Beranda / Pernikahan / Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA / 15. Pertemuan Denganmu, wanita baik hati

Share

15. Pertemuan Denganmu, wanita baik hati

Penulis: Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ayo anak-anak kita siap-siap, sebentar lagi kita harus check out," ujar Amel mengajak Galang dan Ruby untuk segera berbenah.

"Check out itu apa bunda?" tanya Ruby dengan gaya manjanya.

"Artinya kita harus keluar dari hotel sekarang sayang," jawab Amel sembari menata beberapa pakaian mereka ke dalam tas.

"Oh berarti kita nggak boleh bobok disini lagi ya bunda?" tanya Ruby lagi yang memang tipikal anak suka bertanya banyak hal.

"Iya, nanti kita boboknya di kereta api," sahut Amel antusias.

"Hore...." pekik Ruby dengan girang.

Waktu keberangkatan kereta api tujuan Jakarta pukul 5 sore, mau tidak mau Amel tetap harus keluar dari penginapan pukul 12 siang sebab ia tidak lagi melanjutkan pembayaran untuk penginapan tersebut.

Amel dan kedua anaknya berjalan kaki menuju stasiun, sebab jarak antara penginapan mereka dan stasiun kereta api memang tidak begitu jauh. Teriknya matahari menusuk hingga ke tulang ibu dan dua anak kecil itu, mereka membopong 3 tas besar,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   16. Tidur Di Stasiun Kereta Api

    "Apa sampean sudah punya tujuan setelah tiba di Batam nanti? maksud saya pekerjaan," tanya wanita itu."Belum bu, tapi saya yakin kok bu, Insha Allah saya akan menemukan jalan agar saya bisa mencukupi kebutuhan anak-anak," jawab Amel penuh keyakinan."Saya doakan ya mbak, semoga mbak dan anak-anak selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan," tukas ibu tersebut."Aamiin...." sahut Amel merasa sangat beruntung dipertemukan dengan seseorang yang begitu baik dan peduli seperti wanita itu.Waktu sudah menunjuk pukul 16.30 wib, Amel pun mulai berpamitan pada wanita itu."Biar saya anter pakai motor ke stasiun ya mbak," tawar wanita itu sembari menyelipkan sesuatu ke dalam saku celana Galang."Buat beli jajan ya nak," ucap ibu itu pada Galang.Amel menolak secara halus, sebab si ibu tersebut sudah sangat baik pada mereka. Namun ibu tersebut memaksa agar Galang tidak mengeluarkan kembali uang yang telah ia berikan.****"Hati-hati di jalan ya mbak," tutur wa

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   18. Raka

    Amel dan kedua anaknya sudah berada di pelabuhan tanjung priok tepat pukul 10 malam pada tanggal 19 july 2022.Dengan langkah tergesa-gesa Amel menuntun Galang dan Ruby menuju buritan kapal yang sudah bersandar."Kapalnya besar ya bunda?" tukas Ruby dengan riang."Iya nak, ayo bang buruan jalannya," titah Amel pada si sulung Galang yang berjalan di belakang Amel.Tiba-tiba ada seorang pemuda menawarkan bantuan, untuk membawakan barang bawaan Amel yang memang cukup banyak dan berat, sembari menggendong Ruby."Mari saya bantu mbak," ucap pemuda itu."Nggak usah mas, makasih," jawab Amel yang mengira kalau pemuda itu hanya orang iseng. Meski penampilannya rapi dan membawa tas ransel di balik punggungnya."Nggak apa-apa mbak, saya juga mau berangkat kok," ucap pria itu dengan sopan."Ternyata di dunia ini masih ada orang baik...." bisik dewi batin Amel.Tanpa menunggu jawaban dari Amel, pria muda itu meraih tas yang Amel pegang."Ayo mbak," imbuh pria itu lalu menggandeng tangan Galang.Ka

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   17. Mengelabui Candra

    "Bunda! coba dengerin, ada yang mirip dengan suara bapak!" celetuk Galang mempertajam pendengarannya."Ya Allah.... kasihan anak-anakku," bisik batin Amel."Nggak ada bang, itu suara orang lain. Lihat tuh, udah mulai ramai," jawab Amel seraya menunjuk ke arah orang-orang yang melintasi mereka."Kita ke penginapan sekarang aja ya? biar kalian bisa mandi lalu istirahat," ucap Amel mengalihkan pikiran Galang."Udah dapet penginapannya bund?""Udah dong," sahut Amel antusias."Ayo bund, Galang udah kebelet pipis juga," imbuh Galang yang memang tidak bisa buang air kecil di sembarang tempat.Amel tidak mengijinkan Galang lagi untuk membawa tas mana pun juga, ia membawa ketiga tas berisi pakaian itu sembari menggendong Ruby yang masih tidur nyenyak dalam dekapannya.****Jalanan yang belum terlalu padat kendaraan, mempercepat mereka tiba di penginapan yang berjarak 10KM dari stasiun Pasar Senen itu."Kamarnya bagus bund!" tukas Galang saat mereka su

