Share

8.Rejeki Tak Terduga

Penulis: Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-04 09:00:02

Dua hari Amel mencoba membuat sample martabak mini sebelum ia memasarkannya. Anggota keluarga cukup puas dengan rasa martabak hasil olahan tangan Amel. Amel membuat beberapa varian rasa, yang banyak di gemari anak-anak.

Setelah merasa yakin dengan rasa martabak mini buatannya sendiri, Amel pun mulai membuat beberapa toples untuk di titipkan di beberapa tempat yang sebelumnya sudah Amel mintai ijin.

"Bismillahirahmanirahim...." lafadz Amel sebelum berangkat menuju tempat ia akan menitipkan dagangannya.

Kedua tangan Amel sudah menenteng 3 kantong plastik berukuran besar, yang berisi toples untuk wadah martabak-martabak mini buatannya.

Mengingat wajah kedua buah hatinya, semangat Amel semakin terpacu meski waktu masih menunjuk pukul 05.30 pagi. Dimana awan biru masih terselimuti awan gelap, ia memantapkan langkahnya menyusuri jalanan yang belum terlalu di padati kendaraan.

Pukul 6 tepat, ia sudah berada di rumah. Dengan langkah cepat ia berjalan menuju kamarnya, untuk membangunkan Galang.

"Bang, bangun nak...." tukas Amel menggoncang-goncang bahu Galang yang masih terlelap.

"Iya bunda," sahut Galang seraya menatap Amel.

"Bunda darimana pagi-pagi gini?" tanya Galang yang belum mengetahui jika Amel sudah mulai menitipkan dagangannya.

"Bunda baru pulang nak, tadi nganterin dagangan," jawab Amel sumringah.

"Bunda udah mulai berjualan ya?" tanya Galang antusias.

Amel mengangguk cepat dengan lengkungan senyum di sudut bibirnya.

"Moga aja banyak yang terjual ya bunda!" Galang memanjatkan doa dan harapannya.

"Aamiin...." jawab Amel.

"Sekarang kamu siap-siap ya bang, ntar telat ke sekolahnya," titah Amel.

Galang pun berlari kecil menuruni anak tangga menuju kamar mandi.

****

Sore harinya, suami Lastry bernama Handy meminta istrinya untuk memanggil Amel.

Jantung Amel bekerja lebih cepat, ia sangat panik kala harus bertemu dengan iparnya tersebut. Handy yang suaranya jarang terdengar, tentu membuat Amel merasa sangat sungkan. Meski sebenarnya, Handy tidak pernah mempermasalahkan Amel dan kedua anaknya menumpang di rumahnya.

"Ada apa bang?" tanya Amel pada Handy.

Handy yang usianya terpaut jauh di atas Lastry, membuat Amel segan untuk menyebut nama saja.

"Abang ada proyek buat kamu Mel, mudah-mudahan bisa menambah pemasukan kamu," ucap Handy seraya membuka laci meja kerjanya.

"Proyek apa bang?" tanya Amel antusias.

"Proyek dari developer yang sekarang sedang abang kerjakan," balas Handy lalu menyodorkan beberapa lembar berkas proyek yang sedang ia bicarakan.

"Coba kamu baca dan pelajari dulu," imbuh Handy yang memang tidak terlalu suka basa-basi.

Sesaat Amel membaca berkas itu, yang ternyata adalah berkas untuk penjualan kavling dan unit perumahan.

"Kalau kamu bisa memasarkan kavling dan perumahan itu, kamu akan mendapat bonus sebanyak 3 persen dari penjualan," ucap Handy.

"Abang yakin, dengan kemampuan marketingmu, kamu bisa mendapat hasil yang cukup besar," Handy memberi support pada Amel.

"Iya benar tuh, selama ini kan kamu yang menghandle untuk memasarkan usaha service kalian di Medan dan Kediri. Buktinya, bengkel service elektronik kalian berkembang pesat," timpal Lastry memberi dukungan penuh.

