Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 20"Tapi Jodi akan berpikir dua kali saat tahu statusku," tutur Alia.Alia merasa dirinya tidak pantas, apalagi jika bersanding dengan Jodi sang lelaki idaman kaum hawa. Siapa yang tidak ingin menjadi pasangan seorang Jodi yang tampan menawan dan mapan. Memiliki popularitas, bahkan di usianya yang masih muda ia sudah memiliki banyak properti dan investasi dimana-mana. Dan hanya Alia yang berani menolak Jodi karena takut membuat lelaki itu kecewa saat tahu statusnya."Jangan pesimis dulu, Al. Bisa jadi itu cuman ketakutan kamu aja."Dinda mencoba meyakinkan agar Alia tidak merasa rendah diri. Status janda bukanlah sesuatu yang hina apalagi Alia berpisah karena kesalahan dari Farhan bukan kesalahannya. Alia adalah wanita idaman karena ia bahkan berhasil untuk bertahan dalam keadaan sulit di pernikahan pertamanya."Tetap aja, Din. Aku nggak mau berekspektasi terlalu tinggi, takut kecewa," ujar Alia."Senyamannya kamu aja, Al. Tapi kalau kamu butu
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 21Alia yang sedang melakukan pemotretan beberapa kali mendengar ponselnya berdering tapi ia mencoba untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin. Saat selesai suara dering itu tidak terdengar lagi. Alia langsung merogoh benda pilih itu dari dalam tasnya."Tante Sinta," gumam Alia.Ia langsung menelpon balik Sinta karena takut jika ada sesuatu yang penting. Ternyata Sinta menanyakan mengenai omongan ibu-ibu komplek yang mengatakan jika mereka melihat Alia membintangi sebuah iklan. Dengan malu-malu Alia mengakuinya, ia tidak mungkin menyembunyikan selamanya pekerjaan yang kini digelutinya."Tante ikut seneng sama pencapaian kamu, Al. Semoga rezeki kamu lancar, ya. Tante juga berharap kamu bisa bahagia," ujar Sinta dari balik telepon."Iya, Tan. Terimakasih," balas Alia lalu sambungan telepon itu terputus."Telepon penting kah, Al? Soalnya dari tadi bunyi terus," tanya Ratna."Bukan kok, Mbak. Tanteku cuman nanyain soal kerjaan aku
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 22"Nggak usah, Bang. Aku bisa pulang sendiri kok," tolak Alia."Tenang, Bang. Saya bakalan antar Alia pulang sampai depan rumahnya," timpal Jodi lalu menyusul Alia yang sudah lebih dulu keluar. Meninggalkan Farhan yang terbakar cemburu, ia bahkan menatap sengit Jodi yang sempat berbalik dan menatapnya."Nona, ayo aku antar pulang. Aku 'kan yang ngajak kamu ke sini, aku juga yang harus anterin kamu pulang," seru Jodi sambil membukakan pintu mobil untuk Alia."Nggak ngerepotin?" tanya Alia ragu."Nggak ada kata repot kalau buat Tuan Putri," sahut Jodi dengan senyumnya yang menawan.Dari dalam Farhan masih memantau, tangan lelaki itu bahkan mengepal mengadakan ia sedang menahan amarah. Seharusnya ia tidak peduli jika Alia dekat dengan lelaki manapun karena mereka tidak memiliki hubungan apapun lagi. Farhan juga tidak berhak tahu mengenai kegiatan Alia. Saat tiada baru terasa, itulah yang dirasakan Farhan. Ia memang menyesal karena dengan mudahny
