Setelah mendapat kabar kematian Alisha, Dario tidak pulang ke vila seperti yang dia katakan pada Aria.
Aria menunggu, tapi Dario tidak menampakkan dirinya di vila hampir selama tiga hari.
Aria merasa cemas.
Dia tidak mendengar kabar pria itu lagi sejak malam itu, tapi dia tidak berani pergi ke pemakaman Alisha, ibu kandung Dario.
Dia hanya bisa menonton di berita tentang kematian dan pemakaman Alisha.
Namun media dan televisi tidak menampilkan acara pemakaman ibu Dario Clark yang merupakan seorang pengusaha muda yang sukses di Capital.
Acara pemakaman Alisha dilakukan tertutup dan hanya dihadiri keluarga dan kerabat. Wartawan hanya bisa meliputi beritanya di luar gerbang pemakaman yang dijaga ketat bahkan tidak bisa menangkap sosok Dario untuk wawancara.
Aria menghela napas dan mematikan televisi.
Dia menundukkan kepalanya sambil mengelus perutnya lembut. Hatinya menggantung selama beberapa hari ini karena mengkhawatirkan
"Setelah kematian Nyonya Alisha, dia hanya punya kakek Igor. Sayang Kakek Igor sudah tua dan sakit, aku berharap Tuan Muda bisa melewati waktu ini.”Aria menundukkan kepalanya memandang jari-jari tangannya, ekspresinya tampak rumit.Haruskan dia merasa kasihan pada Dario?Pria itu sudah memaksanya menyerahkan anaknya dan menggunakan nyawa Ramus untuk mengendalikannya.“Nona, jangan cemaskan Tuan Muda. Tuan Muda pasti akan baik-baik saja,” kata Bibi Molly menarik Aria dari lamunannya.“Aku tidak mencemaskannya,” bantah Aria kaku.Dia tidak mencemaskan Dario, tapi anak di perutnya membuatnya harus memikirkan pria itu.Bibi Molly hanya menanggapinya dengan senyum.“Nona, makanan akan dingin. Ayo makan dulu.”Aria tidak menolak lagi dan mengangguk pada Bibi Molly. Dia melemparkan pikirannya tentang Dario dan mengikuti Bibi Molly ke dapur untuk makan malam....Dario mel
“Tak perlu diselidiki pun aku tahu ini perbuatan perempuan jalang itu,” desisnya mengumpat menyebut Clara jalang untuk pertama kalinya.“Dia ingin mengalihkan perhatianku agar menunda menyelidiki kasus penggelapan dana yang dilakukan Albert. Tapi dia salah.”“ Berani menggunakan nyawa ibuku, aku akan membuatnya membayar ini sepuluh kali lipat,” desis Dario dingin dengan mata memerah.Orang yang paling membenci Alisha adalah Clara hingga dia tidak sabar ingin menyingkirnya dari dunia.Pertama meski pun sudah diceraikan, Alisha memiliki putra seperti Dario. Jika Dario menjadi pewaris keluarga, Alisha akan menginjak Clara dan putranya untuk balas dendam.Kedua, selain mengalihkan perhatian Dario dari penyelidikan kasus penggelapan dana yang dilakukan Albert, Clara ingin membuat hubungan Dario dengan keluarga pihak ibu menjadi renggang karena Alisha yang menghubungkan mereka, hingga dia tidak memiliki cukup dukungan
Hanna mendengus,. “Sekarang usia kandungan Aria sudah bulan, apa ingin terus menunda sampai dia melahirkan? Apa yang harus jelaskan pada keluargaku tentang seorang anak yang tidak jelas muncul sebelum pernikahanku? Apa kamu ingin membuatku dipermalukan di depan keluargaku?” ujarnya dingin. “Hanna, aku sedang tidak bicara saat ini. Kita akan mendiskusi ini besok.” Hana berpindah ke depan dan menyilangkan tangannya di depan dada. “Aku tidak bisa menunggu lagi. Ini kesempatan terakhirku untuk menerima anak Aria sebagai anak sah. Jika kamu ingin membatalkan pernikahan dan menikahi orang lain. Tidak ada seorang pun yang akan menerima anak haram menjadi anak sah.” Hanna tersenyum dingin sebelum berbalik meninggalkan Dario dan membanting pintu. Dario mendesah muram. Meski dia tidak menganggap penting Hanna, ucapan Hanna ada benarnya. Bahkan jika dia menikahi gadis dari keluarga lain, tidak ada bisa menerima anak haram dijadikan anak sah.
