ario mendesah menariknya erat ke pelukannya. Sambil menggerutu karena penolakan Aria.
“Omong-omong, ayahmu akhir-akhir ini mencarimu ke mana-mana dan menanyakanmu pada teman-teman kampusmu. Apa kamu ingin aku mengabarinya tentang kabarmu?”
Aria mengerutkan keningnya mendengar ucapan Dario.
Stefan mencarinya? Jika di masa lalu Stefan mencarinya, Aria tentu akan bahagia. Tapi sekarang dia tidak merasa bahagia.
Ayahnya tidak pernah peduli tentang Aria dan tidak pernah mencarinya bahkan jika Aria tidak pulang selama berminggu-minggu tanpa mengabarinya.
Tapi dia sekarang mencarinya? Tentu Aria tahu Stefan memiliki tujuan, yaitu warisan yang ditinggalkan Delia.
“Tidak perlu memberi kabar pada ayahku, aku sudah memutuskan hubunganku dengannya,” balas Aria acuh tak cuh tanpa berbalik.
Dario meliriknya dan berkata, “Stefan juga ingin membayar biaya perawatan Ramus dan memindahkan adikmu ke rumah sakit lain.”
“Kamu jangan khawatirkan itu. kamu hanya perlu merawat dirimu dan anak kita,” ujar Dario lembut mengelus perut Aria.Aria mengerutkan bibirnya merasa masam mendengar kata ‘anak kita’ dari mulut Dario. Dia tidak membalasnya dan menutup matanya......Dario melakukan perjalan bisnis keluar negeri selama dua minggu. Aria tetap tinggal di vila.Namun dia tidak bisa menahan perasaan rindunya pada adiknya dan kebebasannya karena terlalu lama dikurung di vila.Dia takut Ramus sendirian dan tidak ada orang terdekat yang merawatnya.Dia memohon pada Bibi Molly.“Bibi, aku ingin melihat keadaan adikku. Adikku sendirian dan tidak asa keluarga merawatnya. Aku benar-benar mencemaskannya.” Dia menatap Bibi Emily memelas.Bibi Molly tampak kesulitan.“Nona, tolong jangan mempersulitkan aku. Tanpa izin dari Tuan Muda, kamu tidak ke mana-mana.”“Tapi Dario berada di luar negeri
Bibi Molly juga tersenyum bahagia. Ini adalah berkat. Tuan Muda-nya memiliki dua bayi kembar sebagai anak pertamanya.“Selamat Nona, Tuan Muda pasti senang mendengar berita ini.”Senyum di wajah Aria memudar. Dia kemudian ingat bahwa harus menyerahkan bayinya pada Hanna setelah dia melahirkan.Ekspresi Aria rumit memandang layar USG.Akankah Dario memberikan kedua anaknya pada Hanna?Aria menjadi tidak bahagia. Dia tidak tersenyum sepanjang pemeriksaan kandungan.Setelah keluar dari ruang kandungan, dia berkata pada Bibi Molly.“Bibi adikku di rawat di rumah sakit ini. Aku akan menunggu Bibi di kamar rawat Ramus.”Bibi Molly harus mengurus biaya administrasi. Aria tidak sabar menunggu Bibi Molly dan memilih langsung menjenguk Ramus.“Oke, jangan ke mana-mana, Bibi akan menjemputmu nanti.”’Aria mengangguk dan berbalik meninggalkan Bibi Molly. Dia pergi ke lantai tujuh yang
“Nona, apa yang kamu lakukan di sini?”Aria tersentak kaget dan berbalik melihat suster berdiri di belakangnya dengan ekspresi tidak setuju.“Kamu tidak dibolehkan datang ke tempat ini. Ruang ini adalah area yang tidak boleh dikunjungi.”Aria meringis dan meminta maaf.“Maafkan, aku akan pergi.” Dia buru-buru meninggalkan tempat itu dengan cepat sebelum ketahuan oleh Dario.Pada saat dia pergi, pintu kamar rawat VIP terbuka dan sosok Dario keluar dari dalam.“Tuan Clark ....” Suster itu membungkuk hormat pada Dario.Dario menatap suster itu dengan berkerut dan menatap ke sekeliling.“Apa kamu sendiri? Aku mendengar ada orang berbicara di luar.”“Tadi seorang Nona Muda berdiri cukup lama di depan pintu. Saya menegurnya dan dia dengan cepat pergi,” balas suster dengan takut-takut.Dia adalah orang bertanggung jawab merawat Nyonya A
“Aria maafkan apa yang terjadi masa lalu, ayah benar-benar menyesal.”Aria menatapnya datar.“Ayah, katakan saja apa yang kamu inginkan dariku.”Dia tidak akan termakan dengan kepura-puraan Stefan. Perasaannya pada ayah kandungnya menjadi dingin sejak Stefan tidak membantunya menyelamatkan Ramus yang sekarat. Dia tidak memiliki harapan lagi dan sangat kecewa pada sosok yang dipanggil ‘ayah itu’.“Aria, apa maksudmu berkata seperti itu pada ayahmu,” ujar Stefan menegurnya.“Ayah mencarimu karena benar-benar khawatir.”Aria tidak menanggapinya dan hanya menatapnya tanpa ekspresi.Stefan menunggu selama beberapa saat, namun Aria tidak menanggapinya.Dia berdehem, “Bagaimana kabarmu selama ini dan di mana kamu tinggal?”“Ayah tidak perlu tahu di mana aku tinggal. Tapi jangan khawatir, aku menjalani hidupku dengan baik,” balas Aria sedikit sin