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 23"Mas, kamu mau kemana lagi? Baru aja pulang kok mau pergi lagi," seru Marissa saat melihat Farhan akan keluar. Baru saja satu jam Farhan pulang dan membawakan makanan kini lelaki itu akan pergi lagi.Marissa merasa tidak diperhatikan, ia butuh perhatian lebih saat kondisinya seperti ini. Apalagi ia masih belum rela kala mengingat bayi yang sudah lima bulan dalam kandungannya harus pergi dengan begitu cepat."Aku mau kerja, kalau aku nggak kerja kita mau makan pake apa?" sahut Farhan."Emang kamu kerja apa sih? Tengah malam gini masih keluyuran, kamu juga dapet uang banyak," tanya Marissa penasaran."Baik-baik di rumah, kalau ada apa-apa langsung kabari." Farhan mengalihkan pembicaraan lalu keluar dari rumah meninggalkan Marissa yang mengerut kesal karena Farhan terlihat tidak peduli.Baru saja tangan Farhan menutup pintu dari luar, ponselnya berdering. Ia langsung berjalan menjauh dan mengangkat telepon itu."Halo ….""Kamu dimana? Saya uda
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 24"Mbak kenapa repot-repot segala bawa makanan," tutur Alia saat Farida datang membawakan makanan kesukaannya."Nggak repot kok, yang bikin 'kan Mbok Nah," sahut Farida sambil tertawa."Dedek Syafiq." Alia kini beralih menatap bayi di gendongan Farida dan membawa ke dalam dekapannya. Dari dulu ia memang mendambakan kehadiran malaikat kecil dalam keluarganya. Namun Tuhan punya rencana lain, mungkin jika ia memiliki anak dari Farhan yang akan menjadi korban perceraian tidak hanya dirinya tapi anak mereka juga."Ibu sama Bapak dimana, Al?" "Ada di toko, Mbak. Mereka itu paling nggak bisa kalau disuruh istirahat, katanya bosen kalau diem doang di rumah," terang Alia.Farida menitipkan anaknya sebentar, ia akan pergi untuk membeli diaper karena lupa memasukkannya tadi. Farida sengaja pergi hanya diantarkan supir, baby sitter Syafiq diam di rumah menamani Mbok Nah. Benda pipih di atas meja milik Alia itu berdering karena ada panggilan video masuk
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 25"Mas, Ibu tadi telepon minta uang buat Bapak berobat," ungkap Marissa."Terus?""Kok terus sih? ya aku minta uang buat kirimkan Ibu," sahut Marissa dengan kesal."Pakai aja uang tabungan kamu, aku misahin uang dari gaji itu buat nyicil uang penjualan rumah yang udah kamu pake bayar utang itu!" tutur Farhan.Farhan memang berencana memberikan setengah uang hasil dari penjualan rumah itu. Ia tidak ingin mengambil hak Alia. Tidak ingin terlihat semakin buruk di mata mantan istrinya itu. Marissa yang merasa tidak dipedulikan tentunya sangat kesal, Farhan sungguh berbeda dengan dulu. Lelaki itu dulu sangat royal bahkan selalu mengutamakan Marissa di atas segalanya. Tapi kini, ia merasa tidak dianggap sebagai seorang istri."Emang kamu tega biarin aku pake uang tabunganku?""Nanti ada uang aku ganti kok, kamu itu jangan perhitungan apalagi sama orangtua sendiri!" seru Farhan dengan kesal."Aku nggak perhitungan, cuman–""Uangnya mau kamu pake bua
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 26"Jod, bangun! Udah siang loh ini!"Soraya mengetuk pintu kamar putranya itu. Tapi masih belum ada sahutan, ketukan ketiga baru pintu itu terbuka menampakkan Jodi dengan wajah khas bangun tidurnya tapi tetap terlihat tampan dengan rambut yang berantakan."Jodi masih ngantuk, Mi," sahutnya dengan mata yang masih susah terbuka."Kamu tuh jangan malas-malasan gini! Nanti kalau udah nikah masih kayak gini emang nggak malu sama istri?" seru Soraya sambil mendorong Jodi masuk ke kamar mandi. Sedangkan ia menunggu sambil menelisik kamar putranya itu. Kakinya tidak sengaja menendang benda di bawah ranjang, ia langsung berjongkok dan mengambilnya.Matanya terbelalak melihat isinya penuh dengan foto-foto Alia. Jodi kemarin memang memperlihatkan foto Alia karena saat panggilan video ia tidak bisa melihat jelas wajahnya."Pantes aja Jodi ngejar-ngejar, orang ceweknya cantik gini kok. Wajahnya cantik natural meskipun tanpa makeup," gumam Soraya.Jodi mem
