Share

Bab 16

Author: Draagotori
last update Last Updated: 2024-06-05 20:02:44

Gloriana merasakan sebuah dilema. Cairan dari perasan anggur yang ia minum sedang berputar-putar di mulutnya, membuat lidahnya tersiksa. Rasanya terlalu aneh untuk ditelan namun jika ia memuntahkannya keluar maka akan langsung menjadi pusat perhatian dan etika kebangsawanan dirinya akan dipertanyakan.

Sialnya, ia tidak bisa berlama-lama menahannya di mulut dan keluar dari ruangan sebab semakin lama lidahnya merasakan cairan anggur itu semakin naik juga kadar mual dalam dirinya. Sebab itu meskipun harus sedikit mengeluarkan air mata ia memutuskan untuk menelan air anggur itu ke dalam tenggorokannya.

Efek anggur itu tidak hanya aneh di mulut namun juga panas di tenggorokan. Meskipun begitu Gloriana yang telah menenggaknya harus memasang wajah datar yang dipaksakan.

"Ada apa Adinda Gloriana? Kenapa bola matamu berlinang air mata?" Tanya Victoria setelah meneguk air anggur yang berada di gelas dalam genggaman tangannya sendiri.

"Tidak apa Ayunda, aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Seorang Tiran   Bab 17

    Gloriana berjalan perlahan sambil memegangi perutnya yang berdenyut-denyut meski telah membuang hampir semua isinya. Di dalam ruang rias, pelayannya yang bernama Berlin telah membawa segelas obat hasil dari campuran ramuan dengan air hangat. Setelan diberikan gelas berisi ramuan, Gloriana meminum ramuan dengan takaran yang telah diberitahu oleh apoteker istana dengan cepat.Setelah meminumnya, Gloriana duduk diam untuk mengatur nafas. Otaknya mulai berpikir tentang apa yang telah terjadi kepada dirinya dan langkah apa yang harus ia lakukan sekarang."Bagaimana keadaan Anda, Putri?" Berlin membuka suara, memberikan pertanyaan yang berasal dari rasa khawatirnya."Tubuhku membaik, ramuannya mulai berkerja, rasa sakitnya perlahan mulai mereda.""Syukurlah kalau begitu. Untuk berjaga-jaga aku telah meminta ramuan dengan dosis yang lebih besar. Tapi sepertinya tidak perlu menggunakannya." Berlin melipat sebuah kertas yang pada bagian tengahnya berisikan tumbukan beberapa dedaunan lalu memas

    Last Updated : 2024-06-11
  • Istri Seorang Tiran   Bab 18

    Sinar pagi dari sela-sela jendela menembus kulit putih yang sedikit pucat. Seorang wanita meregangkan tubuh dan menarik nafas panjang-panjang sebelum akhirnya pelan-pelan membuangnya kembali."Selamat pagi, putri.""Pagi, Berlin. Apa yang kau bawa itu?" Tanya wanita dengan pakaian piyama yang sedikit melorot di bagian bahunya."Aku membawa sup yang hangat untuk anda."Mendengar makanannya sudah datang, wanita berambut pirang itu langsung duduk di meja yang sedari awal sudah tertata rapi. Dia membenarkan piyamanya sembari menunggu makanan itu benar-benar siap dihidangkan."Bagaimana tidur Anda, putri?""Sudah lama aku tidak tertidur se-nyenyak ini." Dia mengatakannya sambil tersenyum lebar seperti benar-benar merasa terberkati hanya karena tidur yang nyenyak.Malam hari setelah pesta penyambutan berakhir. Selir berambut pirang bernama Gloriana segera kembali ke kamarnya dan melakukan sebuah strategi agar tidak mendapatkan gangguan lagi dari siapapun sebab energi sosialnya nyaris terkur

    Last Updated : 2024-06-19
  • Istri Seorang Tiran   Bab 19

    "Dengarkan aku dulu Ayunda Gloriana." Alice berkata setelah melihat wajah tidak tertarik dari Gloriana atas ide yang ia miliki."Membangun fraksi ketiga yang berisikan hanya kau dan aku?""Makanya dengarkan aku dulu. Tidak hanya kau dan aku tapi aku yakin akan menjadi besar nantinya.""Apa yang kau pikirkan Dinda Alice, memangnya kita bisa merebut pengikut selir itu.""Tentu saja bisa."Gloriana terdiam, Alice nampak begitu percaya diri mengatakannya. Melihat wajah seriusnya, mungkin tidak ada salahnya untuk mendengarkan saja."Ayunda, meskipun terlihat begitu kuat tetapi kenyataannya hubungan antara selir sangatlah rapuh. Jika kita bisa memberikan hubungan yang sehat mereka pasti akan berbelok." Alice melanjutkan perkataannya."Strategi seperti itu mungkin bisa saja dilakukan untuk mengambil pengikut Victoria tapi sepertinya tidak akan berpengaruh kepada selir yang mengikuti Charlotte.""Tak berpengaruh juga tak apa. Yang terpenting sekarang adalah kita mengambil sebanyak mungkin sel