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   19. Batam Island

    "Amel?" tukas Raka yang membuyarkan lamunan Amel."Eh maaf, tadi kamu ngomong apa?" tanya Amel yang setengah kaget."Aku minta nomor ponsel kamu, boleh?""Buat apa?" "Just a friend," sahut Raka.Awalnya Amel tampak ragu untuk memberikan nomor ponselnya, mengingat dirinya yang masih berstatus istri orang."Tenang aja Mel, aku nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya prihatin dengan apa yang sudah kamu alami," tutur Raka tulus."Ya sudah, tapi aku nggak bisa janji untuk selalu membalas pesan dari kamu. Aku punya dua orang anak yang lebih membutuhkan perhatianku," jawab Amel.Raka mengangguk pelan, lalu menyodorkan ponsel miliknya ke tangan Amel. Amel pun mengetik nomor ponselnya sendiri di ponsel Raka."Makasih," ucap Raka.****Pada pukul 10 pagi di hari ketiga kapal berlayar dari Jakarta, suara pemberitahuan dari ruang informasi bahwa kapal akan bersandar beberapa saat lagi di pelabuhan Batu Ampar Batam."Hore...." pekik Galang dan Ruby saa

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   20. Kita Akhiri Saja

    "Kamu mau apalagi?!""Apa belum cukup semua caci maki yang keluar dari mulutmu?!" suara Amel mendominasi percakapannya dengan Candra, di siang ini."Bukannya selama ini, apa yang aku katakan itu benar?" kilah Candra, membenarkan dirinya sendiri."Stop berdebat denganku!""Sekarang katakan, apa maumu?" titah Amel menahan emosinya."Aku mau, kamu pulang dan bawa anak-anak kembali ke tempat dimana semestinya mereka hidup!" dengan tanpa beban, Candra mengutarakan keinginannya."Pulang??" "Apa kamu sudah tidak waras lagi, tuan Candra?" sarkas Amel."Tolong, mengertilah untuk kondisiku saat ini. Aku hanya minta kamu menerima keadaanku," ucap Candra menurunkan suaranya.Spontan Amel tertawa kecil."Keadaan kamu yang berselingkuh?""Hey, wake up!""Seandainya kamu yang ada di posisiku, bagaimana?""Apa kamu bisa terima dengan kalimat ''tolong mengerti keadaanku....""Gila!" pekik Amel tertawa garing."By the way, aku sudah sangat

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   21. Aku Akan Laporin Kamu, Amel!

    Akan apa?!" bentak Amel menahan geram."Aku akan menjemput paksa anak-anak dan melaporkan kamu atas tindak pelarian!" Candra mengancam Amel."Pelarian?!" Amel membolakan matanya."Sudah separah itukah ketidak warasanmu, Candra?!""Aku ini ibu mereka! aku yang mengandung dan melahirkan mereka dengan taruhan nyawa! bisa-bisanya kamu mengatakan hal sebodoh itu!" umpat Amel tak habis pikir dengan kekonyolan Candra."Memang kamu ibunya, tapi kamu membawa mereka tanpa seijinku!" kilah Candra."Sudahlah, lama-lama aku bisa tertular dengan kegilaanmu," potong Amel yang tidak merasa gentar dengan ancaman Candra.Tut-tut-tut sambungan di putus sepihak oleh Amel.Braak!!Candra membanting meja di depannya, emosinya kian memuncak karena sikap Amel yang datar dan tidak terpancing sedikit pun."Aku masih sayang sama kamu, Mel! aku tau tindakanku sudah melukaimu tapi aku bisa apa lagi! semua sudah terjadi. Aku tidak mungkin memperbaiki kesalahanku dengan membuat kesalahan lainnya. Aku hanya ingin kam

