Share

Bab 250

Author: Ipak Munthe
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Mas, dengar ada yang ketagihan sama malam pertama," kata Chandra.

Kiara yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah pun menoleh pada Chandra.

Kini keduanya sudah kembali ke rumah dan baru saja sampai malah mendengar pertanyaan konyol.

"Kenapa? Mas, bertanya jawab!" kata Chandra sebab Kiara hanya diam saja.

"Apanya?" tanya Kiara yang merasa tidak yakin akan apa yang dia dengar barusan.

"Katanya ada yang ketagihan sama malam pertama," Chandra pun mengulangi pertanyaannya.

Bibir Kiara pun seketika tersenyum miring, "Siapa bilang? Nggak jelas!" gerutu Kiara menepis anggapan Chandra.

Chandra pun segera mengikuti langkah kaki Kiara yang kini telah masuk ke dalam kamar.

Tampak Kiara tengah mencari pakaian ternyaman yang akan dia gunakan di dalam rumah untuk tidur.

"Kamu dan teman-teman mu," kata Chandra.

"Apaan sih? Nggak usah aneh-aneh!" omel Kiara.

Chandra tersenyum mendengar jawaban Kiara karena telinganya sebelumnya jelas mendengar apa yang tengah dibi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Dewi Dewi
skrng jarang up ya thor
goodnovel comment avatar
CJ_YiyiD
Dari 238 lepas itu jadi 250 bab nya thorr..
goodnovel comment avatar
Kenzo Nova Yandi
nanggung thor up ny...xixixixixi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 241

    "Ibu mu sudah sampai di rumah, pergilah ke sana," kata Chandra. Kiara pun terkejut mendengarnya. Ibu? Ayah? Keduanya sudah kembali ke rumah? Rasanya ini sangat mengejutkan meskipun sebelumnya juga Chandra mengatakan bahwa orang tuanya akan kembali di hari ini. Tapi saat ini jauh lebih membahagiakan dirinya. Artinya dia bisa bertemu kedua orang yang sangat dia sayangi itu. "Kenapa diam?" Chandra bingung melihat Kiara yang hanya diam tanpa mengatakan ataupun bertanya hal kepadanya. "Kia cuman terkejut aja, tapi syukurlah kalau begitu Kia bisa bertemu mereka lagi," jelas Kiara yang kini tampak begitu bahagia. "Katanya keadaan Ibu mu sudah sangat baik, hanya tinggal pemulihan saja," terang Chandra. "Benarkah?" "Iya, pergilah ke sana, kamu merindukan mereka bukan?" Kiara pun mengangguk pelan dengan raut wajah yang kini jelas sangat berubah dari sebelumnya. "Ada apa?" tanya Chandra lagi yang penasaran akan raut wajah Kiara yang mendadak berubah dalam waktu yang

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 242

    Kiara pun mulai melangkahkan kakinya menuju pintu rumah sederhana tempatnya di besarkan. Dulu rumah itu hanya rumah kontrakan, kini tidak lagi karena Chandra telah membelinya. Akan tetapi Chandra tak mengijinkan Kiara untuk mengatakan pada kedua orang tuanya. Mungkin karena Chandra tak ingin kedua orang tua Kiara nantinya memilih untuk pergi dari rumah itu. Sebab, tak ingin ada kaitan dengan Chandra. Namun, saat sudah sampai di ambang pintu mendadak Kiara menghentikan langkah kakinya. Tampaknya Kiara semakin merasa resah untuk terus melangkah masuk. Ada perasaan was-was yang semakin menjadi-jadi membayangi nantinya Diana akan mengusirnya seperti dulu lagi. Tapi saat itu tiba-tiba saja Diana pun muncul karena hendak keluar. Membuat Kiara dan Diana pun saling menatap satu sama lainnya. Diana terdiam begitu juga dengan Kiara. "Bu, ayo berjemur," kata Farhan yang muncul di belakang Diana. Tapi mata Farhan pun kini mulai mengarah pada arah yang ditatap oleh Diana. Kiara berdir

