FlashbackSetelah pulang dari Bali, Kirana merasa sangat hancur dan kecewa ketika dirinya dicampakkan oleh Andreas. Pria itu dengan teganya meninggalkan dirinya begitu saja setelah dia menjebak Andreas dengan memberikan dia obat perangsang.Kirana pulang ke rumahnya dengan mata yang bengkak membuat sang ayah khawatir dengan keadaan putrinya itu. “Na kamu baik-baik aja?” tanya ayah Kirana sambil mengetuk pintu kamar Kirana, karena tadi Kirana langsung saja masuk ke dalam kamar tanpa berbicara.Mendengar sang ayah terus menerus mengetok pintu, Kirana membuka pintu kamarnya dengan tatapan sebal. “Apaan sih yah?”“Ayah cuma khawatir aja sama kamu, soalnya kamu tiba-tiba langsung masuk aja kedalam kamar tanpa ngomong apa-apa sama ayah!”Kirana berdecak, “Aku baik-baik aja yah, aku cuma kecapean!” jawab Kirana.Ayahnya menghembuskan nafasnya dengan lega. “Syukurlah kalau kamu gak kenapa-napa, ayah kira kamu sakit!” Kirana tidak menjawab lagi ucapan dari ayahnya, dia langsung menutup pintu k
“Tidak mungkin! Kirana tidak mungkin melakukan hal itu kecuali sama kamu! Kamu pasti merekayasanya bukan? Sejahat dan sebenci itu kamu sama Kirana?”Andreas menatap Riana dengan tatapan kebingungan, dia sangat heran dengan Riana. Padahal Andreas sudah memberikan bukti pada Riana tentang apa yang telah dilakukan oleh Kirana, tapi dia masih mempercayai Kirana. “Sepercaya itu kamu sama Kirana, sampai kamu tidak mempercayai aku?” Andreas menatap Riana.“Bukan kayak gitu. Aku udah kenal Kirana, jadi aku tau kalau Kirana gak bakalan lakuin hal itu mas!” Andreas kembali memasukkan handphonenya pada sakunya. “Kamu kenapa kesini? Kenapa gak ke kampus aja? kenapa gak sama Kirana?” tanya Riana.Andreas mengleha nafasnya, “Yang pertama karena kamu adalah orang yang aku cintai dan kamu sedang mengandung anak aku! Yang kedua karena aku pemilik kampus terserah aku mau kesana atau enggak dan yang ketiga, aku males sama Kirana!”Riana memutarkan bola matanya malas, “Awas ah, aku mau keluar!” kata Rian
“Ternyata sekarang kalian berdua baru selesai senang-senang yah?”Riana menatap Eligo yang sedang berdiri didepannya itu, tak lama kemudian Andreas pun berdiri disamping Riana. “Eligo?”Eligo tersenyum kepada Riana, “Hai Ri!”Riana tidak tau harus bersikap seperti apa saat ini, ditambah lagi mengingat tadi Eligo marah kepadanya membuat Riana bingung. “Kamu… ngapain kesini?” tanya Riana ragu-ragu.Eligo kembali tersenyum, “Ganggu yah?” tanya Eligo balik.Riana langsung menggelengkan kepalanya, “Enggak bukan gitu. Aku cuma heran aja, tadi kan kamu marah terus sekarang kamu kesini!”Andreas yang ada disamping Riana pun berdecak. “To the point aja, maksud lo apa kesini?” tanya Andreas.Kemudian Eligo pun berjalan mendekati Riana. Lalu dia memberikan buket itu pada Riana, “Tadinya gue mau minta maaf atas sikap gue tadi. Tapi kayaknya lo malah seneng karena lo bisa deket lagi sama mantan suami lo ini!”Riana terdiam dengan raut wajah terkejutnya. Dia sama sekali tidak ingin Eligo seperti i
“Kamu tenang saja, setelah ini aku akan menceraikan Kirana dan kembali berasama kamu. Aku akan terus memperjuangkan kamu Ri karena aku sangat mencintai kamu. Apa kamu mau kembali lagi kepadaku?” tanya Andreas.Riana menggelengkan kepalanya. “Aku tidak tau!” jawab Riana, tentu saja Riana masih ragu untuk kembali dengan Andreas dan status laki-laki itu yang masih menjadi suami Kirana, tidak mungkin Riana kembali dengan Andreas disaat dia masih menjadi suami dari sahabatnya sendiri.Andreas memiringkan kepalanya. “Kenapa? Apa kamu ragu karena aku suami Kirana?” tanya Andreas namun Riana masih diam tidak menjawab pertanyaannya. “Aku sudah membuktikannya padamu dan kamu pun tau apa yang akan aku lakukan selanjutnya, apa kamu masih meragukan aku?” lalu Andreas mengelus-ngelus perut Riana. “Apa kamu tidak kasian dengan anak kita yang lahir tanpa seorang ayah?” tanya Andreas.Riana menatap Andreas dengan dalam, “Mas kamu tau kan aku…”Ucapan Riana terpotong oleh perkataan Andreas. “Aku tau ka
