Share

43. Klarifikasi Gosip

Penulis: Aksara Ocean
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-15 11:37:16

BAB 43 – KLARIFIKASI GOSIP

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada hari keenam kematian bapak Miya, Miya dan Mila pergi ke pasar untuk membeli bahan masakan untuk keperluan pengajian besok pagi.

Baru juga mendapatkan beberapa bahan, dia seperti melihat seseorang yang dia kenal. Miya pun mendekat untuk memasstikan orang itu.

Lagi-lagi tanpa sengaja Miya bertemu Zelo, dia bersama dengan Rendy.

“Mas Zelo. Kebetulan banget kita ketemu di sini lagi,” sapa Miya senang.

Zelo yang saat itu tengah memilih sarapan, kaget mendengar sapaan dari suara yang dia kenal. Dia langsung menoleh dan membalasnya dengan senyum lebar.

“Eh, Miya. Iya … lagi cari sarapan. Kamu sendiri ngapain?” Zelo kembali bertanya.

“Aku sama Mila lagi belanja buat pengajian besok, Mas,” jawab Miya.

“Oh, memang sedang ada hajatan di rumah kamu, ya?” tanya Zelo, karena dia juga tidak tahu bahwa Miya baru saja berduka.

Miya mengangguk dengan wajah sendu. “Iya, Mas. Pengajian tujuh hari meninggalnya Bapak,” jawabnya.

Zelo terk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Yang Sering Keluyuran   44. Perubahan Sikap Miya

    BAB 44 – PERUBAHAN SIKAP MIYA.Miya masih kebingungan terhadap perubahan para tetangganya, Bu Danuri lantas mendekat dan menyentuh pergelangan tangan Miya, wajahnya tampak sangat bersemangat dan ingin tahu. "Miya, gimana kamu bisa kenal sama Pak Zelo? Kalian kenal di mana?" tanya Bu Danuri ingin tahu."Apa jangan-jangan kalian sudah kenal pas di Jakarta, ya?!" Bu Danuri terus mendesak."Sa-saya ketemu Mas Zelo itu--""Ada apa ini? Kok rame-rame begini?" tanya Bu Sekar terlihat keluar dari dalam rumah diikuti Lastri dan juga Mila."Kenapa ibu-ibu pada kumpul di rumah saya? Dan apa ini semua?" tanya Bu Sekar lagi dengan menatap bingung orang-orang dengan bawaan mereka."Miya itu hebat ya, Bu. Nggak rugi Miya merantau jauh-jauh ke Jakarta, kalau kenalannya konglomerat macam Pak Zelo," tutur Bu Danuri.Ucapan Bu Danuri, sukses membuat dahi Miya mengkerut bingung."Mas Zelo konglomerat?" tanyanya tak mengerti."Lho, Miya nggak tahu? Pak Zelo itu satu-satunya pewaris keluarga Adipati," jel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Istri Yang Sering Keluyuran   45. Semuanya Membaik

    BAB 45 – SEMUANYA MEMBAIK"Aku merindukanmu, Miya," ucap Elang sambil memeluk Miya dengan erat.Miya masih bingung, kenapa Elang berada di rumah, dia kira suaminya itu masih menginap di rumah Olga. Terlebih sikap Elang yang mendadak seperti ini.Setelah pelukan mereka terurai, Miya menelisik menatap mata Elang."Apa Mas Elang sudah nggak marah lagi sama aku?" tanyanya takut-takut.Elang menggeleng sambil tersenyum lembut. "Enggak, aku udah nggak marah sama kamu, aku percaya kamu nggak mungkin mengkhianati aku."Mata Miya berbinar, ada kebahagiaan dan kelegaan dalam diri Miya.Telapak tangan Elang yang besar terjulur, menyentuh pipi Miya. Dengan penuh kerinduan yang membuncah, Elang menatap bibir penuh istrinya, lantas menyatukan kedua labium berbeda volume itu. Menyesap semua rasa manis candu yang sangat-sangat dia rindukan.Setelah beberapa saat, ciuman itu terurai. Menyisakan Miya yang terengah karena kehabisan napas dengan wajah yang merona cantik di mata Elang."Aku kangen," bisik