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 243

    Air mata Kiara mengalir deras tanpa hentinya. Dia bahkan masih berdiri di depan pintu rumah yang kini tertutup rapat. Kiara masih berharap bisa kembali masuk dan kedua orang tuanya bisa menerimanya. Mungkin juga menerima Chandra sebagai suaminya. Karena Kiara juga sadar. Dibalik apa yang dilakukan Chandra ada tujuan lain yang diinginkan oleh Chandra. Menikahinya. Mungkin apa yang dilakukan oleh Chandra memang salah. Tapi, Kiara juga tidak bisa menutup mata dengan semua kebaikan yang telah Chandra lakukan padanya dan pada kedua orang tuanya tanpa sepengetahuan orangnya sama sekali. Bahkan Chandra juga membiayai pengobatan Ibunya. Menyelamatkannya dari masalah yang hampir membuatnya harus menikah dengan tua bangka itu ataupun mungkin berada di balik jeruji besi. Karena bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan, hampir membuat nyawa seseorang melayang. Siapa yang percaya jika dirinya melakukan itu hanya untuk menyelamatkan diri? Pasti tidak akan ada. Hanya Cha

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 244

    Akhirnya kini Kiara dan Chandra telah menempati rumah baru mereka. Sesuai dengan keinginan Kiara yang tak ingin tinggal terus-menerus di apartemen. Tapi perasaan Kiara belum bisa pulih, dia masih tampak terbeban setelah ditolak oleh keluarganya. Kiara yang begitu menyayangi ibu dan ayahnya tentunya ingin kembali berkumpul bersama. Hingga saat Kiara pun tersentak saat melihat Chandra yang melingkarkan tangannya pada pinggang Kiara. Tentunya Kiara langsung mengalihkan pandangannya yang sebelumnya ke arah luar kini beralih pada Chandra. "Kamu terkejut?" tanya Chandra sambil terkekeh kecil. Awalnya dia juga berpikir jika Kiara tengah memikirkan sesuatu dan itu sudah pasti tentang ketus orang tuanya. Benar saja karena Kiara menjawab dengan senyuman. Tapi, saat itu tatapan mata Kiara tampak sangat serius pada Chandra. "Kenapa?" tanya Chandra bingung. "Mas, kamu sebenarnya serius nggak jadiin aku istri?" tanya Kiara. Chandra pun terkejut mendengar pertanyaan Kiara yang menurutnya

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 245

    Beberapa hari kemudian. Kiara kini semakin murung karena ketus orang tuanya tidak juga bisa menerimanya. Tidak dengan penolakan kasar, tetapi juga cukup membuatnya sakit hati. Kadang Kiara sering melamun sendiri di rumah, bahkan saat Chandra pulang ke rumah pun sering memergoki Kiara yang tampak memiliki beban yang sangat berat. Begitu pun juga dengan saat ini. Kiara tak mendengar saat Chandra yang baru pulang memanggilnya. "Kiara?" Kiara masih berdiri di balkon kamar tanpa menoleh sama sekali. Benar-benar tidak mendengar suara Chandra. Hingga akhirnya tersadar saat Chandra semakin dekat dan memanggilnya. "Kiara." Benar saja saat itu Kiara langsung saja tersentak setelah menyadari ada yang memanggil namanya. "Mas?" tanya Kiara yang tampak bingung melihat Chandra yang sudah kembali, "kalau manggil nggak usah teriak-teriak tau, Mas!" kesal Kiara. Chandra pun menatap bingung wajah Kiara karena saat ini Kiara yang malah menganggapnya aneh. "Kamu kenapa? Dari ta

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 246

    Beberapa hari ini Kiara hanya diam kecuali jika Chandra mengajaknya berbicara. Itu pun hanya sekedar saja. Rasanya bibir Kiara begitu berat untuk terbuka, sehingga dia lebih memilih untuk diam saja. Karena merasa bersalah akhirnya Chandra pun pergi menemui kedua orang tua Kiara dan menjelaskan semuanya. Menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu hingga akhirnya menikah dengan Kiara. Tapi masih seperti beberapa hari yang lalu, Chandra tidak mendapatkan tempat di rumah kedua orang tua Kiara. Kedatangannya tidak disambut baik sama sekali. "Pergi dari sini?" usir Diana dengan suara keras. Tapi Chandra memilih untuk diam karena dia butuh bicara dengan Diana dan juga Farhan. "Untuk apa kau masih di sini?! PERGI!" "Aku ingin bicara denganmu, sebentar saja," kata Chandra dengan suara memohon. "Tidak!" tolak Diana dengan suara bergetar. Hatinya masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Chandra yang kini menjadi suami Kiara. "Pergilah dari sini!" kata Farhan ya

