Steven dan Venus telah selesai jalan-jalan di taman dan akan kembali. Emerson sudah masuk ke dalam mobil dan sempat tertidur beberapa saat karena menunggu.“Maaf, Em. Kamu jadi ketiduran. Mengapa kamu tidak menyusul kami saja ke taman?” ujar Venus pada Emerson yang keluar dari mobil setelah kaca di pintu di ketuk oleh Steven.“Tidak apa-apa, Nyonya. Aku sedang main games tadi di ponsel lalu ketiduran. Lagi pula aku tidak suka dengan taman,” jawab Emerson menyengir lebar. Venus masih tersenyum lalu mengangguk. Steven yang hendak masuk ke mobil lalu menerima panggilan dari Andrew Miller.“Nyonya Venus, aku harus menerima panggilan ini dulu. Sebaiknya kamu masuk saja ke dalam dulu. Aku tidak akan lama.” Steven membukakan pintu untuk Venus. Venus menurut dan tersenyum pada Steven. Steven ikut mengangguk pada Emerson agar ikut masuk dan menemani Venus di dalam mobil.“Andy?” sapa Steven alias Dion terlebih dulu.“Hei, Dion. Bagaimana kabarmu?” Dion menyunggingkan senyuman lalu berbalik mem
Percakapan random yang dibicarakan oleh Rex Milan dan Andrew Miller tiba-tiba mengarah pada masa lalu Venus. Andrew sengaja menyinggung soal Dion pada Rex Milan. Ia sangat ingin melihat reaksi pria tersebut.“Apa kamu tahu jika Venus Harristian pernah menikah dulunya? Hhm ... aku penasaran kapan kalian bertemu?”“Bagaimana kamu bisa tahu soal pernikahan lama Istriku?” Rex Milan balik bertanya dengan raut curiga. Andrew masih menyunggingkan cengiran jahat yang tak bisa dilihat oleh Rex Milan karena dia di depan sedang menyetir.“Dari berita gosip. Dulunya Venus digosipkan menikah dengan mantan pengawalnya sendiri namanya Dion Juliandra. Tiba-tiba Venus memutuskan untuk pensiun dan tidak pernah terlihat lagi muncul di televisi. Lalu tiba-tiba dia mengumumkan pernikahan dengan seorang CEO ... itu dirimu kan?” Andrew sedikit melihat ke belakang.Rex Milan mengangguk pelan dengan pandangan kurang suka. Andrew hanya menyeringai saja dan terus menyetir.“Lalu bagaimana kalian bisa bertemu?”
Steven masih mengernyitkan keningnya kala melihat perilaku Andrew Miller yang malah meminta foto bersama Venus. Meski Rex Milan sempat ikut berfoto bertiga, tapi tidak menyurutkan semangat Andrew untuk antusias bertemu Venus.“Aku sangat ngefans denganmu, Nona Venus ... maksudku, Nyonya Venus. Maaf, dulu kan kamu belum menikah, hehe!” ujar Andrew menyengir lebar. Venus ikut tersenyum dan mengangguk.“Jadi kamu yang sudah menolong Rex Milan? Lalu bagaimana dengan mobilnya? Apa penjahatnya sudah ditangkap?” tanya Venus pada Andrew. Rex Milan ikut menyela tak lama kemudian.“Belum, Sayang. Tapi Detektif Miller sudah berjanji padaku untuk menangkap penjahatnya segera. Dia sudah mencatat plat mobil yang kamu gunakan.”“Untuk apa? Apa hubungannya dengan mobilku?” sahut Venus dengan wajah keheranan. Rex Milan terdiam karena ia keceplosan akan mengatakan jika ia mengekori Venus.“Aku ....”“Apa kamu mengekoriku, Rex?” Venus memperjelas pertanyaannya. Wajahnya tampak tidak suka sama sekali.“B
“Bercerai?” Rex Milan mengulang kata yang diucapkan oleh Venus baru saja. Venus belum mau beringsut dari posisinya. Pandangan tajam Rex Milan dan Venus masih terus beradu. Hal yang sangat berbeda dengan apa yang terjadi beberapa saat sebelumnya kala Rex Milan sengaja menampakkan pemandangan pasangan idaman.“Apa maksudmu, Sayang─”“Tidak perlu bersikap mesra padaku, Rex. Di sini tidak ada siapa pun yang melihat. Aku tidak pernah menginginkan seorang pria posesif dan paranoid untuk menjadi Suamiku. Terlebih saat aku tidak baik-baik saja,” ujar Venus dengan nada seperti separuh mengancam.“Aku tidak mengerti maksudmu.” Rex Milan membalas dengan nada lebih tegas. Venus menyiratkan senyuman tipis penuh misteri di ujung bibirnya.“Kamu tahu jika kamu memang mengenalku, kamu tidak akan mengekoriku seperti tadi─”“Aku melakukannya karena aku cemas dengan keadaanmu. Kamu belum sembuh dan sesuatu bisa saja terjadi padamu!” sanggah Rex Milan kembali emosi.“Benarkah? Lalu untuk apa aku memiliki
