Share

51. Luka Hati Miya

Author: Aksara Ocean
last update Last Updated: 2023-12-17 06:33:25

BAB 51 – LUKA HATI MIYA

Setelah kepergian Elang, perut Miya terasa mual. Miya mencoba menahannya, tetapi tidak bisa.

Hoek-hoek.

“Kok, aku mual, ya?” Miya segera berlari ke kamar mandi yang tak jauh dari dapur.

Sesampainya di sana, makanan yang sudah masuk lolos dari mulutnya begitu saja. Tak hanya lemas dan mual, kepalanya pun terasa pusing dan itu semakin membuatnya tak karuan.

“Apa ini karena aku lagi hamil, ya? Kata orang kalau hamil itu suka mual-mual.” Mencoba mengingat apa yang sering dikatakan tentang kehamilan di usia kandungan masih muda. “Mas Elang ke mana, ya? Aku butuh Mas Elang sekarang,” gumam Miya dalam keadaan lemas. Dia ingin ada seseorang yang membantu salah satunya Elang—suaminya sendiri.

Hoek-hoek.

Miya kembali memuntahkan isi perutnya. Walaupun sudah tak ada makanan yang keluar, cairan berwarna bening terus keluar dari mulutnya membuat tubuh Miya benar-benar lemas seakan tak berisi apapun.

Tak terhitung berapa lama Miya ada di kamar mandi, Miya terus memuntahkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Yang Sering Keluyuran   52. Elang Selingkuh

    BAB 52 – ELANG SELINGKUH?!Keesokan harinya…Elang duduk dengan wajah kusut di kafe kantor di lantai bawah. Bersama dengan sahabatnya, Wahyu, tentu saja. Keduanya sedang menikmati makan siang sambil mengobrol."Tumben, kamu akhir-akhir nggak bawa bekal makan siang lagi? Perasaan sebulan ini, semenjak kalian baikan, hampir tiap hari kamu dibawain bekal sama Miya. Apa jangan-jangan kalian bertengkar lagi, ya?!" selidik Wahyu dengan tatapan curiga terhadap Elang.Elang mengernyit sambil menggeleng. "Enggak kok, kami baik-baik saja, nggak ada bertengkar sama sekali," jawabnya mantap."Masa' sih? Aku nggak percaya, deh, Lang. Kamu nggak bohong 'kan?" Wahyu tetap tak percaya."Iya beneran, aku sama Miya baik-baik aja kok. Emang kenapa sih, Yu? Kamu kok kayak yang nggak percaya gitu?" Elang berdecak sambil menyuapkan makan siang ke dalam mulutnya."Kalau memang kalian lagi nggak bertengkar, kenapa Miya sampai bingung cariin kamu kemarin ke kantor?!" jelas Wahyu.Elang membelalak mendengar pe

    Last Updated : 2023-12-17
  • Istri Yang Sering Keluyuran   53. Salah Perkiraan Usia

    BAB 53 – SALAH PERKIRAAN USIA"Mbak Miya, aku masuk, ya?!" izin Mila di depan pintu kamar Miya.Malam ini memang Miya meminta adiknya itu untuk menemaninya tidur di kamar."Masuk aja, Dek, pintunya nggak Mbak kunci, kok," sahut Miya dari dalam.Mila segera membuka pintu kamar Miya tersebut. Hal yang pertama dia lihat saat kamar itu terbuka adalah, Miya yang sedang memandangi dirinya sendiri di depan cermin besar yang berada di dekat lemari pakaian."Dek, nggak apa-apa 'kan, kalau malam ini kamu temenin Mbak tidur di sini? Mbak akhir-akhir ini nggak bisa tidur kalau sendirian. Mungkin bawaan bayi kali ya, jadi susah tidur begini?!" jelas Miya pada adiknya.Mila yang langsung duduk di tepian ranjang itu tersenyum. "Nggak apa-apa kok, Mbak. Dulu ‘kan kalau di rumah, kita juga suka tidur sama-sama. Ini aku udah bawa selimut," jawab Mila sambil menunjukkan selimut dalam pelukannya.Miya mengangguk dan tersenyum, menoleh sebentar ke arah adiknya itu. Lantas kembali memperhatikan dirinya sen

