Beranda / Urban / Istri Rahasia Tuan Mafia / Bab 3. Tawaran Menikah

Share

Bab 3. Tawaran Menikah

Penulis: Zainuna Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-15 09:31:02

“Ternyata mereka juga begitu kejam kepada anak sendiri,” ucap Alex yang jauh dari mereka.

Alex mendengar keributan di luar, ia memberanikan diri untuk keluar dan memeriksa apa yang sudah terjadi di sana.  Ternyata papanya Aurora yang memarahinya, karena sebuah dokumen. Alex hanya diam saja tidak berani melakukan sesuatu, ia juga tidak ingin ikut campur urusan orang lain.

“Tapi kasian juga dia, hanya karena dokumen dia harus dimarah sampai seperti itu,” kata Alex berusaha untuk mengabaikan mereka.

Akhirnya Alex kembali ke dalam kamarnya dan juga berbaring kembali, agar lukanya cepat pulih dan dia akan keluar dari rumah tersebut. Karena tidak bisa diam saja lalu merasa gelisa, Alex akhirnya berkeliling kamar Aurora yang cukup luas.

Ia melihat sekeliling dan di kamar tersebut tersusun rapi kebutuhan Aurora, dimulai dari sepatu, tas, baju dan aksesoris miliknya, dan ia menemukan sebuah pintu tetapi tidak tau pintu tersebut menuju ke arah mana.

“Apa aku termasuk lancang jika membuka pintu ini?” tanya Alex pada dirinya sendiri.

“Mungkin tidak, aku hanya memeriksa sedikit saja ada apa di balik pintu ini,” tegasnya pada dirinya sendiri.

Klek!

Alex membuka pintu tersebut, secara perlahan-lahan lalu ia mengintip-intip sedikit dan memeriksa di sekitarnya, ternyata ruangan tersebut adalah perpustakaan. Di sana juga ada ranjang, dan beberapa cemilan, lalu ada ruang untuk kerja juga.

Alex tidak ingin tau lebih banyak lagi, karena ia takut merusak privasi orang lain. Setelah berkeliling di ruangan yang cukup luas tersebut, akhirnya ia kembali lagi ke kamar Aurora.

“Jika wanita itu tau aku masuk kedalam ruang privasinya dia akan marah, lebih baik aku keluar sekarang,” guman Alex lalu keluar dari sana.

“Tapi, kenapa dia memiliki ruangan lain di dalam kamarnya? Terserah ini juga bukan urusan ku,” pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Namun, setelah masuk ke dalam kamarnya kembali, Alex mendengar suara pertengkaran di luar sana, ia melihat wanita itu dimarahi oleh sang papa dan ibunya yang berada di ruang kerjaanya sendiri. Karena bukan siapa-siapa, Alex, hanya melihat dari kejauhan dan tidak berani untuk mendekat.

Ia juga melihat wanita itu ditarik oleh seorang laki-laki paruh baya, semua orang hanya melihat saja tanpa menolong wanita tersebut.

“Maukah kau menikah dengan ku? Mari kita menikah?” ucap Aurora sebelum akhirnya ia jatuh pingsan di dalam pelukan sang laki-laki tersebut.

“Wanita yang aneh, terluka tapi masih saja berkata seperti itu,” ucap Alex lalu mengangkat tubuh Aurora, dan berjalan menuju ke dalam kamar wanita tersebut.

Alex meletakkan wanita tersebut secara perlahan-lahan di ranjang, ia merasa kasian karena wanita seperti dia harus menerima hukuman cambuk dari papa nya sendiri.

“Kenapa Aku merasa kasian padahal Aku lebih kejam dari papanya,” tegas Alex pada dirinya sendiri.

“Seharusnya kau lebih tegas dan juga sedikit melawan maka semua ini tidak akan terjadi padamu,” ucap Alex yang merasa kasihan kepada wanita tersebut.

Mengambil obat P3K yang terletak tidak jauh dari ranjang tersebut, Alex membawanya ke arah Aurora. Lalu secara perlahan-lahan dia menggobati luka cambuk ditubuh wanita tersebut. 

Betapa kagetnya Alex melihat luka ditubuh wanita itu yang ternyata tidak hanya sedikit tetapi hampir seluruh tubuhnya, meskipun terlihat mulus namun ada luka yang tersembunyi di dalamnya.

