Share

39. Elang di mana?

Penulis: Aksara Ocean
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-14 23:49:47

BAB 39 – ELANG DI MANA?

Elang yang masih tak mengerti dengan jalan pikiran Olga, dan mengapa Olga begitu membenci Miya, memilih berniat pergi dari sana.

Dibanding harus terus mendengar bagaimana sang Mama menjelek-jelekkan Miya dan keluarganya, sehingga membuat kepalanya tambah pusing, Elang memilih untuk pamit ke kamar.

"Sudahlah, Ma. Elang baru pulang, capek juga, Mama malah ngomel yang enggak-enggak. Lebih baik Elang masuk ke kamar dulu, Elang mau istirahat," pamitnya.

"Tunggu dulu, Elang!" tahan Olga, membuat Elang menghentikan langkahnya yang baru beberapa.

"Ada apa lagi sih, Ma?" tanya Elang dengan sedikit kesal.

"Kamu ini gimana sih? Cindy kan ada di sini, kamu temani dia dong. Atau kalau perlu ajak Cindy keluar untuk makan malam sama-sama," jelas Olga membuat Elang mengernyit bingung. Kenapa dia harus melakukan hal itu?

"Kamu lihat ini, kaki Mama," tunjuk Olga pada pergelangan kakinya yang diperban.

Mata Elang seketika membola kaget saat mendapati itu, sebelumnya Elang tak mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Yang Sering Keluyuran   40. Semoga Hanya Mimpi

    BAB 40 – SEMOGA HANYA MIMPIOlga melirik Runa karena bingung karena perkataan anak gadisnya itu sama dengan isi pesan yang dia terima. “Kenapa Mama natap aku kayak gitu?” tanya Runa heran.“Dari mana kamu tahu kalau Mas kamu ada di hotel sekarang?” tanya Olga, menatap Runa menyelidik. Runa menghela napas kasar. “Ya, mana aku tahu, Ma! Orang tadi aku cuma asal bicara aja kok,” sahutnya. “Mending sekarang kita cek aja. Bener nggak Mas Elang ada di sana … atau cuma kerjaan orang iseng aja,” timpal Runa yang tak sepenuhnya percaya dengan isi pesan itu. Dia yakin kakak laki-lakinya adalah pria baik-baik dan tidak mungkin menginap sembarangan dengan wanita murahan.Mereka pun bersiap untuk memastikan pesan tersebut.Menggunakan mobil, Olga memberanikan diri pergi bersama Runa menuju hotel klasik yang letaknya cukup jauh dari rumahnya.Setengah jam mereka menempuh perjalanan, mereka pun sampai dan segera memarkirkan mobilnya. Dengan tergesa-gesa mereka ke lobi dan bertanya pada resepsioni

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Istri Yang Sering Keluyuran   41. Bukan Aku Pelakunya

    BAB 41 – BUKAN AKU PELAKUNYA!Runa dan Olga menunggu di sofa kamar hotel, ketika Elang dan Cindy secara bergantian mengganti pakaiannya. Setelah mereka memakai kembali pakaian, mereka keluar dan duduk bersama Olga dan Runa.Nampak Runa dan Olga menatap tajam pada mereka berdua penuh kemarahan.“Jelasin ke Mama kenapa kalian bisa sampai di sini dengan keadaan seperti itu,” tanya Olga penuh emosi.Elang mulai membuka mulut dan menceritakan kejadian semalam.“Semalam Cindy bilang ada janji sama temannya yang nginep di sini. Terus kita makan malam di restoran yang ada di sini juga. Aku cuma makan malam sama Cindy, Ma. Terus kepala aku pusing waktu mau pulang. Habis itu aku nggak ingat apa-apa lagi,” papar Elang tanpa dikurangi sedikit pun.Tatapan mata Olga beralih pada Cindy, dia curiga kalau Cindy biang dari masalah ini.Mengetahui Olga menatapnya tajam, Cindy mulai bersandiwara dengan menangis sesenggukan. Ratapan pilu menjadi senjata andalannya.“Aku juga nggak ingat apa-apa, Tante.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-14
  • Istri Yang Sering Keluyuran   42. Selidiki Miya