    Last Updated : 2023-12-17
  • Istri Yang Sering Keluyuran   54. Tuduhan Miya

    BAB 54 – TUDUHAN MIYA.Cindy menatap Elang dengan alis mengkerut. Senyum yang tadinya dia tampilan dengan cantik mendadak lenyap karena pertanyaannya seoqlh tak digubris oleh Elang."Elang! Gimana, cocok enggak gaun ini di aku? Kok malah diem aja sih dari tadi!" Cindy mengulang pertanyaannya sambil menghentakkan kakinya dengan kesal karena Elang seolah tak memperhatikan dirinya."Ya ampun Cindy, kamu cantik banget pakai gaun ini. Jadi kelihatan mewah banget kalau kamu yang pakai, cocok banget. Tante nggak nyangka kamu bisa seperti model begini. Gaunnya cantik, yang pakai juga cantik lagi, iya 'kan, Lang?!" ucap Olga sembari tak habis-habisnya berdecak sambil memuji Cindy.Cindy tersenyum senang karena pujian Olga, namun tetap saja dia ingin tahu apa pendapat Elang."Hmm, lumayan," jawab Elang dengan suara datar. Tak ada ekspresi yang ditampilkan dari sorot wajah itu. Kecuali hambar dan lelah.Cindy merungutkan wajahnya sedih dan kesal. "Kamu kok gitu, sih, Lang? Kayaknya cuma aku yang

    Last Updated : 2023-12-18
  • Istri Yang Sering Keluyuran   55. Cindy Pendarahan

    BAB 55 – CINDY PENDARAHAN?"Aku cuma bilang, kalau akhir-akhir ini sikap kamu benar-benar aneh. Kamu seperti menghindari aku, Mas. Atau ... jangan-jangan kamu memang berbuat sesuatu di belakang aku? Apa benar begitu, Mas?"Elang mendadak tercekat, gelagapan oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh Miya. Bukannya menjawab, karena sangat bingung, Elang justru memilih marah pada Miya."Kenapa sih, kamu itu nggak bisa ngertiin aku? Sekarang ini aku lagi ada masalah, pikiranku rasanya kacau dan pusing banget. Kamu bukannya ngertiin aku, malah mikir yang enggak-enggak tentang aku. Aku cuma mau dingertiin bukannya dituduh kaya begini!" tegas Elang dengan emosi.Miya terlihat putus asa dengan sikap suaminya yang malah semakin menjadi."Gimana aku bisa ngertiin kamu, kalau kamu sendiri nggak pernah mau cerita sama aku, Mas?! Aku bukan dukun yang bisa nebak isi hati kamu, aku mana bisa tahu kamu punya masalah tanpa kamu mau bilang!" elak Miya membela diri.Elang mengusap wajahnya gusar, lelaki itu

    Last Updated : 2023-12-18
  • Istri Yang Sering Keluyuran   56. Rekayasa Cindy

    BAB 56 – REKAYASA CINDYElang sampai di klinik dan segera mencari Olga yang kini tengah menunggu Cindy yang masih diperiksa di sebuah ruang periksa.Dengan langkah panjang, Elang segera mendekati ibunya tersebut.PlakBetapa terkejutnya Elang saat pipinya merasakan panas dari tangan Olga. Bukannya sambutan hangat, tapi sebuah tamparan yang dia terima. Sakit sekali, lebih sakit daripada dipukul seribu orang secara serentak, karena yang melakukan itu adalah ibu kandungnya sendiri.Elang memegangi pipi bekas tamparan Olga. Elang tak menyangka, karena Cindy, ibunya tega melakukan hal itu di depan semua orang. Namun, dia tetap diam dan tak berani melawan.“Semua ini gara-gara kamu. Cindy jatuh di kamar mandi itu gara-gara kamu, Elang. Sampai kapanpun Mama nggak akan maafin kamu kalau sampai terjadi apa-apa sama Cindy. Kamu harus tanggungjawab, Elang,” hentak Olga penuh emosi. Dia memang tak mau Cindy dan calon cucunya kenapa-kenapa.Tubuh Elang limbung dan terjatuh pada kursi tunggu yang a

