Beranda / Romansa / Istri Seksi Sang Casanova / Bab 31. Sikap Firheith yang Manis

Share

Bab 31. Sikap Firheith yang Manis

Penulis: Madinah Ayyara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

‘Kemana wanita itu? Baru saja tadi pagi aku hukum, ternyata dia masih berani juga melawanku!’ gerutu Firheith penuh khawatir jika Adam menggunakan kelemahan Mutia yang suka dengan anak-anak.

Sebenarnya Firheith juga sama menyukai anak kecil, seperti pada Noah—putra pertama dari Richard dan Alda. Sayangnya kalau dengan Neil, tidak!

Itu karena Neil anak dari Adam Janssen. Tetapi Firheith tidak ingin gegabah kali ini dan memilih untuk menyelidikinya lebih dulu.

“Permisi Tuan Muda, sekarang kita harus ke mana?” Melihat mata merah Firheith, Sopir agak gugup menanyakan.

Firheith yang mengusap rahang dan tengah berpikir lantas menatap ke depan. “Putar arahnya pulang ke rumah!”

Siapa tahu Mutia pulang berjalan kaki dan belum jauh? Jadi Firheith bisa mengajaknya pulang bersama-sama agar dia yang mengandung tidak kelelahan.

“Baik, Tuan.”

“Tapi mengemudikannya pelan-pelan saja!”

Di sepanjang jalan menuju rumah, Firheith tak menemukan keberadaan Mutia. Sampai akhirnya tak terasa mobilnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ketauan Kau celline ..... Fir langsung gaspoll
goodnovel comment avatar
Anis Eko
ya ampun fir kamu ini bener"ya gk kasih mutmut jeda dulu langsung gazzz aja terus......
goodnovel comment avatar
Lavender
fir ini kalau udh bucin kebangetan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 32. Perasaan Tidak Biasa

    Liukan tubuh Mutia bagai geliat ular, jemarinya yang lentik menyengkak rambut coklat Firheith saat merasakan buncahan gairah mengalir ke setiap nadi darahnya. “Mmmhhh… Berhenti, Fir…” Mutia menggigit kuat bibir bawahnya seraya terpejam, menikmati usapan panas yang menekan titik intinya. Sudut bibir Firheith Croussant Lander melengkung, manik tembaganya yang terkungkung hasrat menyambangi wajah sayu Mutia penuh damba. Dia semakin seksi ketika terengah napas dan lezat, seperti kini Firheith mengecup kelembutannya dengan gerakan sensual. “Ugh… Fir…” Mutia kalang kabut, kenikmatan yang Firheith berikan membuatnya melayang dan napasnya tersengal-sengal ketika sesuatu akan menyembur. “Tidak, berhenti!”“Benarkah baby?” tanya Firheith dengan tatapan mengejek. Mutia menolak tapi Sialnya, Mutia terus menjerit nikmat. Firheith juga semakin menggila di bawahnya. Kontan, Mutia yang malu jika sampai itu terjadi. Cepat-cepat mencegahnya.Dengan sekuat tenaga Mutia menyingkirkan Firheith yang se

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 33. Test Pack MIlik Siapa?

    Mutia masih terbatuk-batuk karena kaget mendengar ucapan Firheith barusan. Tetapi suaminya yang mesum ini, mengejutkannya lagi dengan perhatian menyodorinya segelas air putih. “Baby,” katanya dengan berbisik ke telinga Mutia penuh kelembutan dan mengusap punggungnya, “Minumlah, lain kali makannya jangan terburu-buru.”Terpaksa Mutia meminum air pemberian itu, walau matanya tajam melirik Firheith. ‘Ini semua karena ulahmu! Malah menyuruhku makan pelan-pelan!’ omel Mutia dalam hati. Melihat itu, senyum bertebaran di wajah Gabriel. Akhirnya apa yang ia rencanakan waktu itu mengancam Mutia agar tidak bercerai dari Firheith tidak sia-sia. “Bagaimana Pa? Kau setuju dengan resepsi pernikahanku dan Mutia?” Firheith bertanya lagi, karena Gabriel belum menjawab. “Papa setuju sekali dengan idemu, Fir. Malah senang agar semua kolega bisnis kita mengetahui pernikahan kalian,” jawab Gabriel kemudian melarikan matanya pada Glady yang masih stroke itu, “Mamamu juga pasti setuju.”Padahal mata G

