Share

Bab 40

Author: Vivohilolove
last update Last Updated: 2025-01-17 14:09:49

Pak Doni tertegun ditempatnya, hampir kehilangan kata-kata saat mendengar ucapan Ara. Dia ingat, selama ini dia jarang membela membantunya yang ditindas oleh istri dan anaknya.

Ada-pun saat dia pernah membela Ara, sepertinya masih bisa di hitung jari. Sudah dia bilang sebelumnya jika dia bukan tidak ingin membela Ara, dia hanya malas bertengkar dengan istrinya yang cerewet jika sedang membela menantunya ini.

Istrinya memang takut padanya. Tapi, bukan takut yang sampai tidak bisa melawan. Istrinya ini wanita yang keras kepala. Bahkan sifat Dimas tidak berbeda jauh dengan istrinya, hingga dia tidak terlalu menyukai Dimas, dan lebih menyukai dan menyayangi Shinta sebagai putrinya. Meskipun dia tidak terlalu menyukai Dimas karena hal lain.

"Ara, Papa enggak bermaksud mengabaikan kamu selama ini. Papa..." ucapan pak Doni terbata-bata saat menjawab menantunya. Belum selesai dia berbicara dan membela diri, Reno sudah menyela ucapannya.

Reno memegang tangan adiknya, menatap keluarga Dimas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 41

    Reno merasa dirinya akan habis kesabaran jika terus berhadapan dengan suami dan keluarga mertua adiknya. Dia tidak mengerti bagaimana bisa adiknya bertahun-tahun tinggal bersama dengan suami dan keluarga mertua seperti ini. Dia bahkan tidak sampai habis pikir dengan dirinya sendiri yang tidak mengetahui hal sebesar ini dan tidak peka dengan kesulitan adiknya selama ini. Reno menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan emosinya. Dia menarik Ara untuk pergi meninggalkan Dimas dan keluarganya setelah membentak ibu Salamah. Bu Salamah masih tertegun ditempatnya sambil memegangi dadanya, dimana jantungnya hampir copot akibat bentakan Reno yang terlihat sangat marah hingga membuat tubuhnya bergetar ketakutan. Dimas hendak menghalangi kepergian Ara dan Reno. Namun tubuhnya langsung tersungkur saat Reno menendangnya. "Minggir!" sentak Reno. Bugh Reno yang sudah habis kesabaran menendang perut Dimas hingga tersungkur begitu saja agar pria itu tidak menghalangi jalannya dan Ara

    Last Updated : 2025-01-18
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 42

    Pak Doni dan shinta keluar dari ruangan dokter Handi setelah berpamitan, tanpa perlu menunggu Dimas dan Bu Salamah bereaksi ditempatnya.Dimas menggeram kesal melihat Papanya bahkan tidak terlihat peduli sama sekali kepadanya padahal dia sedang sangat kesakitan. Jangankan bertanya, menoleh saja tidak."Mah, Papa itu, Papa aku bukan sih?! Anaknya kesakitan, bukannya ditolong, malah main pergi begitu aja!" kesal Dimas sambil bangkit dari duduknya. Bu Salamah meneguk ludah kasar, mendelik menatap Dimas tajam"Ngomong apa sih kamu?! Udah ah, cepetan bangun sebelum Papa kamu makin jauh dan beneran ninggalin kita!" ujarnya lalu meninggalkan Dimas dan mengejar suaminya.Dimas melotot tidak percaya. Tadi dia ditinggalkan oleh ipar dan istrinya. Lalu ditinggal oleh Papa dan adiknya. Sekarang Mamanya malah ikut meninggalkannya. Dia menggeram kesal dalam hati. Dengan berjalan tertatih mencoba menyusul Mamanya."Mah, tungguin Dimas!" teriaknya yang langsung menghentikan langkah Bu Salamah. Bu Sa

    Last Updated : 2025-01-20
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 43

    "Dimas enggak nyangka kalau Papa sama Shinta bakalan tega beneran tinggalin kita berdua di sini. Terus abis ini nasib rumah tanggaku sama Ara gimana Ma?" tanya Dimas kepada Bu Salamah.Kini dia dan ibunya sudah sampai dikediaman Ara yang ada dikampung, tempat mobilnya masih terparkir di sana. Tadi dia meninggalkan mobilnya di sini dan pergi ke rumah sakit bersama dengan keluarganya. Namun tidak disangka jika dia harus kembali menggunakan angkutan umum untuk mengambil mobilnya ini karena Papanya dan Shinta main meninggalkannya saja berdua bersama dengan ibunya. Bu Salamah memegang kepalanya yang terasa pening. Dia berdecak sebal karena putranya sedari tadi tidak berhenti mengomel dan membuat telinganya berdengung. "Yaudah, mau gimana lagi? Toh Papa dan Shinta kayanya udah pulang. Soal urusan rumah tangga kamu sama Ara, ya itu urusan kamu. Kamu itu kan suami Ara, dan Ara sendiri istri kamu. Masa yang kaya gini aja masih harus jadi urusan Mama dan Papa. Udah ah! Mamah pusing dengerin