    BAB 42 – SELIDIKI MIYA.Miya memperhatikan dengan jelas siapa laki-laki yang ada di tengah perkebunan teh itu. Karena penasaran, dia pun mulai mendekat. "Mas Zelo?" sapa Miya ketika Zelo bersama dengan seorang lelaki yang memakai jas.Lelaki itu lebih formal daripada Zelo yang hanya memakai kaos pollo pendek warna putih dan celana jeans.Setelah memastikan itu benar Zelo, Miya kembali melempar pertanyaan."Mas Zelo, sedang apa di sini?"Zelo terdiam, sekilas melirik pria yang ada di sampingnya lalu mulai menjawab dengan asal. "Aku lagi jalan-jalan, bosan di rumah terus. Lihat perkebunan teh yang hijau ini lumayan bisa untuk me-refresh otak. Kamu sendiri lagi apa di sini?" Zelo bertanya balik.Miya pun menjawab pertanyaan Zelo disertai senyuman. "Oh, jalan-jalan. Kalau aku lagi bantuin Mila … adikku. Jadi buruh petik, nih." Miya menunjukkan tangannya yang menggenggam pucuk teh yang bagus. Menyadari Mila belum kenal dengan Zelo, dia pun menoleh pada Mila lalu mengenalkan orang yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Istri Yang Sering Keluyuran   43. Klarifikasi Gosip

    BAB 43 – KLARIFIKASI GOSIPBeberapa hari kemudian, tepatnya pada hari keenam kematian bapak Miya, Miya dan Mila pergi ke pasar untuk membeli bahan masakan untuk keperluan pengajian besok pagi. Baru juga mendapatkan beberapa bahan, dia seperti melihat seseorang yang dia kenal. Miya pun mendekat untuk memasstikan orang itu. Lagi-lagi tanpa sengaja Miya bertemu Zelo, dia bersama dengan Rendy. “Mas Zelo. Kebetulan banget kita ketemu di sini lagi,” sapa Miya senang.Zelo yang saat itu tengah memilih sarapan, kaget mendengar sapaan dari suara yang dia kenal. Dia langsung menoleh dan membalasnya dengan senyum lebar.“Eh, Miya. Iya … lagi cari sarapan. Kamu sendiri ngapain?” Zelo kembali bertanya.“Aku sama Mila lagi belanja buat pengajian besok, Mas,” jawab Miya.“Oh, memang sedang ada hajatan di rumah kamu, ya?” tanya Zelo, karena dia juga tidak tahu bahwa Miya baru saja berduka. Miya mengangguk dengan wajah sendu. “Iya, Mas. Pengajian tujuh hari meninggalnya Bapak,” jawabnya.Zelo terk

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Istri Yang Sering Keluyuran   44. Perubahan Sikap Miya

    BAB 44 – PERUBAHAN SIKAP MIYA.Miya masih kebingungan terhadap perubahan para tetangganya, Bu Danuri lantas mendekat dan menyentuh pergelangan tangan Miya, wajahnya tampak sangat bersemangat dan ingin tahu. "Miya, gimana kamu bisa kenal sama Pak Zelo? Kalian kenal di mana?" tanya Bu Danuri ingin tahu."Apa jangan-jangan kalian sudah kenal pas di Jakarta, ya?!" Bu Danuri terus mendesak."Sa-saya ketemu Mas Zelo itu--""Ada apa ini? Kok rame-rame begini?" tanya Bu Sekar terlihat keluar dari dalam rumah diikuti Lastri dan juga Mila."Kenapa ibu-ibu pada kumpul di rumah saya? Dan apa ini semua?" tanya Bu Sekar lagi dengan menatap bingung orang-orang dengan bawaan mereka."Miya itu hebat ya, Bu. Nggak rugi Miya merantau jauh-jauh ke Jakarta, kalau kenalannya konglomerat macam Pak Zelo," tutur Bu Danuri.Ucapan Bu Danuri, sukses membuat dahi Miya mengkerut bingung."Mas Zelo konglomerat?" tanyanya tak mengerti."Lho, Miya nggak tahu? Pak Zelo itu satu-satunya pewaris keluarga Adipati," jel