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Istri Yang Sering Keluyuran   46. Malaikat Penyemangatnya

    BAB 46 – MALAIKAT PENYELAMAT MIYA.Mata Miya masih membeliak menatap sosok lelaki yang tengah mencekal pundaknya."Ma-mas Zelo," sebut Miya pada lelaki itu.Jadi orang yang baru saja menyelamatkannya dari maut adalah Zelo?! Miya tak habis pikir, apakah Zelo ini semacam malaikat? Lelaki ini selalu saja datang dan menolongnya disaat dia dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan.Zelo segera melepaskan cekalan tangannya dari bahu Miya. Matanya menatap penuh kekhawatiran."Kamu nggak apa-apa, Miya?" tanya Zelo sembari memindai tubuh Miya, mencari tahu apakah wanita itu terluka."Aku baik-baik aja, Mas. Terima kasih," ucapnya sambil mengangguk.Zelo menghela napas lega. Menggiring Miya untuk kembali ke pinggiran, tak ingin sesuatu yang buruk terjadi lagi tentunya."Memangnya kamu sedang apa di sini, Miya?" tanya Zelo lagi sembari menoleh ke areal sekitar mereka berdiri."Aku mau belanja bahan-bahan untuk bikin kue, Mas," jawab Miya sambil menunjuk ke bangunan toko kue yang berada tak jauh d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Istri Yang Sering Keluyuran   47. Cindy Hamil?

    BAB 47 – CINDY HAMIL?!Beberapa jam yang lalu…Mobil yang ditumpangi oleh Olga dan Runa memasuki pelataran rumah mereka. Keduanya baru saja tiba ke Jakarta, saat kedua mata mereka menangkap mobil lain yang sudah sangat familiar, terparkir di halaman rumah."Cindy?!" gumam Olga sembari melangkah keluar dari dalam mobil. Dia dan Runa saling menatap satu sama lain, seolah saling bertanya mengapa Cindy berada di rumah mereka. Tengah duduk manis di kursi, teras rumah Olga."Cindy, sedang apa kamu di sini?" tanya Olga mendekat diikuti Runa."Tante, aku mau ketemu Elang. Dia harus tanggung jawab!" ucap Cindy berapi-api."Tanggung jawab? Maksud kamu apa?" Olga mengernyit bingung, tetap saja hatinya merasa tidak enak."Aku hamil, Tante. Aku hamil anaknya Elang!" Cindy memekik tertahan."Ka-kamu hamil? Hamil anaknya Elang?" Olga membeo. Bukan karena pendengarannya bermasalah, tapi berita ini terlalu mengejutkan baginya.Runa dan Olga saling menatap dengan wajah terkejut yang luar biasa."Iya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Istri Yang Sering Keluyuran   48. Tanggung Jawab Elang

    BAB 48 – TANGGUNG JAWAB ELANG.Miya tengah duduk santai sambil menonton televisi ketika dia mendengar sebuah mobil yang datang. Dia pun mengintip lewat celah jendela kaca yang berada di samping pintu.“Mas Elang? Katanya mau nginep dua hari, kok, malam ini udah pulang?” gumam Miya bertanya pada dirinya sendiri heran. “Tapi syukur, deh. Aku jadi bisa kasih tahu kabar gembira ini sekarang. Pasti Mas Elang seneng banget pas tahu aku lagi hamil.”Miya mengusap perutnya, memberitahu calon anaknya kalau dia sebentar lagi akan memberitahu sang ayah tentang kehadirannya.Miya segera membukakan pintu dan menyambut kedatangan Elang dengan senyum merekah. Sayangnya Elang tidak begitu. Satu bulan kembali harmonis dengan Miya, hari ini dia mendapat ujian lagi dengan kehamilan Cindy yang membuatnya gila. Wajahnya kusut, senyumnya hilang gara-gara pengakuan Cindy tersebut. Dia pun nampak mengabaikan Miya.Miya ingin bertanya alasan suaminya pulang lebih cepat, tapi nampaknya itu bukan pertanyaan yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Istri Yang Sering Keluyuran   49. Keanehan Sikap Elang