    Last Updated : 2025-01-21
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 44

    "Ren, aku harap kamu enggak tersinggung. Tapi aku mau tanya, apa kamu sudah menghubungi pihak keluarga suami Ara untuk mengabarkan kematian ibumu? Ara dan suaminya masih belum resmi bercerai, jadi bagaimana-pun pria bernama Dimas itu masih menjadi menantu di keluargamu. Apa kamu tidak ingin memberitahunya tentang kabar duka ini? Aku tau ini bukan urusanku. Aku juga enggak berhak ikut campur. Hanya saja...Ren, jangan sampai kamu enggak mengabari mereka, atau kamu dan keluargamu yang nantinya terkena masalah. Mengingat tabiat suami Ara waktu itu, aku takut Dimas malah menyalahkan Ara kembali karena hal sepenting ini, pria itu dan keluarganya tidak diberitahu" ujar Handi kepada Reno yang kini masih duduk terdiam dengan jenazah ibu Widya di semayamkan tidak jauh dari mereka, di tutupi kain jarik berada di tengah ruangan.Dokter Handi bahkan bisa melihat Ara yang bersedih dipelukan ibunya dan para ibu-ibu yang lain, yang sedang ikut berduka cita.Reno tersenyum kecut, menatap jenazah ibu

    Last Updated : 2025-01-24
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 45

    Bu Salamah melotot saat mendengar ucapan suaminya. Dia menoleh menatap Dimas kesal karena putranya ini sepertinya suka sekali membuat keributan disituasi panas seperti saat ini. Bu Salamah berbicara gugup kepada suaminya dengan wajah memucat."P- pah, maafin Dimas yang udah ngomong keterlaluan. Dimas enggak bermaksud ngomong sembarangan, apalagi tentang Papa dan Shinta. Dimas cuma lagi kesel aja, jadi dia bicara sedikit tidak sopan dengan Papa. Dimas dan Mama baru aja pulang setelah perjalanan jauh. Dimas dan Mama masih lelah, jadi emosi kami masih tidak stabil, terutama Dimas yang nyetir mobil pasti lebih capek. Be-belum lagi Dimas kemarin malam ada dikantor polisi dan dipenjara. Papa juga tadi liat kan, kalau Dimas tadi baru aja dihajar sama Reno? Pah, liat anak kita udah babak belur. Omongan Ara sebelumnya juga enggak enak buat di denger sama Dimas atau kita sendiri. Jadi Mama tolong sama Papa untuk tidak mengambil hati ucapan Dimas dan maklumi sikap anak kita untuk saat i

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 46

    Dimas menatap Papanya terkejut, begitu pula dengan Shinta yang tidak menyangka jika kakak sulungnya bukanlah kakak kandungnya. Atau jangan-jangan...Shinta menatap Papanya dengan tatapan bertanya dan mata memerah."Pah, kalau Mas Dimas bukan anak Papa, terus Shinta? Apa Shinta juga bukan anak Papa?" tanyanya dengan suara serak.Sungguh dia sedih jika membayangkan bahwa dirinya bukan anak dari Papanya, karena selama ini, dibandingkan Dimas sang kakak, dia yang paling dekat dan disayang oleh sang Papa. Dia tidak ingin kasih sayang itu akhirnya berakhir karena identitasnya yang ternyata bukan anak Papanya juga terungkap.Shinta menatap Papanya dengan raut sedih dan rumit.Pak Doni menatap Shinta yang berada disebelahnya."Mana mungkin kamu bukan anak Papa! Muka dan semua yang ada di badan kamu ini warisan Papa! Orang-orang juga tau walau mata mereka lagi merem, kamu itu anak Papa! Jadi jangan ngomong yang macem-macem. Papa enggak suka kamu mikir juga kalau kamu bukan anak Papa! Anak Papa

    Last Updated : 2025-02-03
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 47

