Share

Bab 127. Terburu-buru.

Arsen dengan kepanikannya mengetuk pintu kamar secara berulang. Namun, Airina tidak kunjung memberikan jawaban padanya.

"Airina, jangan ada di depan pintu, aku akan mendobraknya!" seru Arsen keras.

Mendengar suara itu, Airina langsung mendekati pintu. Merasakan pintu kamar itu mulai hendak goyah, enggan terjadi sesuatu yang fatal.

"Arsen!" teriak Airina keras.

Dengan sengaja ia membuka pintu kamar, membuat kejadian sepersekon detik itu bak angin lalu. Kini, tubuh Arsen sudah menindih tubuh ringkih Airina.

Dua pasang mata yang saling menatap intens, manik mata Airina mengerjap beberapa kali.

Deg!

Detak jantungnya tidak dapat terelakkan begitu cepat. Hingga salah satu dari ke duanya memilih sadar.

"Airina, maafkan aku. Kamu tidak apa-apa 'kan?" tanya Arsen dengan penuh kecemasan.

"Aku tidak apa-apa, bukannya kamu yang seharusnya aku tanya demikian. Tanganmu yang menumpu tubuhku agar tidak langsung jatuh ke lantai," todong kata Airina.

"Aku baik-baik saja," ucap Arsen lirih.

K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status