Share

Kabut Memudar

“Ibu... apa yang ibu lakukan di sini, ehm maksudku-“

“Apa ibu tak boleh berkunjung ke rumah anak ibu sendiri dan harus minta ijin padamu?”

“Ehm, maaf maksudku bukan begitu,” kata Ana dengan gugup, dia lalu bangkit dari posisi duudknya dan menghampiri sang ib mertua.

Pagi ini Ana sedang berdiam diri di atas matras menarik dan menghembuskan napas dengan teratur sesuai dengan arahan instruktur yoga yang pernah dia pelajari.

Olah raga ringan yang beberapa waktu ini telah dia lupakan, tapi sekarang sangat dia butuhkan , dia butuh tubuh dan otak yang rileks, rasa bersalah yang dia rasakan pada ibu mertuanya membuat Ana tak tenang, bahkan tadi malam ibu mertuanya itu menolak saat Ana berniat untuk menemaninya di rumah sakit.

Ibu Raffael lebih memilih ditemani asistennya itu, membuat Ana tak bisa berbuat banyak dan langsung mengekor saat Raffaelberpamitan pulang.

Akan menyenangkan memang kalau mereka berkendara berdua malam itu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status