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   22. Tiba-Tiba

    Di hadapan Amel saat ini, tampak Galang sedang duduk dengan seorang pria bertopi. Galang duduk di pangkuan pria yang tak lain adalah ayah kandungnya, yaitu Candra.Ingin rasanya Amel berlari ke arah mereka dan menarik Galang, namun pikiran waras Amel melarangnya. Sebab, ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan hal itu."Bagaimana laki-laki ini bisa sampai disini!""Pantas saja, sejak pagi tadi hatiku tidak enak!""Ternyata, aku harus melihat dia lagi setelah 6 bulan kami terpisah jarak dan waktu!" bisik batin Amel."Bu Amel?" sapa bu Widya kepala sekolah yang baru saja tiba."I-ya bu...." sahut Amel gelagapan."Apa benar, laki-laki yang bersama dengan Galang sekarang itu, ayahnya Galang?""Dari satu jam yang lalu, bu Eny sudah mencoba menghubungi ponsel ibu tapi tidak mendapat respon," tutur bu Widya sebelum Amel menjawab pertanyaan mengenai Candra."Tadi, beliau mengatakan kalau dirinya adalah bapak kandungnya Galang. Tapi, kami piha

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   23. Aku Juga Wanita, Mbak

    Galang dan Ruby tampak sangat bahagia, berlari kesana kemari mengitari taman bermain di sore ini. Sementara Candra dan Amel hanya menatap kedua anak mereka tanpa saling bicara."Aku sampai lupa, kapan terakhir kalinya melihat kedua anakku sebahagia ini," bisik dewi batin Amel."Bund," sapa Candra dengan lembut."Ehm," sahut Amel singkat tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Mau sampai kapan kamu bertahan seperti ini?""Kamu lihat kan, anak-anak sangat bahagia karena kedua orang tuanya mendampingi mereka?""Aku juga mau tanya, mau sampai kapan kamu memaksaku untuk menerima permintaanmu berpoligami?" jawab Amel membalas dengan pertanyaan."Apa aku salah, kalau aku berniat untuk membantu orang keluar dari kemaksiatan?" Candra menatap Amel meski Amel tidak menghiraukannya.Amel tertawa kecil, seraya menggelengkan kepalanya pelan."Mulia sekali niatmu?" "Tapi sayang, niatmu tidak sesuai dengan tindakanmu...." sarkas Amel ambigu."Maksudmu?" tanya Candra."Kamu mengatakan, kalau niatmu h

Bab terbaru

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   24. Kamu Bukan Wanita Baik-Baik!

    Candra menatap senyuman Amel yang terukir, ia sedang menunggu respon Amel setelah Pukki menyampaikan kata-katanya."Kamu sudah selesai bicara?" pertanyaan itu Amel ucapkan dengan datar.Tanpa menunggu jawaban dari Pukki, Amel menarik napas panjang lalu melepasnya perlahan."Kamu bilang, kamu wanita dan mengerti perasaanku, bukan?""Wanita baik-baik, tidak akan pernah mau merusak kebahagiaan wanita lainnya!""Wanita baik-baik, tidak akan pernah tergoda sekeras apa pun godaan dari pria yang sudah memiliki anak dan istri!""Kamu hanya pintar bicara! kamu hanya pintar bersandiwara!""Dari awal, kamu sudah tau kalau laki-laki yang mendekatimu itu bukan pria tanpa istri!""Dan dengan kejinya, di belakangku kamu justru mengatakan, kalau kamu tidak serius ingin berpisah dengan suamiku setelah kamu menyetujui permintaanku untuk meninggalkan laki-laki ini!" hati Amel mulai terbakar melontarkan kata-kata yang selama ini ingin ia sampaikan.Di seberang, Pukki bergeming tak mampu menjawab ucapan Am

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   23. Aku Juga Wanita, Mbak

    Galang dan Ruby tampak sangat bahagia, berlari kesana kemari mengitari taman bermain di sore ini. Sementara Candra dan Amel hanya menatap kedua anak mereka tanpa saling bicara."Aku sampai lupa, kapan terakhir kalinya melihat kedua anakku sebahagia ini," bisik dewi batin Amel."Bund," sapa Candra dengan lembut."Ehm," sahut Amel singkat tanpa menoleh ke arah lawan bicaranya."Mau sampai kapan kamu bertahan seperti ini?""Kamu lihat kan, anak-anak sangat bahagia karena kedua orang tuanya mendampingi mereka?""Aku juga mau tanya, mau sampai kapan kamu memaksaku untuk menerima permintaanmu berpoligami?" jawab Amel membalas dengan pertanyaan."Apa aku salah, kalau aku berniat untuk membantu orang keluar dari kemaksiatan?" Candra menatap Amel meski Amel tidak menghiraukannya.Amel tertawa kecil, seraya menggelengkan kepalanya pelan."Mulia sekali niatmu?" "Tapi sayang, niatmu tidak sesuai dengan tindakanmu...." sarkas Amel ambigu."Maksudmu?" tanya Candra."Kamu mengatakan, kalau niatmu h