Berkat dukungan dari keluarganya, Amel kembali bergelut dengan kemampuannya tanpa meninggalkan usaha yang baru saja ia rintis.

Sejak ia mendapat jalan untuk menambah rejeki, Amel tidak mengenal kata lelah untuk mendapatkan hasil dari kerja kerasnya.

Di minggu kedua ia memasarkan kavling dan perumahan itu, salah satu dari kavling pun terjual. Betapa bahagianya Amel dan kedua anaknya, ketika Handy memberitahukan bahwa bonus 3 persen bagian Amel akan di berikan dalam waktu dua hari ke depan.

Air mata bahagia terjatuh dari kedua netra Amel, ia benar-benar tidak menduga kalau ia masih berguna untuk kedua anaknya.

Mental Amel yang beberapa tahun terakhir ini sempat down akibat segala hinaan dari Candra, pada hari ini kembali terpacu.

Kedua tangan Amel bergetar di saat Handy menyerahkan sebuah amplop berwarna putih yang berisi uang. Berkali-kali Amel mengucapkan terimakasih pada Handy dan Lastry yang sudah banyak menolongnya.

Ia berlari kecil menuju kamarnya yang berada di lantai 2 untuk menemui kedua anaknya.

"Galang, Ruby...." sapa Amel lalu memeluk kedua anak kecil itu.

"Ada apa bunda?" tanya Galang bingung dengan ekspresi Amel.

"Ini buat kalian...." tukas Amel menyerahkan amplop putih yang di genggamannya. Dengan pipi yang masih basah oleh air mata, ia meminta Galang untuk membukanya.

"Kamu buka ya bang," pinta Amel.

"Kenapa Galang yang buka, bund?" tanya Galang masih belum mengerti.

"Karena ini hak kamu dan Ruby," jawab Amel.

Perlahan Galang membuka amplop yang masih tertutup rapat itu.

"Pelan-pelan bang, ntar uangnya sobek," ucap Amel tertawa kecil.

Betapa kagetnya mereka bertiga saat melihat lembaran uang berwarna merah di dalam amplop itu.

"Banyak banget bunda!" seru Galang dengan wajah berbinar.

"Galang hitung ya bunda?" ucap Galang antusias.

Dengan cepat Amel menganggukkan kepalanya.

Galang mulai menghitung satu demi satu lembaran uang kertas tersebut.

"Bunda! uangnya ada empat puluh lima lembar!" pekik Galang tersenyum lebar.

"Hore...." sorak Ruby seolah mengerti jumlah yang abangnya sebutkan.

Amel sujud syukur di lantai ubin, ia menangis terharu. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya, ia akan mendapat hasil sebanyak itu dalam waktu yang singkat dan tanpa mengeluarkan seperser pun untuk modal.

"Abang, adek...." tukas Amel.

"Besok pagi kita bertiga nemuin seseorang dulu ya?" ucap Amel.

"Siapa bunda?" tanya Galang dan Ruby kompak.

"Besok kalian akan tau," jawab Amel lalu memeluk kedua anaknya tersebut.

Bab terkait

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   9.Hal Baik Darimu, Candra

    "Kalian sudah siap?" tanya Amel pada kedua anaknya, dimana pagi ini Amel dan kedua anaknya akan pergi menemui seseorang."Sebenarnya kita mau kemana sih, bunda?" tanya Galang penasaran."Ntar kamu juga tau nak, lebih baik kita berangkat sekarang ya? keburu orang yang akan kita temui itu pulang," sahut Amel bergegas menuruni anak tangga di kediaman Lastry, adiknya.Mereka berjalan kaki menuju lokasi seseorang yang masih di rahasiakan Amel dari Galang dan Ruby."Kok kita nggak naik motor, bunda?" tanya si cantik Ruby dengan gaya manjanya."Ntar motornya mau di pakai kerja nak sama om Handy. Biar kita juga bebas mau pulang jam berapa aja," tutur Amel sembari menggendong Ruby.Lokasi yang cukup jauh itu, mereka tempuh dengan berjalan kaki menyusuri lorong-lorong setapak.10 menit berjalan kaki, Amel tersenyum bahagia karena orang yang akan ia temui masih berada di tempat ia berdagang."Nek, saya mau beli ikan asinnya satu bungkus," ucap Amel ramah pada wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   10.Candra Merendahkan Amel Kembali