    Bab 49 – KEANEHAN SIKAP ELANG.Miya bangun seperti biasanya, lagi-lagi dia melihat Elang sudah rapi dan pergi ke kantor setelah membawa bekal makanan tanpa sempat sarapan.“Sudah seminggu Mas Elang berangkat pagi-pagi banget dan pulang telat. Kalau kayak gini terus, kapan aku bisa kasih tahu Mas Elang soal kehamilanku ini?”Jam enam bahkan kurang, Elang sudah meninggakan Miya dan pulangnya larut, setelah Miya tertidur. Mereka tidak ada waktu untuk bicara.“Apa aku ada salah sama Mas Elang, ya? Kok, aku ngerasa Mas Elang menghindari aku?” pikir Miya seorang diri tanpa bisa menemukan jawabannya. “Sudahlah. Aku nggak boleh mikir macam-macam, yang ada aku stress dan ganggu perkembangan calon anakku. Aku harus tetap bahagia biar anakku juga bahagia,” hibur Miya dengan senyum demi sang buah hati.Miya kembali melanjutkan pekerjaan rumah yang belum selesai. Setelah semuanya selesai, dia juga harus ke toko kue yang berada tak jauh dari rumahnya.Dalam perjalanan menuju toko, pikiran Miya kem

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Istri Yang Sering Keluyuran   50. Kondisi Cindy

    BAB 50 – KONDISI CINDYSetelah bertemu dengan Wahyu, Miya segera mendatangi rumah Olga. Sepanjang perjalanan menuju rumah mertuanya, Miya dihantui perasaan takut. Datang ke rumah Olga bukanlah hal bagus. Sebenarnya dia tak yakin, tapi demi menyelesaikan masalah yang dia sendiri tak tahu, dia rela melakukan apapun termasuk datang ke rumah Olga.Miya menggunakan taksi dan kini diapun sudah sampai di rumah Olga. Miya menghela napas, mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu.“Assalamualaikum,” ucap Miya setelah mengetuk pintu yang tidak terkunci. Tiba-tiba pintu itu terbuka dan Miya pun bisa melihat dengan jelas dua orang tengah duduk di ruang tamu. Miya terkejut begitu salah satu dari mereka menoleh dengan wajah masam.“Mbak Cindy. Kok, ada dia di sini, Ma?” tanya Miya heran sambil menunjuk pada Cindy yang tengah duduk santai bersama Olga.Olga memasang wajah tidak suka dan menjawab pertanyaan Miya dengan ketus.“Bukan urusan kamu. Lagian ngapain, sih, kamu ke sini? Gangguin aja,”

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17
  • Istri Yang Sering Keluyuran   51. Luka Hati Miya

    BAB 51 – LUKA HATI MIYASetelah kepergian Elang, perut Miya terasa mual. Miya mencoba menahannya, tetapi tidak bisa. Hoek-hoek.“Kok, aku mual, ya?” Miya segera berlari ke kamar mandi yang tak jauh dari dapur.Sesampainya di sana, makanan yang sudah masuk lolos dari mulutnya begitu saja. Tak hanya lemas dan mual, kepalanya pun terasa pusing dan itu semakin membuatnya tak karuan.“Apa ini karena aku lagi hamil, ya? Kata orang kalau hamil itu suka mual-mual.” Mencoba mengingat apa yang sering dikatakan tentang kehamilan di usia kandungan masih muda. “Mas Elang ke mana, ya? Aku butuh Mas Elang sekarang,” gumam Miya dalam keadaan lemas. Dia ingin ada seseorang yang membantu salah satunya Elang—suaminya sendiri.Hoek-hoek. Miya kembali memuntahkan isi perutnya. Walaupun sudah tak ada makanan yang keluar, cairan berwarna bening terus keluar dari mulutnya membuat tubuh Miya benar-benar lemas seakan tak berisi apapun.Tak terhitung berapa lama Miya ada di kamar mandi, Miya terus memuntahkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-17

Bab terbaru

  • Istri Yang Sering Keluyuran   125. Happy Ending?