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Istri Yang Sering Keluyuran   45. Semuanya Membaik

    BAB 45 – SEMUANYA MEMBAIK"Aku merindukanmu, Miya," ucap Elang sambil memeluk Miya dengan erat.Miya masih bingung, kenapa Elang berada di rumah, dia kira suaminya itu masih menginap di rumah Olga. Terlebih sikap Elang yang mendadak seperti ini.Setelah pelukan mereka terurai, Miya menelisik menatap mata Elang."Apa Mas Elang sudah nggak marah lagi sama aku?" tanyanya takut-takut.Elang menggeleng sambil tersenyum lembut. "Enggak, aku udah nggak marah sama kamu, aku percaya kamu nggak mungkin mengkhianati aku."Mata Miya berbinar, ada kebahagiaan dan kelegaan dalam diri Miya.Telapak tangan Elang yang besar terjulur, menyentuh pipi Miya. Dengan penuh kerinduan yang membuncah, Elang menatap bibir penuh istrinya, lantas menyatukan kedua labium berbeda volume itu. Menyesap semua rasa manis candu yang sangat-sangat dia rindukan.Setelah beberapa saat, ciuman itu terurai. Menyisakan Miya yang terengah karena kehabisan napas dengan wajah yang merona cantik di mata Elang."Aku kangen," bisik

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-15
  • Istri Yang Sering Keluyuran   46. Malaikat Penyemangatnya

    BAB 46 – MALAIKAT PENYELAMAT MIYA.Mata Miya masih membeliak menatap sosok lelaki yang tengah mencekal pundaknya."Ma-mas Zelo," sebut Miya pada lelaki itu.Jadi orang yang baru saja menyelamatkannya dari maut adalah Zelo?! Miya tak habis pikir, apakah Zelo ini semacam malaikat? Lelaki ini selalu saja datang dan menolongnya disaat dia dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan.Zelo segera melepaskan cekalan tangannya dari bahu Miya. Matanya menatap penuh kekhawatiran."Kamu nggak apa-apa, Miya?" tanya Zelo sembari memindai tubuh Miya, mencari tahu apakah wanita itu terluka."Aku baik-baik aja, Mas. Terima kasih," ucapnya sambil mengangguk.Zelo menghela napas lega. Menggiring Miya untuk kembali ke pinggiran, tak ingin sesuatu yang buruk terjadi lagi tentunya."Memangnya kamu sedang apa di sini, Miya?" tanya Zelo lagi sembari menoleh ke areal sekitar mereka berdiri."Aku mau belanja bahan-bahan untuk bikin kue, Mas," jawab Miya sambil menunjuk ke bangunan toko kue yang berada tak jauh d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Istri Yang Sering Keluyuran   47. Cindy Hamil?

    BAB 47 – CINDY HAMIL?!Beberapa jam yang lalu…Mobil yang ditumpangi oleh Olga dan Runa memasuki pelataran rumah mereka. Keduanya baru saja tiba ke Jakarta, saat kedua mata mereka menangkap mobil lain yang sudah sangat familiar, terparkir di halaman rumah."Cindy?!" gumam Olga sembari melangkah keluar dari dalam mobil. Dia dan Runa saling menatap satu sama lain, seolah saling bertanya mengapa Cindy berada di rumah mereka. Tengah duduk manis di kursi, teras rumah Olga."Cindy, sedang apa kamu di sini?" tanya Olga mendekat diikuti Runa."Tante, aku mau ketemu Elang. Dia harus tanggung jawab!" ucap Cindy berapi-api."Tanggung jawab? Maksud kamu apa?" Olga mengernyit bingung, tetap saja hatinya merasa tidak enak."Aku hamil, Tante. Aku hamil anaknya Elang!" Cindy memekik tertahan."Ka-kamu hamil? Hamil anaknya Elang?" Olga membeo. Bukan karena pendengarannya bermasalah, tapi berita ini terlalu mengejutkan baginya.Runa dan Olga saling menatap dengan wajah terkejut yang luar biasa."Iya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16

Bab terbaru

  • Istri Yang Sering Keluyuran   125. Happy Ending?