“Oh, benarkah?”Stefan mengangguk tegas.“Ya, Tuan Clark. Aria masih muda dan nakal hingga aku takut dia membuat masalah. Aku hanya membawa pulang, tolong jangan ikut campur dan biarkan kami pergi Tuan Clark.”Dario terkekeh.“Bagaimana kalau aku ingin ikut campur?” Dia melirik Aria lalu menariknya ke pelukannya.“Tu-tuan Clark ... apa maksudnya ini?” Stefan memandang Aria dan Dario dengan ekspresi heran.“Aria sekarang adalah wanitaku. Jadi aku tidak akan membiarkanmu membawanya pergi, apa kamu mengerti?” Dario menatapnya dengan ekspresi dingin.Aria mendongak menatapnya terkejut mendengar Dario mengakuinya sebagai wanitanya di depan Stefan.Apa Dario tidak takut dengan gosip dan Hanna akan marah jika ucapan Dario disebarkan oleh orang lain. Dia kemudian menatap ke sekeliling cemas. Ada banyak orang yang berlalu lalang di lobi rumah sakit dan bisa mendengar kata-kata
Dario terkekeh dingin.“Tentu saja aku bisa. Tidak sulit mengumpulkan segala bukti bahwa kamu ayah yang tidak bertanggung jawab dan turut andil dalam penyiksaan fisik dan mental Aria sejak kecil.”“Sekarang Aria cukup dewasa untuk menuntutmu atas kekerasan verbal, tidak bertanggung jawab pada Ramus dan memutuskan hubungan ayah dan anak secara hukum,” ujarnya lalu menoleh menatap Aria.“Aria, bagaimana menurutmu, apa kamu mau aku membantumu memutuskan hubunganmu dengan ayahmu?”Ekspresi Stefan terdistorsi, antara marah, takut dan cemas. Dia menatap Aria dengan tatapan peringatan."Aria jangan main-main dengan hukum. Aku adalah ayah kandungmu, begitu kamu menikah tidak ada orang yang bertanggung jawab mengatur pernikahanmu.”Aria menatapnya dengan ekspresi datar. Tidak ada emosi dalam sorot matanya.“Pernikahan? Aku bahkan tidak yakin bisa menikah karena memiliki ayah dan keluarga serakah
Dia tidak akan pernah melepaskan kekayaan Delia!Aria, Dario Clark ... tunggu saja kalian!Stefan menggertakkan giginya penuh kebencian dan berbalik meninggalkan rumah sakit dengan gusar....Aria duduk di bangku taman belakang rumah sakit yang kosong. Dia menatap kosong ke depan.Meski dia menekan dirinya bahwa dia memutuskan hubungan dengan Stefan dan perasaannya menjadi dingin pada ikatannya dengan ayah kandungnya, Aria tetap tidak bisa menahan kekecewaannya pada Stefan.Dia memikirkan ibunya dan bertanya-tanya, apa sejak awal ayahnya tidak perasaan sama sekali pada ibunya? Semua kelembutan dan kasih sayang di masa kecilnya adalah palsu?Aria menunduk dengan ekspresi rumit.Sejahat-jahatnya seorang ayah, masih memiliki perasaan emosi pada anak-anaknya, walau pun sedikit. Tapi Stefan sangat berhati dingin.Di hatinya hanya ada harta Delia, bukan ibunya atau Aria dan Ramus.“Aku tahu kamu akan berada
"Mereka pantas dihukum karena menurutimu. Kamu bahkan tidak minta maaf karena melanggar perintahku untuk tidak meninggalkan vila,” ujarnya dingin.Perasaan cemas di hati Aria meningkat. Dia meraih tangan Dario dan berkata dengan lembut.“Maafkan aku, semua salahku. Tolong jangan menghukum Bibi Molly dan Pak sopir.” Dia menatap Dario dengan mata berkaca-kaca.Ketidakpuasan di hati Dario menghilang. Kapan terakhir kali dia melihat sikap Aria menundukkan kepalanya dan kembali ke sikapnya lembut seperti kelinci.Dalam dua bulan ini, meski Aria bersikap patuh di permukaan, dia memperlakukan Dario acuh tak acuh dan pasif membuatnya tidak senang.Dia menepuk kepala Aria dengan ekspresi puas dan menariknya ke pelukannya.“Lain kali jika kamu bosan, kamu tinggal bilang padaku. Aku akan membawamu jalan-jalan.”Aria tidak menolak pelukan Dario, tapi diam-diam mencibirnya dalam hati.“Di mana Bibi Molly,