! Kakak baru pergi sebentar tapi kamu di sini malah ribut! Apa kamu enggak kasihan sama kakak perempuan kamu?!" kesal Reno.Bima mendongak untuk menatap kakak sulungnya sambil memegang pipinya yang bengkak setelah habis dihajar oleh kakaknya ini begitu keras. Dia menoleh menatap Dimas tanpa gentar."Justru karena aku kasihan sama mbak Ara, aku kasih pelajaran sama orang itu! Dia kesini sama ibunya pasti cuma mau bikin repot dan sedih mbak Ara! Sebagai adik dan laki-laki, Bima enggak terima siapapun yang datang cuma untuk nyakitin mbak Ara!""Bima enggak nyesel menghajar mas Dimas. Lagian dia dulu yang memukul Bima! Bima cuma melakukan pembelaan diri! Kalau mas enggak percaya, mas bisa tanya sama mbak Ara dan saksi yang lainnya. Mas Dimas yang lebih dulu memukul Bima!" jawabnya sambil menatap sengit Dimas. Reno mengusap wajah kasar lalu

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 57

    Ara dan Dimas saling terdiam saat mereka bertemu dan berhadapan, begitu pula Bu Salamah yang tidak tahu harus berkata apa kepada sang menantu.Terjadi keheningan cukup lama sampai suara Bima menyentak lamunan mereka dengan suara kerasnya."Untuk apa Mas Dimas ada di sini?!" seru Bima dengan nada keras. Baik nada dan raut wajahnya terang-terangan menunjukan ketidaksukaan atas kedatangan kakak iparnya. Bima menatap tajam Dimas, bahkan bergerak maju ingin menghajar pria yang sudah menyakiti kakak perempuannya itu. Jika Mas Reno masih bisa menahan emosinya dan terlihat kalem, namun Bima yang mempunyai darah muda yang menggebu-gebu tidak bisa menahan emosinya dan ingin segera melampiaskan amarahnya yang sudah dia tahan sejak dulu kepada sang kakak ipar. Ara tersentak dari lamunan. Dia segera memegang lengan Bima agar tidak menimbulkan kekacauan. Masih banyak tamu di rumah. Jika terjadi keributan, dia takut menjadi bahan gunjingan. Lagipula mereka masih berkabung. Rasanya tidak pantas ri

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 56

    Ara menatap ayah mertuanya dengan rasa canggung, begitu pula dengan Shinta. Dia terkejut saat ayah mertua dan adik iparnya tiba-tiba datang menemuinya, sementara suami dan ibu mertuanya tidak ada di tempat. Kehadiran keluarga mertuanya ini membuatnya bingung, terlebih karena dia yakin tidak ada yang memberitahu mereka tentang kematian ibunya. Dia memang sengaja tidak mengungkapkan apa pun, mengikuti larangan keluarganya, terutama dari kakak sulungnya untuk tidak menghubungi Dimas, mengingat pengalamannya yang buruk sebelumnya. Saat abahnya meninggal, Dimas tidak hanya tidak memberikan bantuan, tapi juga mempersulit keadaan bagi Ara sebagai istri dan anak. Dimas selalu ingin pulang, padahal kuburan almarhum abahnya belum kering dan ibunya masih berduka. Dia dan keluarganya khawatir jika Dimas diberitahu, sejarah buruk itu akan terulang, padahal saat ini hatinya sedang terluka parah. Ara menghela nafas panjang saat mengingat suaminya. Dia bingung bagaimana harus berea

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 55

    Setelah menempuh perjalanan jauh selama beberapa jam, mobil yang ditumpangi Pak Doni dan Shinta akhirnya sampai dikampung halaman Ara.Pak Doni dan Shinta berdiam diri sejenak di dalam mobil, alih-alih langsung keluar untuk menemui Ara dan keluarganya meski mereka melihat bahwa Bima sedang duduk di teras bersama beberapa pria sebayanya yang mereka tebak sebagai teman bermain sekaligus pemuda di kampung ini. Shinta memanggil Papanya dengan suara pelan."Pah" ujarnya.Pak Doni menatap putrinya. Melihat tatapan Shinta, dia seakan mengerti sesuatu."Kamu mikir yang sama seperti Papa?" tanyanya ketika melihat keraguan dimata Shinta. Shinta mengangguk kaku."Aku.., Pah sebenarnya Shinta cukup malu untuk bertemu mbak Ara dan keluarganya. Kejadian yang terakhir kali dan masalah kabar meninggalnya ibu mbak Ara saja kita tidak diberitahu, dan begitu tahu sudah sangat terlambat. Itu berarti kita sebenarnya udah tidak dianggap bukan? Kalau kita masuk, apa kita bakal di usir Pah? Shinta udah cukup

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 54

    Dimas menendang angin dan terus menggerutu kesal saat melihat ternyata dia benar-benar diusir. Dia melihat jika mobil yang ditumpangi Papa dan adiknya kini berjalan pergi meninggalkannya dan Mamanya di pinggir jalan hanya berdua. "Dasar! Emang dari dulu Papa enggak pernah anggap aku serius!" kesal Dimas dengan mata memerah marah. "Dimas! Tunggu!" teriak Bu Salamah berjalan cepat menghampiri putranya. Dia menarik lengan Dimas agar menatap ke arahnya. Baru saja Dimas menoleh menatap Mamanya, kepalanya langsung tertoleh kesamping saat merasakan tamparan pedas menyapu wajahnya. Plak!Bu Salamah menatap tangannya yang bergetar karena baru saja menampar putra kesayangannya.Dimas menatap Mamanya dengan wajah merah padam."Apa yang Mama lakuin sama aku?! Kenapa Mama tiba-tiba tampar aku? Aku salah apa, hah?!" teriaknya tidak terima sambil memegangi pipinya.Bu Salamah menatap putranya dengan tatapan bersalah. Dengan bibir bergetar mencoba memberi penjelasan kepada Dimas, namun tidak ada s

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 53

    Pak Doni membawa mobilnya melaju kencang saat mendengar pertengkaran keluarganya yang menyulut emosinya, terutama saat mendengar ucapan Dimas. Dimas adalah anak laki-laki yang dia besarkan penuh setulus hati meskipun bukan darah dagingnya sendiri. Dia tidak menyangka setelah kenyataan status Dimas terungkap, putranya berbicara seolah dia tidak pernah berarti di mata Dimas begitu pula dengan keluarganya yang tidak dianggap oleh putranya ini. Pak Doni menggeram kesal sekaligus tertawa di dalam hati mencemooh dirinya sendiri. Dia baru menyadari jika seorang anak dari pria lain, mana mungkin bisa menjadi putranya meski dia sudah melakukan hal sebaik apapun untuk menjaga dan membesarkan Dimas selama ini. Pak Doni termenung dengan pikirannya sendiri yang berkecamuk hingga tidak sadar dia hampir menabrak kendaraan yang ada di depannya. Tiiiiiin Pak Doni tersentak dengan suara klakson mobil lain yang terdengar nyaring lalu dengan sigap menginjak rem hingga menimbulkan bunyi deci

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status