    EXTRA PART 5 – THE HAPPY ENDING?Miya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya benar-benar mengkhawatirkan. Elang sudah menghubungi keluarganya untuk memberi kabar mengenai kondisi Miya. Dokter yang menangani Miya keluar dari ruangan beberapa menit kemudian. Elang segera bertanya bagaimana kondisi istrinya. “Bagaimana kondisi istri saya dan kandungannya, Dok?”Dokter menghela napas berat. “Kondisi istri Anda sedang kritis. Detak jantung bayi dalam kandungannya juga lemah, karena air ketubannya sudah pecah dari dua jam lalu tetapi bayi tidak segera dikeluarkan. Saya mendeteksi bahwa bukan hanya luka fisik yang diderita oleh istri Anda, melainkan luka psikologis juga. Apa mungkin sebelum dibawa ke rumah sakit, istri Anda mengalami kejadian mengejutkan?”Elang jelas tahu apa maksud dokter. Pasti yang dimaksud oleh dokter itu adalah kejadian di mana Miya melihat kakaknya sendiri ditembak tepat di depan matanya untuk melindunginya. Elang bahkan tidak tahu bagaimana kondi

  • Istri Yang Sering Keluyuran   124. —

    EXTRA PART 4 – AKHIR CERITA SEBENARNYA.Miya terus mencoba berlari masuk ke dalam hutan untuk menghindari beberapa pria yang masih mengejarnya. Dalam hatinya terus berdoa agar Elang juga bisa melarikan dari preman-preman itu. Lagipula, siapa yang ingin mencelakai mereka? Apa motifnya? Sekeras apapun Miya berpikir, dia tetap tidak bisa menemukan kemungkinan siapa pelakunya.Bugh.“Aww!” Miya merintih saat kakinya tersandung ranting kayu dan tubuhnya terjerembab ke depan. Untung saja kedua tangannya setia berada tepat di depan perut buncitnya, jadi perut buncit Miya tidak secara langsung berbenturan keras dengan tanah. “Sshh… Kenapa perutku menjadi keras sekali?” keluhnya ketika merasakan perutnya semakin mengencang kuat.Miya berusaha bangkit dari posisinya, tetapi sakit di perutnya yang semakin intens tidak mengijinkan. “Kemarin malam dan tadi pagi aku juga merasakan sakitnya, tapi tidak se-intens ini. Apa mungkin – ini tanda-tanda kontraksi?” Pikiran Miya semakin kalut saat rasa sak

  • Istri Yang Sering Keluyuran   123. Elang dan Miya Disergap! (Ekstra Part 3)

    EXTRA PART 3 – MIYA DAN ELANG DISERGAP?!Sinar yang memantul dari lantai kamar Miya membangunkan wanita itu dari tidur lelapnya. Miya meregangkan tubuhnya yang semakin kaku seiring perutnya yang kian membesar. Namun, Miya tidak pernah mengeluh, kedua calon bayi dalam perutnya adalah anugerah terindah yang pernah Miya dapatkan. “Kamu sudah bangun, Sayang?” Pertanyaan itu mengalihkan perhatian Miya. Dia menoleh ke samping, memposisikan dirinya bangun untuk bersandar di kepala ranjang. Dia hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari suaminya, Elang.Pria itu kemudian menaruh nampan di tangannya, ikut naik ke atas ranjang. Tangan kiri Elang melingkari bahu Miya sementara tangan kanannya berada di atas perut hamil istrinya, yang menjadi tempat favorit Elang beberapa bulan terakhir.Semenjak ukuran perut Miya semakin membesar, Elang suka sekali meletakkan tangannya di atas perut istrinya karena calon kedua bayinya akan langsung merespon sentuhan Elang dengan tendangan halus, walau terkadang