    Last Updated : 2024-06-21
  • Istri Seorang Tiran   Bab 20

    Sebagai putri ketiga dari pasangan bangsawan bergelar count membuatnya paham kalau melayani seorang putri raja adalah salah satu cara untuk dianggap tetap berharga oleh keluarganya. Meski ia sadar kalau kelak nanti, ia akan meninggalkan sisi putri Gloriana untuk menikah dengan seorang bangsawan yang telah dipilih oleh orang tuanya.Sayangnya karena sebuah kejadian luar biasa yang mencoreng nama putri Gloriana membuat dirinya terusir dari keluarga count bahkan dari kerajaan. anehnya, hal itu malah membuatnya lega, sebab dengan begitu ia bisa menghabiskan seluruh waktunya untuk melayani orang yang begitu ia kagumi sejak kecil. Kini setelah perjalan panjang, dirinya berada di sebuah negeri asing dengan orang-orang yang asing juga. Meskipun kehidupannya serba terbatas sekarang, Berlin tidak mempermasalahkannya.Kamar seorang pelayan dari selir kaisar begitu sederhana. 3x3 yang hanya memuat kasur dan satu lemari pakaian. Berbeda dengan kamar seorang selir yang besarnya bisa mencapai dua d

    Last Updated : 2024-07-01
  • Istri Seorang Tiran   Bab 21

    Membuka buku, membaca kalimatnya sebentar lalu menutupnya kembali. Berjalan-jalan kecil lalu duduk dengan tegang. Untuk pertama kalinya semenjak ia tinggal di kekaisaran Brigard ia mengharapkan seorang laki-laki datang ke kamarnya."Apa saya sudah bisa kembali ke kamar saya, Putri?" Tanya Berlin yang memperhatikan tingkah was-was dari atasannya itu."Tidak. Malam ini kau tidur di kamar ini." Balas Gloriana dengan tegas."Tapi bukankah nanti kaisar akan ke kamar ini. Saya hanya akan jadi pengganggu Anda dan kaisar.""Kalau ia nanti datang dan menyuruh kau pergi, paling tidak kau sudah benar-benar mendapatkan perlindungan darinya. Makanya untuk sekarang lebih baik kau tetap diam di sini."Berlin tidak lagi mendebat. Hatinya juga berkata kalau itu langkah logis yang benar-benar akan membuat nyawanya aman dari ancaman."Jika boleh bertanya, memangnya apa yang ingin Anda minta kepada kaisar?""Aku akan meminta pengampunan nyawa untuk mereka dan memberikan kebenaran dari kasus itu yang sesu

    Last Updated : 2024-07-02
  • Istri Seorang Tiran   Bab 22

    Matahari hampir tenggelam, seorang laki-laki terduduk dalam ruangan dengan kertas yang menggunung dihadapannya. Tepian bawah pada matanya menghitam, mulutnya menguap namun otak miliknya tetap kukuh tidak mau tertidur. Semalaman penuh dia berkeliling kamar istana Harem untuk mendatangi sosok bidadarinya satu persatu. Bukan karena ingin melakukan hal yang erotis namun malah menyuruh wanita-wanita cantik itu menceritakan berbagai kisah menyenangkan sembari dirinya merebahkan tubuh menutup mata. Sayangnya, setiap ia menutup matanya bukannya tergambarkan kisah yang diceritakan namun malah muncul gambaran menyeramkan tentang bagaimana kematian datang menghampiri dirinya. "Tuanku, hari ini Marquis Hendrik de Frontia dijadwal untuk sampai ke ibu kota." Seorang ajudan muda, terlihat seumuran dengan kaisar berucap memberikan laporan. "Ah, orang itu. Katakan aku akan menemuinya besok. Untuk sekarang, coba panggilkan seseorang yang sangat ahli dalam bercerita." "Apa Anda kesulitan untuk t