    Last Updated : 2023-12-18
  • Istri Yang Sering Keluyuran   57. H-1 Pernikahan

    BAB 57 – H-1 PERNIKAHANPerut Elang terasa lapar, dia pun memilih untuk makan dulu sebelum berbicara pada Miya. “Mila ke mana? Apa dia udah pulang?” tanya Elang disela acara makannya.Miya menatap Elang yang lahap memakan makanan buatannya.“Mila lagi ke toko kue, Mas. Lagi beli bahan-bahan kue yang udah habis,” jawab Miya. Mereka hanya berdua di rumah, Elang merasa ini waktu yang tepat untuk melaksanakan rencananya.“Aku dapat asuransi dari kantor. Kamu juga dapat, Dek. Nanti kamu tanda tangan di dokumen ini, ya?” ucap Elang menyodorkan sebuah dokumen pada Miya.Miya menerima dokumen itu, lalu melihatnya sekilas. Dia belum paham benar dengan asuransi yang dimaksud oleh Elang. Dia pun masih belum percaya sepenuhnya pada Elang yang bersikap aneh akhir-akhir ini.“Asuransi apa, Mas? Boleh aku baca dulu?” pinta Miya dengan sopan.DegElang kaget. Kalau sampai Miya membaca dokumen itu, dia pasti tahu kalau itu bukan asuransi seperti yang dikatakan. Elang pun harus mencari ide agar Miya

    Last Updated : 2023-12-18
  • Istri Yang Sering Keluyuran   59. Pernikahan Kedua Elang

    BAB 58 – PERNIKAHAN KEDUA ELANGMalam sudah datang, Elang tengah merebahkan diri di atas kasur yang empuk. Kamar yang indah dengan suasana asri yang sejuk, nyatanya tak membuat Elang nyaman. Alih-alih tertidur lelap, dia terus gelisah. Mata terasa mengantuk, tapi dia tak bisa tidur.“Kenapa aku terus kepikiran sama Miya, ya? Bagaimana keadaan dia di rumah?” Terus saja bayangan Miya mengganggunya. Dia pun terjaga dan kembali duduk di ambang kasur.“Besok pernikahanku dan Cindy. Apa keputusanku untuk menikah dengan Cindy adalah keputusan yang tepat? Aku nggak yakin. Apalagi pernikahan kedua ini penuh dengan kebohongan. Aku telah menipu Miya,” cemooh Elang pada dirinya sendiri. Elang mengusap kasar wajahnya sendiri, frustasi dengan hidupnya. Rasanya dia telah menjadi laki-laki pengecut yang paling jahat di muka bumi ini. Elang bukanlah Elang yang dulu, dia telah banyak berubah.Elang ingin mundur dan membatalkan pernikahannya dengan Cindy, tapi dia juga tidak mungkin membiarkan anaknya

    Last Updated : 2023-12-20
  • Istri Yang Sering Keluyuran   59. Firasat Buruk Zelo

    BAB 59 – FIRASAT BURUK ZELOSegerombolan preman itu menoleh dan menatap Mila dengan tatapan tajam.“Kamu tanya kami mau apa? Hah? Kami minta uang keamanan!” jawab preman itu dengan galak.Miya yang merasa sudah melunasi semua keuangan, ikut maju. “Memang kalian siapa meminta uang keamanan? Kami sudah membayar sewa tempat ini. Uang kebersihan dan keamanan juga sudah kami bayar ke Pak RT,” jawab Miya menjelaskan semuanya. Bukannya mengerti, preman-preman itu tidak peduli. “Kami nggak mau tahu. Pokoknya kami minta uang tiga ratus ribu. Berikan sekarang juga!” Ucapan preman itu berapi-api dengan menggebrak meja, sehingga Miya merasa takut.Miya tak bisa menangani semua ini sendirian, dia pun mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Elang. Belum sempat menghubungi Elang, salah satu preman itu merampas ponsel Miya dan membanting HP tersebut hingga hancur tak berbentuk.Tak sampai di sana, salah satu preman itu menarik sebelah tangan Miya dengan kasar. “Berani banget kamu sama kami, hah! Apa

    Last Updated : 2023-12-20

Latest chapter

  • Istri Yang Sering Keluyuran   125. Happy Ending?

