Share

Bab 10

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Napas hangat Dimas begitu terasa di tengkuk leher Adinda.

Dinikmatinya momen-momen saat Adinda memohon padanya untuk dilepaskan.

Tapi, pria itu jelas tak mungkin melepaskannya.

Karena, memang inilah yang diinginkan oleh Dimas: melihat wajah Adinda yang penuh dengan ketakutan, serta tidak berdaya dalam menghadapi dirinya.

Jika sebelumnya Dimas hanya mengancam, tapi tidak dengan kali ini.

Tidak akan ada lagi ampun untuk wanita kurang ajar itu.

"Tuan Dimas, jangan lakukan ini pada ku," mohon Adinda, tidak ada hentinya.

Dimas justru tersenyum.

Srak!

Dengan cepat, tangan kekarnya merobek pakaian Adinda dan melemparkan dengan asal.

Adinda pun semakin panik saat tubuhnya tanpa sehelai benang itu pun terpampang nyata di hadapan Dimas.

Dia mencoba untuk menarik selimut agar menutupi tubuhnya.

Namun, sia-sia karena malam ini Dimas sepertinya dikuasai oleh kemarahan.

Kedua tangan Adinda pun ditekan erat.

Gelengan kepala wanita itu justru membuat senyum miring tampak muncul di bibir Dimas.

Dibe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 11

    Siraman itu sepertinya berhasil.Kelopak mata Adinda kini tampak bergerak, hingga perlahan terbuka.Dengan kepala yang terasa pusing, dia pun mencoba untuk mendudukkan tubuhnya."Akh," rintih Adinda merasa sakit di sekujur tubuhnya.Sekujur tubuhnya terasa remuk karena Dimas, belum lagi kesucian yang telah dia jaga selama 20 Tahun lamanya pun direnggut paksa.Rasanya sangat miris sekali hidupnya.Menikah dengan paksa dan orang itu bukan seseorang yang dia cintai.Kemudian, pria yang menjadi suaminya adalah seorang duda beranak satu.Belum lagi perbedaan usia yang sangat jauh.Ditambah lagi pria itu sangat kasar dan tidak tahu bagaimana cara menghargai seorang wanita.Dosa apa yang ia lakukan sehingga harus mendapatkan jalan hidup yang begitu terjal.Karena saat ini Adinda bukan hanya lelah badan. Tetapi, juga lelah perasaan.Adinda pun menarik selimut untuk menutupi dirinya.Kemudian mengusap wajahnya yang basah karena siraman air yang dilakukan oleh Dimas.Matanya melihat Dimas yang

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 12

    Di sisi lain, Adinda menenangkan dirinya dengan membersihkan diri secara menyeluruh.Begitu selesai, ia pun keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk di tubuhnya. Dapat dilihatnya, Dimas masih berdiri di sana.Apakah Adinda peduli?Jelas, tidak.Bahkan dia sengaja memakai handuk milik Dimas. Padahal, pria itu tidak suka ada barang miliknya yang dipakai oleh orang lain.Termasuk handuk yang biasa dia gunakan Dimas.Sialnya Adinda malah lancang memakainya.Rasanya, wanita itu semakin menjadi-jadi setelah Dimas merenggut kesuciannya.Bahkan, Adinda hanya tersenyum miring saat melewati dirinya.Dimas yang tidak suka dengan sikap Adinda pun mencengkram erat lengan Adinda.Membuat langkah kaki Adinda pun terhenti, dia pun melihat tangan Dimas yang masih mencengkram erat lengannya.Kemudian melihat wajah Dimas dengan berani."Beraninya kamu menatapku?!" geram Dimas.Tatapan Adinda yang seakan menantangnya membuat seorang Dimas kehilangan kesabarannya."Saya bisa melakukan hal lebih dari

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 13

    "Bodoh! Untuk menyelidiki satu wanita jalang itu saja kau tidak becus!" Brak!Dimas melempar sebuah laptop ke arah Gilang yang untungnya dapat menghindar.Peduli setan dengan laptop seharga jutaan dolar itu hancur berantakan di lantai.Dimas sangat kecewa dengan kerja Gilang yang tidak bisa membuatnya puas.Dia sudah meminta Gilang untuk menyelidiki tentang Adinda, terutama kelemahan Adinda agar bisa dia kendalikan. Akan tetapi tidak menghasilkan apa-apa.Membuat amarahnya semakin membuncah."Maaf, Pak Presdir," Gilang menundukkan kepalanya sambil berdoa semoga saja dia masih bisa bernapas dengan baik setelah ini."Baiklah, jadikan wanita itu asisten saya! Cepat!""Baik, Pak Presdir," cepat-cepat Gilang keluar dari ruangan tersebut.Dia akan menghubungi Adinda dan menjadikan wanita itu sebagai asisten Dimas.Seperti yang diperintahkan padanya.Dimas meninju udara.Mungkin dengan menjadikan wanita itu sebagai asistennya bisa membuat wanita itu segera tunduk padanya.Bahkan dia tidak