    Last Updated : 2024-07-03
  • Istri Seorang Tiran   Bab 23

    "Baiklah Gloriana, kini hanya ada kau dan aku di sini. Sekarang katakan, apa yang sebenarnya ingin kau capai dengan melakukan hal berani seperti tadi?"Setelah gagal dilaksanakannya eksekusi mati untuk para terdakwa dari kasus penyebaran berita palsu, rombongan kaisar kembali ke istana kaisar dengan kereta kuda sambil membawa Selir Gloriana bersama mereka. Ini pertama kalinya Gloriana pergi ke istana kaisar, ia begitu takjub dengan kemegahan yang memanjakan matanya hingga tidak menyadari kalau dirinya sedang digiring masuk ke sebuah ruangan agar hanya berduaan saja dengan kaisar."Seperti yang saya katakan sebelumnya. Saya ingin mereka tidak dihukum mati demi ketenangan batin saya. Jika tadi Anda menghukum mereka dan diluar dugaan saya masih memiliki nafas untuk melanjutkan hidup maka saya yakin kalau saya yang itu bukanlah diri saya yang sebenarnya lagi." Balas Gloriana dengan lurus sesuai kata hatinya."Kau tidak hanya menginginkan itu, bukan? Katakan Gloriana, apa kau ingin menjadi

    Last Updated : 2024-07-07
  • Istri Seorang Tiran   Bab 24

    Punggung tangannya merasakan sensasi dari kelembutan bibir seorang pria. Wajah kaget ditunjukan oleh pelayan dan prajurit yang melihat kejadian itu di depan mata mereka namun bagi wanita bernama Gloriana, apa yang dilakukan oleh pria ini hanyalah salam yang biasa dilakukan sesama bangsawan dari kerajaan asalnya.Sejak tinggal di kekaisaran, ini pertama kalinya seorang pria melakukan salam dengan mencium punggung tangan miliknya. Itu sedikit mengejutkan namun yang lebih mengejutkan untuknya adalah sensasi lain selain bibir yang kulitnya rasakan. Sensasi dari selembar kertas kecil yang menyelip diantar kedua tangan mereka berdua."Apa cara saya sudah benar dalam memberikan salam seperti orang-orang di Kerajaan Deux?" Ucap Hendrik dengan ragu sambil melepaskan genggaman tangannya dengan perlahan."Cara Anda melakukan salam sangat sempurna ..." Setelah dilepasnya jari-jari Hendrik dari tangannya, Gloriana menggenggam kertas itu dengan erat agar tidak disadari siapapun. Gloriana menyadari

    Last Updated : 2024-07-12

Latest chapter

  • Istri Seorang Tiran   Bab 29

    Ruangan ini memang tidak didesain untuk ditinggali oleh 13 orang dewasa. Sebagai gambaran, sofa yang digunakan untuk bersantai hanya cukup menampung maksimal empat orang saja sedangkan bangku dari meja makan tidak diperuntukkan lebih dari dua orang.Sebenarnya bisa saja mengambil banyak bangku dari luar tapi karena mereka datang tanpa peringatan membuat Gloriana tidak bisa menyiapkan kebutuhan yang mereka semua butuhkan. Alhasil hanya Selir Gloriana, Victoria, Alice dan Charlotte yang duduk di sofa sedangkan yang lainnya berdiri tegak membuat dua barisan yang berbeda."Hoi! kenapa kalian semua datang ke kamar Ayunda Gloriana." Alice lantang berbicara dengan wajah kesalnya."Diam kau gadis kecil! Aku ke sini karena ada yang ingin aku bicarakan dengan Adinda Gloriana tapi tidak disangka ada rombongan ular yang ikut sampai ke sini." ucap Victoria sambil melototkan matanya ke arah Charlotte."Siapa yang kau sebut rombongan ular? Kami datang ke sini dengan niat baik untuk menanyakan kondis

  • Istri Seorang Tiran   Bab 28

    "Ayunda Gloriana, bolehkah aku berbicara denganmu." Nada gadis itu pelan dan terdengar tertahan. Beberapa saat sebelumnya, Gloriana mendengar pintu diketuk dari luar. Karena tidak ada pelayan yang berjaga membuat dirinya sendiri yang harus membuka pintu itu. Seorang gadis berkuncir dua berwarna coklat bernama Alice berada di luar bangunan kamarnya dengan sedikit kecemasan di wajahnya. "Kalau ingin berbicara, lebih baik di dalam saja." Kata Gloriana mempersilahkan gadis itu memasuki wilayahnya. Alice duduk di sofa sedangkan Gloriana pergi ke tungku dan menaruh teko pemanas air yang sudah disiapkan oleh Berlin sebelumnya. "Aku mohon maaf jika kemarin kau ke sini dan tidak menemukanku." Kata Gloriana sambil menunggu air itu berbunyi pertanda telah matang. "Tidak! aku yang sebenarnya harus meminta maaf kepadamu. Kemarin aku tidak datang ke sini untuk mencarimu, aku tidak datang di saat kau butuh seseorang di sampingmu. Aku memikirkan diri sendiri dan takut bertemu denganmu. Aku ben