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 257

    "Kok pusing ya?" gumam Kiara yang kini masih berada di dalam kamar mandi setelah memuntahkan isi perutnya. Kemudian dia pun mencuci wajahnya agar membuatnya sedikit lebih baik. Setelah merasa lebih baik dia pun keluar dan kembali menemui Chandra. Tapi Kiara tidak melihat keberadaan Chandra di tempat sebelumnya. "Mas?" panggil Kiara sambil terus mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Chandra. Namun, tidak ada jawaban sama sekali, "Kemana ya? Perasaan tadi di sini, apa iya udah pulang tapi udah pergi lagi," gumam Kiara. Kiara mengingat sebelum pergi ke kamar mandi yang letaknya di dalam kamar Chandra sempat menanyakan kepadanya 'apakah sudah makan?' . Dan saat ini Kiara ingin mengatakan bahwa dia belum makan, bahkan Kiara tidak sanggup memasak karena seharian ini merasa lelah dan mual. Tapi Chandra malah tidak terlihat. "Kok baru pulang udah pergi lagi sih? Nggak pamitan lagi," gumam Kiara kesal. Akhirnya memilih untuk segera kembali ke kamar dan tidur. Sepert

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 148

    Kiara yang berbaring di ranjang pun melihat ke arah pintu yang masih tertutup rapat. Dia kesal bukan main karena Chandra tak juga menyusulnya masuk ke dalam kamar. Padahal Kiara sangat berharga Chandra segera masuk ke dalam kamar dan berbicara dengannya. Mengerti dengan kekesalannya karena pulang dan pergi tanpa pamitan. Hingga 30 menit pun berlalu tapi Kiara yang masih menunggu tak juga melihat Chandra muncul. Hingga kekesalannya semakin membuncah, bersamaan dengan itu suara ponselnya pun terdengar. Kini fokusnya pun teralihkan oleh suara ponselnya. Segera meraihnya, meskipun dengan rasa tidak bersemangat. Namun, mata Kiara tiba-tiba melebar sempurna setelah membaca nama yang tertera di sana. "Ibu?" Kiara pun mengucek matanya hingga beberapa kali. Barangkali karena tengah kurang enak badan bercampur kerinduan terhadap kedua orang tuanya membuatnya jadi salah membaca. Tapi tidak, Kiara sudah yakin bahwa yang menghubungi dirinya adalah Ibunya. Ini adalah hal yan

Latest chapter

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 267

    Kadang kala mendengar kebagian orang lain kita juga ingin merasakan seperti mereka. Namun, saat bahagia itu tiba tentu saja ada perjalanan yang penuh kerikil yang harus dilewati. Begitu pun juga dengan Dinda, awalnya dia juga menolak pernikahan paksa ini. Tapi takdir tetap saja membawanya untuk menjalaninya. Pernikahan yang tidak dia inginkan itu pula yang membawanya bertemu pada kedua orang tuanya. Hingga sadar bahwa dia tak lagi sendirian melewati semuanya. Belum lagi cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Dimas begitu besar. Meskipun perbedaan usia yang terbilang cukup jauh tapi bukan menjadi masalah untuk hidup terus berdampingan. Hingga kini mereka memiliki anak kembar yang lucu dan menggemaskan. Meskipun Dinda adalah ibu tiri untuk sahabatnya sendiri, tapi tidak membuat kedua merasa canggung. Moza yang awalnya menentang pernikahan ayahnya dan sahabatnya memilih untuk berdamai dengan keadaan. Apa lagi kenyataan pahit yang harus dia terima, bukan anak kan

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 266

    Tuuut!!! Terdengar suara kentut yang cukup keras dan berasal dari Dinda. Membuat baby twins D seketika terjaga dan menangis keras. Padahal sudah payah Dinda menidurkan kedua bayinya itu. Tapi karena perkara kentut yang tak bisa dikondisikan malah membuat kedua bayi itu terusik. "Sayang," Dimas yang telah menunggunya sejak tadi di kamar pun memilih untuk segera menyusul ke kamar anaknya. Ternyata kedua anaknya tengah menangis keras. "Ada apa? Apa anak-anak rewel?" tanya Dimas. "Ini gara-gara kentut, tadi mereka udah tidur. Tapi Dinda malah kentut, mana suaranya keras banget. Bikin anak-anak kebangun," kesal Dinda. "Ahahahhaha," Dinda pun tertawa lucu mendengar ucapan Dinda, "kamu ini ada-ada saja, ayo tidurkan anak-anak dengan cepat, apa iya kita kalah sama pengantin baru itu," ujar Dimas. "Pengantin anak itu?" Dinda sepertinya bingung dengan maksud Dimas. "Sahabat mu itu dan Chandra, itu saja tidak tau!" "O, kirain tadi siapa. Ya, biarin aja mereka kan udah lam