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 14

    "Apa jadwal saya hari ini?" Adinda pun melihat pada tab tersebut.Namun, pikiran Dimas saat ini bagaimana caranya untuk bisa membuat Adinda memiliki kesalahan."Ada meeting di restoran permata hijau, sekarang," jawab Adinda.Dimas pun segera bangkit dari duduknya kemudian berjalan.Sedangkan Adinda mengikuti dari belakang.Dengan sengaja Dimas melangkah cepat agar Adinda kesulitan untuk mengimbangi.Tubuh Adinda memang kecil, tapi dia juga tidak kalah cepat dalam berjalan.Bahkan dia berjalan sangat lincah meskipun dengan sepatu hak tingginya.Memegang tab di tangannya dan saat itu Dimas berhenti di depan sebuah mobil."Buka pintunya, itu tugas mu!" kata Dimas.Adinda pun membuka pintu mobil bagian kemudi."Kau pikir saya yang mengemudi dan kau duduk manis di belakang? Kau pikir kau itu siapa?" tanya Dimas meremehkan Adinda.Adinda pun menutup pintu bagian kemudi dan berpindah membuka pintu mobil bagian belakang.Setelah menatap tajam Adinda, kini Dimas pun duduk di sana."Kau yang m

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 15

    Di saat yang sama, Megan mendatangi rumah Laras secara langsung.Dia ingin kembali pada Dimas. Selain karena ada Moza, dia juga tahu jika Dimas akan menjadi pewaris dari kerajaan bisnis Laras yang terkenal dengan kekayaannya mencapai triliunan rupiah.Jadi, dengan penuh percaya diri, dia menemui Laras untuk berbicara, "Saya tahu anak Ibu hanya menikahi wanita gembel itu karena paksaan dari, Ibu." Megan tersenyum pada wanita yang kini duduk di hadapannya.Sementara itu, Laras hanya tersenyum mendengar ucapan dari mantan istri putranya tersebut."Kebahagiaan Dimas ada pada saya, bukankah, seorang ibu ingin kebahagian untuk anaknya?" tambah Megan dengan senyuman penuh kebanggaan."Saya pun mencintai dia. Jadi, hari ini saya memberanikan diri untuk meminta, Ibu merestui kami kembali," tambah Megan lagi.Laras pun mengangguk membuat Megan merasa lega.Ah, rasanya tidak mungkin tapi sepertinya apa yang akan menjadi tujuannya akan tercapai.Perusahaan keluarganya diambang kebangkrutan. Sehi

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 16

    "Apa kau sengaja ingin mempermalukan saya?!" Dimas tak kuasa menahan amarahnya terhadap Adinda.Pak Presdir?Itulah panggilan Adinda padanya di hadapan Megan barusan.Apakah itu salah?Jelas salah, Megan tampak seperti mengejek dirinya saat mendengar panggilan Adinda."Mempermalukan?" tanya Adinda yang duduk di kursi kemudi.Sedangkan Dimas duduk di sampingnya.Sesaat kemudian Adinda pun langsung saja mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.Pikirannya kacau karena melihat pria yang masih berstatus sebagai kekasihnya begitu mesra dengan Megan.Meskipun tanpa Dimas dan Megan ketahui jika Adinda dan Ferdi memiliki hubungan khusus."Pak Presdir? Kau memanggilku dengan sebutan itu di hadapan Megan!" geram Dimas mengingat saat Adinda memanggilnya dengan sebutan itu.Citt!Adinda pun menginjak pedal rem membuat Dimas pun harus terhempas hingga mengenai dasboard mobil."Sial!" umpat Dimas penuh kemarahan.Kemudian dia pun melihat Adinda dengan tatapan tajam."Maaf, Pak Presdir. Ada anak