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 34. Foto Wanita Lain di dompet Suamiku

    “Mutia, kita sudah sampai.”Ada apa dengan istrinya ini yang terlihat melamun? "Mutia...," panggilnya sekali lagi. Tangan Firheith ingin menyentuh bahu atau menggenggam tangan Mutia, tapi ia urungkan teringat janjinya malam itu.Lebih baik Firheith memutuskan keluar dan membukakan pintu untuknya. Berkat derit pintu, lamunan Mutia yang memikirkan soal Celine buyar. “Sudah sampai, ya?”Bibir Firheith mengulas senyum, namun tatapan hangat Mutia itu menjadikannya kikuk. “Sejak tadi, Mutia.”“Kenapa kau tidak memberitahuku?” tanya Mutia seraya keluar dari mobil. Firheith pun menggeser tubuhnya memberi jalan agar Mutia leluasa keluar. “Aku sudah memanggilmu, tapi kau tidak mendengar.”“Kau ‘kan bisa mengguncang bahuku supaya aku dengar,” kata Mutia sambil menatap pada Firheith yang kini menyandarkan dagunya ke atas pintu yang terbuka. “Aku sudah berjanji tak akan menyentuhmu, bukan?” Ah, iya. Mutia lupa, gara-gara ini dia sendiri yang malu dengan rona di pipinya. “A-aku masuk ke dal

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 35. Wanita dari Masa Lalu

    Bahkan tawaran Adam yang memberinya tumpangan juga Mutia tolak, karena tak ingin terjadi kesalahpahaman lagi di antara Firheith dan Adam yang berujung pertengkaran atau hukuman di ranjang yang akan Mutia dapat.“Ah, ini sudah akan gelap!” Mutia menaikkan pandangannya ke langit yang mulai berganti kelabu. Kilatan petir membelah, angin berembus cukup kencang menerpa kulit Mutia yang diusap karena merasa kedinginan. Hujan sepertinya akan turun, Mutia juga tak membawa payung atau pun jas hujan. Daripada pulang basah kuyup, lebih baik Mutia pulang sekarang berjalan kaki. ***Mansion Lander. “Fir, istrimu papa lihat belum pulang? Apa kau tidak menjemputnya?” tanya Gabriel saat menemui putranya di kamar. Firheith malah terlihat menyibukkan diri dengan pekerjaannya di laptop. Pria tampan berlesung pipi ini mendongak, menatap Gabriel. Diam lalu menghubungi Tobi, sopir rumahnya untuk menjemput Mutia. Keheranan, setelah telepon berakhir. Gabriel perlahan mensejajari duduk Firheith lalu bert

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 36. Tidak Selemah yang Dipikir

    Ringis kesakitan hadir di wajah Mutia, bukannya Celine membantu kakak iparnya ini yang kesulitan bangun. Tetapi malah menertawakannya bersama Esmeralda, sehingga Mutia berusaha menopang tubuhnya sendiri dengan berpegangan pada kursi.“Nona Mutia!” pekik Espen. Melihat sang Nona muda kepayahan, Espen berlari menolong. “Anda tidak apa-apa?” tanyanya khawatir sambil memapah. Ia takut akibat jatuh kandungan Mutia dalam masalah. “Tenanglah, Espen. Aku baik-baik saja,” jawab Mutia pelan yang tidak ingin dianggap lemah di hadapan Esmeralda dan Celine. Namun, Espen yang kesal menatap berani pada Esmeralda yang tak ia sukai sejak menginjakkan kaki di mansion ini. “Apa kau lihat-lihat?! Turunkan matamu pelayan!” hardik Celine dengan bertolak pinggang angkuh. Seketika wajah Espen menunduk. “Maaf, Nona Celine.”“Dan kau?!” tunjuk Esmeralda pada Mutia yang kemudian menoleh nanar, “Jangan bangga mengandung anaknya Fir. Kalau hanya bayi saja, aku juga bisa memberinya. Itu mudah, karena kami