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 265

    "Baiklah, kamu tidur duluan, Mas mandi dulu, gerah," kata Chandra. Kiara mendengar suara gemerincing air dari kamar mandi. Saat itu Kiara pun segera keluar dari kamar. Dia pun pergi ke kamar Ibunya yang bersebelahan dengan kamarnya. "Ada apa?" tanya Diana. Awalnya Diana mengira jika saja Kiara sudah tidur. Ataupun mungkin saja terjadi hubungan antara suami dan istri dan rasanya itu sangat wajar. "Apa Mikayla rewel, Bu?" tanya Kiara yang hanya ingin membuat sebuah pertanyaan asal. Padahal dia sudah melihat sendiri jika saat ini anaknya tengah begitu terlelap dalam tidur di atas ranjang dengan Farhan yang juga berbaring di sampingnya. "Cucu Ibu baik-baik saja, kamu mendingan balik ke kamar mu, biasanya juga cucu Ibu tidurnya sama, Ibu," ujarnya. Karena Mikayla tidak minum asi, sehingga tidak sulit jika pun terus bersama dengan dirinya. "Oh," Kiara bingung harus beralasan apa lagi agar tetap berada di sana. Tapi jika bisa dia ingin tidur di kamar ini saja bersama

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 264

    Kiara pun kini sudah berada di dalam kamar setelah pesta selesai. Malam ini semua keluarga menginap di hotel milik keluarga Chandra. Dimana pesta pun dilangsungkan di hotel tersebut. Kiara tidak tau apa yang terjadi padanya hari ini akan membawa kebahagiaan atau tidak nantinya Dia hanya sedang berjuang untuk putrinya, untuk terus bersama. Kini dia sedang berada di dalam kamar mandi, setelah selesai segera keluar dengan memakai piyama dan handuk putih yang membalut rambutnya. Saat itu matanya pun tertuju pada sebuah kado milik Dinda yang ada di sudut kamar. Dia sudah penasaran sejak tadi, apa lagi kini hanya sendiri saja di kamar. Membuatnya pun segera mengambilnya dan membawanya ke atas ranjang agar dia bisa duduk dengan nyaman. Tangan Kiara tampak bergerak melepaskan pita kado, kemudian bergerak membuka kotaknya. Mata Kiara pun melebar sempurna setelah melihat apa yang ada di hadapannya. "Tisu ajaib?!" tanya Kiara yang bingung. Meskipun sebelumnya sudah pernah

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 263

    "Kamu masih ragu?" "Aku nggak tau, soalnya kamu aneh." "Kenapa begitu?" "Entahlah, tapi Mas boleh ngomong langsung ke Ibu dan Ayah. Kalau mereka setuju, Kiara juga setuju." *** Seperti yang dikatakan oleh Kiara, Chandra pun langsung berbicara pada kedua orang tua Kiara mengenai keinginan untuk rujuk kembali dengan Kiara. Dengan cara baik-baik tanpa ada beban yang tersimpan. "Diana, Farhan, terlepas dari masa lalu kita. Kini Kiara adalah ibu dari anak ku. Aku ingin anak ku dibesarkan di lingkungan yang baik-baik, memiliki orang tua yang lengkap." "Untuk itu aku mohon dengan sangat untuk mengijinkan aku dan Kiara menikah lagi, aku pun akan membahagiakannya," pinta Chandra. Farhan dan Diana pun tidak dapat lagi berkata-kata, sebab sudah menyaksikan sendiri seperti apa menderitanya Kiara selama beberapa bulan ini hamil tanpa suami. Mana mungkin dia kembali membiarkan putrinya kehilangan bayinya yang dibawa oleh Chandra. Sebab, kembali bersama adalah cara satu-satunya untuk men