‘Apa dia selalu disiksa seperti ini setiap hari,’ batin Alex pada dirinya sendiri.

‘Ternyata semua orang di rumah ini bukan orang yang saling menyayangi, meskipun aku sangat kejam, tetapi. Aku tidak menyakiti orang-orang yang aku sayangi,’ batin Alex yang masih mengoleskan obat ditubuh wanita tersebut.

Setelah selesai Alex menyelimuti tubuh Aurora yang sudah ia olesi obat, ia kemudian duduk di samping Aurora yang masih belum sadarkan diri. Ia juga merasa semua orang di rumah ini tidak ada yang peduli pada wanita tersebut.

Bahkan disaat seperti ini, mereka tidak ada yang bertanya, apa wanita tersebut baik-baik saja atau bagaimana dengan bekas cambuk yang ia dapatkan. 

Namun, tidak ada sama sekali. Alex hanya duduk bersandar disamping wanita tersebut, dengan ditemani oleh beberapa buku yang ia ambil dari perpustakaan milik Aurora.

Sementara, di dalam ruangan lain. Gabriell sangat bahagia karena ia berhasil membuat sang kakak dihukum. Ia merasa Aurora itu tidak pantass untuk menjadi putri sulung keluarga Zucca, dengan sifat kekanak-kanakannya tersebut.

“Aurora, ini belum seberapa. Kamu akan mendapatkan hal yang lebih lagi dari ini, Aku juga tidak peduli kau sakit ataupun tidak,” ucap Gabriel di dalam kamarnya tersebut.

“Tunggu dan lihatlah nanti, hahahaha,” tertawa puas dengan apa yang telah ia lakukan.

Seorang wanita yang cukup berusia masuk kedalam kamar Gabriell,  ia membawa sepiring buah-buahan dan juga susu untuk putrinya tersayang, wanita itu tersenyum lalu memanjakan anak kesayangan tersebut.

“Mama, kenapa ke sini?” tanya Gabriell yang terkejut melihat kedatangan sang mama, Victoria Zucca.

“Kamu kenapa bertanya seperti itu? Mama harus merawat kamu dengan baik dan menjadikan mu wanita yang paling cantik dan juga pintar di rumah ini,” tegas Victoria kepada putrinya, Gabriella Zucca.

Mereka berdua berbicara banyak hal, dan memakan buah-buahan tersebut dengan bahagia. Terlihat sangat menikmati, Namun, berbeda dengan laki-laki paruh baya yang berada di ruang kerjanya tersebut yang merasa sangat gelisah.

“Bagaimana dengan keadaannya sekarang,” ucap laki-laki yang terus merasa gelisah, Alano Zucca.

“Aku harus melihat keadaannya sekarang, akan kupastikan terlebih dahulu apa dia baik-baik saja atau tidak,” pergi meninggalkan ruangan tersebut menuju kamar Aurora.

Saat ingin pergi menuju kamar sang putri sulung, Alano berhenti melangkahkkan kakinya lalu kembali lagi kedalam ruang kerjanya tersebut, ia menghentikan niat baiknya untuk melihat Aurora.

‘Lebih baik seperti ini saja? Aku harus membuat dia tidak manja dan juga sedikit memberinya perhitungan,’ batin Alano lalu menyelesaikan kembali pekerjaannya.

Alex masih memikirkan ucapan wanita tersebut yang ingin menikah dengan dirinya, ia tidak tau apa yang diinginkan oleh wanita tersebut kepada dirinya. 

Alex masih memandang wanita di depannya tersebut dengan penuh dengan pertanyaan.

Ia tidak tau keluarga seperti apa yang ia tinggali sekarang, Alex sama sekali tidak mengerti tentang kasih sayang keluarga mereka, yang saling menyakiti dan tidak ada yang saling menyayangi sama sekali.

“Sebenarnya dalam keluarga kalian apa yang bisa aku mengerti? Semuanya penuh dengan teka-teki,” ucap Alex yang masih memandang wajah Aurora yang masih tidak sadarkan diri.

“Menikah? Kenapa kau ingin aku menikahi mu? Banyak pertanyaan yang ingin aku tanyanya kepadamu?” keluh Alex.

Tidak tau apa yang harus dilakukannya sekarang, Alex sudah memutuskan apa yang harus dia lakukan sekarang. 

