Share

Bahagia Dalam Luka

Ana tahu dia akan gila jika hanya menunggu di sini, jam dinding sudah hampir menunjukkan pukul dua belas malam, tapi belum ada kabar keberadaan Romeo.

“Mbak Ana makan dulu,” kata seorang wanita, yang tadi memang diminta untuk menemaninya. “Mbak Ana harus makan, harus punya energi, Romeo sangat membutuhkan mamanya dalam keadaan sehat,” kata wanita itu membujuk dengan halus.

Demi menghormati wanita yang sduah sangat baik memperhatikannya di sini Ana mengambil kotak makanan tersebut, suapan pertama hanya Ana kunyah lalu telan, dia tidak ingin menikmati makanan yang mungkin saja akan terasa sangat enak jika da makan dalam kondisi lebih baik lagi.

Akan dalam suasana seperti ini makanan itu sudah bisa masuk ke perutnya saja sudah sangat bagus, pertanyaan apa Romeo sudah makan sekarang? Apa dia diperlakukan dengan baik? Sangat menghantui pikirannya.

Menurut Ana, Bella adalah wanita gila yang keji, dia bisa melakukan apa saja demi memenuhi keinginannya. Itu bukan semata karena rasa cemburu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status