    Dimas pulang dengan linglung dari rumah kedua orang tuanya. Dia memarkirkan mobilnya asal lalu masuk ke dalam rumahnya sendiri.Tok Tok Tok"Assalamualaikum, Ra! Ara, buka pintunya!" ujar Dimas belum menyadari jika istrinya kini sudah tidak berada lagi dirumah. Kekalutan hatinya sejenak menutupi pikirannya.Tok Tok TokDimas masih mengetuk pintu rumahnya sekali lagi sambil memanggil nama istrinya."Assalamualaikum! Ara, Mas sudah pulang! Buka pintunya!" ujar Dimas sambil bersandar di kusen pintu depan tubuhnya yang layu. Tok Tok Tok"Ara, kamu dimana sih?! Mas lagi kesel sama Papa dan Mama, jadi kamu jangan membuat Mas makin kesel!" ujar Dimas saat ini sudah menggedor pintu rumahnya sendiri dengan keras.Dimas terus mengetuk pintu sambil menggerutu ditempatnya karena istrinya tidak kunjung membuka pintu, hingga tiba-tiba dia tertawa frustasi ketika menyadari istinya tidak akan pernah membuka pintu untuknya lagi sebab Ara tidak ada di rumahnya ini. Dimas tertawa jengkel menggebrak p

    Last Updated : 2025-02-03
  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 48

    "Jadi, Ara mau cerai dari suaminya?" tanya Pak Salim, menanggapi cerita istrinya yang terus berbicara sejak pulang dari rumah duka orang tua Ara. Bu Dewi mengangguk."Iya, Pak. Tadi ibu tidak sengaja mendengar dari Bima. Dia marah ketika ada saudara jauhnya yang menanyakan keberadaan suami Ara dan keluarganya.Sepertinya Bima sangat tidak menyukai iparnya itu, bahkan mengancam saudara jauhnya itu agar tidak membahas suami Ara di depan kakak perempuannya karena kakaknya itu ingin bercerai sebentar lagi" Bu Dewi menoleh ke Handi, putranya yang sedang mengemudi."Benar Han, bahwa Ara ingin bercerai dari suaminya?" tanyanya untuk memastikan.Handi menatap ibunya dari balik kaca spion sambil mengangkat bahu, seolah-olah tidak tahu apa-apa."Bu, kenapa malah tanya aku? Tadi kan Ibu dengar sendiri dari Bima. Kenapa tidak langsung tanya saja ke Bima?" ujarnya mencoba mengelak. Handi terdiam sejenak, sebelum melanjutkan ucapannya kembali."Aku ini hanya teman lama Ara dan keluarganya, tidak leb

    Last Updated : 2025-02-05

Latest chapter

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 61

    "Gila! Benar-benar gila! Beraninya Ara ngelawan kamu dan ibu. Mana dia enggak segan menjelekkan kita pas sidang tadi. Masa berbakti sama suami dan mertua dibilang penyiksaan batin!" "Cih, kalau aja bukan karena ancaman Papa. Mama mana sudi punya menantu kaya si Ara lagi!" kesal Bu Salamah misuh-misuh setelah kembali pulang dari pengadilan dimana sidang perceraian Dimas dan Ara sebelumnya berlangsung. Dimas melemparkan tubuhnya ke atas kursi dengan wajah geram dan merah padam. Dia menggertakkan gigi kesal."Ara setelah pulang kerumah orang tuanya dan kedua orang tuanya sudah meninggal jadi berani membangkang aku. Mungkin sekarang Ara merasa lebih bebas karena tidak ada yang mengekang lagi" "Ini semua pasti hasutan Reno dan Bima yang memang dari dulu enggak suka aku. Aku yakin mereka yang kompor sama Ara supaya istriku itu tidak lagi menghargai aku. Sial!" kesal Dimas. Bu Salamah mengangguk ketika mendengar ucapan putranya yang mungkin benar. Setelah Ara pergi dari rumah dan kemb

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 60

    1 bulan telah berlalu. Selama kurun waktu itu, Ara tetap tinggal di rumah peninggalan kedua orang tuanya bersama dengan kedua saudaranya. Masa berkabung telah usai, meskipun kesedihan atas kehilangan seorang ibu masih melanda ketiga saudara itu. Namun, hidup harus terus berjalan. Mereka tidak punya pilihan selain mengikhlaskan kepergian ibu mereka. Reno terus sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga dengan urusan perceraian adiknya. Setelah kejadian pertengkaran antara keluarganya dan Dimas terakhir kali hingga berujung pelaporan ke pihak polisi, Dimas tidak lagi datang atau menghubungi Ara untuk mengganggu kehidupan adiknya. "Bagaimana? Kamu sudah siap?" ujar Reno sambil merapikan kemejanya. Ara mengangguk dan berjalan menghampiri kakak sulungnya."Ara siap Mas" jawabnya dengan suara sedikit gugup. Hari ini adalah sidang perceraian pertamanya dengan Dimas. Kakak sulungnya ternyata sudah benar-benar marah dengan kejadian terakhir kali hingga melakukan segala cara, meskipun harus mem