    EXTRA PART 5 – THE HAPPY ENDING?Miya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya benar-benar mengkhawatirkan. Elang sudah menghubungi keluarganya untuk memberi kabar mengenai kondisi Miya. Dokter yang menangani Miya keluar dari ruangan beberapa menit kemudian. Elang segera bertanya bagaimana kondisi istrinya. “Bagaimana kondisi istri saya dan kandungannya, Dok?”Dokter menghela napas berat. “Kondisi istri Anda sedang kritis. Detak jantung bayi dalam kandungannya juga lemah, karena air ketubannya sudah pecah dari dua jam lalu tetapi bayi tidak segera dikeluarkan. Saya mendeteksi bahwa bukan hanya luka fisik yang diderita oleh istri Anda, melainkan luka psikologis juga. Apa mungkin sebelum dibawa ke rumah sakit, istri Anda mengalami kejadian mengejutkan?”Elang jelas tahu apa maksud dokter. Pasti yang dimaksud oleh dokter itu adalah kejadian di mana Miya melihat kakaknya sendiri ditembak tepat di depan matanya untuk melindunginya. Elang bahkan tidak tahu bagaimana kondi

  • Istri Yang Sering Keluyuran   124. —

    EXTRA PART 4 – AKHIR CERITA SEBENARNYA.Miya terus mencoba berlari masuk ke dalam hutan untuk menghindari beberapa pria yang masih mengejarnya. Dalam hatinya terus berdoa agar Elang juga bisa melarikan dari preman-preman itu. Lagipula, siapa yang ingin mencelakai mereka? Apa motifnya? Sekeras apapun Miya berpikir, dia tetap tidak bisa menemukan kemungkinan siapa pelakunya.Bugh.“Aww!” Miya merintih saat kakinya tersandung ranting kayu dan tubuhnya terjerembab ke depan. Untung saja kedua tangannya setia berada tepat di depan perut buncitnya, jadi perut buncit Miya tidak secara langsung berbenturan keras dengan tanah. “Sshh… Kenapa perutku menjadi keras sekali?” keluhnya ketika merasakan perutnya semakin mengencang kuat.Miya berusaha bangkit dari posisinya, tetapi sakit di perutnya yang semakin intens tidak mengijinkan. “Kemarin malam dan tadi pagi aku juga merasakan sakitnya, tapi tidak se-intens ini. Apa mungkin – ini tanda-tanda kontraksi?” Pikiran Miya semakin kalut saat rasa sak

  • Istri Yang Sering Keluyuran   123. Elang dan Miya Disergap! (Ekstra Part 3)

    EXTRA PART 3 – MIYA DAN ELANG DISERGAP?!Sinar yang memantul dari lantai kamar Miya membangunkan wanita itu dari tidur lelapnya. Miya meregangkan tubuhnya yang semakin kaku seiring perutnya yang kian membesar. Namun, Miya tidak pernah mengeluh, kedua calon bayi dalam perutnya adalah anugerah terindah yang pernah Miya dapatkan. “Kamu sudah bangun, Sayang?” Pertanyaan itu mengalihkan perhatian Miya. Dia menoleh ke samping, memposisikan dirinya bangun untuk bersandar di kepala ranjang. Dia hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari suaminya, Elang.Pria itu kemudian menaruh nampan di tangannya, ikut naik ke atas ranjang. Tangan kiri Elang melingkari bahu Miya sementara tangan kanannya berada di atas perut hamil istrinya, yang menjadi tempat favorit Elang beberapa bulan terakhir.Semenjak ukuran perut Miya semakin membesar, Elang suka sekali meletakkan tangannya di atas perut istrinya karena calon kedua bayinya akan langsung merespon sentuhan Elang dengan tendangan halus, walau terkadang