“Mari kita menikah,” ucap Alex menawarkan diri kepada Aurora yang ternyata sudah sadarkan diri.

Bab terkait

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 4. Istri Kecil ku

    “Mari kita menikah,” ucap Alex menawarkan diri kepada Aurora yang ternyata sudah sadarkan diri.“Apa kau sudah memutuskan untuk menikah dengan ku? Kau yakin akan menikahi ku?” tanya Aurora, dengan dengan gelagapan ia masih tidak percaya.Alex hanya tersenyum tidak mengeluarkan satu kata pun, dengan senang hati Aurora memeluk tubuh Alex yang masih berada di samping tersebut.“Terima kasih, Aku berjanji akan menjadi istri yang baik lalu merawatmu dengan baik,” ucap Aurora yang terlihat sangat bahagia.Satu bulan telah berlalu, Alex menikahi wanita tersebut yang bernama Aurora Violetta Zucca, putri sulung dari grup Zucca, yang bernama Alano Zucca. Sekarang ia masih tidak mengerti keluarga seperti apa yang ia dapatkan sekarang.“Kenapa Tuan besar mau menikahkan tuan muda tampan itu kepada nona Aurora. Bukankah dia lebih cocok menikah dengan nona muda Gabriell, yang lebih pintar dan menggoda?” ucap pelayan rumah tersebut.“Iya kau benar, nona Aurora dan juga nona Gabriell sangat jauh berb

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 5. Istri yang Nakal

    “Alex! Bolehkah aku ikut pergi ke kantor bersama mu,” ucap Gabriell, penuh dengan semangat.“Mobilmu, bukankah kau punya mobil sendiri?” tanya Alex.“Lagi di bengkel,” jawab Gabriell dengan santai.Melihat Alex yang ingin pergi ke kantor, Gabriel mengambil kesempatan untuk pergi bersama dengan kakak iparnya tersebut dengan alasan tidak membawa mobil, Alex menerima tawarannya dan mereka pergi bersama.“Terima kasih sudah mau pergi bersama,” ucap Gabriell.“Iya, kita satu kantor juga!” jawabnya ketus.Selama diperjalanan Alex hanya diam dan tidak bicara satu katapun kepada adik iparnya tersebut, dia hanya fokus menyetir.Sementara, Gabriell yang merasa sangat bahagia dan juga tidak ingin menyia-yiakan kesempatan. Ia terus mempercantik dirinya dengan memakai lipstik kembali agar Alex tergoda oleh dirinya.“Alex menurut mu lipstik mana yang cantik,” menunjukan dua lipstik ke pada Alex.Alex merasa terganggu namun, dia juga tidak mungkin mengabaikan Gabriell akhirnya Alex pun menjawab. “Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-15
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 6. Sedikit Perhatian

    “Maaf aku tidak sengaja menabrak seseorang, untung saja tidak apa-apa,” ucap Aurora.“Kenapa bisa menabrak mereka?” tanya Alex kepada istrinya.Aurora hanya diam, ia tidak menjawab pertanyaan dari suaminya tersebut. Tetapi Alex yang menggambil kotak P3K berhenti melangkahkan kakinya ketika tidak ada jawaban dari sang istrinya.Setelah menggambil kotak tersebut, Alex pergi kearah Aurora yang duduk di sofa. Tatapan tajam A;ex seakan-akan ingin menelan Aurora hidup-hidup, Aurora yang takut dengan tatapan tersebut langsung menundukan kepala tidak berani menatap Alex.“Kenapa diam, aku bertanya padamu?!” tanya Alex dengan nada sedikit marah.“Aku… mengantuk,” jawab Aurora berbohong.Mendengar jawaban itu, Alex hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tau harus berkata apa lagi. Alex membuka kota obat tersebut, lalu mengambil kapas dan menggoleskan betadin di kapas.“Jika kau mengantuk kenapa pergi ke kantor, kau bisa istirahat di rumah,” ucap Alex, menggoleskan obat di dahi Aurora yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-17
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 7. Desain yang Menarik