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 59

    "Astaghfirullah! Astaghfirullahal'adzim! Handi, apa kamu dengar ucapan suami Ara tadi? Itu beneran suami Ara? Modelan kaya begitu? Ganteng sih, tapi lebih ganteng anak ibu""Ibu heran kenapa almarhum Abah Darma bisa menjodohkan anak perempuannya sama modelan laki-laki begitu. Ara itu dulu kembang desa. Bisa-bisanya nikah sama laki-laki yang tingkahnya modelan pulu-pulu begitu! Hiw!" komentar Bu Dewi dengan nada jijik. Sejak tadi dia melihat pertengkaran Ara, Bima dengan suami dan mertua Ara itu. Namun karena bukan bagian dari keluarga dan niatnya ke rumah Ara hanya untuk membantu saja, maka dia tidak berani bertindak lebih jauh kecuali hanya memperhatikan dan membantu ketika jika memang di minta.Sedangkan Handi memang sedari tadi sedang pergi bersama dengan Reno karena suatu urusan. Hingga pada saat mereka kembali ke rumah kedua orang tua Ara, mereka malah disuguhkan pertengkaran hebat antara Bima dan Dimas yang sulit dipisahkan.Bu Dewi menghela nafas berat."Ujian rumah tangga oran

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 58

    Reno menatap tajam adik kandung dan adik iparnya yang baru saja bertingkah memalukan di depan rumahnya yang masih berkabung ini. "Bagus! Bagus ya Bima! Kakak baru pergi sebentar tapi kamu di sini malah ribut! Apa kamu enggak kasihan sama kakak perempuan kamu?!" kesal Reno.Bima mendongak untuk menatap kakak sulungnya sambil memegang pipinya yang bengkak setelah habis dihajar oleh kakaknya ini begitu keras. Dia menoleh menatap Dimas tanpa gentar."Justru karena aku kasihan sama mbak Ara, aku kasih pelajaran sama orang itu! Dia kesini sama ibunya pasti cuma mau bikin repot dan sedih mbak Ara! Sebagai adik dan laki-laki, Bima enggak terima siapapun yang datang cuma untuk nyakitin mbak Ara!""Bima enggak nyesel menghajar mas Dimas. Lagian dia dulu yang memukul Bima! Bima cuma melakukan pembelaan diri! Kalau mas enggak percaya, mas bisa tanya sama mbak Ara dan saksi yang lainnya. Mas Dimas yang lebih dulu memukul Bima!" jawabnya sambil menatap sengit Dimas. Reno mengusap wajah kasar lalu

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 57

    Ara dan Dimas saling terdiam saat mereka bertemu dan berhadapan, begitu pula Bu Salamah yang tidak tahu harus berkata apa kepada sang menantu.Terjadi keheningan cukup lama sampai suara Bima menyentak lamunan mereka dengan suara kerasnya."Untuk apa Mas Dimas ada di sini?!" seru Bima dengan nada keras. Baik nada dan raut wajahnya terang-terangan menunjukan ketidaksukaan atas kedatangan kakak iparnya. Bima menatap tajam Dimas, bahkan bergerak maju ingin menghajar pria yang sudah menyakiti kakak perempuannya itu. Jika Mas Reno masih bisa menahan emosinya dan terlihat kalem, namun Bima yang mempunyai darah muda yang menggebu-gebu tidak bisa menahan emosinya dan ingin segera melampiaskan amarahnya yang sudah dia tahan sejak dulu kepada sang kakak ipar. Ara tersentak dari lamunan. Dia segera memegang lengan Bima agar tidak menimbulkan kekacauan. Masih banyak tamu di rumah. Jika terjadi keributan, dia takut menjadi bahan gunjingan. Lagipula mereka masih berkabung. Rasanya tidak pantas ri