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 27"Apaan sih, Dek!" sahut Alia dengan wajah merona."Bang Jodi, kapan nih pengantenan? Aku 'kan pengen punya ponakan," goda Amanda."Rayu dulu kakak kamu ini biar mau nerima Abang," sahut Jodi, mereka seolah bekerjasama membuat Alia tidak bisa berkutik.Amanda dan Jodi memang akrab, Jodi sengaja mendekati calon adik iparnya itu agar bisa mengambil hati Alia yang sulit untuk dikukuhkannya. Bahkan Jodi beberapa kali bertemu dengan orangtua Alia tanpa sepengetahuan wanita itu, saat Alia masih di Paris.Mereka sangat mendukung hubungan Jodi dan Alia karena tahu Jodi adalah lelaki baik-baik. Ia bahkan tidak segan membantu Pak Darma di toko jika sedang tidak ada jadwal pemotretan atau fashion show. Bukan hanya berjuang mendapatkan hati Alia, Jodi juga ingin mendapatkan restu dari keluarga wanita itu."Aku kasih tahu ya, Bang. Kak Alia itu nggak mempan kalau dirayu pake uang atau berlian," seru Amanda membuat Jodi menatapnya penuh tanya."Terus apa?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanSeason 2Bab 41Darren benar-benar menjual perusahaan mendiang sang ayah dan uangnya ia sumbangkan. Darren tidak menyerahkan perusahaan itu pada Martin karena ia tidak ingin keluarganya masih berkecimpung di dunia hitam itu. Darren akan berusaha untuk hidup normal, ia kini memegang kendali atas perusahaan sang ibu.Lelaki itu bahkan menghancurkan semua senjata yang dimiliki olehnya. Ia ingin mengubur dalam-dalam masa lalunya yang kelam. Masih berharap cintanya juga akan dilihat oleh Alia."Tempat acara ulang tahun Azfer sudah disiapkan?" tanya Darren pada Roy."Sudah, Tuan. Tempatnya juga aman, semua cctv juga berfungsi dengan lancar," jelas Roy."Pastikan semua tamu harus diperiksa terlebih dahulu," pesan Darren."Baik, Tuan.""Kau pergilah ke sana. Aku akan menyusul sebentar lagi," tutur Darren lalu masuk ke dalam kamarnya.Hari yang tidak akan dilupakan olehnya, Alia akan menjawab pernyataan cinta Darren. Wanita itu sudah menjanjikan, entah iya
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanPulang dari Spanyol, Darren langsung menemui Alia. Ia akan mengatakan semua fakta yang selama ini ditutupi olehnya. Selama Darren pergi, tidak ada sama sekali teror atau orang yang berniat menyakiti Alia dan keluarganya.Sampai saat ini Darren tetap mencari tahu dalang penembakkan karena orang bayaran itu masih tutup mulut, ia bahkan mengatakan rela mati demi tidak membocorkan siapa bosnya.Lelaki itu sangat gugup hingga berkali-kali menarik nafas panjang. Siap menerima segala konsekuensi yang akan diterima setelah mengakui semuanya. Ia juga meminta Alia untuk membawa Azfer. Kebetulan Alia memang membawa Azfer untuk pegi jalan-jalan sedangkan Pak Darma dan Bu Mira sibuk, tidak bisa menemani."Maaf, tadi jalanan macet. Pasti nunggu lama," ujar Alia yang baru saja sampai, ia hanya seorang diri datang."Kemana Az?" tanya Darren sambil mengedarkan pandangan mencari sosok Azfer."Ada di mobil, dia baru aja tidur," jelas Alia."Kalian habis jalan-jalan?