    "Tema apa yang akan diambil kali ini?” tanya Genaro, kepada Florenza yang massih fokus dengan komputernya.“Aku tidak tau, lebih baik kau tanyakan saja kepada tim desain sendiri. Aku masih sibuk dengan pekerjaan, di tambah gagalnya kita mendapatkan investor tersebut!” jawab Florenza, dengan sedikit ketus.Genaro hanya bisa menarik napas panjang mendengar jawaban dari sang kekasihnya itu, lalu ia pergi dari ruangannya dan menuju ke ruangan tim desain.Saat berjalan menuju ke ruangan tim desain, tiba-tiba Genaro merasa bahwa ia pernah melihat wanita Aurora. Namun, ia lupa kalau pernah melihat Aurora dimana.“Apa perasaan ku saja ya, tapi aku merasa pernah melihatnya. Tetapi dimana ya?” tanya Genaro kepada dirinya sendiri, lalu melajutkan tujuannya keluar dari ruangannya tersebut.“Tunggu… bukankah wanita itu mirip sekali dengan… tapi tidak mungkin,” ucap Genaro yang bingung dengan dirinya sendiri.Genaro masuk kedalam ruang desain Romano Grup, ia melihat direktur desain yang masih sibuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-19
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 8. Rencana Baru

    “Tidak ada hal yang harus aku jawab,” ucap Aurora, lalu pergi meninggalkan Alex yang masih berada di toilet tersebut.Alex berjalan menggikuti Aurora dari belakang, ia ingin melihat kemana istrinya tersebut akan pergi. Kali ini Alex juga ingin tau apa rencana Gabriell untuk mencelakai Aurora.“Dia sangat keras kepala, aku sungguh tidak bisa melakukan apa-apa,” ucap Alex yang masih kesal dengan tingkah Aurora.Gabriell melihat Aurora dan Alex yang terlihat berjalan beriringan, dia yang sangat penasaran akhirnya mengikuti mereka berdua. Tidak sampai di sana, Gabriell juga melihat raut wajah sanga kakak yang terlihat sangat sedih, membuat dia sangat bahagia.Menurut Gabriell kebahagiannya adalah melihat sang kakak yang menderita dan dibenci oleh orang di sekitarnya. Ditambah sang Nenek dan juga seluruh keluarga besar Zucca tidak menyukainya.“Ini baru permulaan Aurora, kau tunggu saja hal menarik dan kejutan untukmu akan segera tiba!” ucap Gabriell yang masih memandang Aurora dan juga A

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-25
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 9. Seperti Ular yang Berbisa

    “Ada apa, apa yang kau temukan?” tanya Leon penasaran, lalu mendekati Renzo.“Oh Tuhan… apa ini nyata?” ucap Leon, masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Mereka bertiga masih menggali informasi tentang sniper tersebut, ternyata selama ini sniper tersebut yang belum berhasil ditundukan oleh Genaro. Achilleo Cammaro, seorang laki-laki keturunan Afganistan. Ia adalah seorang tentara angkatan udara, yang difitnah lalu pergi dari Afganistan, dan menjadi anak buah Alex pada beberapa tahun yang lalu.“Renzo, coba lihat dengan teliti lagi. Mungkin kita bisa menemukan tempat tinggalnya sekarang,” ucap Roman.“Informasinya sudah tidak ada lagi, tidak mungkin kita akan menemukannya dengan mudah. Kau tau pekerjaannya itu berurusan dengan nyawa,” jawab Leon.“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Renzo.Mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk meretas data pribadi Achilleo Cammaro lebih dalam lagi, setelah selesai mereka menemukan petunjuk tentang Achilleo.Achilleo adalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 10. Pesan dari orang Asing

    “Di mana Alex, kenapa dia belum pulang sampai sekarang,” Aurora yang masih menunggu Alex yang belum pulang.“Apa dia pergi bersama dengan Gabriell, dia juga belum pulang,” ucap Aurora, yang tiba-tiba muncul dalam pikirannya.Aurora yang masih terus menunggu kedatangan suaminya, tiba-tiba ibu tirinya datang menghampiri, ia tau bahwa anak tirinya tersebut menunggu kepulangan sang menantu.Dengan sedikit tersenyum ia berkata, “Untuk apa kau menunggu suamimu pulang, dia belum pulang sekarang karena pergi bersama Gabriell,” ucap Victoria.Aurora yang dari tadi mondar mandir tiba-tiba berhenti dan menatap tajam sang mama, “Apa yang mama katakan,” tanya Gabriell dengan gelagapan.“Apa kau tuli, mereka berdua pergi bersama,” ucapnya sekali lagi.“Kemana, kanapa aku tidak tau,” tanyanya kembali.Victoria tidak menjawab pertanyaan Aurora, ia langsung masuk kedalam rumah dan meninggalkan Aurora sendirian kembali.‘Kemana dia pergi, apa benar yang diucapkan oleh Mama, kenapa Alex tidak memberitah