    Tiga hari setelah pertemuan dengan sang nenek itu, seorang wanita paruh baya menemui Amel di kediamannya. Wanita yang biasa di panggil Umi itu tak lain adalah guru mengaji Galang."Saya dengar-dengar sekarang bu Amel sudah berjualan martabak mini ya?" tanya Umi yang duduk di ruang tamu, kediaman Lastry itu."Iya Umi, untuk tambahan biaya anak-anak," jawab Amel apa adanya."Gimana hasilnya, bunda?" tanya umi lagi."Alhamdulillah, sejauh ini lancar meski masih sekedar cukup untuk kebutuhan Galang dan Ruby, umi," lirih Amel."Jadi begini bund, maksud kedatangan saya menemui bunda saat ini, untuk menawarkan kerjasama," tutur umi menjelaskan."Kerjasama yang bagaimana, umi?" tanya Amel antusias."Di pondok pesantren milik keluarga saya, minggu depan akan mengadakan bazar bund. Kalau bunda berminat, bunda bisa ikut berpartisipasi dalam acara bazar tersebut," ujar umi."Saya berminat umi, tapi untuk turut serta dalam acara bazar itu kan membutuhkan modal yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   11.Flasback 1

    Amel kembali teringat bagaimana ia dan kedua anaknya sampai di pulau Batam. Kala itu ia terpaksa harus menjual sepeda motor miliknya, agar ia bisa pergi bersama kedua anaknya dengan membawa bekal selama perjalanan yang memakan waktu lebih dari 10 hari itu."Jadi bagaimana bu, apa harga dari saya sudah cocok?" tanya si pembeli motor."Ya sudah pak, saya setuju," sahut Amel seraya celingak-celinguk cemas jika Candra melintasi lokasi pertemuan mereka."Ngomong-ngomong kalau boleh tau, motornya kenapa dijual ya bu?" tanya si pembeli sembari mengeluarkan lembaran uang kertas berwarna merah dari dalam tas miliknya."Saya mau ke luar kota pak, nggak mungkin motornya saya tinggal," jawab Amel jujur."Ooh, mau kemana bu?""Ke Jogja, pak.""Suami ibu kok nggak ikut nganterin motornya?""Saya kabur dari rumah pak."Pria bertubuh tambun itu pun tertegun mendengar alasan Amelp pergi dari rumah."Kasihan anak-anaknya bu, pasti mereka sangat tertekan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   12.Flashback 2

    -Yogyakarta 12 Juli 2022-Ketiga orang itu tampak sudah sangat lelah setelah menempuh perjalanan Kediri - Yogyakarta selama 8 jam. Tepat pukul 6 sore, bis yang mereka tumpangi tiba di Jogja."Mbak mau turun dimana?" tanya kernet bis tersebut pada Amel.Amel yang belum menentukan dimana ia dan anak-anaknya akan menginap, terpaksa meminta untuk diturunkan di lokasi daerah sebuah pasar."Sekarang kita kemana bunda?" tanya Galang saat mereka sudah turun dari bis."Sabar ya nak, ini bunda lagi mikir enaknya malam ini kita menginap dimana," jawab Amel berusaha tetap tersenyum meski ia juga merasakan lelah."Handphone bunda nggak di aktifin ya?" tanya Galang."Nggak nak, nanti saja setelah kita dapat penginapan dulu."Mata Amel nanar mencari taksi yang ia perkirakan akan melintas dari pasar tersebut.Seorang pria paruh baya menghampiri mereka setelah beberapa menit menunggu taksi yang tak kunjung datang."Permisi mbak, mbaknya mau kemana? saya perhat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   13. Kamu Benalu, Amel!