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Sebelumnya aku mau minta maaf," ujar Alia."Untuk?" tanya Darren."Untuk apa yang aku katakan beberapa waktu lalu. Saat itu aku terlalu emosi dan pikiranku sedang kacau, tapi tolong jangan salah artikan pertemuan ini. Aku cuman mau minta maaf," jelas Alia."Nggak ada hal lain yang mau kamu bilang?" pancing Darren.Alia menggelengkan kepalanya. "Aku nggak akan melarang kamu ketemu Azfer, tapi aku nggak mau kamu bawa Azfer keluar dari rumah orangtuaku," papar Alia.Bukan tanpa alasan, Alia merasa dirinya harus tetap waspada. Meskipun belum melihat secara langsung yang membuktikan jika Darren adalah seorang mafia tapi Alia harus tetap berjaga-jaga, tidak ingin nanti Azfer menjadi penerus Darren.Darren juga tidak ingin memaksa apapun yang menjadi keputusan Alia. Ia akan sabar menunggu Alia menyadari cinta Darren padanya benar-benar nyata bukan hanya sekedar gurauan atau kepura-puraan semata."Kalau gitu aku duluan ya," pamit Alia lalu bangkit mening
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Bagus. Besok aku akan berangkat ke Spanyol, Hendra tetap di sini yang lain ikut denganku," ujar Darren."Baik, Tuan."Darren bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya. Ia tidak tinggal di rumah sang ibu maupun rumah Alia. Darren memilih tinggal di rumahnya sendiri. Mood lelaki itu memang tidak baik sejak kejadian beberapa hari lalu.Penolakan Alia masih terbayang di pelupuk mata. Darren tidak akan pernah mundur begitu saja saat semuanya baru akan dimulai. Ia hanya memberikan ruang untuk Alia, memberikan wanita itu dengan waktunya sendiri.Ting!Lamunan lelaki itu buyar mendengar notifikasi pesan di ponselnya. Dengan malas ia mengeluarkan benda pipih itu dari saku celananya. Tiba-tiba senyuman mereka.[Ada waktu nanti sore? Jika bisa temui aku di kafe.] Pesan yang dikirimkan Alia pada Darren.[Aku akan datang.] Terkirim.Tidak tahu maksud Alia tapi Darren berharap apa yang akan terjadi nanti adalah hal yang baik. Senyum tidak lepas dar
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia merasa heran saat pengacara mengatakan jika Bian sudah mengakui perbuatannya dan siap dihukum. Meskipun heran tapi Alia tentu bahagia karena Ria mendapat keadilan. Saat ini tugas Alia hanya membantu Ria pulih dari trauma yang dialaminya.Apa sikap Alia akan berbeda setelah tahu Darren diam-diam membantunya? Meskipun sudah membantu Alia tapi Darren sama sekali tidak berniat mengatakan semuanya, ia tidak suka diberikan pujian oleh siapapun. Ia juga tidak perlu mendapatkan terimakasih dari Alia."Syukurlah kalau masalahnya udah selesai," ucap Bu Mira."Iya, Bu. Tapi aku harus rutin melihat kondisi Ria, bagaimanapun dia bekerja di tempatku," balas Alia."Iya, kamu harus tanggung jawab, Al. Tugas kamu itu harus mensejahterakan karyawan kamu, jangan pernah dzalim pada orang kecil. Dulu juga kita ada di posisi mereka, bahkan untuk mendapatkan uang saja sampai setengah mati. Tapi sekarang alhamdulillah kita sudah hidup serba kecukupan, rezeki yang Al
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia terdiam kemudian tersenyum. "Oh, Marissa istrinya Bang Farhan ya?" tanyanya memastikan."Mantan istri, Mbak."Alia kaget, ia baru tahu jika Farhan sudah bercerai lagi. Marissa malah memperkenalkan lelaki yang menggendong seorang bayi sebagai suaminya. Mereka hanya berbincang sebentar karena Alia harus segera pergi."Maaf sebelumnya, tapi saya buru-buru.""Oh iya, Mbak. Sekali saya minta maaf, Mbak," ujar Marissa dengan mata berkaca-kaca.Alia menggenggam tangan Marissa. "Semuanya udah berlalu. Sekarang kita udah punya kebahagiaan masing-masing, jangan merasa bersalah lagi.""Makasih, Mbak."Diperlakukan baik oleh wanita yang suaminya pernah direbut membuat Marissa sangat malu. Alia bahkan sama sekali tidak marah-marah atau memaki Marissa atas kejadian memilukan di masa lalu.Mungkin wanita lain yang ada di posisi Alia akan memaki habis-habisan wanita yang telah merebut suaminya. Tapi Alia tidak seperti itu, ia sudah mengikhlaskan semua yang t