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 17

    "Dinda, barusan Ferdi bilang kamu sudah menikah?""Ya," jawab Adinda sambil terus menarik lengan Kiara menuju ruang dosen.Kiara shock mendengarnya dia pun berhenti melangkah membuat Adinda pun ikut berhenti melangkah."Dan, kamu nggak ngasih tau aku? OMG," Kiara pun memegang dadanya seakan sangat shock dengan pengakuan Adinda."Panjang ceritanya, dan aku rasa tidak penting juga. Kamu tahu seperti apa ibu ku. Jangan tanyakan ini lagi atau aku akan mati bunuh diri!" ucap Adinda dengan sedikit mengancam.Dia sangat tak ingin membicarakan pernikahan paksanya itu.Menjijikkan sekali mengingat dirinya dijual oleh ibu angkatnya untuk menikah dengan anak majikannya itu.Belum lagi kesuciannya sudah hilang karena Dimas yang mengambil dengan paksa.Malam itu Dimas memperlakukan dirinya layaknya binatang.Membuat Adinda semakin merasa benci pada Dimas, seakan kematian pun tak lagi membuatnya takut.Sekaligus membuatnya semakin berani melawan setiap perlakuan kasar Dimas.Sedangkan Kiara pun ter

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 18

    Belum selesai dengan pikirannya, kini Adinda sudah keluar dari kamar mandi.Tubuhnya terlihat lebih segar, rambutnya basah terurai.Namun, hanya berbalut handuk saja."Apa wanita ini tidak punya rasa malu?" tanya Dimas sambil menatap Adinda yang melewatinya.Dan Adinda yang mendengar pun memilih untuk terus melanjutkan langkah kakinya menuju almari."Percuma juga aku tutupi, kau sudah melihat dan menikmatinya juga!" jawab Adinda.Huuuufff!Dimas lagi-lagi menarik napas mendengar jawaban Adinda.Sepertinya keputusannya sudah tepat mengajukan kerja sama.Karena, Dimas sendiri mulai putus asa untuk membuat Adinda tunduk padanya dengan begitu saja.Lihat saja wanita itu lagi-lagi memakai handuk miliknya.Percuma juga mengatakan lagi dan lagi karena tidak berlaku apa-apa bagi seorang Adinda.Dia pun sejenak mengingat wajah ibunya, bingung mengapa bisa Laras mencarikan dirinya seorang istri pembangkang.Wanita yang lebih banyak membantah, padahal Dimas awalnya membayangkan jika istri piliha

Bab terbaru

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 267

    Kadang kala mendengar kebagian orang lain kita juga ingin merasakan seperti mereka. Namun, saat bahagia itu tiba tentu saja ada perjalanan yang penuh kerikil yang harus dilewati. Begitu pun juga dengan Dinda, awalnya dia juga menolak pernikahan paksa ini. Tapi takdir tetap saja membawanya untuk menjalaninya. Pernikahan yang tidak dia inginkan itu pula yang membawanya bertemu pada kedua orang tuanya. Hingga sadar bahwa dia tak lagi sendirian melewati semuanya. Belum lagi cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Dimas begitu besar. Meskipun perbedaan usia yang terbilang cukup jauh tapi bukan menjadi masalah untuk hidup terus berdampingan. Hingga kini mereka memiliki anak kembar yang lucu dan menggemaskan. Meskipun Dinda adalah ibu tiri untuk sahabatnya sendiri, tapi tidak membuat kedua merasa canggung. Moza yang awalnya menentang pernikahan ayahnya dan sahabatnya memilih untuk berdamai dengan keadaan. Apa lagi kenyataan pahit yang harus dia terima, bukan anak kan

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 266

    Tuuut!!! Terdengar suara kentut yang cukup keras dan berasal dari Dinda. Membuat baby twins D seketika terjaga dan menangis keras. Padahal sudah payah Dinda menidurkan kedua bayinya itu. Tapi karena perkara kentut yang tak bisa dikondisikan malah membuat kedua bayi itu terusik. "Sayang," Dimas yang telah menunggunya sejak tadi di kamar pun memilih untuk segera menyusul ke kamar anaknya. Ternyata kedua anaknya tengah menangis keras. "Ada apa? Apa anak-anak rewel?" tanya Dimas. "Ini gara-gara kentut, tadi mereka udah tidur. Tapi Dinda malah kentut, mana suaranya keras banget. Bikin anak-anak kebangun," kesal Dinda. "Ahahahhaha," Dinda pun tertawa lucu mendengar ucapan Dinda, "kamu ini ada-ada saja, ayo tidurkan anak-anak dengan cepat, apa iya kita kalah sama pengantin baru itu," ujar Dimas. "Pengantin anak itu?" Dinda sepertinya bingung dengan maksud Dimas. "Sahabat mu itu dan Chandra, itu saja tidak tau!" "O, kirain tadi siapa. Ya, biarin aja mereka kan udah lam

