Para penonton menjadi diam seketika. Semua orang menatap Dario dengan tatapan aneh namun kemudian berpikir wajar jika dia marah.Beberapa tamu ingat tujuh tahun lalu Aria Crowen dikabarkan akan menikah dengan Dario. Namun tidak berita kapan mereka menikah atau pernikahan dibatalkan. Status Aria tetap masih calon istrinya.Salah satu gadis berdeham.“Tuan Clark, ada sebuah foto yang mengungkap bahwa Nona Aria pergi ke kamar hotel nomor A 1845 bersama Tuan Brown. Apa benar Nona Aria ke kamar hotel bersama Tuan Brown? Tapi mengapa Nona Aria menjadi Melissa yang tidur dengan Tuan Brown di kamar hotel?” ujarnya dengan penuh pertanyaan di bagian akhir kalimatnya.Dia menanyakan apa yang semua orang pikirkan.“Sudah jelas dia menjebak Melissa dan menukar posisi mereka!” Emily berseru gelisah, takut skema dia dan Melissa untuk menjebak Aria terbongkar.Dia tidak menerima Aria lolos tanpa cedera sementara putrinya yang menderita.Namun tidak ada yang memedulikan Emily. Semua menatap ingin tahu
“Kembalikan ponselku! Kamu melanggar privasiku! Aku akan melaporkanmu!” Dia berseru marah pada Nyonya Jones.Nyonya Jones menampar dan meludahinya untuk melampiaskan dendamnya selama ini karena Melissa menyihir putranya. “Lapor saja jika berani! Sebelum itu aku akan memastikan kamu dan putri jalangmu akan mendekam di penjara karena sudah memeras uang dari putraku!” desisnya dingin.Tangisan Melissa menjadi keras mendengar ancamannya. Dia menoleh menatap Carter dengan tatapan memohon dari balik tubuh Emily. Carter mengalihkan pandangannya dengan ekspresi keras. Sama sekali tidak berniat membelas Melissa atau pun menghentikan ibunya.Nyonya Jones kemudian meninggalkan pasangan ibu dan anak yang meratap di lantai. Dia menghampiri Dario dan memberikan ponsel Emily pada Dario.Dario menerimanya dan melirik foto di ponsel Emily. Sebelah alisnya terangkat tinggi-tinggi.“Ini memang foto Aria—“Semua orang terkejut dan menatap Aria dengan macam-macam pandangan, ada yang menuduh, heran, terk
"Mereka berdua sangat jahat,” ujarnya dengan ekspresi jijik pada Melissa dan Emily.Para menonton mengangguk setuju dan menatap Melissa dengan pandangan jijik.“Itu semua benar!” Emily berteriak marah mencoba melindungi putrinya dari pandangan mencemooh semua orang.“Kalau begitu jelaskan bagaimana kamu bisa mendapat kabar kalau Tuan Brown berselingkuh? Dari semua orang mengapa hanya kamu satu-satunya yang tahu? Bahkan memiliki foto Nona Aria pergi dengan seorang pria?”Nyonya Brown berhenti menganiaya suaminya dan menenangkan amarahnya. Suaminya merintih sekarat di bawah kakinya. Dia menarik selimut dari atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya.“Sayang wanita itu yang membiusku! Aku tidak ingat apa-apa pun!” ujarnya penuh dendam menunjuk Melissa yang masih telanjang dalam pelukan ibunya.Melissa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi menyedihkan.“Itu tidak benar ... tolong aku Carter!” Dia menatap Carter memohon.Nyonya Jones segera menghalangi pandangannya dari Carter dan menatapn
Dia melepaskan jasnya menyampirnya di bahu Melissa untuk menutupi tubuhnya dari pandangan semua orang.Melissa menatapnya dengan tatapan penuh harap. Air mata mengalir di pipinya yang juga penuh memar membuatnya semakin terlihat menyedihkan.Hati Carter merasa iba dan dia sangat marah pada Tuan Brown.“Carter, kamu percaya padaku kan?” Melissa menatapnya memohon dan penuh cinta.“Carter jangan percaya dengan ucapan pelacur ini! dia hanya mempermainkan perasaanmu!” seru Nyonya Jones marah mencoba memisahkan Melissa dari putranya.“Carter!” Melissa menangis memeluk Carter erat seolah tidak ingin dipisahkan dari kekasih yang dicintainya.“Ibu hentikan, kamu menyakiti Melissa,” kata Carter lemah. Dia tidak tahan melihat Melissa menderita.Melissa gembira dalam hati. Sangat mudah memanipulasi hati Carter. Carter sangat berhati lembut, berbeda dengan ibunya yang jahat.Melissa berpura-pura menyedihkan dan menangis dalam pelukan Carter namun mencemooh betapa mudahnya menipu pria itu.Aria se
