Share

AK 170 ~ Benih Rasa

Sekembalinya dari meeting, Jo menjadi lebih pendiam. Raganya mungkin sedang bekerja, namun jika di tanya pikirannya mungkin kini sedang berkelana entah kemana.

Brian mengerutkan dahi, bukan hal aneh dengan sikap dingin asistennya itu. Namun ia merasa diamnya sang asisten kali ini berbeda, seakan ada sesuatu yang tengah di sembunyikannya.

Namun Brian sama sekali tak berminat untuk menegur atau sekedar bertanya, ia sangat menghargai kehidupan privasi Jo lebih dari apapun. Tak pernah sekalipun ia ikut campur jika tak membahayakan asisten rasa saudara itu.

“Asal kerjaannya beres juga tak masalah.”

Jo sendiri sejak tadi tak bisa konsen dengan ketikan di laptopnya.

Bayangan saat Divya meninggalkannya di jalan terus berputar seperti potongan film di bioskop. Tatapan mata kecewa, marah bahkan terkesan bosan.

Jo merasa Divya berubah, tak seperti dulu sebelum. Setelah tragedi penolakan itu, memang Jo mengakui mengurangi komunikasi dan teru

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status