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    BAB 56

    Ara menatap ayah mertuanya dengan rasa canggung, begitu pula dengan Shinta. Dia terkejut saat ayah mertua dan adik iparnya tiba-tiba datang menemuinya, sementara suami dan ibu mertuanya tidak ada di tempat. Kehadiran keluarga mertuanya ini membuatnya bingung, terlebih karena dia yakin tidak ada yang memberitahu mereka tentang kematian ibunya. Dia memang sengaja tidak mengungkapkan apa pun, mengikuti larangan keluarganya, terutama dari kakak sulungnya untuk tidak menghubungi Dimas, mengingat pengalamannya yang buruk sebelumnya. Saat abahnya meninggal, Dimas tidak hanya tidak memberikan bantuan, tapi juga mempersulit keadaan bagi Ara sebagai istri dan anak. Dimas selalu ingin pulang, padahal kuburan almarhum abahnya belum kering dan ibunya masih berduka. Dia dan keluarganya khawatir jika Dimas diberitahu, sejarah buruk itu akan terulang, padahal saat ini hatinya sedang terluka parah. Ara menghela nafas panjang saat mengingat suaminya. Dia bingung bagaimana harus berea

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 55

    Setelah menempuh perjalanan jauh selama beberapa jam, mobil yang ditumpangi Pak Doni dan Shinta akhirnya sampai dikampung halaman Ara.Pak Doni dan Shinta berdiam diri sejenak di dalam mobil, alih-alih langsung keluar untuk menemui Ara dan keluarganya meski mereka melihat bahwa Bima sedang duduk di teras bersama beberapa pria sebayanya yang mereka tebak sebagai teman bermain sekaligus pemuda di kampung ini. Shinta memanggil Papanya dengan suara pelan."Pah" ujarnya.Pak Doni menatap putrinya. Melihat tatapan Shinta, dia seakan mengerti sesuatu."Kamu mikir yang sama seperti Papa?" tanyanya ketika melihat keraguan dimata Shinta. Shinta mengangguk kaku."Aku.., Pah sebenarnya Shinta cukup malu untuk bertemu mbak Ara dan keluarganya. Kejadian yang terakhir kali dan masalah kabar meninggalnya ibu mbak Ara saja kita tidak diberitahu, dan begitu tahu sudah sangat terlambat. Itu berarti kita sebenarnya udah tidak dianggap bukan? Kalau kita masuk, apa kita bakal di usir Pah? Shinta udah cukup

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 54

    Dimas menendang angin dan terus menggerutu kesal saat melihat ternyata dia benar-benar diusir. Dia melihat jika mobil yang ditumpangi Papa dan adiknya kini berjalan pergi meninggalkannya dan Mamanya di pinggir jalan hanya berdua. "Dasar! Emang dari dulu Papa enggak pernah anggap aku serius!" kesal Dimas dengan mata memerah marah. "Dimas! Tunggu!" teriak Bu Salamah berjalan cepat menghampiri putranya. Dia menarik lengan Dimas agar menatap ke arahnya. Baru saja Dimas menoleh menatap Mamanya, kepalanya langsung tertoleh kesamping saat merasakan tamparan pedas menyapu wajahnya. Plak!Bu Salamah menatap tangannya yang bergetar karena baru saja menampar putra kesayangannya.Dimas menatap Mamanya dengan wajah merah padam."Apa yang Mama lakuin sama aku?! Kenapa Mama tiba-tiba tampar aku? Aku salah apa, hah?!" teriaknya tidak terima sambil memegangi pipinya.Bu Salamah menatap putranya dengan tatapan bersalah. Dengan bibir bergetar mencoba memberi penjelasan kepada Dimas, namun tidak ada s

  • Istri Yang Tidak Di Inginkan    Bab 53

    Pak Doni membawa mobilnya melaju kencang saat mendengar pertengkaran keluarganya yang menyulut emosinya, terutama saat mendengar ucapan Dimas. Dimas adalah anak laki-laki yang dia besarkan penuh setulus hati meskipun bukan darah dagingnya sendiri. Dia tidak menyangka setelah kenyataan status Dimas terungkap, putranya berbicara seolah dia tidak pernah berarti di mata Dimas begitu pula dengan keluarganya yang tidak dianggap oleh putranya ini. Pak Doni menggeram kesal sekaligus tertawa di dalam hati mencemooh dirinya sendiri. Dia baru menyadari jika seorang anak dari pria lain, mana mungkin bisa menjadi putranya meski dia sudah melakukan hal sebaik apapun untuk menjaga dan membesarkan Dimas selama ini. Pak Doni termenung dengan pikirannya sendiri yang berkecamuk hingga tidak sadar dia hampir menabrak kendaraan yang ada di depannya. Tiiiiiin Pak Doni tersentak dengan suara klakson mobil lain yang terdengar nyaring lalu dengan sigap menginjak rem hingga menimbulkan bunyi deci

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status