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 37. Alasan Kepergian Firheith

    Sebelumnya. Firheith menyandarkan kepala di punggung kursi eksekutif nya. Tubuhnya terasa lemas dengan mata terpejam, namun ada sesuatu yang ia tahan dan banyak sekali yang Firheith pikirkan. Ekor matanya bergerak menuju atas meja di mana ponselnya tergeletak. Sejak tadi tak pernah berhenti berdering atau mendapat kiriman notif pesan dari klien dan para orang-orang yang bekerja untuknya. Firheith berada di sini bukan tanpa alasan, dia memang sengaja! Menghindari sesuatu yang belakangan membuatnya gundah. Antara perasaan, kesal dan dilema. Seperti kini, Firheith menatap ponselnya dengan ragu. Pada sebuah nomor yang baru ia gulir dan ingin dihubungi. Tapi selanjutnya, pria ini justru mengajak ngobrol sebuah foto wanita dengan posisi tidur, yang pernah ia foto diam-diam. “Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja tanpaku?” Firheith tersenyum, hatinya merindu dengan rasa tak biasa saat menatap wajahnya itu. Lalu perlahan Firheith membuka pesannya yang sering ia abaikan. Seketika i

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 38. Salah Paham

    “Kau.” Mutia menunjuk Adam dengan kaget, setelah duda ini seminggu tak pernah muncul. Katanya dia dan Neil tengah berada di luar kota untuk urusan keluarga. Sehingga Neil harus libur sekolah. “Hai, Miss. Apa kabar?” Adam tersenyum menawan, terlihat senang kembali ke Brussel dan tak sengaja lewat malah bertemu wanita idamannya. “Baik,” jawab Mutia dengan menjaga jarak.Tetapi Adam terus maju, hingga tempat berpijak Mutia mentok ke gerbang.Semakin berkesan jika mereka berdua memang niat bertemu dan Mutia tak menyadari, jika Firheith tengah memperhatikan interaksinya dengan Adam. “Ehem! Kau sedang menunggu siapa Miss Mutia?” tanya Adam sambil mengedarkan pandangan ke jalanan yang cukup ramai. Sebab St. John’s berhadapan langsung dengan jalan utama komplek perumahan mewah ini. Rahang Firheith mengetat, bola mata tembaganya berubah memerah sambil meremas kasar buket mawar yang ia pegang dengan murka. Buket bunga itu yang rencananya akan Firheith berikan pada Mutia sebagai kejutan.

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 39. Kotak Merah Hati

    Bunga mawar merah yang masih terlihat segar. Tapi tangkainya patah juga terdapat noda darah saat Mutia perhatikan. “Siapa yang sudah membawa buket bunga ini ke kamar?” pikir Mutia sambil terduduk di kursi meja rias. Tidak ada yang masuk sebelum dirinya kecuali… Sepasang netra Mutia terbelalak. “Fir? Astaga! Benarkah Firheith yang membawa buket mawar merah ini. Lalu untuk siapa?" Mendadak, dada Mutia terbakar. Ia remas gulungan handuknya kesal, saat ia masih dengan posisi sama berbebat handuk. Kendati mengira jika buket bunga itu pastilah ditujukan untuk Esmeralda. Ya, memang wanita perebut suami orang itu tak ada lagi di rumah ini semenjak Firheith pergi. Bukan berarti Esmeralda tak akan kembali, setelah tahu Firheith pulang. “Dasar pasangan selingkuh tak tahu diri! Tidak punya perasaan dan tidak bisakah Firheith itu memikirkan bayi di perutku seperti omong besarnya?!” gerutu Mutia yang tiba-tiba sedih, kala netranya memanas. Dan tanpa disangka, perasaan ingin diperhatikan suam