  • Istri Seorang Tiran   Bab 27

    "Apa kau memiliki cara untuk mengirim surat ini?" Gloriana memberikan pertanyaan setelah menuliskan rangkaian kata formal di atas secarik kertas.Ini pertama kalinya Gloriana mengirimkan surat sejak tinggal di dalam istana Harem milik kekaisaran. Biasanya surat dikirimkan dengan burung pengantar pesan atau tukang pos yang rentan waktunya jauh lebih lama sampai ke tujuan. Hubungan dengan Marquis Hendrik masih harus ia tutupi demi menghindari narasi kesalahpahaman yang bisa saja terjadi sebab belum resminya hubungan antar mereka berdua. Jadi tidak mungkin menggunakan burung pengantar pesan yang bisa dilihat oleh siapa saja saat diterbangkan, namun jika menggunakan tukang pos maka surat itu mungkin baru sampai saat pikiran Marquis Hendrik sudah berubah."Gront akan membawanya keluar dari istana Harem dan mengirimkannya dengan burung dari kantor pos." Jawab Berlin memberikan solusi dari permasalahan yang terjadi."Brilian, kalau begitu tolong berikan kepadanya."Pelayan itu diserahkan se

  • Istri Seorang Tiran   Bab 26

    "Apa yang kau katakan barusan?" Gloriana bertanya kepada Berlin setelah rentetan kalimat panjang sebagai laporan atas pertemuannya dengan Marquis Hendrik."Marquis Hendrik berkata akan membantu Anda untuk menjadi permaisuri." Balasnya dengan cepat."Itu akan kita bahas nanti, namun yang ingin aku tanyakan adalah perkataanmu sebelum itu.""Oh, bagian yang mengatakan kalau isu meracuni adik Anda bermula dari wilayah Selir Victoria?""Ya, bagian itu. Apa itu benar?""Tuan Hendrik mengatakan kalau informasinya tidak mungkin salah. Lagipula setelah apa yang Anda lakukan di pesta penyambutan, saya rasa tidak mengherankan jika Selir Victoria melakukan hal semacam ini kepada Anda."Mata Gloriana berputar, dirinya tidak menyangka kalau kejahilan kecil yang ia lakukan di pesta akan mendapatkan balasan yang nyaris menghilangkan banyak nyawa termasuk nyawanya sendiri. Dirinya kembali diingatkan oleh keadaan bahwasanya orang yang memiliki kuasa itu memang menakutkan."Aku tidak menyangka kalau wan

  • Istri Seorang Tiran   Bab 25

    Laju nafasnya terengah-engah seperti dirinya telah berlari berkilo-kilo meter panjangnya tanpa berhenti sama sekali. Wanita itu merasa sangat lelah juga penat dan sedikit sakit di berbagai bagian tubuhnya namun anehnya muncul perasaan menyenangkan di dalam hatinya. Perasaan itu adalah penggambaran dari rasa kepuasan, perasaan puas lain yang sebelumnya tak pernah ia rasakan dalam batinnya. Kali ini, pada momen ini untuk pertamanya kalinya dirinya merasakan hal ini. Sebenarnya dirinya bukanlah seseorang yang selalu mendapatkan kesulitan hingga akhirnya baru merasakan rasa puas di dalam diri. Sejak kecil ia telah merasakan berbagai macam dari kepuasan. Kepuasan yang berasal dari makanan atau hiburan bahkan kepuasan batin atas pemenuhan sifat egois di dalam dirinya, namun kali ini berbeda. Untuk pertama kalinya ia merasakan kepuasan hasil dari sebuah hubungan yang dilakukan oleh sepasangan manusia dewasa. Selama satu putaran penuh jarum panjang bergerak, mereka berdua melakukannya