    Seketika kaki Amel tak mampu menopang tubuhnya, saat ia mendengar ucapan wanita yang bernama Pukki tersebut, yang tak lain adalah wanita yang menjadi sumber kehancuran rumah tangganya bersama Candra.Amel tersungkur di dalam kamar mandi, sebab ia memang tak ingin kedua anaknya melihat keadaannya yang hancur."Dosa apa yang sudah kulakukan sampai harus menerima hukuman seberat ini!" teriak Amel bersimpuh di bawah guyuran shower di dalam kamar mandi itu.Galang yang tidak melihat keberadaan sang ibu untuk beberapa waktu pun, menyusul ke kamar mandi."Bunda! bunda kenapa?" tanya Galang panik seraya memapah Amel untuk berdiri."Bunda nggak apa-apa, kamu keluar dulu ya nak ntar bunda susul," titah Amel dengan suara bergetar."Galang udah bilang, jangan lagi menerima telepon dari laki-laki itu!" tukas Galang geram."Sudah ya nak, temenin adikmu dulu," ucap Amel lembut.Galang pun menuruti perkataan sang ibu."Bunda.... Galang sayang sama bunda," tukas p

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   14. Aku Mundur!

    -Hari ketiga di Jogja-Amel dan kedua anaknya baru saja tiba di sebuah klinik tak jauh dari penginapan yang mereka tinggali."Kok kita ke klinik bunda?" tanya Galang sesaat mereka tiba di depan klinik tersebut."Mau vaksin nak, bunda dan kamu kan belum sempat vaksin waktu di Kediri," jawab Amel."Memangnya buat apa sih bund?" tanya Galang yang bingung."Untuk keperluan naik kereta api, kamu kan tau sekarang syarat untuk bepergian itu harus mempunyai kartu vaksin," tutur Amel menjelaskan dengan bahasa yang mudah untuk di mengerti putera sulungnya itu."Oh iya ya bun," sahut Galang tersenyum.Satu jam berada di klinik tersebut, surat vaksin yang mereka butuhkan akhirnya sudah di tangan."Sekarang kita ke stasiun kereta ya, kita beli tiket tujuan Jakarta," ucap Amel pada kedua anaknya yang masih bersemangat, meski cuaca Jogja pada hari itu cukup terik.****"Apa tiket kereta api untuk ke Jakarta sudah kamu beli?" tanya adik Amel dari Batam melalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   15. Pertemuan Denganmu, wanita baik hati

    Ayo anak-anak kita siap-siap, sebentar lagi kita harus check out," ujar Amel mengajak Galang dan Ruby untuk segera berbenah."Check out itu apa bunda?" tanya Ruby dengan gaya manjanya."Artinya kita harus keluar dari hotel sekarang sayang," jawab Amel sembari menata beberapa pakaian mereka ke dalam tas."Oh berarti kita nggak boleh bobok disini lagi ya bunda?" tanya Ruby lagi yang memang tipikal anak suka bertanya banyak hal."Iya, nanti kita boboknya di kereta api," sahut Amel antusias."Hore...." pekik Ruby dengan girang.Waktu keberangkatan kereta api tujuan Jakarta pukul 5 sore, mau tidak mau Amel tetap harus keluar dari penginapan pukul 12 siang sebab ia tidak lagi melanjutkan pembayaran untuk penginapan tersebut.Amel dan kedua anaknya berjalan kaki menuju stasiun, sebab jarak antara penginapan mereka dan stasiun kereta api memang tidak begitu jauh. Teriknya matahari menusuk hingga ke tulang ibu dan dua anak kecil itu, mereka membopong 3 tas besar,

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   16. Tidur Di Stasiun Kereta Api