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   22. Tiba-Tiba

    Di hadapan Amel saat ini, tampak Galang sedang duduk dengan seorang pria bertopi. Galang duduk di pangkuan pria yang tak lain adalah ayah kandungnya, yaitu Candra.Ingin rasanya Amel berlari ke arah mereka dan menarik Galang, namun pikiran waras Amel melarangnya. Sebab, ini bukan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan hal itu."Bagaimana laki-laki ini bisa sampai disini!""Pantas saja, sejak pagi tadi hatiku tidak enak!""Ternyata, aku harus melihat dia lagi setelah 6 bulan kami terpisah jarak dan waktu!" bisik batin Amel."Bu Amel?" sapa bu Widya kepala sekolah yang baru saja tiba."I-ya bu...." sahut Amel gelagapan."Apa benar, laki-laki yang bersama dengan Galang sekarang itu, ayahnya Galang?""Dari satu jam yang lalu, bu Eny sudah mencoba menghubungi ponsel ibu tapi tidak mendapat respon," tutur bu Widya sebelum Amel menjawab pertanyaan mengenai Candra."Tadi, beliau mengatakan kalau dirinya adalah bapak kandungnya Galang. Tapi, kami piha

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   21. Aku Akan Laporin Kamu, Amel!

    Akan apa?!" bentak Amel menahan geram."Aku akan menjemput paksa anak-anak dan melaporkan kamu atas tindak pelarian!" Candra mengancam Amel."Pelarian?!" Amel membolakan matanya."Sudah separah itukah ketidak warasanmu, Candra?!""Aku ini ibu mereka! aku yang mengandung dan melahirkan mereka dengan taruhan nyawa! bisa-bisanya kamu mengatakan hal sebodoh itu!" umpat Amel tak habis pikir dengan kekonyolan Candra."Memang kamu ibunya, tapi kamu membawa mereka tanpa seijinku!" kilah Candra."Sudahlah, lama-lama aku bisa tertular dengan kegilaanmu," potong Amel yang tidak merasa gentar dengan ancaman Candra.Tut-tut-tut sambungan di putus sepihak oleh Amel.Braak!!Candra membanting meja di depannya, emosinya kian memuncak karena sikap Amel yang datar dan tidak terpancing sedikit pun."Aku masih sayang sama kamu, Mel! aku tau tindakanku sudah melukaimu tapi aku bisa apa lagi! semua sudah terjadi. Aku tidak mungkin memperbaiki kesalahanku dengan membuat kesalahan lainnya. Aku hanya ingin kam

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   20. Kita Akhiri Saja

    "Kamu mau apalagi?!""Apa belum cukup semua caci maki yang keluar dari mulutmu?!" suara Amel mendominasi percakapannya dengan Candra, di siang ini."Bukannya selama ini, apa yang aku katakan itu benar?" kilah Candra, membenarkan dirinya sendiri."Stop berdebat denganku!""Sekarang katakan, apa maumu?" titah Amel menahan emosinya."Aku mau, kamu pulang dan bawa anak-anak kembali ke tempat dimana semestinya mereka hidup!" dengan tanpa beban, Candra mengutarakan keinginannya."Pulang??" "Apa kamu sudah tidak waras lagi, tuan Candra?" sarkas Amel."Tolong, mengertilah untuk kondisiku saat ini. Aku hanya minta kamu menerima keadaanku," ucap Candra menurunkan suaranya.Spontan Amel tertawa kecil."Keadaan kamu yang berselingkuh?""Hey, wake up!""Seandainya kamu yang ada di posisiku, bagaimana?""Apa kamu bisa terima dengan kalimat ''tolong mengerti keadaanku....""Gila!" pekik Amel tertawa garing."By the way, aku sudah sangat