    EXTRA PART 5 – THE HAPPY ENDING?Miya segera dilarikan ke rumah sakit terdekat karena kondisinya benar-benar mengkhawatirkan. Elang sudah menghubungi keluarganya untuk memberi kabar mengenai kondisi Miya. Dokter yang menangani Miya keluar dari ruangan beberapa menit kemudian. Elang segera bertanya bagaimana kondisi istrinya. “Bagaimana kondisi istri saya dan kandungannya, Dok?”Dokter menghela napas berat. “Kondisi istri Anda sedang kritis. Detak jantung bayi dalam kandungannya juga lemah, karena air ketubannya sudah pecah dari dua jam lalu tetapi bayi tidak segera dikeluarkan. Saya mendeteksi bahwa bukan hanya luka fisik yang diderita oleh istri Anda, melainkan luka psikologis juga. Apa mungkin sebelum dibawa ke rumah sakit, istri Anda mengalami kejadian mengejutkan?”Elang jelas tahu apa maksud dokter. Pasti yang dimaksud oleh dokter itu adalah kejadian di mana Miya melihat kakaknya sendiri ditembak tepat di depan matanya untuk melindunginya. Elang bahkan tidak tahu bagaimana kondi

  • Istri Yang Sering Keluyuran   124. —

    EXTRA PART 4 – AKHIR CERITA SEBENARNYA.Miya terus mencoba berlari masuk ke dalam hutan untuk menghindari beberapa pria yang masih mengejarnya. Dalam hatinya terus berdoa agar Elang juga bisa melarikan dari preman-preman itu. Lagipula, siapa yang ingin mencelakai mereka? Apa motifnya? Sekeras apapun Miya berpikir, dia tetap tidak bisa menemukan kemungkinan siapa pelakunya.Bugh.“Aww!” Miya merintih saat kakinya tersandung ranting kayu dan tubuhnya terjerembab ke depan. Untung saja kedua tangannya setia berada tepat di depan perut buncitnya, jadi perut buncit Miya tidak secara langsung berbenturan keras dengan tanah. “Sshh… Kenapa perutku menjadi keras sekali?” keluhnya ketika merasakan perutnya semakin mengencang kuat.Miya berusaha bangkit dari posisinya, tetapi sakit di perutnya yang semakin intens tidak mengijinkan. “Kemarin malam dan tadi pagi aku juga merasakan sakitnya, tapi tidak se-intens ini. Apa mungkin – ini tanda-tanda kontraksi?” Pikiran Miya semakin kalut saat rasa sak

  • Istri Yang Sering Keluyuran   123. Elang dan Miya Disergap! (Ekstra Part 3)

    EXTRA PART 3 – MIYA DAN ELANG DISERGAP?!Sinar yang memantul dari lantai kamar Miya membangunkan wanita itu dari tidur lelapnya. Miya meregangkan tubuhnya yang semakin kaku seiring perutnya yang kian membesar. Namun, Miya tidak pernah mengeluh, kedua calon bayi dalam perutnya adalah anugerah terindah yang pernah Miya dapatkan. “Kamu sudah bangun, Sayang?” Pertanyaan itu mengalihkan perhatian Miya. Dia menoleh ke samping, memposisikan dirinya bangun untuk bersandar di kepala ranjang. Dia hanya mengangguk menjawab pertanyaan dari suaminya, Elang.Pria itu kemudian menaruh nampan di tangannya, ikut naik ke atas ranjang. Tangan kiri Elang melingkari bahu Miya sementara tangan kanannya berada di atas perut hamil istrinya, yang menjadi tempat favorit Elang beberapa bulan terakhir.Semenjak ukuran perut Miya semakin membesar, Elang suka sekali meletakkan tangannya di atas perut istrinya karena calon kedua bayinya akan langsung merespon sentuhan Elang dengan tendangan halus, walau terkadang