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 11. Terasa sakit

    Tok! Tok!“Mungkin itu Alex dan Gabriel sudah pulang Ma,” ucap Aurora, lalu pergi menuju kepintu masuk untuk membukanya.Mereka berdua pergi menuju ke arah ketukan pintu tersebut, Aurora berharap yang pulang tersebut Alex meskipun ia harus kecewa karena akan melihat Gabriel yang pulang bersama suaminya.Klek!Benar apa yang ia pikirkan ternyata Alex pulang bersama Gabriel, mereka berdua sama-sama mabuk. Supir pribadi Papanya yang mengantarkan mereka berdua pulang, karena tidak memungkinkan untuk mereka berdua menyetir mobil sendiri.“Nyonya, Nona. Nona muda dan Tuan muda mabuk dia masih ada di dalam mobil,” ucap sang supir tersebut, karena ia membawa Gabriel terlebih dahulu untuk keluar mobil.“Baiklah, terima kasih sudah mengantarkannya pulang dengan selamat,” ucap Aurora, dengan suara gelagapan dan dengan nada yang ditekan menahan air mata.Victoria membawa putrinya masuk kedalam bersama dengan sang supir tersebut, sementara Aurora mengangkat Alex yang terlihat masih tak sadarkan d

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29

Bab terbaru

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 58. Penyesalan

    "Dasar anak tidak tau diri! Beraninya kau membentak ku, setelah apa yang sudah kau lakukan kepada kita semua?” ucap Allano dengan lantang dan keras.“Maksud Papa?” tanya Aurora yang masih tidak mengerti.Terlihat wajah kesal Allano kepada putrinya itu, ia sungguh sudah muak melihat wanita tersebut. Aurora pura-pura atau hanya memang tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Allano.Tanpa basa basi lagi, Allano menarik tangan wanita tersebut. Ia membawa wanita itu kelantai atas, lalu ia melempar wanita itu masuk kedalam ruangan yang rahasia. Dimana ruangan itu tidak pernah dibuka selama sepuluh tahun.“Papa… ruangan apa ini? Kenapa Papa membawa Aurora kedalam ini?” Aurora terus bertanya-tanya sang Papa, tetapi laki-laki itu menjawab apapun.“Kau akan menerima hukuman sesuai dengan peraturan keluarga Zucca!” ucapnya dengan tegas, tanpa melihat kearah wanita itu.“Papa….!”“Diam!”Allano melepar sebuah buku kearah putrinya tersebut, disana banyak aturan-aturan yang tertulis untuk keluarg

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 57. Sahabat Baru

    "Kenapa... k-kau peduli padaku!" tanya Aurora, ketika Genaro memeluk tubuhnya itu.“Kau… mengingatkan aku kepada seseorang di masa lalu! Sudahlah, tidak perlu bertanya lagi. Sekarang aku tidak akan mendengarkanmu!” ungkapnya.Setelah mendengar ucapan dari laki-laki tersebut, Aurora menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan hangat itu. Ia merasa lebih baik, karena ada orang lain yang peduli padanya.Di sisi lain, Gabriel mengambil beberapa foto pelukan dan bersamaan yang terlihat romantis itu. Ia akan menggunakan itu sebagai alat untuk membuat Aurora dan juga Alex berpisah, dan tidak akan bersama untuk selamanya.“Foto ini akan berguna untukku, sebentar lagi kau akan benar-benar sendirian Aurora! Tunggu saja!” ungkapnya, penuh dengan senyuman licik.“Apa kau sudah selesai melakukannya, jika ia ayo kita pulang sekarang?” ucap Victoria kepada putrinya itu.Mereka berdua pergi dari makam tersebut, sehingga hanya tersisa mereka berdua. Aurora sungguh sangat sedih, ia tidak tau apa yang akan