Bab terbaru

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 68. Sebuah Keajaiban

    Sebelumnya….“Mutia, tolong dengarkan aku sebentar?”Wanita itu tampak menghela napas, mulanya dia tak ingin mengangkat ponselnya yang terus berdering jika bukan Ida—ibunya. Sayangnya yang malah dia dengar pertama kali adalah suara Jerome, pria yang masih kerabatnya dan menyukai Mutia namun dia tolak. “Kenapa kau masih menggangguku Jer? Sudah kukatakan, lupakan aku karena aku sudah menikah.”Takut Mutia memutus telepon, Jerome yang berstatus pengacara itu pun mengatakan sesuatu yang membuat Mutia syok. “Aku tahu siapa yang membunuh Paman Ekadanta.”Hening, Mutia coba mengatur napasnya dan jantungnya yang berubah cepat.“Siapa?”Dengan suara lirih Jerome mengatakan sesuatu yang mengejutkan. “Pembunuh ayahmu adalah Tuan Gabriel!”Kedua bola mata Mutia Aurora terbelalak, tubuhnya bahkan sedikit terdorong ke dinding mendengar itu. Lalu dengan logikanya Mutia berusaha mencerna ketegangan yang menguasainya, dia tersenyum kaku sambil menggeleng.“Tidak mungkin, Papa Gabriel itu orang

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 67. Meninggalkannya Tiba-tiba

    Firheith mendorong tubuh tak berbusana Mutia di bawahnya. Setiap lekuk tubuhnya tak luput menjadi sasaran pria itu memanjakan lidahnya. "Ough, Fir. Hati-hati di bagian perut!" Mutia menahan dada bidang suaminya ketika Firheith tampak agresif. "Sayang, anggap ini babymoon kita? Ayolah, aku sudah tidak tahan! Berdekatan denganmu selalu membuat pusat diriku tegang." Firheith menggoda Mutia dengan meraba bagian dalam wanita itu. Mutia menggeliat resah dan menggigit bibir, kenikmatan akibat Firheit membuatnya basah. "Kau suka, humm?" "Ahh, iya...," sahut Mutia dengan wajah yang sayu. Firheith memang ahli meningkatkan gairahnya. Melihat ketergantungan Mutia. Suaminya mengulum senyum, perut buncit Mutia lalu diusapnya. Namun bukan dengan tangan melainkan kecupannya yang hangat. "Baby imut, biarkan kedua orang tuamu bersenang-senang ya. Tolong pengertian dan kerjasamanya?" bisik Firheith dengan lembut di perut Mutia, karena jambang Firheith romantisme itu

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 66. Tulusnya Cinta

    “Kita sudah sampai, Baby.” Firheith berujar setelah menggandeng tangan Mutia keluar dari mobil hingga ke tempat tujuan. Sebelumnya Firheith juga mengatakan, jika mereka telah tiba. Namun untuk sampai, butuh menaiki mobil terlebih dulu. “Tapi penutup mataku—”Perkataan Mutia terhenti, saat perlahan-lahan Mutia dapat merasakan kain penutup matanya ditarik oleh Firheith dan terlepas. Bibir Mutia membuncahkan senyum, Firheith pun mendekatkan bibirnya ke daun telinga Mutia. “Coba buka matamu sekarang, Baby.”Mutia mengangguk, kelopak matanya dibuka hati-hati. Agak buram karena terlalu lama tertutup. Akan tetapi saat matanya terbuka sepenuhnya. Mimiknya yang masam berubah ceria. “Kremlin Moskow?” “Yeap.” Firheith yang berdiri di belakang Mutia, lalu melingkatkan kedua tangan di perut istrinya tersebut. “Apa kau suka?”Tak disangka, Mutia menoleh dan menghadiahi Firheith sebuah ciuman yang menggetarkan. “Oh, Honey. Ternyata… Ini kejutan yang kau rahasiakan dariku sejak di Brussel. A