Pria tua itu sangat takut pada istrinya. Kemarahan Nyonya Brown sangat mengerikan.“Benar, benar, benar! Aku sangat dirugikan dan korban di sini!” seru Tuan Brown meraih ujung gaun istrinya dan menunjuk Melissa dengan marah.“Sayang wanita itu lebih dulu mencariku dan merayu agar aku berinvestasi di perusahaan Quin. Dia yang mengajakku ke kamar hotel dan membiusku dengan obat perangsang! Wanita itu sangat tercela! Dia bilang akan menungguku di kamar hotel dan tapi dia mendorong Nona Aria masuk ke dalam kamar. Beruntungnya Nona Aria bisa membela diri dan melarikan diri.”“Aku tidak bisa lepas dari pengaruh obat perangsang dan memerkosa Melissa! Itu semua karena perbuatannya!” Dia menunjuk Melissa penuh kebencian.Melissa menggelengkan kepala panik dan sedih.“Itu semua bohong! Kamu tidak pernah berinvestasi di perusahaan Quin. Nyonya Brown kamu yang sendiri yang mengawasi arus modal perusahaan JK Corporation dan tahu suamimu tidak pernah berinvestasi di perusahaan Quin.” Dia membantah
Semua orang menunggu dengan antisipasi saat Kate memutar rekaman CCTV di TV kamar hotel.Aria menyilangkan tangannya di depan dada dengan ekspresi tenang. Dia dan Dario sudah mengatur semua kamera CCTV yang mereka adegan mesum mereka di koridor.Namun pipinya tetap memerah mengingat dia lah menggoda Dario lebih dulu.Tak lama kemudian layar TV menyala. Pertama menampilkan adegan Melissa dan Tuan Brown saling berciuman dengan penuh gairah di lorong sebelum masuk ke kamar hotel.Pada bagian ini Carter terlihat syok.Tak lama kemudian dia keluar dari kamar dan mengunci pintu kamar sambil tersenyum miring. Adegan berubah di mana seorang pelayan menyeret Aria dengan paksa ke depan pintu kamar A 1845.Melissa berdiri belakangnya dan berbicara dengannya. Setelah pelayan pergi, dia mendorong Aria ke arah pintu dan mencengkeram dagunya dengan ekspresi kejam.Dia membuka kunci pintu dan hendak mendorong Aria masuk. Namun keadaan terbalik Aria yang mendorong Melissa masuk ke dalam kamar.Setenga
“Aku akan membuatmu semua yang kamu lakukan mempermainkan putraku!” teriak Nyonya Jones penuh kemarahan menjambak rambutnya dan memukulnya.“Akhh! Sakit! Tolong!” Melissa menangis mencoba melindungi dirinya. Dia mencengkeram erat jas yang menutupi tubuh telanjangnya seolah itu adalah penyelamatnya.Dia menatap ke seberang pada sosok pria yang berkata mencintainya.“Carter, kumohon tolong aku!” tangisnya memohon di tengah pukulan dan jambakan di rambutnya.Namun pria itu tertunduk, telinganya seolah tuli untuk mendengar tangisan permohonan Melissa.“Jangan berani-berani menggoda putraku, pelacur! Dasar jalang murahan!” Nyonya Jones melampiaskan kebenciannya pada Melissa dan menampar wajahnya bertubi-tubi.“Akh! Sakit! Tolong ampuni aku! Sakittt ....”“Lepaskan putriku!” Emily tiba-tiba mendorong Nyonya Jones menjauh dari Melissa.Dia berlutut mencoba melindungi putrinya . Dia memeluk Melissa dan menggunakan tubuhnya sebagai tameng.Nyonya Jones semakin marah dan menjambak rambut Emily
Tidak ada yang mencoba menghentikan kedua nyonya yang mengamuk itu. para penonton di pintu kamar hotel hanya menonton dengan ngeri melihat keganasan dua wanita paruh baya sambil merekam dengan kamera ponsel. Mereka tidak berani ikut campur karena status Nyonya Brown dan Nyonya Jones. “Pelacur murahan! Aku akan hancurkan wajahmu yang menggoda suamiku!” raung Nyonya Brown mencakar wajah Melissa dengan kuku merahnya yang panjang.Kukunya yang panjang mencakar wajah Melissa sampai ke daging menyebabkan gambar garis berdarah di wajah cantik Melissa. Wajahnya rusak.“Arrggghh .... Carter tolong aku!” Melissa menjerit kesakitan mencoba melindungi wajahnya.Apa yang paling dia takuti adalah wajahnya rusak. Dia menoleh menatap Carter dengan tatapan memohon.Namun Carter sudah terlanjur terluka dan harga dirinya diinjak-injak. Dia berdiri dan meninggalkan kamar hotel itu tanpa menoleh ke belakang. Para penonton dengan bersemangat merekam adegan itu.“Carter! Jangan tinggalkan aku!” Melissa pan