“Nyonya!” panggil Dion yang kembali menjadi Steven kala masuk ke kamar Venus. Emerson sudah ada di dekat Venus tapi ia hanya diam saja.“Ada apa, Em?” tanya Steven pada Emerson yang hanya bisa menggeleng lalu menoleh pada Venus. Venus sedang ada di balkon kamarnya menangis sendirian. Steven lalu berjalan mendekat hendak bertanya ada apa tapi Venus berbalik cepat. Dia seakan mengetahui jika Steven sudah datang.“Steve,” sebut Venus dengan nada lirih. Steven mendekat dan ingin bertanya. Namun, Venus langsung memeluknya. Steven perlahan menurunkan tangan dan memeluk Venus juga. Emerson yang ikut melihat saat Venus memeluk Steven jadi salah tingkah. Ia berbalik seraya mengusap bagian belakang kepalanya lalu bergegas menuju pintu. Lebih baik ia menjaga pintu saja jangan sampai ada yang masuk.“Apa yang terjadi, Venus?” tanya Steven pelan. Venus makin mengeratkan pelukan pada Steven dan terisak.“Kamu ke mana? Aku mencarimu dari tadi,” tanya Venus dengan nada terisak.“Aku ... Aku keluar se
Semalaman Rex Milan tidak keluar dari ruang kerjanya demi membaca seluruh file tentang Steven Alexander yang menjadi pengawal pribadi Venus. Foto terbaru Steven adalah ketika wajahnya memang sudah cacat karena ia kehilangan semua identitasnya pada sebuah kebakaran.“Pasti ada yang aneh dengan pria ini. tapi apa?” gumam Rex Milan yang sudah lelah membolak-balikkan dokumen tersebut tapi tak ada yang didapatkannya. Akhirnya, Rex Milan melemparkan dokumen yang diberikan oleh NLE Black dengan rasa dongkol.“Aku sudah bilang jika Steven itu hanya orang biasa. Memangnya apa yang kamu cari, Tuan?” tegur NLE Black mendekati meja kerja Rex Milan.“Jika Venus tertarik padanya, mungkin mereka saling mengenal di masa lalu.” NLE Black langsung berdecap dan menggeleng.“Itu tidak mungkin. Steven itu cuma pendatang dari Singapura. Dia mencari pekerjaan di New York dan bertahan hidup dengan menjadi penjaga toko sampai ia memiliki cukup modal untuk membuat usahanya sendiri. Dia menikah, punya anak lalu
“Aku akan kembali pagi-pagi sekali.” Steven pamit pada Emerson di depan rumah Wilson. Ia harus pulang untuk berganti pakaian lalu membawa perbekalan ke rumah itu lagi. Kali ini ia mungkin akan menginap lebih lama karena hubungannya dan Venus sudah kembali dekat.“Em, jangan lupa soal mobil itu,” ujar Steven mengulang lagi soal mobil Rex Milan yang dicuri oleh teman-teman Emerson sebelumnya. Emerson langsung mengangguk.“Aku akan memberikannya padamu besok. Pagi-pagi ... sebelum jam tujuh?” Steven mengangguk cepat lalu menyalakan mobilnya. Ia mengendarai mobilnya lewat tengah malam ke rumahnya. Setelah memastikan tidak ada yang mengikuti, barulah Steven keluar dari mobilnya.“Dion!” Steven alias Dion berhenti. Ia menoleh pada Seth alias Arion yang tiba-tiba muncul dari kegelapan.“Apa yang kamu lakukan di situ? Kamu mengagetkanku, Arion!” sahut Dion dengan kening mengernyit.“Aku menunggumu. Ada yang harus aku bicarakan.” Arion tidak menunggu persetujuan Dion. Ia berbalik dan kembali k
“Kok Mas Dion berpikir seperti itu? Maksud Mas apa?” tanya Cindy dengan sikap yang jauh lebih gugup dari sebelumnya. Dion menarik napas sedikit panjang dan bersikap lebih santai. Ia tidak ingin Cindy merasa tertekan dengan pertanyaan yang diajukannya.“Begini, Cin. Mas lihat kamu dan Sebastian sudah sangat dekat. Mas tidak ingin kamu jadi terbawa suasana dan merasakan yang tidak seharusnya. Sebastian Arson dan Rex Milan Wilson bukan orang baik. Mereka sudah merusak rumah tangga Mas Dion dan Mbakmu. Mereka juga yang sudah membunuh Mas Brema hingga tewas,” ujar Dion mulai menjelaskan dengan nada intens.“Brema dan Mila meninggalkan seorang anak yang sudah jadi yatim piatu sebelum usia lima tahun, Cin. Sangkala itu seumuran Kale, Cindy. Tapi dia sudah kehilangan ayah dan ibunya,” imbuh Dion lagi. Cindy tampak seperti menyesal dengan menundukkan wajahnya.“Yang Mas lakukan sekarang adalah menuntut keadilan yang gak bisa Mas dapatkan dari tangan hukum. Kamu lihatkan seperti apa Mas menuntu