  • Istri Yang Sering Keluyuran   122. Surprise (Ekstra Part 2)

    EXTRA PART 2 – SURPRISE!Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Miya sampai di alamat yang ditujukan. Tempat itu ternyata pangkalan yatch, beberapa yatch terlihat di sana. “Di mana ini?” Miya kebingungan saat melihat banyak sekali yatch bersandar di tepi laut.Pikiran Miya dipenuhi banyak hal buruk sehingga membuat perutnya kram. “Aww, perutku,” ringis Miya dengan tangan memegangi perut buncitnya. Setelah sebelumnya turun dari mobil, dia pun berhenti sejenak agar perutnya tak lagi sakit. “Pasti karena aku terlalu gelisah, makanya sakit begini. Sayang, yang kuat, ya? Mama butuh bantuan kalian untuk menyelamatkan uncle. Bantu Mama, ya, Sayang,” bisik Miya menahan sakit, sambil mengusap perutnya. Berharap kedua anak kembarnya bisa membantu.Walaupun alasan kegelisahan dan kecemasan yang melanda sejak kemarin sudah terjawab, dia tak mau memikirkannya. Yang terpenting dia bisa menyelamatkan Zelo, bagaimanapun caranya.Kalau saja Zelo menuruti permintaannya untuk tidak pergi saat in

  • Istri Yang Sering Keluyuran   121. Ada Apa dengan Mas Zelo? (Ekstra Part!)

    EXTRA PART 1 – ADA APA DENGAN MAS ZELO?!Sebulan kemudian, Elang bersama Miya datang ke penjara untuk mengunjungi Dicky. Pria itu ditahan karena tuntutan Pak Taufan yang sudah memperkosa Cindy. Elang dan Miya duduk menunggu Dicky dipanggil oleh penjaga tahanan. Tak lama kemudian datanglah Dicky dengan pakaian tahanan, dengan wajah penuh penyesalan.“Mbak Miya … Mbak Miya maafin aku. Aku salah karena udah tergiur bujukan dari Mbak Cindy waktu itu. Seharusnya aku nggak berbuat kayak gitu. Sekarang aku dapat balasan yang sangat menyakitkan. Aku kehilangan ibu yang sangat aku sayangi dan aku sekarang di penjara,” sesal Dicky sedih, menyentuh tangan Miya dengan sangat erat.Miya tersenyum sendu. ”Innalilahi, Mbak ikut berduka dengan kepergian Budhe, ya? Kamu yang sabar, ya, Dik. Mbak juga udah maafin kamu. Yang penting kamu udah sadar dengan kesalahan kamu dan jangan diulangi lagi,” jawab Miya mengusap tangan Dicky dengan lembut sebagai tanda dia sudah melupakan semua yang terjadi di masa

  • Istri Yang Sering Keluyuran   120. Akhir Cerita!

    BAB 120 – AKHIR CERITAElang menatap Miya yang duduk sendirian termenung di pinggir kolam. Dengan perlahan dia berjalan mendekat, dan mendudukkan tubuhnya tepat di samping Miya.Miya yang tak menyadari kedatangan Elang, cukup terkesiap kaget saat mendapati suaminya itu telah duduk di sampingnya, dengan wajah yang tersenyum."Mas," panggilnya dengan helaan napas ringan."Kamu ngapain malam-malam di sini sendirian, Sayang?" tanya Elang sambil menyelipkan anakan rambut Miya yang tergerai menutupi pipi.Pantulan lampu yang membias di air kolam yang bergerak, memantul mengenai wajah cantik Miya. Membuatnya terlihat menawan dan bercahaya. Elang tersenyum sendiri, apalagi yang kurang dalam diri wanita yang telah menjadi istrinya itu? Tak ada, semua begitu sempurna. Elang jadi merasa menjadi lelaki paling beruntung di dunia ini."Aku cuma lagi menenangkan diri, Mas," jawab Miya dengan mata yang sendu. Menatap pada air yang beriak kecil.Tangan Elang terjulur ke atas kepala Miya, mengelus perl

  • Istri Yang Sering Keluyuran   119. Dunia Ini Kejam Padaku!