  • Istri Yang Sering Keluyuran   122. Surprise (Ekstra Part 2)

    EXTRA PART 2 – SURPRISE!Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Miya sampai di alamat yang ditujukan. Tempat itu ternyata pangkalan yatch, beberapa yatch terlihat di sana. “Di mana ini?” Miya kebingungan saat melihat banyak sekali yatch bersandar di tepi laut.Pikiran Miya dipenuhi banyak hal buruk sehingga membuat perutnya kram. “Aww, perutku,” ringis Miya dengan tangan memegangi perut buncitnya. Setelah sebelumnya turun dari mobil, dia pun berhenti sejenak agar perutnya tak lagi sakit. “Pasti karena aku terlalu gelisah, makanya sakit begini. Sayang, yang kuat, ya? Mama butuh bantuan kalian untuk menyelamatkan uncle. Bantu Mama, ya, Sayang,” bisik Miya menahan sakit, sambil mengusap perutnya. Berharap kedua anak kembarnya bisa membantu.Walaupun alasan kegelisahan dan kecemasan yang melanda sejak kemarin sudah terjawab, dia tak mau memikirkannya. Yang terpenting dia bisa menyelamatkan Zelo, bagaimanapun caranya.Kalau saja Zelo menuruti permintaannya untuk tidak pergi saat in

  • Istri Yang Sering Keluyuran   121. Ada Apa dengan Mas Zelo? (Ekstra Part!)

    EXTRA PART 1 – ADA APA DENGAN MAS ZELO?!Sebulan kemudian, Elang bersama Miya datang ke penjara untuk mengunjungi Dicky. Pria itu ditahan karena tuntutan Pak Taufan yang sudah memperkosa Cindy. Elang dan Miya duduk menunggu Dicky dipanggil oleh penjaga tahanan. Tak lama kemudian datanglah Dicky dengan pakaian tahanan, dengan wajah penuh penyesalan.“Mbak Miya … Mbak Miya maafin aku. Aku salah karena udah tergiur bujukan dari Mbak Cindy waktu itu. Seharusnya aku nggak berbuat kayak gitu. Sekarang aku dapat balasan yang sangat menyakitkan. Aku kehilangan ibu yang sangat aku sayangi dan aku sekarang di penjara,” sesal Dicky sedih, menyentuh tangan Miya dengan sangat erat.Miya tersenyum sendu. ”Innalilahi, Mbak ikut berduka dengan kepergian Budhe, ya? Kamu yang sabar, ya, Dik. Mbak juga udah maafin kamu. Yang penting kamu udah sadar dengan kesalahan kamu dan jangan diulangi lagi,” jawab Miya mengusap tangan Dicky dengan lembut sebagai tanda dia sudah melupakan semua yang terjadi di masa

  • Istri Yang Sering Keluyuran   120. Akhir Cerita!

    BAB 120 – AKHIR CERITAElang menatap Miya yang duduk sendirian termenung di pinggir kolam. Dengan perlahan dia berjalan mendekat, dan mendudukkan tubuhnya tepat di samping Miya.Miya yang tak menyadari kedatangan Elang, cukup terkesiap kaget saat mendapati suaminya itu telah duduk di sampingnya, dengan wajah yang tersenyum."Mas," panggilnya dengan helaan napas ringan."Kamu ngapain malam-malam di sini sendirian, Sayang?" tanya Elang sambil menyelipkan anakan rambut Miya yang tergerai menutupi pipi.Pantulan lampu yang membias di air kolam yang bergerak, memantul mengenai wajah cantik Miya. Membuatnya terlihat menawan dan bercahaya. Elang tersenyum sendiri, apalagi yang kurang dalam diri wanita yang telah menjadi istrinya itu? Tak ada, semua begitu sempurna. Elang jadi merasa menjadi lelaki paling beruntung di dunia ini."Aku cuma lagi menenangkan diri, Mas," jawab Miya dengan mata yang sendu. Menatap pada air yang beriak kecil.Tangan Elang terjulur ke atas kepala Miya, mengelus perl

  • Istri Yang Sering Keluyuran   119. Dunia Ini Kejam Padaku!