    "Apa sampean sudah punya tujuan setelah tiba di Batam nanti? maksud saya pekerjaan," tanya wanita itu."Belum bu, tapi saya yakin kok bu, Insha Allah saya akan menemukan jalan agar saya bisa mencukupi kebutuhan anak-anak," jawab Amel penuh keyakinan."Saya doakan ya mbak, semoga mbak dan anak-anak selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan," tukas ibu tersebut."Aamiin...." sahut Amel merasa sangat beruntung dipertemukan dengan seseorang yang begitu baik dan peduli seperti wanita itu.Waktu sudah menunjuk pukul 16.30 wib, Amel pun mulai berpamitan pada wanita itu."Biar saya anter pakai motor ke stasiun ya mbak," tawar wanita itu sembari menyelipkan sesuatu ke dalam saku celana Galang."Buat beli jajan ya nak," ucap ibu itu pada Galang.Amel menolak secara halus, sebab si ibu tersebut sudah sangat baik pada mereka. Namun ibu tersebut memaksa agar Galang tidak mengeluarkan kembali uang yang telah ia berikan.****"Hati-hati di jalan ya mbak," tutur wa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-07

Bab terbaru

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   24. Kamu Bukan Wanita Baik-Baik!

    Candra menatap senyuman Amel yang terukir, ia sedang menunggu respon Amel setelah Pukki menyampaikan kata-katanya."Kamu sudah selesai bicara?" pertanyaan itu Amel ucapkan dengan datar.Tanpa menunggu jawaban dari Pukki, Amel menarik napas panjang lalu melepasnya perlahan."Kamu bilang, kamu wanita dan mengerti perasaanku, bukan?""Wanita baik-baik, tidak akan pernah mau merusak kebahagiaan wanita lainnya!""Wanita baik-baik, tidak akan pernah tergoda sekeras apa pun godaan dari pria yang sudah memiliki anak dan istri!""Kamu hanya pintar bicara! kamu hanya pintar bersandiwara!""Dari awal, kamu sudah tau kalau laki-laki yang mendekatimu itu bukan pria tanpa istri!""Dan dengan kejinya, di belakangku kamu justru mengatakan, kalau kamu tidak serius ingin berpisah dengan suamiku setelah kamu menyetujui permintaanku untuk meninggalkan laki-laki ini!" hati Amel mulai terbakar melontarkan kata-kata yang selama ini ingin ia sampaikan.Di seberang, Pukki bergeming tak mampu menjawab ucapan Am

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   23. Aku Juga Wanita, Mbak

    Galang dan Ruby tampak sangat bahagia, berlari kesana kemari mengitari taman bermain di sore ini. Sementara Candra dan Amel hanya menatap kedua anak mereka tanpa saling bicara."Aku sampai lupa, kapan terakhir kalinya melihat kedua anakku sebahagia ini," bisik dewi batin Amel."Bund," sapa Candra dengan lembut."Ehm," sahut Amel singkat tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Mau sampai kapan kamu bertahan seperti ini?""Kamu lihat kan, anak-anak sangat bahagia karena kedua orang tuanya mendampingi mereka?""Aku juga mau tanya, mau sampai kapan kamu memaksaku untuk menerima permintaanmu berpoligami?" jawab Amel membalas dengan pertanyaan."Apa aku salah, kalau aku berniat untuk membantu orang keluar dari kemaksiatan?" Candra menatap Amel meski Amel tidak menghiraukannya.Amel tertawa kecil, seraya menggelengkan kepalanya pelan."Mulia sekali niatmu?" "Tapi sayang, niatmu tidak sesuai dengan tindakanmu...." sarkas Amel ambigu."Maksudmu?" tanya Candra."Kamu mengatakan, kalau niatmu h

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   22. Tiba-Tiba

    Di hadapan Amel saat ini, tampak Galang sedang duduk dengan seorang pria bertopi. Galang duduk di pangkuan pria yang tak lain adalah ayah kandungnya, yaitu Candra.Ingin rasanya Amel berlari ke arah mereka dan menarik Galang, namun pikiran waras Amel melarangnya. Sebab, ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan hal itu."Bagaimana laki-laki ini bisa sampai disini!""Pantas saja, sejak pagi tadi hatiku tidak enak!""Ternyata, aku harus melihat dia lagi setelah 6 bulan kami terpisah jarak dan waktu!" bisik batin Amel."Bu Amel?" sapa bu Widya kepala sekolah yang baru saja tiba."I-ya bu...." sahut Amel gelagapan."Apa benar, laki-laki yang bersama dengan Galang sekarang itu, ayahnya Galang?""Dari satu jam yang lalu, bu Eny sudah mencoba menghubungi ponsel ibu tapi tidak mendapat respon," tutur bu Widya sebelum Amel menjawab pertanyaan mengenai Candra."Tadi, beliau mengatakan kalau dirinya adalah bapak kandungnya Galang. Tapi, kami piha

