“Itu tidak akan terjadi. Aku berbeda denganmu. Ayah dan ibu tetap mencintaiku dan tidak akan membuatku menderita,” desisnya marah mengepalkan tangannya.Namun pada dasarnya dia sangat pahit dalam hati. Dia masih ingat dengan jelas ayahnya berniat mengusirnya ketika dia pertama kali pulang setelah satu tahun menghilang.Regina terganggu oleh ucapan Freya. dia paling mengenal Harion. Meski Georgina akan sangat bias dan melakukan segalanya untuk Freya, dia tidak akan melawan Harion. “Ya, berpikir saja sesukamu,” balas Regina acuh tak acuh.Freya menggertak gigi. Kata-kata Regina seolah dia tidak mempercayainya. Dan memang benar, Harion sekarang sedang mencari calon suami untuknya untuk membantu perusahaan. Tidak ada pengusaha muda atau Tuan Muda yang mau mengambilnya sebagai calon istri karena reputasinya kawin lari dengan pria lain. Harion mencari pengusaha tua dan kaya sebagai calon suaminya membuatnya sangat marah.Jika bukan karena Regina merampok suaminya, yang akan menjadi istri
Ketika Regina pulang enam malam dia melihat Dixon sudah berada di ruang tamu tampak santai dengan pakaian kasualnya sambil menonton TV.Regina agak terkejut karena biasanya Dixon akan pulang malam dan karena pertengkaran mereka dia bahkan pulang lebih larut. Maka tidak mengherankan Regina terkejut.Dixon yang mendengar suara pintu dibuka menoleh dan tersenyum tipis pada Regina.“Kamu sudah pulang.”“Ya, tumben kamu pulang lebih awal,” balas Regina melepas sepatunya sebelum mengganti dengan sendal rumahan dan masuk ke dalam apartemen. Dia menggenggam kantong plastik di tangannya.“Tidak banyak pekerjaan hari ini hingga aku pulang lebih awal.”“Oh.” Hanya itu tanggapan Regina. Dixon mengalihkan pandangannya pada kantong plastik di tangan Regina.“Apa yang kamu bawa?”Regina mengangkat kantong plastik di tangannya dan berkata acuh tak acuh. “Makanan yang aku beli dari luar. Aku tidak tahu kamu akan pulang cepat hari ini dan tidak belanja bahan masakan. Aku hanya beli lauk dari luar jika
Di bak cuci piring, Regina mencengkeram pinggiran bak erat merasa pahit. Dia belum siap dengan perceraian. Regina terpuruk mencuci piring selambat-lambat untuk menunda berbicara dengan Dixon. Namun piring kotor hanya sedikit dan Dixon masih menunggunya di meja makan, pikirnya sedih.Mungkin Tuhan tidak mengabulkan keinginannya untuk mempertahankan pernikahannya.Tidak apa-apa, Regina menghibur dirinya sendiri. Dia sudah terbiasa tidak mendapatkan keinginannya dan terbiasa dikecewakan oleh keadaannya.Setidaknya dia bisa menyiapkan tunjangan yang sangat besar untuk tinggal di luar Negeri dan tidak akan pernah kembali ke Capital. Dia tidak akan pernah Dixon lagi dan melihatnya bahagia bersama Freya. dia juga akan menghindari keluarga Hadley seumur hidupnya.Meski Regina sudah memikirkan persiapannya, dia tidak bisa memungkiri rasa sakit di dadanya.Regina larut dalam pikiran sedihnya hingga tidak menyadari Dixon yang mendekatinya dari belakang.“Apa yang kamu pikirkan sampai tidak men
Regina melirik telapak tangannya yang lecet. Dia hampir melupakan lecet di telapak tangannya saat didorong jatuh ke tanah oleh Freya. Regina tidak menceritakan itu pada Dixon.“Aku bertengkar dengan seseorang dan dia mendorongku sampai jatuh. Yah, dari situ aku dapat luka ini,” kata Regina cemberut.“Siapa dia? beraninya dia mendorong istriku!” Dixon tampak marah seolah hatinya sakit melihat istrinya dilukai.Sudut bibir Regina terangkat membentuk senyum miring meremehkan saat dia berkata, “Jika kamu tahu orangnya, apa kamu akan memberinya pelajaran?” “Tentu saja aku akan memberinya pelajaran. Tak peduli apa pertengkaran kalian, tidak seharusnya dia mendorongmu dan menyebabkanmu terluka. Jika aku tidak memberinya pelajaran, dia akan melukaimu di lain waktu,” kata Dixon mengerut keningnya dengan ekspresi serius. Dia terlihat menanggapi masalah ini dengan serius.Oh, benarkan? Jika aku bilang Freya yang mendorongku, apa kamu akan memberinya pelajaran? batin Regin mencemooh pahit.“Lu