  • Istri Seorang Tiran   Bab 24

    Punggung tangannya merasakan sensasi dari kelembutan bibir seorang pria. Wajah kaget ditunjukan oleh pelayan dan prajurit yang melihat kejadian itu di depan mata mereka namun bagi wanita bernama Gloriana, apa yang dilakukan oleh pria ini hanyalah salam yang biasa dilakukan sesama bangsawan dari kerajaan asalnya.Sejak tinggal di kekaisaran, ini pertama kalinya seorang pria melakukan salam dengan mencium punggung tangan miliknya. Itu sedikit mengejutkan namun yang lebih mengejutkan untuknya adalah sensasi lain selain bibir yang kulitnya rasakan. Sensasi dari selembar kertas kecil yang menyelip diantar kedua tangan mereka berdua."Apa cara saya sudah benar dalam memberikan salam seperti orang-orang di Kerajaan Deux?" Ucap Hendrik dengan ragu sambil melepaskan genggaman tangannya dengan perlahan."Cara Anda melakukan salam sangat sempurna ..." Setelah dilepasnya jari-jari Hendrik dari tangannya, Gloriana menggenggam kertas itu dengan erat agar tidak disadari siapapun. Gloriana menyadari

  • Istri Seorang Tiran   Bab 23

    "Baiklah Gloriana, kini hanya ada kau dan aku di sini. Sekarang katakan, apa yang sebenarnya ingin kau capai dengan melakukan hal berani seperti tadi?"Setelah gagal dilaksanakannya eksekusi mati untuk para terdakwa dari kasus penyebaran berita palsu, rombongan kaisar kembali ke istana kaisar dengan kereta kuda sambil membawa Selir Gloriana bersama mereka. Ini pertama kalinya Gloriana pergi ke istana kaisar, ia begitu takjub dengan kemegahan yang memanjakan matanya hingga tidak menyadari kalau dirinya sedang digiring masuk ke sebuah ruangan agar hanya berduaan saja dengan kaisar."Seperti yang saya katakan sebelumnya. Saya ingin mereka tidak dihukum mati demi ketenangan batin saya. Jika tadi Anda menghukum mereka dan diluar dugaan saya masih memiliki nafas untuk melanjutkan hidup maka saya yakin kalau saya yang itu bukanlah diri saya yang sebenarnya lagi." Balas Gloriana dengan lurus sesuai kata hatinya."Kau tidak hanya menginginkan itu, bukan? Katakan Gloriana, apa kau ingin menjadi

  • Istri Seorang Tiran   Bab 22

    Matahari hampir tenggelam, seorang laki-laki terduduk dalam ruangan dengan kertas yang menggunung dihadapannya. Tepian bawah pada matanya menghitam, mulutnya menguap namun otak miliknya tetap kukuh tidak mau tertidur. Semalaman penuh dia berkeliling kamar istana Harem untuk mendatangi sosok bidadarinya satu persatu. Bukan karena ingin melakukan hal yang erotis namun malah menyuruh wanita-wanita cantik itu menceritakan berbagai kisah menyenangkan sembari dirinya merebahkan tubuh menutup mata. Sayangnya, setiap ia menutup matanya bukannya tergambarkan kisah yang diceritakan namun malah muncul gambaran menyeramkan tentang bagaimana kematian datang menghampiri dirinya. "Tuanku, hari ini Marquis Hendrik de Frontia dijadwal untuk sampai ke ibu kota." Seorang ajudan muda, terlihat seumuran dengan kaisar berucap memberikan laporan. "Ah, orang itu. Katakan aku akan menemuinya besok. Untuk sekarang, coba panggilkan seseorang yang sangat ahli dalam bercerita." "Apa Anda kesulitan untuk t

  • Istri Seorang Tiran   Bab 21

    Membuka buku, membaca kalimatnya sebentar lalu menutupnya kembali. Berjalan-jalan kecil lalu duduk dengan tegang. Untuk pertama kalinya semenjak ia tinggal di kekaisaran Brigard ia mengharapkan seorang laki-laki datang ke kamarnya."Apa saya sudah bisa kembali ke kamar saya, Putri?" Tanya Berlin yang memperhatikan tingkah was-was dari atasannya itu."Tidak. Malam ini kau tidur di kamar ini." Balas Gloriana dengan tegas."Tapi bukankah nanti kaisar akan ke kamar ini. Saya hanya akan jadi pengganggu Anda dan kaisar.""Kalau ia nanti datang dan menyuruh kau pergi, paling tidak kau sudah benar-benar mendapatkan perlindungan darinya. Makanya untuk sekarang lebih baik kau tetap diam di sini."Berlin tidak lagi mendebat. Hatinya juga berkata kalau itu langkah logis yang benar-benar akan membuat nyawanya aman dari ancaman."Jika boleh bertanya, memangnya apa yang ingin Anda minta kepada kaisar?""Aku akan meminta pengampunan nyawa untuk mereka dan memberikan kebenaran dari kasus itu yang sesu

DMCA.com Protection Status