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   21. Aku Akan Laporin Kamu, Amel!

    Akan apa?!" bentak Amel menahan geram."Aku akan menjemput paksa anak-anak dan melaporkan kamu atas tindak pelarian!" Candra mengancam Amel."Pelarian?!" Amel membolakan matanya."Sudah separah itukah ketidak warasanmu, Candra?!""Aku ini ibu mereka! aku yang mengandung dan melahirkan mereka dengan taruhan nyawa! bisa-bisanya kamu mengatakan hal sebodoh itu!" umpat Amel tak habis pikir dengan kekonyolan Candra."Memang kamu ibunya, tapi kamu membawa mereka tanpa seijinku!" kilah Candra."Sudahlah, lama-lama aku bisa tertular dengan kegilaanmu," potong Amel yang tidak merasa gentar dengan ancaman Candra.Tut-tut-tut sambungan di putus sepihak oleh Amel.Braak!!Candra membanting meja di depannya, emosinya kian memuncak karena sikap Amel yang datar dan tidak terpancing sedikit pun."Aku masih sayang sama kamu, Mel! aku tau tindakanku sudah melukaimu tapi aku bisa apa lagi! semua sudah terjadi. Aku tidak mungkin memperbaiki kesalahanku dengan membuat kesalahan lainnya. Aku hanya ingin kam

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   20. Kita Akhiri Saja

    "Kamu mau apalagi?!""Apa belum cukup semua caci maki yang keluar dari mulutmu?!" suara Amel mendominasi percakapannya dengan Candra, di siang ini."Bukannya selama ini, apa yang aku katakan itu benar?" kilah Candra, membenarkan dirinya sendiri."Stop berdebat denganku!""Sekarang katakan, apa maumu?" titah Amel menahan emosinya."Aku mau, kamu pulang dan bawa anak-anak kembali ke tempat dimana semestinya mereka hidup!" dengan tanpa beban, Candra mengutarakan keinginannya."Pulang??" "Apa kamu sudah tidak waras lagi, tuan Candra?" sarkas Amel."Tolong, mengertilah untuk kondisiku saat ini. Aku hanya minta kamu menerima keadaanku," ucap Candra menurunkan suaranya.Spontan Amel tertawa kecil."Keadaan kamu yang berselingkuh?""Hey, wake up!""Seandainya kamu yang ada di posisiku, bagaimana?""Apa kamu bisa terima dengan kalimat ''tolong mengerti keadaanku....""Gila!" pekik Amel tertawa garing."By the way, aku sudah sangat

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   19. Batam Island

    "Amel?" tukas Raka yang membuyarkan lamunan Amel."Eh maaf, tadi kamu ngomong apa?" tanya Amel yang setengah kaget."Aku minta nomor ponsel kamu, boleh?""Buat apa?" "Just a friend," sahut Raka.Awalnya Amel tampak ragu untuk memberikan nomor ponselnya, mengingat dirinya yang masih berstatus istri orang."Tenang aja Mel, aku nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya prihatin dengan apa yang sudah kamu alami," tutur Raka tulus."Ya sudah, tapi aku nggak bisa janji untuk selalu membalas pesan dari kamu. Aku punya dua orang anak yang lebih membutuhkan perhatianku," jawab Amel.Raka mengangguk pelan, lalu menyodorkan ponsel miliknya ke tangan Amel. Amel pun mengetik nomor ponselnya sendiri di ponsel Raka."Makasih," ucap Raka.****Pada pukul 10 pagi di hari ketiga kapal berlayar dari Jakarta, suara pemberitahuan dari ruang informasi bahwa kapal akan bersandar beberapa saat lagi di pelabuhan Batu Ampar Batam."Hore...." pekik Galang dan Ruby saa