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Ck, serius!" sungut Amanda."Nanti lo juga tahu," balas Darren, ia fokus menatap jalan di depannya. Menyumpal headset di telinganya, bukan mendengarkan lagu atau semacamnya. Ia mendengarkan penjelasan sekretarisnya mengenai hasil pertemuan beberapa waktu lalu karena Darren tidak ikut di dalamnya."Abang, udah punya pacar?" tanya Hana tiba-tiba."Percuma, telinganya udah disumpal pake kayak gitu kok," tutur Amanda."Gue colek aja ya biar noleh," bisik Hana."Jangan, Tuan tidak boleh diganggu," cegah Hendra. Tahu sang atasan sibuk dengan pekerjaan. Tidak ingin Darren murka karena terganggu.Hana diantar sampai depan rumahnya, sedangkan mobil itu membawa Amanda menuju rumahnya. Darren sudah mengutarakan apa maksud dan tujuannya menemui Amanda. Ia berharap Amanda bisa membantunya untuk lebih dekat dengan Alia.Merasa tidak mungkin jika meminta bantuan pada orangtua Alia, ia juga harus menjaga harga dirinya. Mungkin jika Amanda yang masih muda bisa di
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Pura-pura aja nggak tahu, Al. Ibu takut kalau mereka tahu nanti kita disakiti," ujar Bu Mira dengan wajah cemas."Iya, Bu. Aku juga pasti jaga-jaga, kalau aku nggak ada di rumah jangan biarkan Az ketemu Darren kalau dia datang ya Bu," pinta Alia."Iya, kamu tenang aja. Ibu nggak mungkin biarin cucu ibu dekat sama orang jahat kayak Darren."Selama tahu, Bu Mira dan Pak Darma hanya pura-pura tidak tahu padahal dalam hatinya mereka was-was. Meskipun Darren terlihat baik di kata mereka tapi seorang mafia harus tetap dicurigai. Memang Darren tidak pernah menyakiti siapapun dari keluarga Alia. Tapi yang ditakutkan adalah Azfer yang akan dijadikan penerus bisnis haram itu.Alia akan segera mengurus semua harta peninggalan Jodi, jika keluarga Jodi menolak menerimanya Alia akan menyumbangkan semuanya pada yayasan dan juga orang-orang yang membutuhkan. Alia merasa dirinya sanggup untuk menghidupi Azfer. Dulu sebelum bertemu dengan Jodi dan hadirnya Azfer,
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Abang ngapain di sini?" tanya Alia. Kaget saat Farhan ada di rumah orangtuanya."Anter Mbak Rida, sekalian silaturahmi sama ibu dan bapak. Abang juga mau minta maaf, karena setelah kejadian itu Abang bahkan nggak ngerasa bersalah dan minta maaf ke ibu sama bapak," jawab Farhan sambil menunduk."Gimana kondisi Abang sekarang?" Alia bertanya bukan karena perhatian, ia masih merasa bersalah karena ini ulah Darren."Alhamdulillah udah baikan," jawab Farhan dengan mengulum senyum tapi masih menunduk, ia sama sekali tidak berani menatap Alia.Keduanya terdiam sejenak, mereka memang mengobrol di luar rumah dan Darren sangat jelas melihatnya tapi ia kesal karena tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Alia dan Farhan.Semakin tidak rela Darren membiarkan Alia keluar dari rumah apa lagi dekat dengan Farhan. Bisa saja dengan satu jentikan jari Darren menyuruh anak buahnya untuk melenyapkan Farhan tapi Darren ingin bersaing secara sehat dengan mantan