Peringatan ranting dewasa full😄😁 jangan baca saat puasa, oke? Batal puasa tanggung sendiri🤣🤣....“Aku hanya merindukanmu,” bisik Dario.Aria merengut cemberut dan menarik tangan Dario dari balik gaun tidurnya. Dia ingin turun dari pangkuan Dario, tapi pria itu tidak mengizinkannya dan menahan Aria tetap di pangkuannya.“Dario, lepaskan,” desis Aria dengan suara dingin.“Ssssttt, tidak bisakah kamu bersikap lembut hari ini padaku.” Dario memeluk tubuh Aria dan mendesah menyandarkan kepalanya di pundaknya sambil memejamkan matanya.Suara Dario terdengar lelah, dia tidak sedingin dan mendominasi seperti biasa. Aria samar-samar mencium alkohol dari mulutnya. Meski mabuk, Dario tidak berbuat lebih jauh selain memeluknya.Aria melirik wajah Dario dan melihatnya memejam mata. Gurat lelah terlihat di antara alisnya.Aria tidak meronta atau memaksa turun lagi. Dia membiarkan Dario b
“Kamu dan anak-anak kita ... aku tidak ingin kehilangan kalian.” Lalu mencium bibir Aria dengan intens tanpa melepaskannya.Aria memejamkan matanya membiarkan Dario mencium bibirnya. Tangannya mengelus rambut pria lembut seolah menenangkannya.Entah karena suasana yang mendukung, Aria merasa sepercik rasa kasihan di hatinya. Meski di luar terlihat baik-baik saja, Dario pasti sangat terpukul setelah kehilangan ibunya. dia tidak mendorong Dario dan membalas ciumannya.Dario melumat bibir Aria panas dan menarik turun gaun tidurnya.Aria bergidik merasakan sensasi dingin dari suhu AC menyapu dadanya terbuka.Tangan Dario mengelus paha gadis itu sensual. Bibirnya turun mencumbu leher jenjangnya dan semakin turun ke area dada Aria yang terbuka.“Enggh ....” Aria tidak bisa menahan erangannya keluar saat pria itu mencumbu puncak dadanya yang sensitif. Napasnya terengah, sensasi menggelitik menjalar di sekujur tubuhnya.
Dario menggunakan beberapa posisi dan berpindah dari sofa, meja kerja dan kamar mereka.Aria ambruk di atas kasur ketika perutnya terisi untuk ke sekian kalinya. Dia berbaring terlentang di atas kasur kamar mereka. Napasnya terengah-engah sama seperti pria atas tubuhnya menikmati sisa-sia pelepasan.Dario menahan beban berat tubuhnya agar tidak menimpa Aria. Setelah beberapa saat dia menarik keluar miliknya dari tubuh Aria dan berbaring di sebelahnya.Dia masih belum puas, namun menahan dirinya karena tidak ingin menyakiti Aria dan bayi di perutnya karena seks berlebihan.Dario menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka, lalu menarik tubuh Aria ke pelukan posesifnya dan menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.Aria masih setengah sadar dan mengatur napasnya. Setelah beberapa saat pikirannya menjadi jernih. Pandangannya menjadi kosong, dia tidak tahu harus berkata seperti apa.“Apa yang kamu pikirkan? Tidur.” Dario berbisik me
Aria bangun agak terlambat.Dia mengerjap membuka matanya dan melirik di atas meja nakas yang menunjukkan pukul sembilan pagi.Dia bangun sambil merenggangkan tubuhnya. Dia terdiam sejenak mengumpulkan sisa kesadarannya dari buaian mimpi.Aria tanpa sadar melirik ke samping dan tidak menemukan keberadaan Dario.Aria mengingat percakapannya semalam dengan Dario. Perasaan agak aneh. Dia mengusap wajahnya sambil menghela napas muram.Tok, tok, tok.“Nona Aria, apa kamu sudah bangun?” Suara Bibi Molly terdengar dari luar pintu kamar.Aria buru-buru mengumpulkan selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Panik Bibi Molly masuk dan melihat kondisinya.“Ya, Bi!”“Nona cepatlah bangun dan sarapan.”Bibi Molly tidak masuk seperti yang dipikirkan Aria. Aria menghela napas.“Oke, aku akan segera turun,” seru Aria.Bibi Molly tidak berkata lagi dan meninggalkan kamar i
Aturan dalam meja makan tidak boleh berbicara saat makan.Setelah selesai makan dan membantu Bibi Molly membersihkan meja. Aria ragu-ragu sejenak sebelum bertanya pada Bibi Molly.“Bibi, apa Dario mengucapkan sesuatu sebelum pergi kerja?”Aria tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya tentang Dario. biasanya setiap pagi, dia akan selalu melihat Dario berangkat kerja. Karena bangun kesiangan, Aria tidak bisa melihat Dario berangkat kerja. Perasaannya agak mengganjal.Bibi Molly terdiam sejenak sebelum berkata.“Bibi lupa belum memberitahu Nona ....” Bibi Molly menatap Aria sebelum berkata, “Tadi pagi Tuan Muda berkata, dia mungkin tidak akan pulang dalam waktu dekat dan menginstruksi Bibi untuk merawat Nona dengan baik selama Tuan Muda tidak ada.”Alis Aria terangkat penasaran.“Apa Dario melakukan perjalanan bisnis?”Bibi Molly menggelengkan kepalanya. “Bibi tidak tahu karen
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per