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   17. Mengelabui Candra

    "Bunda! coba dengerin, ada yang mirip dengan suara bapak!" celetuk Galang mempertajam pendengarannya."Ya Allah.... kasihan anak-anakku," bisik batin Amel."Nggak ada bang, itu suara orang lain. Lihat tuh, udah mulai ramai," jawab Amel seraya menunjuk ke arah orang-orang yang melintasi mereka."Kita ke penginapan sekarang aja ya? biar kalian bisa mandi lalu istirahat," ucap Amel mengalihkan pikiran Galang."Udah dapet penginapannya bund?""Udah dong," sahut Amel antusias."Ayo bund, Galang udah kebelet pipis juga," imbuh Galang yang memang tidak bisa buang air kecil di sembarang tempat.Amel tidak mengijinkan Galang lagi untuk membawa tas mana pun juga, ia membawa ketiga tas berisi pakaian itu sembari menggendong Ruby yang masih tidur nyenyak dalam dekapannya.****Jalanan yang belum terlalu padat kendaraan, mempercepat mereka tiba di penginapan yang berjarak 10KM dari stasiun Pasar Senen itu."Kamarnya bagus bund!" tukas Galang saat mereka su

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   18. Raka

    Amel dan kedua anaknya sudah berada di pelabuhan tanjung priok tepat pukul 10 malam pada tanggal 19 july 2022.Dengan langkah tergesa-gesa Amel menuntun Galang dan Ruby menuju buritan kapal yang sudah bersandar."Kapalnya besar ya bunda?" tukas Ruby dengan riang."Iya nak, ayo bang buruan jalannya," titah Amel pada si sulung Galang yang berjalan di belakang Amel.Tiba-tiba ada seorang pemuda menawarkan bantuan, untuk membawakan barang bawaan Amel yang memang cukup banyak dan berat, sembari menggendong Ruby."Mari saya bantu mbak," ucap pemuda itu."Nggak usah mas, makasih," jawab Amel yang mengira kalau pemuda itu hanya orang iseng. Meski penampilannya rapi dan membawa tas ransel di balik punggungnya."Nggak apa-apa mbak, saya juga mau berangkat kok," ucap pria itu dengan sopan."Ternyata di dunia ini masih ada orang baik...." bisik dewi batin Amel.Tanpa menunggu jawaban dari Amel, pria muda itu meraih tas yang Amel pegang."Ayo mbak," imbuh pria itu lalu menggandeng tangan Galang.Ka

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   16. Tidur Di Stasiun Kereta Api

    "Apa sampean sudah punya tujuan setelah tiba di Batam nanti? maksud saya pekerjaan," tanya wanita itu."Belum bu, tapi saya yakin kok bu, Insha Allah saya akan menemukan jalan agar saya bisa mencukupi kebutuhan anak-anak," jawab Amel penuh keyakinan."Saya doakan ya mbak, semoga mbak dan anak-anak selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan," tukas ibu tersebut."Aamiin...." sahut Amel merasa sangat beruntung dipertemukan dengan seseorang yang begitu baik dan peduli seperti wanita itu.Waktu sudah menunjuk pukul 16.30 wib, Amel pun mulai berpamitan pada wanita itu."Biar saya anter pakai motor ke stasiun ya mbak," tawar wanita itu sembari menyelipkan sesuatu ke dalam saku celana Galang."Buat beli jajan ya nak," ucap ibu itu pada Galang.Amel menolak secara halus, sebab si ibu tersebut sudah sangat baik pada mereka. Namun ibu tersebut memaksa agar Galang tidak mengeluarkan kembali uang yang telah ia berikan.****"Hati-hati di jalan ya mbak," tutur wa

DMCA.com Protection Status