  • Istri Yang Sering Keluyuran   122. Surprise (Ekstra Part 2)

    EXTRA PART 2 – SURPRISE!Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Miya sampai di alamat yang ditujukan. Tempat itu ternyata pangkalan yatch, beberapa yatch terlihat di sana. “Di mana ini?” Miya kebingungan saat melihat banyak sekali yatch bersandar di tepi laut.Pikiran Miya dipenuhi banyak hal buruk sehingga membuat perutnya kram. “Aww, perutku,” ringis Miya dengan tangan memegangi perut buncitnya. Setelah sebelumnya turun dari mobil, dia pun berhenti sejenak agar perutnya tak lagi sakit. “Pasti karena aku terlalu gelisah, makanya sakit begini. Sayang, yang kuat, ya? Mama butuh bantuan kalian untuk menyelamatkan uncle. Bantu Mama, ya, Sayang,” bisik Miya menahan sakit, sambil mengusap perutnya. Berharap kedua anak kembarnya bisa membantu.Walaupun alasan kegelisahan dan kecemasan yang melanda sejak kemarin sudah terjawab, dia tak mau memikirkannya. Yang terpenting dia bisa menyelamatkan Zelo, bagaimanapun caranya.Kalau saja Zelo menuruti permintaannya untuk tidak pergi saat in

  • Istri Yang Sering Keluyuran   121. Ada Apa dengan Mas Zelo? (Ekstra Part!)

    EXTRA PART 1 – ADA APA DENGAN MAS ZELO?!Sebulan kemudian, Elang bersama Miya datang ke penjara untuk mengunjungi Dicky. Pria itu ditahan karena tuntutan Pak Taufan yang sudah memperkosa Cindy. Elang dan Miya duduk menunggu Dicky dipanggil oleh penjaga tahanan. Tak lama kemudian datanglah Dicky dengan pakaian tahanan, dengan wajah penuh penyesalan.“Mbak Miya … Mbak Miya maafin aku. Aku salah karena udah tergiur bujukan dari Mbak Cindy waktu itu. Seharusnya aku nggak berbuat kayak gitu. Sekarang aku dapat balasan yang sangat menyakitkan. Aku kehilangan ibu yang sangat aku sayangi dan aku sekarang di penjara,” sesal Dicky sedih, menyentuh tangan Miya dengan sangat erat.Miya tersenyum sendu. ”Innalilahi, Mbak ikut berduka dengan kepergian Budhe, ya? Kamu yang sabar, ya, Dik. Mbak juga udah maafin kamu. Yang penting kamu udah sadar dengan kesalahan kamu dan jangan diulangi lagi,” jawab Miya mengusap tangan Dicky dengan lembut sebagai tanda dia sudah melupakan semua yang terjadi di masa

  • Istri Yang Sering Keluyuran   120. Akhir Cerita!

    BAB 120 – AKHIR CERITAElang menatap Miya yang duduk sendirian termenung di pinggir kolam. Dengan perlahan dia berjalan mendekat, dan mendudukkan tubuhnya tepat di samping Miya.Miya yang tak menyadari kedatangan Elang, cukup terkesiap kaget saat mendapati suaminya itu telah duduk di sampingnya, dengan wajah yang tersenyum."Mas," panggilnya dengan helaan napas ringan."Kamu ngapain malam-malam di sini sendirian, Sayang?" tanya Elang sambil menyelipkan anakan rambut Miya yang tergerai menutupi pipi.Pantulan lampu yang membias di air kolam yang bergerak, memantul mengenai wajah cantik Miya. Membuatnya terlihat menawan dan bercahaya. Elang tersenyum sendiri, apalagi yang kurang dalam diri wanita yang telah menjadi istrinya itu? Tak ada, semua begitu sempurna. Elang jadi merasa menjadi lelaki paling beruntung di dunia ini."Aku cuma lagi menenangkan diri, Mas," jawab Miya dengan mata yang sendu. Menatap pada air yang beriak kecil.Tangan Elang terjulur ke atas kepala Miya, mengelus perl

  • Istri Yang Sering Keluyuran   119. Dunia Ini Kejam Padaku!