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 265

    "Baiklah, kamu tidur duluan, Mas mandi dulu, gerah," kata Chandra. Kiara mendengar suara gemerincing air dari kamar mandi. Saat itu Kiara pun segera keluar dari kamar. Dia pun pergi ke kamar Ibunya yang bersebelahan dengan kamarnya. "Ada apa?" tanya Diana. Awalnya Diana mengira jika saja Kiara sudah tidur. Ataupun mungkin saja terjadi hubungan antara suami dan istri dan rasanya itu sangat wajar. "Apa Mikayla rewel, Bu?" tanya Kiara yang hanya ingin membuat sebuah pertanyaan asal. Padahal dia sudah melihat sendiri jika saat ini anaknya tengah begitu terlelap dalam tidur di atas ranjang dengan Farhan yang juga berbaring di sampingnya. "Cucu Ibu baik-baik saja, kamu mendingan balik ke kamar mu, biasanya juga cucu Ibu tidurnya sama, Ibu," ujarnya. Karena Mikayla tidak minum asi, sehingga tidak sulit jika pun terus bersama dengan dirinya. "Oh," Kiara bingung harus beralasan apa lagi agar tetap berada di sana. Tapi jika bisa dia ingin tidur di kamar ini saja bersama

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 264

    Kiara pun kini sudah berada di dalam kamar setelah pesta selesai. Malam ini semua keluarga menginap di hotel milik keluarga Chandra. Dimana pesta pun dilangsungkan di hotel tersebut. Kiara tidak tau apa yang terjadi padanya hari ini akan membawa kebahagiaan atau tidak nantinya Dia hanya sedang berjuang untuk putrinya, untuk terus bersama. Kini dia sedang berada di dalam kamar mandi, setelah selesai segera keluar dengan memakai piyama dan handuk putih yang membalut rambutnya. Saat itu matanya pun tertuju pada sebuah kado milik Dinda yang ada di sudut kamar. Dia sudah penasaran sejak tadi, apa lagi kini hanya sendiri saja di kamar. Membuatnya pun segera mengambilnya dan membawanya ke atas ranjang agar dia bisa duduk dengan nyaman. Tangan Kiara tampak bergerak melepaskan pita kado, kemudian bergerak membuka kotaknya. Mata Kiara pun melebar sempurna setelah melihat apa yang ada di hadapannya. "Tisu ajaib?!" tanya Kiara yang bingung. Meskipun sebelumnya sudah pernah

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 263

    "Kamu masih ragu?" "Aku nggak tau, soalnya kamu aneh." "Kenapa begitu?" "Entahlah, tapi Mas boleh ngomong langsung ke Ibu dan Ayah. Kalau mereka setuju, Kiara juga setuju." *** Seperti yang dikatakan oleh Kiara, Chandra pun langsung berbicara pada kedua orang tua Kiara mengenai keinginan untuk rujuk kembali dengan Kiara. Dengan cara baik-baik tanpa ada beban yang tersimpan. "Diana, Farhan, terlepas dari masa lalu kita. Kini Kiara adalah ibu dari anak ku. Aku ingin anak ku dibesarkan di lingkungan yang baik-baik, memiliki orang tua yang lengkap." "Untuk itu aku mohon dengan sangat untuk mengijinkan aku dan Kiara menikah lagi, aku pun akan membahagiakannya," pinta Chandra. Farhan dan Diana pun tidak dapat lagi berkata-kata, sebab sudah menyaksikan sendiri seperti apa menderitanya Kiara selama beberapa bulan ini hamil tanpa suami. Mana mungkin dia kembali membiarkan putrinya kehilangan bayinya yang dibawa oleh Chandra. Sebab, kembali bersama adalah cara satu-satunya untuk men