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   19. Batam Island

    "Amel?" tukas Raka yang membuyarkan lamunan Amel."Eh maaf, tadi kamu ngomong apa?" tanya Amel yang setengah kaget."Aku minta nomor ponsel kamu, boleh?""Buat apa?" "Just a friend," sahut Raka.Awalnya Amel tampak ragu untuk memberikan nomor ponselnya, mengingat dirinya yang masih berstatus istri orang."Tenang aja Mel, aku nggak bermaksud apa-apa. Aku hanya prihatin dengan apa yang sudah kamu alami," tutur Raka tulus."Ya sudah, tapi aku nggak bisa janji untuk selalu membalas pesan dari kamu. Aku punya dua orang anak yang lebih membutuhkan perhatianku," jawab Amel.Raka mengangguk pelan, lalu menyodorkan ponsel miliknya ke tangan Amel. Amel pun mengetik nomor ponselnya sendiri di ponsel Raka."Makasih," ucap Raka.****Pada pukul 10 pagi di hari ketiga kapal berlayar dari Jakarta, suara pemberitahuan dari ruang informasi bahwa kapal akan bersandar beberapa saat lagi di pelabuhan Batu Ampar Batam."Hore...." pekik Galang dan Ruby saa

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   17. Mengelabui Candra

    "Bunda! coba dengerin, ada yang mirip dengan suara bapak!" celetuk Galang mempertajam pendengarannya."Ya Allah.... kasihan anak-anakku," bisik batin Amel."Nggak ada bang, itu suara orang lain. Lihat tuh, udah mulai ramai," jawab Amel seraya menunjuk ke arah orang-orang yang melintasi mereka."Kita ke penginapan sekarang aja ya? biar kalian bisa mandi lalu istirahat," ucap Amel mengalihkan pikiran Galang."Udah dapet penginapannya bund?""Udah dong," sahut Amel antusias."Ayo bund, Galang udah kebelet pipis juga," imbuh Galang yang memang tidak bisa buang air kecil di sembarang tempat.Amel tidak mengijinkan Galang lagi untuk membawa tas mana pun juga, ia membawa ketiga tas berisi pakaian itu sembari menggendong Ruby yang masih tidur nyenyak dalam dekapannya.****Jalanan yang belum terlalu padat kendaraan, mempercepat mereka tiba di penginapan yang berjarak 10KM dari stasiun Pasar Senen itu."Kamarnya bagus bund!" tukas Galang saat mereka su

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   18. Raka

    Amel dan kedua anaknya sudah berada di pelabuhan tanjung priok tepat pukul 10 malam pada tanggal 19 july 2022.Dengan langkah tergesa-gesa Amel menuntun Galang dan Ruby menuju buritan kapal yang sudah bersandar."Kapalnya besar ya bunda?" tukas Ruby dengan riang."Iya nak, ayo bang buruan jalannya," titah Amel pada si sulung Galang yang berjalan di belakang Amel.Tiba-tiba ada seorang pemuda menawarkan bantuan, untuk membawakan barang bawaan Amel yang memang cukup banyak dan berat, sembari menggendong Ruby."Mari saya bantu mbak," ucap pemuda itu."Nggak usah mas, makasih," jawab Amel yang mengira kalau pemuda itu hanya orang iseng. Meski penampilannya rapi dan membawa tas ransel di balik punggungnya."Nggak apa-apa mbak, saya juga mau berangkat kok," ucap pria itu dengan sopan."Ternyata di dunia ini masih ada orang baik...." bisik dewi batin Amel.Tanpa menunggu jawaban dari Amel, pria muda itu meraih tas yang Amel pegang."Ayo mbak," imbuh pria itu lalu menggandeng tangan Galang.Ka

  • Istri Sah Dan Wanita Panti Pijat by AMELIA   16. Tidur Di Stasiun Kereta Api

    "Apa sampean sudah punya tujuan setelah tiba di Batam nanti? maksud saya pekerjaan," tanya wanita itu."Belum bu, tapi saya yakin kok bu, Insha Allah saya akan menemukan jalan agar saya bisa mencukupi kebutuhan anak-anak," jawab Amel penuh keyakinan."Saya doakan ya mbak, semoga mbak dan anak-anak selalu diberi kemudahan dan kebahagiaan," tukas ibu tersebut."Aamiin...." sahut Amel merasa sangat beruntung dipertemukan dengan seseorang yang begitu baik dan peduli seperti wanita itu.Waktu sudah menunjuk pukul 16.30 wib, Amel pun mulai berpamitan pada wanita itu."Biar saya anter pakai motor ke stasiun ya mbak," tawar wanita itu sembari menyelipkan sesuatu ke dalam saku celana Galang."Buat beli jajan ya nak," ucap ibu itu pada Galang.Amel menolak secara halus, sebab si ibu tersebut sudah sangat baik pada mereka. Namun ibu tersebut memaksa agar Galang tidak mengeluarkan kembali uang yang telah ia berikan.****"Hati-hati di jalan ya mbak," tutur wa

DMCA.com Protection Status