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 56. Bahagia Atau Bersedih

    “Kehilangan seseorang yang sangat disayangi, sungguh sangat sakit Dok! Hiks… hiks…!” ucap Aurora kepada Dokter tersebut, dengan menangis sesegukan.“Nona… jangan bersedih, setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada Tuhan-Nya!” mencoba untuk menenagkan Aurora.Dalam runagan tersebut sungguh sepi. Sehingga suara tangisan Aurora terdengar dengan jelas. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Tetapi, tetap saja tidak berhasil.Dokter tersebut masih menemani wanita malang itu, ia menghapus air mata wanita itu yang terus mengalir. Ia sungguh prihatin melihat Aurora. “Nona, apakah saya perlu memanggil keluarga anda?” tanya dokter tersebut. “Mungkin mereka bisa menjaga dan menghibur anda,” ucapnya.“Tidak perlu dok, saya tidak apa-apa. terima kasih Dok, sudah menenangkan hati saya,” ucap Aurora berterima kasih.Dokter tersebut pergi meninggalkan Aurora yang masih berdiam di dalam ruangan tersebut. Aurora menatap dirinya sendiri, yang seperti orang gila.Begitu banyak hal sudah terjadi, har

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 55. Datang dan Pergi!

    “Cukup Gabriel! Jaga ucapan mu itu, jangan sampai tangan ku ini menampar mu lagi,” teriak Aurora, ia sangat marah dengan perkataan Gabriell.“Apa! kau mau mengancamku! Aku tidak pernah takut padamu Aurora! Bagiku kau hanyalah seekor semut yang tidak berguna!” jawab Gabriell.“Sudah cukup!”Allano benar-benar sakit kepala melihat kedua putrinya itu terus bertengkar, tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengalah. Bahkan pada situasi seperti sekarang juga mereka maasih terus berdebat.Alex hanya diam saja, ia tidak ingin ikut campur urusan keduanya. Meskipun ia masih suaminya Aurora, tetapi setiap orang memiliki privasi dan juga kehidupan yang tidak semua orang tau.“Apa kalian berdua tidak malu hah! Lihatlah siapa wanita yang terbaring itu… dia ibuku… dan juga nenek kalian…,” ucap Allano.“Sekarang terserah kalian berdua saja! Aku akan kerumah sakit,” pergi meninggalkan semua orang yang ada di sana.Alex mengikutii sang Papa mertua untuk pergi kerumah s

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 54. Karena Kau Nenek Pergi!

    "Nenek… apa yang harus Aurora lakukan? Bagaimana… Aurora menjelaskan semuanya! Hiks!""Aurora akan membawa nenek pulang! Kita pulang ya Nek!" Ucap Aurora, berusaha menggendong wanita yang sudah tidak bernyawa itu.Wanita muda itu frustasi, ia tidak tahu harus berbuat apa. Ia sudah kehilamgan orang yang sangat ia sayang. Begitu cepat waktu berlalu.Aurora mengambil telponya lalu menelpon nomor seseorang. Ia, orang itu adalah suaminya sendiri, Alex."Pa… Aurora memberitahu ku… k-kalau nenek meninggal!" Ucap Alex dengan hati-hati, ia takut Allano kaget."Apa yang kau katakan Alex, becanda mu tidak lucu, menantu!" Jawab Allano, dengan raut wajah tersenyum tidak mempercayai perkataan sang menantu.Alex terdiam tidak bicara apa-apa lagi. Ia masih membeku di samping Allano yang sibuk dengan pekerjaannya. Sesaat kemudian, Alano sadar mungkin apa yang di katakan menantunya itu bener. Ia berdiri sejajar dengan Alex, lalu menatap laki-laki itu."Apa yang kau katakan itu bener Alex? Kau tidak.

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bba 53. Kematian Sang Nenek!

    "Kita tidak bisa melawan mereka semua? Wanita itu meminta bantuan dari luar! Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanua salah satu pelayan tersebut, mereka sangat panik dan juga gelisah."Tidak ada pilihan lagi! Ayo kita lawan mereka semuanya!""Iya... kita hanya bisa melawan sekarang! Jika kita gugur itu lebih baik... daripada kita pergi!" Ucap sang nenek, kepada para pelayan-nya tersebut.Mereka pergi keluar dari kamar itu, Nenek mengambil pistol yang selalu tersedia di setiap kamar. Ia mengisi peluruh, lalu menembakan kearah musuh-musuhnya itu.Dor! Dor! Dor!Suara genjatan tersebut mengelilingi Villa itu, seoalah-olah sebuah pertunjukan. Semua para bodyguard di rumah hanya tersisa sedikit begitu juga para pelayan."Hallo... wanita tua bangka!" Sapa Flo, ketika mereka slaing berhadapan dengan menodongkan senjata."Dasar wanita Iblis... kau akan di hukum dengan apa yang sudah kau perbuat!" Ucap sang nenek.Dor! Dor!Mendengar ucapan hukum, Flo sangat marah. Ia melayangkan 2 tembak