Dixon terkejut dengan tindakan tiba-tiba Regina. Selama ini Regina tidak pernah mengambil inisiatif menciumnya atau dalam urusan tempat tidur. Dixon memegang pinggang ramping Regina dan menunduk menatap dalam wajahnya istrinya. Matanya terpejam saat dia menciumnya. Bibir mungilnya terasa lembut dan manis di bibirnya yang beberapa hari ini dirindukan.Setelah beberapa saat, Regina melepaskan bibirnya dan menjauh. Namun dia masih memeluk leher Dixon. Kakinya berjinjit menyamakan tinggi badan suaminya.Regina tersenyum manis dengan mata berkaca-kaca. “Terima kasih. Aku sudah hadiahnya.”Sudut bibir Dixon melengkung menatap istrinya dengan tatapan dalam. “Apa sekarang kamu sudah tidak marah padaku?” Dia menggodanya dengan nada main-main. Tangannya melingkari pinggang Regina menariknya ke tubuhnya.Pipi Regina memerah merasakan ereksinya yang keras menusuk perutnya.Regina melepaskan pelukannya di leher Dixon dan berbalik malu.“Aku harus selesaikan cuci piring.” Dia berkata salah tingk
Regina yang setengah sadar langsung sadar sepenuhnya dan melirik ke bawah. Dia memerah dan buru-buru menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan mendorong bahu Dixon.“Dasar mesum,” gerutunya cemberut dengan pipi kemerahan.Dixon terkekeh. Dia mengusap pipinya sebelum mencium keningnya lembut.“Tidurlah lagi, tidak perlu menyiapkan sarapan. Aku tahu kamu kelihatan.” Dia berkata menggoda istrinya.Regina tersipu diingatkan percintaan panas mereka semalam dan Dixon masih memiliki mood menggodanya. Dia menarik selimut untuk menutupi wajahnya.“Cepatlah pergi, jangan membuat Freya menunggu.” Dia berkata dengan sinis masih mengingat Freya sudah menjadi asisten Dixon.Dixon menghela napas tak berdaya dan berkata menenangkannya. “Tidak akan terjadi apa pun antara aku dan Freya. kinerja Freya sangat bagus hingga menerimanya sebagai asistenku.”“Ya, aku percaya.” Regina berkata dengan masam. Dia tidak meminta apa pun agar Dixon memecatnya. Hubungan mereka belum sedekat itu sampai dia menuntut
Kameja putih itu transparan hingga memperlihat sedikit tubuh Regina di balik kemeja itu. panjang kemeja itu hanya sebatas pahanya hingga paha putih nan ramping istrinya terlihat jelas. Dia tidak mengenakan apa pun di balik kemeja putih itu. Sorot mata Dixon menjadi gelap.“Regina, kenapa kamu keluar dengan pakaian seperti ini?” Dia dengan cepat melepaskan tangan Freya dari lengannya dan mendekati istrinya.Penampilan Regina mengenakan kemeja putihnya sangat menggugah. Jika tidak mengingat ada orang lain di apartemen, Dixon akan mendorong istrinya kembali ke kamar dan melupakan pertemuan pagi dengan klien penting.Regina tersenyum manis di depan Dixon dan memeluk pinggangnya. Dia berjinjit mengecup bibirnya sebelum berkata. “Memangnya kenapa? Toh, hanya ada kakakku di sini,” ujarnya melirik Freya di belakang Dixon dengan sengaja.Dixon menghela napas balas memeluk pinggang istrinya. “Apa kamu sengaja menggodaku dan ingin membuatku ingin menunda pertemuan?” desisnya dengan suara berb
Setelah kejadian pagi itu, selama beberapa hari Freya tidak melakukan upaya bodoh lagi datang mengganggu di apartemen Regina dan Dixon.Regina menghabiskan waktunya dengan menyalurkan hobinya pada desain pakaian di buku sketsa seperti biasa di kafe. Namun dia tidak bisa berkonsentrasi pada sketsa bukunya. Pikirannya resah. Pernikahannya dengan Dixon sudah berjalan dua bulan. Namun belum ada kabar dari perutnya. Dia sudah memeriksa siklus bulanannya dan menstruasinya normal. Ibu mertuanya kadang-kadang menelepon bertanya tentang isi perutnya sudah ada bayi atau tidak membuat Regina merasa tidak enak. Dixon tidak pernah mempermasalahkan memiliki bayi dalam waktu dekat atau tidak dan menyuruhnya untuk tidak khawatir atau pun terburu-buru memiliki anak. Namun Regina tetap saja resah. Dia tidak sepenuhnya yakin tentang perasaan Dixon dan suaminya tidak pernah mengatakan bahwa dia mencintainya.Regina sudah mengubah pikirannya tidak akan bercerai. Tapi hati Dixon bisa saja berubah kapan
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per