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 262

    "Boleh saya masuk?" tanya Chandra yang kini berdiri di depan pintu kamar. Kiara pun bingung harus menjawab apa. Iya atau tidak? Apa lagi kini keduanya hanya orang asing, bagaimana mungkin hanya berdua saja di dalam kamar tersebut. "Masuk saja," sahut Diana yang muncul dari arah belakang dan kini dia telah masuk terlebih dahulu dengan membawa makanan hangat untuk putrinya, Kiara. Sesaat kemudian Diana pun segera keluar dan kini Chandra pun mulai melangkah masuk. Kedua tangannya tampak memegang paper bag berisi perlengkapan bayi. Mulai dari susu, diapers, tisu, pakaian bayi dan lainnya. Kiara juga merasa tidak mampu untuk membeli susu formula dengan harga yang begitu mahal. Karena anaknya tidak tidak bisa minum susu formula sembarangan. Selain untuk perkembangan juga karena alergi. Kiara semakin stres memikirkan uang untuk bisa membeli susu formula untuk anaknya sendiri. "Boleh saya menggendongnya?" tanya Chandra lagi. Kiara pun perlahan memberikan pada Chandra

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 261

    "Hay," Dinda dan Moza pun menjenguk Kiara dan bayinya yang sudah dibawa pulang ke rumah. Tentunya perasaan Kiara kini begitu bahagia melihat wajah bayi mungilnya yang sangat menggemaskan. "Kamu kapan hamilnya?" tanya Moza yang begitu penasaran. "Tau-tau udah lahiran aja," Dinda pun ikut menimpali. Kiara pun tersenyum mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Dia juga menyadarinya tapi selama hamil dia hanya di rumah saja menikmati kesendiriannya. Sedangkan dua sahabatnya juga sibuk dengan mengurus bayi mereka, bahkan sambil kuliah juga. Kegiatan yang begitu padat membuat mereka benar-benar hanya fokus pada kesibukan masing-masing. Berbeda dengan Kiara yang hanya di rumah saja hingga mereka tidak pernah bertemu. Apa lagi rumah mereka yang cukup berjauhan. "Pantesan waktu aku lahiran kamu gemukan, taunya isi," Moza pun mengingatkan kembali saat itu. Begitu juga dengan Dinda yang tidak lupa saat itu sempat berkomentar tentang penampilan Kiara dan bentuk tubuh yang berbed

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 260

    Chandra tidak lagi peduli akan status perceraian mereka berdua. Kini dia harus melihat keadaan putrinya, menjaganya hingga nanti akhirnya dokter mengatakan sudah bisa dibawa pulang. Bahkan Chandra pun tidak peduli pada Diana dan Farhan yang selama ini menentang hubungan antara dirinya dan juga Kiara. Sebab, Chandra sudah terlalu merasa bersalah pada bayinya. Bayi yang lucu itu dia beri nama Mikayla Chandra Winata. Bahkan Chandra tidak mempertanyakan sama sekali kebenaran tentang dirinya yang ayah kandung bayi itu atau bukan. Karena Chandra bisa melihat wajahnya dalam wajah bayi itu. Jika pun Kiara yang tiba-tiba mengatakan bahwa itu bukan bayinya nanti, justru Chandra yang tidak percaya. "Kiara, biarkan bayi itu bersama ku saja, aku yang akan merawatnya, dan membesarkannya," pinta Chandra. Chandra akan melakukan segala cara untuk bisa menebus kesalahannya terhadap bayinya. Sebab, baru mengetahui saat bayi itu lahir. Bahkan setiap kali melihat bayi Mikayla seketik

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 259

    Chandra tidak ingin banyak bertanya untuk apa uang yang diminta oleh Kiara. Bahkan dia juga cukup terkejut melihat nama Kiara yang muncul dilayar ponselnya. Awalnya Chandra tak percaya, tapi begitulah adanya. Bahkan saat sedang rapat pun dia tetap menerima panggilan telepon. Mungkin jika bukan Kiara yang menghubungi dia tak akan menjawab karena masih dalam rapat penting. Dan untuk mendengar suara Kiara saja rasanya sangat dirindukannya. Walaupun hanya sebentar saja mendengarnya. Bahkan dia langsung mengirimkan uang tanpa tau sebenarnya berapa banyak uang yang dibutuhkan oleh Kiara. Apakah uang itu cukup atau tidak. Chandra tidak tau. Hingga akhirnya kini Chandra selesai rapat. Dia duduk di ruangannya dengan perasaan yang penuh tanya. Dia ingin menghubungi Kiara kembali, tetapi ragu. Akhirnya dia pun hanya diam sambil terus memikirkan tentang Kiara. Bahkan kini sudah malam tapi dia masih saja berada di kantor dengan perasaan yang tidak tenang tanpa sebab yang

DMCA.com Protection Status