    BAB 119 – DUNIA INI KEJAM PADAKU!Hari ini adalah hari pertama Miya ke kantor setelah pengumuman posisinya di perusahaan Teh Wangi, sebagai Direktur utama.Dengan blazer berwana coral, dipadukan dengan loose pant berwarna gelap, Miya melangkah dengan tegap dan penuh kebanggaan. Zelo dan Rendy setia berada di sisinya.Suara ketukan stilleto berhak rendah berwarna hitam itu menggema saat dia melangkah masuk ke ruang meeting."Selamat pagi, Bu."Beberapa pegawai membungkuk, menyapa dengan hormat. Beberapa dari mereka saling berbisik satu sama lain.Zea Putri Adipati yang anggun dan cantik, ternyata bukan hanya memiliki kecantikan jasmani. Namun juga hatinya begitu cantik. Senyum manis dan raut ramah itu terus menghiasi wajahnya, berusaha membalas semua sapaan yang datang kepadanya."Bu Zea cantik ya?!" gumam salah seorang pegawai pada pegawai lainnya."Iya. Cantik dan anggun sekali. Orangnya juga kelihatan ramah kan," jawab yang lain."Iya bener."Mereka semua mengangguk, memuji bagaiman

  • Istri Yang Sering Keluyuran   118. Dimanjakan Keluarga

    BAB 118 – DIMANJAKAN KELUARGAZelo terkejut mendengar ucapan Miya, seketika itu dia merasa sedih dan segera mendekati Miya.“Enggak, Dek. Mas nggak akan pernah capek kalau buat adik Mas tercinta ini,” sangkal Zelo sedih. Menggelengkan kepala seraya mengelak pikiran Miya yang menganggapnya merasa keberatan.Lalu mengecup pucuk kepala Miya dengan lembut. “Mas, tuh, cuma nggak tega lihat kamu setiap hari harus nahan bobot perut sebesar ini. Lagian usia kandungan kamu sekarang, tuh, berapa, sih? Kok, besar gini perutnya kayak orang udah mau ngelahirin?” Zelo heran dan ngeri melihatnya.Miya mengingat sambil mengelus perut besarnya. “Enam bulan lebih harusnya, dua puluh enam minggu, deh, kayaknya,” jawab Miya antara yakin tak yakin.Elang yang selalu menghitung usia kandungan Miya langsung menyahut dan membenarkan “Dua puluh enam minggu lebih tiga hari, Sayang. Aku selalu menghitungnya dengan tepat.” Merasa bangga karena tidak melupakan hal yang bahkan istrinya sendiri lupa.Zelo masih me

  • Istri Yang Sering Keluyuran   117. —

    Bab 117Runa sedang menemani ibunya saat dokter visit. Nampak dokter serius memeriksa keadaan Olga setelah operasi satu minggu yang lalu. Setelah dokter selesai dengan tugasnya, Runa mendekat.“Dokter. Bagaimana keadaan Mamaku? Kapan Mamaku boleh pulang?” tanya Runa lembut saat dokter visit melihat kondisi Olga yang masih terbaring di kursi serba putih milik rumah sakit.Dokter tersenyum lalu menurunkan stetoskop yang menempel di telinganya ke leher. “Ibu Olga sudah sembuh, hari ini bisa pulang,” jawab dokter yakin. Dia pun merasa senang kalau ada pasien yang sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.“Alhamdulillah, terima kasih, Dok.” Runa bersyukur dengan hati gembira, mengatupkan kedua tangan di depan mulut, lalu dia tersenyum pada Olga.“Kalau begitu, saya permisi dulu.” Dokter pun pamit dan meninggalkan mereka yang muali bersiap untuk pulang hari ini.Nampak di sana Olga pun tak kalah senang, akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit itu setelah tujuh hari hanya terbar

DMCA.com Protection Status