“Kamu jangan khawatirkan itu. kamu hanya perlu merawat dirimu dan anak kita,” ujar Dario lembut mengelus perut Aria.
Aria mengerutkan bibirnya merasa masam mendengar kata ‘anak kita’ dari mulut Dario. Dia tidak membalasnya dan menutup matanya.
.....
Dario melakukan perjalan bisnis keluar negeri selama dua minggu. Aria tetap tinggal di vila.
Namun dia tidak bisa menahan perasaan rindunya pada adiknya dan kebebasannya karena terlalu lama dikurung di vila.
Dia takut Ramus sendirian dan tidak ada orang terdekat yang merawatnya.
Dia memohon pada Bibi Molly.
“Bibi, aku ingin melihat keadaan adikku. Adikku sendirian dan tidak asa keluarga merawatnya. Aku benar-benar mencemaskannya.” Dia menatap Bibi Emily memelas.
Bibi Molly tampak kesulitan.
“Nona, tolong jangan mempersulitkan aku. Tanpa izin dari Tuan Muda, kamu tidak ke mana-mana.”
“Tapi Dario berada di luar negeri
Bibi Molly juga tersenyum bahagia. Ini adalah berkat. Tuan Muda-nya memiliki dua bayi kembar sebagai anak pertamanya.“Selamat Nona, Tuan Muda pasti senang mendengar berita ini.”Senyum di wajah Aria memudar. Dia kemudian ingat bahwa harus menyerahkan bayinya pada Hanna setelah dia melahirkan.Ekspresi Aria rumit memandang layar USG.Akankah Dario memberikan kedua anaknya pada Hanna?Aria menjadi tidak bahagia. Dia tidak tersenyum sepanjang pemeriksaan kandungan.Setelah keluar dari ruang kandungan, dia berkata pada Bibi Molly.“Bibi adikku di rawat di rumah sakit ini. Aku akan menunggu Bibi di kamar rawat Ramus.”Bibi Molly harus mengurus biaya administrasi. Aria tidak sabar menunggu Bibi Molly dan memilih langsung menjenguk Ramus.“Oke, jangan ke mana-mana, Bibi akan menjemputmu nanti.”’Aria mengangguk dan berbalik meninggalkan Bibi Molly. Dia pergi ke lantai tujuh yang
“Nona, apa yang kamu lakukan di sini?”Aria tersentak kaget dan berbalik melihat suster berdiri di belakangnya dengan ekspresi tidak setuju.“Kamu tidak dibolehkan datang ke tempat ini. Ruang ini adalah area yang tidak boleh dikunjungi.”Aria meringis dan meminta maaf.“Maafkan, aku akan pergi.” Dia buru-buru meninggalkan tempat itu dengan cepat sebelum ketahuan oleh Dario.Pada saat dia pergi, pintu kamar rawat VIP terbuka dan sosok Dario keluar dari dalam.“Tuan Clark ....” Suster itu membungkuk hormat pada Dario.Dario menatap suster itu dengan berkerut dan menatap ke sekeliling.“Apa kamu sendiri? Aku mendengar ada orang berbicara di luar.”“Tadi seorang Nona Muda berdiri cukup lama di depan pintu. Saya menegurnya dan dia dengan cepat pergi,” balas suster dengan takut-takut.Dia adalah orang bertanggung jawab merawat Nyonya A
“Aria maafkan apa yang terjadi masa lalu, ayah benar-benar menyesal.”Aria menatapnya datar.“Ayah, katakan saja apa yang kamu inginkan dariku.”Dia tidak akan termakan dengan kepura-puraan Stefan. Perasaannya pada ayah kandungnya menjadi dingin sejak Stefan tidak membantunya menyelamatkan Ramus yang sekarat. Dia tidak memiliki harapan lagi dan sangat kecewa pada sosok yang dipanggil ‘ayah itu’.“Aria, apa maksudmu berkata seperti itu pada ayahmu,” ujar Stefan menegurnya.“Ayah mencarimu karena benar-benar khawatir.”Aria tidak menanggapinya dan hanya menatapnya tanpa ekspresi.Stefan menunggu selama beberapa saat, namun Aria tidak menanggapinya.Dia berdehem, “Bagaimana kabarmu selama ini dan di mana kamu tinggal?”“Ayah tidak perlu tahu di mana aku tinggal. Tapi jangan khawatir, aku menjalani hidupku dengan baik,” balas Aria sedikit sin
“Oh, benarkah?”Stefan mengangguk tegas.“Ya, Tuan Clark. Aria masih muda dan nakal hingga aku takut dia membuat masalah. Aku hanya membawa pulang, tolong jangan ikut campur dan biarkan kami pergi Tuan Clark.”Dario terkekeh.“Bagaimana kalau aku ingin ikut campur?” Dia melirik Aria lalu menariknya ke pelukannya.“Tu-tuan Clark ... apa maksudnya ini?” Stefan memandang Aria dan Dario dengan ekspresi heran.“Aria sekarang adalah wanitaku. Jadi aku tidak akan membiarkanmu membawanya pergi, apa kamu mengerti?” Dario menatapnya dengan ekspresi dingin.Aria mendongak menatapnya terkejut mendengar Dario mengakuinya sebagai wanitanya di depan Stefan.Apa Dario tidak takut dengan gosip dan Hanna akan marah jika ucapan Dario disebarkan oleh orang lain. Dia kemudian menatap ke sekeliling cemas. Ada banyak orang yang berlalu lalang di lobi rumah sakit dan bisa mendengar kata-kata