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 262

    "Boleh saya masuk?" tanya Chandra yang kini berdiri di depan pintu kamar. Kiara pun bingung harus menjawab apa. Iya atau tidak? Apa lagi kini keduanya hanya orang asing, bagaimana mungkin hanya berdua saja di dalam kamar tersebut. "Masuk saja," sahut Diana yang muncul dari arah belakang dan kini dia telah masuk terlebih dahulu dengan membawa makanan hangat untuk putrinya, Kiara. Sesaat kemudian Diana pun segera keluar dan kini Chandra pun mulai melangkah masuk. Kedua tangannya tampak memegang paper bag berisi perlengkapan bayi. Mulai dari susu, diapers, tisu, pakaian bayi dan lainnya. Kiara juga merasa tidak mampu untuk membeli susu formula dengan harga yang begitu mahal. Karena anaknya tidak tidak bisa minum susu formula sembarangan. Selain untuk perkembangan juga karena alergi. Kiara semakin stres memikirkan uang untuk bisa membeli susu formula untuk anaknya sendiri. "Boleh saya menggendongnya?" tanya Chandra lagi. Kiara pun perlahan memberikan pada Chandra

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 261

    "Hay," Dinda dan Moza pun menjenguk Kiara dan bayinya yang sudah dibawa pulang ke rumah. Tentunya perasaan Kiara kini begitu bahagia melihat wajah bayi mungilnya yang sangat menggemaskan. "Kamu kapan hamilnya?" tanya Moza yang begitu penasaran. "Tau-tau udah lahiran aja," Dinda pun ikut menimpali. Kiara pun tersenyum mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Dia juga menyadarinya tapi selama hamil dia hanya di rumah saja menikmati kesendiriannya. Sedangkan dua sahabatnya juga sibuk dengan mengurus bayi mereka, bahkan sambil kuliah juga. Kegiatan yang begitu padat membuat mereka benar-benar hanya fokus pada kesibukan masing-masing. Berbeda dengan Kiara yang hanya di rumah saja hingga mereka tidak pernah bertemu. Apa lagi rumah mereka yang cukup berjauhan. "Pantesan waktu aku lahiran kamu gemukan, taunya isi," Moza pun mengingatkan kembali saat itu. Begitu juga dengan Dinda yang tidak lupa saat itu sempat berkomentar tentang penampilan Kiara dan bentuk tubuh yang berbed

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 260

    Chandra tidak lagi peduli akan status perceraian mereka berdua. Kini dia harus melihat keadaan putrinya, menjaganya hingga nanti akhirnya dokter mengatakan sudah bisa dibawa pulang. Bahkan Chandra pun tidak peduli pada Diana dan Farhan yang selama ini menentang hubungan antara dirinya dan juga Kiara. Sebab, Chandra sudah terlalu merasa bersalah pada bayinya. Bayi yang lucu itu dia beri nama Mikayla Chandra Winata. Bahkan Chandra tidak mempertanyakan sama sekali kebenaran tentang dirinya yang ayah kandung bayi itu atau bukan. Karena Chandra bisa melihat wajahnya dalam wajah bayi itu. Jika pun Kiara yang tiba-tiba mengatakan bahwa itu bukan bayinya nanti, justru Chandra yang tidak percaya. "Kiara, biarkan bayi itu bersama ku saja, aku yang akan merawatnya, dan membesarkannya," pinta Chandra. Chandra akan melakukan segala cara untuk bisa menebus kesalahannya terhadap bayinya. Sebab, baru mengetahui saat bayi itu lahir. Bahkan setiap kali melihat bayi Mikayla seketik

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 259

    Chandra tidak ingin banyak bertanya untuk apa uang yang diminta oleh Kiara. Bahkan dia juga cukup terkejut melihat nama Kiara yang muncul dilayar ponselnya. Awalnya Chandra tak percaya, tapi begitulah adanya. Bahkan saat sedang rapat pun dia tetap menerima panggilan telepon. Mungkin jika bukan Kiara yang menghubungi dia tak akan menjawab karena masih dalam rapat penting. Dan untuk mendengar suara Kiara saja rasanya sangat dirindukannya. Walaupun hanya sebentar saja mendengarnya. Bahkan dia langsung mengirimkan uang tanpa tau sebenarnya berapa banyak uang yang dibutuhkan oleh Kiara. Apakah uang itu cukup atau tidak. Chandra tidak tau. Hingga akhirnya kini Chandra selesai rapat. Dia duduk di ruangannya dengan perasaan yang penuh tanya. Dia ingin menghubungi Kiara kembali, tetapi ragu. Akhirnya dia pun hanya diam sambil terus memikirkan tentang Kiara. Bahkan kini sudah malam tapi dia masih saja berada di kantor dengan perasaan yang tidak tenang tanpa sebab yang

DMCA.com Protection Status