    BAB 119 – DUNIA INI KEJAM PADAKU!Hari ini adalah hari pertama Miya ke kantor setelah pengumuman posisinya di perusahaan Teh Wangi, sebagai Direktur utama.Dengan blazer berwana coral, dipadukan dengan loose pant berwarna gelap, Miya melangkah dengan tegap dan penuh kebanggaan. Zelo dan Rendy setia berada di sisinya.Suara ketukan stilleto berhak rendah berwarna hitam itu menggema saat dia melangkah masuk ke ruang meeting."Selamat pagi, Bu."Beberapa pegawai membungkuk, menyapa dengan hormat. Beberapa dari mereka saling berbisik satu sama lain.Zea Putri Adipati yang anggun dan cantik, ternyata bukan hanya memiliki kecantikan jasmani. Namun juga hatinya begitu cantik. Senyum manis dan raut ramah itu terus menghiasi wajahnya, berusaha membalas semua sapaan yang datang kepadanya."Bu Zea cantik ya?!" gumam salah seorang pegawai pada pegawai lainnya."Iya. Cantik dan anggun sekali. Orangnya juga kelihatan ramah kan," jawab yang lain."Iya bener."Mereka semua mengangguk, memuji bagaiman

  • Istri Yang Sering Keluyuran   118. Dimanjakan Keluarga

    BAB 118 – DIMANJAKAN KELUARGAZelo terkejut mendengar ucapan Miya, seketika itu dia merasa sedih dan segera mendekati Miya.“Enggak, Dek. Mas nggak akan pernah capek kalau buat adik Mas tercinta ini,” sangkal Zelo sedih. Menggelengkan kepala seraya mengelak pikiran Miya yang menganggapnya merasa keberatan.Lalu mengecup pucuk kepala Miya dengan lembut. “Mas, tuh, cuma nggak tega lihat kamu setiap hari harus nahan bobot perut sebesar ini. Lagian usia kandungan kamu sekarang, tuh, berapa, sih? Kok, besar gini perutnya kayak orang udah mau ngelahirin?” Zelo heran dan ngeri melihatnya.Miya mengingat sambil mengelus perut besarnya. “Enam bulan lebih harusnya, dua puluh enam minggu, deh, kayaknya,” jawab Miya antara yakin tak yakin.Elang yang selalu menghitung usia kandungan Miya langsung menyahut dan membenarkan “Dua puluh enam minggu lebih tiga hari, Sayang. Aku selalu menghitungnya dengan tepat.” Merasa bangga karena tidak melupakan hal yang bahkan istrinya sendiri lupa.Zelo masih me

  • Istri Yang Sering Keluyuran   117. —

    Bab 117Runa sedang menemani ibunya saat dokter visit. Nampak dokter serius memeriksa keadaan Olga setelah operasi satu minggu yang lalu. Setelah dokter selesai dengan tugasnya, Runa mendekat.“Dokter. Bagaimana keadaan Mamaku? Kapan Mamaku boleh pulang?” tanya Runa lembut saat dokter visit melihat kondisi Olga yang masih terbaring di kursi serba putih milik rumah sakit.Dokter tersenyum lalu menurunkan stetoskop yang menempel di telinganya ke leher. “Ibu Olga sudah sembuh, hari ini bisa pulang,” jawab dokter yakin. Dia pun merasa senang kalau ada pasien yang sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa.“Alhamdulillah, terima kasih, Dok.” Runa bersyukur dengan hati gembira, mengatupkan kedua tangan di depan mulut, lalu dia tersenyum pada Olga.“Kalau begitu, saya permisi dulu.” Dokter pun pamit dan meninggalkan mereka yang muali bersiap untuk pulang hari ini.Nampak di sana Olga pun tak kalah senang, akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit itu setelah tujuh hari hanya terbar

DMCA.com Protection Status