Dario terkekeh dingin.“Tentu saja aku bisa. Tidak sulit mengumpulkan segala bukti bahwa kamu ayah yang tidak bertanggung jawab dan turut andil dalam penyiksaan fisik dan mental Aria sejak kecil.”“Sekarang Aria cukup dewasa untuk menuntutmu atas kekerasan verbal, tidak bertanggung jawab pada Ramus dan memutuskan hubungan ayah dan anak secara hukum,” ujarnya lalu menoleh menatap Aria.“Aria, bagaimana menurutmu, apa kamu mau aku membantumu memutuskan hubunganmu dengan ayahmu?”Ekspresi Stefan terdistorsi, antara marah, takut dan cemas. Dia menatap Aria dengan tatapan peringatan."Aria jangan main-main dengan hukum. Aku adalah ayah kandungmu, begitu kamu menikah tidak ada orang yang bertanggung jawab mengatur pernikahanmu.”Aria menatapnya dengan ekspresi datar. Tidak ada emosi dalam sorot matanya.“Pernikahan? Aku bahkan tidak yakin bisa menikah karena memiliki ayah dan keluarga serakah
Dia tidak akan pernah melepaskan kekayaan Delia!Aria, Dario Clark ... tunggu saja kalian!Stefan menggertakkan giginya penuh kebencian dan berbalik meninggalkan rumah sakit dengan gusar....Aria duduk di bangku taman belakang rumah sakit yang kosong. Dia menatap kosong ke depan.Meski dia menekan dirinya bahwa dia memutuskan hubungan dengan Stefan dan perasaannya menjadi dingin pada ikatannya dengan ayah kandungnya, Aria tetap tidak bisa menahan kekecewaannya pada Stefan.Dia memikirkan ibunya dan bertanya-tanya, apa sejak awal ayahnya tidak perasaan sama sekali pada ibunya? Semua kelembutan dan kasih sayang di masa kecilnya adalah palsu?Aria menunduk dengan ekspresi rumit.Sejahat-jahatnya seorang ayah, masih memiliki perasaan emosi pada anak-anaknya, walau pun sedikit. Tapi Stefan sangat berhati dingin.Di hatinya hanya ada harta Delia, bukan ibunya atau Aria dan Ramus.“Aku tahu kamu akan berada
"Mereka pantas dihukum karena menurutimu. Kamu bahkan tidak minta maaf karena melanggar perintahku untuk tidak meninggalkan vila,” ujarnya dingin.Perasaan cemas di hati Aria meningkat. Dia meraih tangan Dario dan berkata dengan lembut.“Maafkan aku, semua salahku. Tolong jangan menghukum Bibi Molly dan Pak sopir.” Dia menatap Dario dengan mata berkaca-kaca.Ketidakpuasan di hati Dario menghilang. Kapan terakhir kali dia melihat sikap Aria menundukkan kepalanya dan kembali ke sikapnya lembut seperti kelinci.Dalam dua bulan ini, meski Aria bersikap patuh di permukaan, dia memperlakukan Dario acuh tak acuh dan pasif membuatnya tidak senang.Dia menepuk kepala Aria dengan ekspresi puas dan menariknya ke pelukannya.“Lain kali jika kamu bosan, kamu tinggal bilang padaku. Aku akan membawamu jalan-jalan.”Aria tidak menolak pelukan Dario, tapi diam-diam mencibirnya dalam hati.“Di mana Bibi Molly,
"Apa tidak mungkin bagiku untuk membesarkan anak-anakku sendirian?” bisiknya lirih.“Aria ....” ekspresi Dario berubah.Aria tiba-tiba berdiri. Dia menatap Dario dengan wajah tanpa emosi.“Aku tahu itu tidak mungkin dan aku tidak akan mengatakannya lagi di masa depan. Tapi tolong, jangan pernah menyebutkan Hanna di depanku. Kamu membuatku merasa bersalah pada Hanna karena menghianatinya.”Dario terdiam, menatapnya cukup lama. Dia menghela napas dan berdiri menghadap Aria.“Maaf, aku tidak akan menyebutnya lagi.” Dia menarik Aria ke dalam pelukannya dan mencium keningnya.Aria tidak meronta, tapi juga tidak membalas pelukannya. Wajahnya tanpa ekspresi menatap kosong taman belakang rumah sakit yang sepi.....Keheningan yang kaku meraja dalam mobil dalam mobil limosin yang melaju dengan kecepatan stabil di jalanan.Aria duduk di bangku belakang, bersebelahan dengan Dario. dia meman
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per