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 65. Tutup Matamu dan Biarkan Aku Mengendalikanmu

    Setelah sarapan bersama di restoran Hotel Crousant pagi itu dengan mesra saling menyuapi dan bersenda gurau, Firheith berniat memberi kejutan untuk Mutia yang baru diangkatnya ke atas pangkuan."Kejutan apa honey?" tanya Mutia menatap Firheith, kali ini suaminya tampak segar dan seksi. Dalam balutan kemeja hitam, membentuk tubuhnya yang proporsional dengan dua kancing terbuka—memperlihatkan dada bidangnya.“Tapi kau harus menutup matamu dengan kain ini.” Firheith mengeluarkan kain warna hitam yang baru saja dimintanya dari Toni.Mutia terperangah. “A-aku harus menutup mataku?” ulangnya lagi dengan nada tak percaya, “Kejutan seperti apa yang akan kau berikan? Wow! Ini pasti sangat menakjubkan.”Firheith tak menjawabnya namun tersenyum. Menunjukkan kain hitam panjang yang berada di telapak tangannya itu, sebagai isyarat permohonan dan Mutia pun mengangguk pertanda setuju.“Baiklah…” Firheith lalu memasangkan kain itu menutupi mata istrinya dan menali nya di belakang kepala, “Selesai.”K

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 64. Milikku Milikmu

    “Honey, kau dari mana saja?” tanya Mutia yang duduk di atas ranjang, menoleh ke arah pintu saat Firheith masuk ke dalam kamar dan menutupnya.Firheith melempar senyumnya pada Mutia lalu berkata, “Tadi aku hanya berbincang dengan Rich, Baby.”“Oh, jadi dia belum pulang? Lalu ke mana Noah? Apa masih di sini juga?” tanya Mutia beruntun yang pertanyaanya terhenti sewaktu Firheith memeluknya dari belakang.Memeluk istri di saat kalut adalah obat mujarab yang membuat hati gelisah menjadi tentram. Nyatanya hal itu yang belakangan inis sering Firheith lakukan.“Kenapa malah diam?” Mutia menoleh, Firheith menaikkan wajahnya yang semula terbenam di ceruk Mutia dan mencium bibir istrinya dengan lumatan lembut.Ciuman Firheith memang memabukkan, Mutia mengimbanginya dengan lidah yang bertali di mulut suaminya itu dan hanya berakhir ketika Mutia kehabisan napas.“Ahh, kau menciumku sangat brutal, Honey,” keluh Mutia napasnya terengah-engah saat Firheith merebahkannya di atas ranjang dan menarik ta

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 63. Dua Sahabat yang Berbaikan

    "Mama!" Noah berteriak sambil berlari menghampiri Mutia yang seketika melihat ke arah bocah berusia tujuh tahunan tersebut. Firheith tak bisa mencegah Noah yang langsung memeluk tubuh Mutia dengan erat. Ketika Firheith melihat kerinduan di mata Noah. Apalagi sejak Noah kecil, Mutia juga turut andil merawatnya ketika di masa lalu Alda sempat mengalami masalah dengan Rich. Sehingga wajar saja, jika Noah tetap memanggil Mutia "Mama" hingga sekarang. "Sayang, kau sekarang sudah tinggi sekali?" Mutia menyanjung Noah, sedikit membungkuk agar bisa mencium pipinya. "Mama, aku rindu sekali padamu," kata Noah yang sudah menganggap Mutia selayaknya Ibu kandung sendiri. Mutia menghela napas panjang, memejamkan matanya sejenak lalu melihat ke bawah Noah berada. Kepergiannya ke Belgia tanpa berpamitan pada Noah dan Mutia sempat mendengar dari Ida. Jika setelah itu, Noah yang sakit terus mencari Mutia. "Oh, Noah sayang. Mama juga merindukanmu," balas Mutia dengan kali ini menci

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 62.