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 52. Dalam Situasi Bahaya

    "Maafkan kami Nona... setelah bangun tidur Nenek sudah seperti ini! Dia banyak diam dan juga meminta ada orang yang selalu berada di sampingnya," ungkap pelayan tersebut kepada Aurora."Pasti ada yang salah! Nenek kamu kenapa? Apa ada yang salah atau nenek sakit? Apa Sekarang nenek dalam situasi bahaya," Aurora bertanya, berharap ada jawaban dari sang Nenek.Aurora binggung dan tidak tau apa yang akan di lakukan, namun, dia tidak ingin meninggalkan nenek sendirian.Flo sangat senang melihat Nenek tua bangka itu menderita, padahal ia belum memulai rencannanya. Tetepi, sang nenek sudah mulai tidak sehat.'Kalau sudah tua bangka, aku tidak perlu menyakitinya lagi. Tapi... kenapa dia tidak langsung mati saja!' Batin Flo, ketika memandang Aurora yang bersama dengan sang Nenek."Nenek ayo istirahat di kamar! Aurora akan menemani nenek."Aurora memapah sang nenek menuju kekamarnya, nenek terlihat seperti orang yang kebinggungan dan tidak tau arah. Namun, terkadang dia terlihat normal-normal

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 51. Rencana Florenza dan Genaro

    “Bagaimana dengan wanita sialan itu, aku sungguh muak melihat mukanya Ma!” ucap Gabriel, kepada sang Mama.“Kau tidak perlu khawatir sayang! dia pasti akan mama singkirkan! Sekarang pikirkan dulu kebahagian mu!” ucap Victoria, kepada putri kesayangannya tersebut.Mereka berdua sunguh tidak tahu malu, Victoria melakukan berbagai cara untuk menyingkirkan Aurora.Sementara, Aurora akan terus berusaha tetap bertahan. Ia tidak ingin semua hak miliknya di ambil ahli oleh wanita ular tersebut."Firasatku tidak enak! Apa akan terjadi sesuatu kepada Nenek. Jika aku menghubunginya, pasti dia tidak akan menerima telponku!" "Besok aku akan bertemu Nenek, harus di pastikan dia baik-baik saja."Matahari mulai bersinar, dari jendela yang tirainya tidak tertutup. Wajah tampan Alex begitu bersinar ketika sinar matahari pagi berhasil menembus kaca jendela tersebut. Sudah saatnya ia bangun, karena hari sudah pagi.Ketika melihat jam di handphone-nya, Alex segera bergegas menuju kamar mandi. Hari ini,

  • Istri Rahasia Tuan Mafia   Bab 50. Dendam yang Menghilangkan Nyawa!

    “Bunuh dia! Apapun itu, ambil nyawanya!” “Ma. Apa Mama yakin dengan ucapan, Mama?” tanya Genaro, untuk memastikan ucapan sang Mama-nya tersebut.“Iya. Tidak ada kata-kata yang lain, yang ingin Mama dengar, Genaro!” ucap Lettizia, menekankan suaranya. Sehingga terdengar sedikit bernada marah, dan menyeramkan.Genaro tidak habis pikir dengan rencana Mama-nya untuk membunuh wanita tua itu. Sepertinya sang Mama benar-benar ingin menghabisi wanita itu.Flo juga kaget dengan apa yang di ucapkan oleh Lettizia. Meskipun dia suka membunuh orang, tetapi tidak untuk seorang Nenek tua bangka yang tidak bisa melawan itu. Bukankah itu di namakan pecundang, ketika hanya bisa melawan orang-orang lemah tidak berdaya.“Tante! Apakah tante yakin dengan keputusan ini?” tanya Flo dengan sedikit ketakutan, menyinggung perasaan Lettizia.“Iya saya yakin! Aku hanya ingin wanita tua bangka itu mati! Meskipun dia mati, rasa sakit hatiku tetap saja tidak akan bisa hilang!” ungkap Lettizia.Mendengar ucapan it

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status