Andreas mengepalkan tangannya, “Berani-beraninya mereka melakukan hal ini dibelakangku!” dengan perlahan Andreas mendekati mereka berdua yang sedang asik berpegangan tangan itu, sampai akhirnya Andreas berada dibelakang Gibran. “Kalau begitu nikahi dia setelah aku menceraikannya, Gibran!” Laki-laki yang telah menghamili Kirana itu adalah Gibran sahabat dari sodara Kirana sendiri. Gibran dan Kirana pun langsung kaget melihat Andreas ada dibelakang mereka. Mereka juga sangat tidak menyangka kalau Andreas akan mengetahui apa yang mereka rahasiakan selama ini terbongkar.“Andreas?” gumam Kirana. Andreas dapat melihat raut wajah kaget dari Kirana maupun Gibran. Namun, Andreas tetap memperlihatkan wajah coolnya dan dia berusaha untuk tetap santai, Andreas sengaja mengambil kursi yang berada dibelakangnya lalu menempatkan kursi itu diantara Gibran dan Kirana. Andreas pun duduk dikursi itu, dia tersenyum tipis melihat genggaman tangan Gibran dan Kirana belum terlepas.Menyadari hal itu, Kira
Plak!Kirana merasakan pipinya begitu perih dan panas. Dia baru saja mendapatkan tamparan yang bigitu keras dari mamah mertunya. “Tega sekali kamu membohongi kami!”Mirna baru saja mengetahui kebenaran tentang Andreas yang dibohongi oleh Kirana setelah dia tidak sengaja mendengar percakapan Aldi dengan Yusuf di rumahnya tadi pagi. Karena sudah sangat emosi, akhirnya Mirna mengajak Aldi untuk menuju apartemen Andreas, dan akhirnya hal ini terjadi.Plak!Mirna kembali menampar pipi Kirana yang satunya lagi. Rasanya dia ingin sekali membuat wanita yang ada didepannya ini masuk rumah sakit sekarang juga. “Ternyata benar dugaan saya, kamu bukanlah wanita yang baik-baik Kirana. Nyesel saya menyetujui pernikahan kalian, dasar wanita tidak tau diri!”Mirna hendak menampar Kirana kembali namun tangannya di tahan oleh Aldi. “Sudah cukup mah!” Aldi berusaha untuk meredam emosi istrinya.Mirna berusaha untuk melepaskan tangannya, “Lepas mas! Wanita ini sudah menipu kita semua!” tunjuk Mirna pada K
Eligo semakin mengencangkan langkahnya dan menemukan Gibran yang sedang duduk, sedangkan Kirana dia tampak memegangi kepalanya. “Lo berdua ngapain kesini?”Gibran dan Kirana menatap Eligo dengan tatapan sangat terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Eligo bakalan ada di tempat ini. “Lo sakit apa Go?” tanya Kirana balik. Dia hanya berusaha untuk mengalihkan pertanyaan dari Eligo.Eligo menatap Kirana dengan tatapan penuh curiga, “Kenapa lo malah nanya balik? Gue nanya lo sama Gibran ngapain disini berdua lagi?” tanya Eligo dengan nada tinggi sehingga mengundang semua orang untuk menatapnya.Gibran yang menyadari kalau sekarang semua orang yang ada disana menatap kearahnya, dia langsung berusaha memberitahu Eligo agar mengecilkan suaranya. “Kalau lo lupa, sekarang kita berada di rumah sakit!” tegur Gibran.Eligo pun melihat kesekitar, “Gue tanya sekali lagi apa yang lo berdua lakuin disini?” tanya Eligo.Belum sempat Kirana dan Gibran menjawab pertanyaan dari Eligo. Dia mendengar Riana m
Kirana melihat ayahnya yang sedang terdiam, dia sangat menyakini kalau kediaman ayahnya karena sebuah alasan. Apa Eligo memberitahu ayahnya?. Lalu Kirana menatap Eligo yang sedang menatapnya sinis.“Kalian berdua duduk!” perintah ayah Kirana tanpa melihat kearah Kirana maupun Eligo.Kirana dan Gibran pun duduk didepan ayah Kirana, dan Eligo masih tetap berada diposisinya semula yaitu disamping ayah Kirana.Kirana sangat khawatir, perasaannya sekarang sangat campur aduk. Dia hanya takut kalau ayahnya akan membenci dirinya. “Ayah a….”Ayah Kirana langsung menatap Kirana, “Apa semuanya itu benar?” tanya Ayah Kirana tanpa ekspresi sama sekali.∞∞∞∞“Kamu ngapain sih ngajak aku kesini?” gerutu Riana, setelah perdebatan dari Riana kembali dibuat sebal oleh mantan suaminya ini karena dia mengajak Riana ke kampus tanpa menanyakan Riana mau atau tidak. “Aku malu tau gak!” ucap Riana sambil mendudukkan dirinya di sofa. Andreas yang sedang mengambil berkas dalam laci mejanya pun hanya terkekeh