    “Nenek sayang. Aku hanya makan tiga bungkus pepes ikan saja. Iya kan, Baby?” Tatapan Firheith terjatuh pada Mutia, seperti anak kecil mengadu pada ibunya. “Ah, iya.” Mutia mengangguk karena Firheith memang benar. “Kurasa nenek yang membesar-besarkan? Nah! Makanlah pepes ikan mas itu, aku cukup ini saja,” kata Firheith mengalah tak ingin menambah lagi. Tetapi dalam otaknya menginginkan hal lain. Carla tersenyum senang menguasai pepes itu, sampai Gabriel dan Gabby menggelengkan kepala. Sementara Glady di hatinya mencibirnya kekanak-kanakan. “Bagus! Kau memang cucu nenek yang pengertian,” sambung Carla sambil memakannya dengan lahap. Jika Carla, dirasa wajar karena sudah tua renta yang pada akhirnya akan kembali ke siklus awal seperti bayi. Namun untuk Firheith? Bagi Mutia terlihat aneh! Ia tidak biasanya begitu dan kini sangat manja sekali dengan Mutia. Apakah karena pengaruh kehamilan Mutia? Memang, setelah mual-mual dan pingsan pertama kali saat diketahuinya Mutia hamil. Wanit

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 61. Disayang Keluarga Suami

    Tanpa melepas tautan bibir, Adam berhasil menurunkan handuk yang membungkus tubuh seksi Celine ke bawah. Menindihnya ke atas ranjang. Tanpa satu jengkal kulit Celine pun lalai dari cumbuan Adam yang liar. Sebelum menyatukan dirinya mengisi wanita muda itu setelah tak mampu lagi menahan gairah dalam tubuhnya yang terbakar. “Adam…,” desah Celine rendah, kedua tangannya meremas rambut pria itu yang tengah mengecapi bulatan kenyalnya dan menanamkan kerucut mengeras Celine ke dalam basah mulutnya.Telah lama menduda membuat Adam haus akan kehangatan. Seperti kini, sambil memejamkan mata. Adam membayangkan wajah Mutia. Seolah tengah bercinta dengan wanita seksi itu. Tepukan kulit menyapa, karena kerasnya Adam mendorong pinggulnya semakin ganas di area pribadi Celine yang sempit. Walau telah sekali Adam pernah merasakan liang cinta wanita muda itu. Rasanya luar biasa sama nikmatnya, Adam enggan berhenti dan semakin cepat saat klimaks itu datang. “A… Adam, ugh! Aku tidak tahan lagi!” C

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 60. Suara Desahan yang Membuat Gila

    “Apa maksudmu menyuruhku tidak boleh berhenti, Mr. Janssen?” Mutia bertanya dengan galak, juga waspada menepis semua sentuhan tangan Adam di tubuhnya. “Hey, kenapa kau marah? Aku hanya berkata kalau tidak bisa berhenti karena musiknya belum selesai? Lihatlah mereka semua! Menari juga, bukan?” Adam menunjuk semua anggota keluarga Lander yang bergembira menari dengan pasangan masing-masing. Dada Mutia kembang-kempis. Sekarang Mutia merasa bahwa apa yang dikatakan Firheith itu benar! Adam menyukainya. Tarian salsa ini hanya dimanfaatkan pria itu untuk bisa mendekatinya. “Biarkan mereka menari, karena tujuan mereka jelas. Sementara kau, tidak!” Mutia menekankan dengan tegas dan berlalu meninggalkan Adam tanpa pamit. “Tunggu, Mutia. Kau hanya salah paham?” panggil Adam diabaikan wanita ayu itu. Masa bodoh! Lagi pula Adam bukan siapa-siapanya? Gelagatnya juga membuat Mutia muak dan kini wanita itu tengah berjalan tergesa menuju meja minuman. Firheith mengawasi istrinya dari jauh, t

DMCA.com Protection Status