    BAB 119 – DUNIA INI KEJAM PADAKU!Hari ini adalah hari pertama Miya ke kantor setelah pengumuman posisinya di perusahaan Teh Wangi, sebagai Direktur utama.Dengan blazer berwana coral, dipadukan dengan loose pant berwarna gelap, Miya melangkah dengan tegap dan penuh kebanggaan. Zelo dan Rendy setia berada di sisinya.Suara ketukan stilleto berhak rendah berwarna hitam itu menggema saat dia melangkah masuk ke ruang meeting."Selamat pagi, Bu."Beberapa pegawai membungkuk, menyapa dengan hormat. Beberapa dari mereka saling berbisik satu sama lain.Zea Putri Adipati yang anggun dan cantik, ternyata bukan hanya memiliki kecantikan jasmani. Namun juga hatinya begitu cantik. Senyum manis dan raut ramah itu terus menghiasi wajahnya, berusaha membalas semua sapaan yang datang kepadanya."Bu Zea cantik ya?!" gumam salah seorang pegawai pada pegawai lainnya."Iya. Cantik dan anggun sekali. Orangnya juga kelihatan ramah kan," jawab yang lain."Iya bener."Mereka semua mengangguk, memuji bagaiman

  • Istri Yang Sering Keluyuran   118. Dimanjakan Keluarga

    BAB 118 – DIMANJAKAN KELUARGAZelo terkejut mendengar ucapan Miya, seketika itu dia merasa sedih dan segera mendekati Miya.“Enggak, Dek. Mas nggak akan pernah capek kalau buat adik Mas tercinta ini,” sangkal Zelo sedih. Menggelengkan kepala seraya mengelak pikiran Miya yang menganggapnya merasa keberatan.Lalu mengecup pucuk kepala Miya dengan lembut. “Mas, tuh, cuma nggak tega lihat kamu setiap hari harus nahan bobot perut sebesar ini. Lagian usia kandungan kamu sekarang, tuh, berapa, sih? Kok, besar gini perutnya kayak orang udah mau ngelahirin?” Zelo heran dan ngeri melihatnya.Miya mengingat sambil mengelus perut besarnya. “Enam bulan lebih harusnya, dua puluh enam minggu, deh, kayaknya,” jawab Miya antara yakin tak yakin.Elang yang selalu menghitung usia kandungan Miya langsung menyahut dan membenarkan “Dua puluh enam minggu lebih tiga hari, Sayang. Aku selalu menghitungnya dengan tepat.” Merasa bangga karena tidak melupakan hal yang bahkan istrinya sendiri lupa.Zelo masih me

  • Istri Yang Sering Keluyuran   117. —

    Bab 117Runa sedang menemani ibunya saat dokter visit. Nampak dokter serius memeriksa keadaan Olga setelah operasi satu minggu yang lalu. Setelah dokter selesai dengan tugasnya, Runa mendekat.“Dokter. Bagaimana keadaan Mamaku? Kapan Mamaku boleh pulang?” tanya Runa lembut saat dokter visit melihat kondisi Olga yang masih terbaring di kursi serba putih milik rumah sakit.Dokter tersenyum lalu menurunkan stetoskop yang menempel di telinganya ke leher. “Ibu Olga sudah sembuh, hari ini bisa pulang,” jawab dokter yakin. Dia pun merasa senang kalau ada pasien yang sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.“Alhamdulillah, terima kasih, Dok.” Runa bersyukur dengan hati gembira, mengatupkan kedua tangan di depan mulut, lalu dia tersenyum pada Olga.“Kalau begitu, saya permisi dulu.” Dokter pun pamit dan meninggalkan mereka yang muali bersiap untuk pulang hari ini.Nampak di sana Olga pun tak kalah senang, akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit itu setelah tujuh hari hanya terbar

DMCA.com Protection Status