Share

17. POSISI

Penulis: A mum to be
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-11 10:33:09

Mulut Feby setengah menganga karena mendengar kalimat yang dinilai cukup aneh tadi. Wanita normal yang sangat mencintai suaminya tidak akan sudi diduakan. Entahlah. Itu yang bisa ia pahami. Namun, keadaan Widya malah sebaliknya. Apa istri pertama suaminya tersebut sudah tidak memiliki perasaan seperti semula? Jelas ia bertanya-tanya.

Dengan alis yang bertaut dan keningnya yang masih mengerut, Feby memberanikan diri untuk bersuara demi menuntaskan rasa penasaran di dalam hati. “Mbak bilang makasih? Kenapa?”

Iya, Feb. Sebenarnya mbak ini sakit dan divonis dokter bahwa umur mbak enggak akan lama lagi. Jadi sejak jauh hari mbak minta Mas Ares untuk mencarikan istri pengganti.

Jawaban tadi hanyalah angan-angan yang singgah di benak Feby saja. Tampaknya ia terlalu banyak membaca novel romansa rumah tangga dan menonton drama percintaan yang penuh sandiwara. Jadilah berdampak pada khayalannya sekarang.

Lagi. Senyuman manis nan anggun yang disunggingk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    18. GALAU

    “Iya. Siapa ya?”DEG!! Feby langsung membeku di tempatnya. Takut kalau Widya akan seperti serigala berbulu domba. Namun, pemikiran barusan sirna ketika dia merasakan rangkulan hangat dari wanita anggun itu.“Ini adek angkatku. Namanya Feby.” Widya memperkenalkan madunya itu dengan ramah. Membuat Feby semakin merasa terharu. “Ayo, Dek. Kenalin. Ini istri wakil Bupati Kembang, Bu Arumi. Yang lainnya para kabid humas.” Begitulah selanjutnya. Feby yang merasa tak nyaman memberikan kode lewat gerakan mata pada Widya agar segera pamit undur diri. Barulah ia bisa bernapas lega saat sudah berada di dalam mobil.“Mbak, tunggu!” panggil Feby ketika dirinya hendak melajukan kendaraan.“Iya. Kenapa, Feb?”“Makasih untuk hari ini ya. Tadinya aku takut ketemu sama Mbak,” aku Feby jujur sekali.Widya menggeleng pelan lalu setelahnya menganggukkan kepala. Tak pelak melambaikan tangan saat Feby mulai meninggalkan cafe tersebut.Sepanjang perjalanan Feby merasa lega bukan ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-12
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    19. HAMPIR

    Tidak. Sekarang bukan waktunya dia akan melahirkan. Masih ada sebulan lagi untuk menyambut kehadiran anak keduanya ini. Namun, yang terjadi sungguh di luar dugaan.KLIK! Dalam sekejap kamarnya sudah terang benderang. Feby lantas turun dari ranjang untuk memastikan diri. Lagi. Cairan bewarna kehijauan sudah mengalir dari sela pahanya. Membuat wanita itu panik bukan main. Gegas Feby berjalan menuju area samping rumah. Membuka pintu koneksi yang mengarah langsung pada kediaman keluarganya.“Bu!!” pekiknya sembari mengapitkan paha. Takut kalau cairan tadi akan keluar lebih banyak lagi. Sayang, tak ada yang menyahut dari dalam sana. Feby pun mengetuk pintu tadi berulang-ulang. “Bu! Sukma! Zaki! Tolong!!”Usahanya berhasil. Wajah Zaki muncul seketika.“Loh? Kenapa—““Kandunganku!!” potong Feby cepat. “Panggilin ibu, Zak!” Tanpa mengatakan apapun, adik lelaki Feby itu segera berbalik badan. Tak sampai satu menit kini seisi rumah sudah d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    20. PILIHAN

    “HAIKAL!!” Feby langsung memekik keras begitu merasakan hawa panas di bagian dahi serta leher putranya. Wanita itu bergegas menggendong sang buah hati ke luar dari kamar. Tak lagi peduli dengan luka bekas operasi yang melintang di perutnya.“Kenapa, Kak?” tanya Sukma yang baru saja hendak pamit pulang ke rumah.“Badan Haikal panas. Suruh Zaki ke sini ya.”“Bang Zaki belum pulang, Kak,” jawab Sukma kemudian. “Aku panggilin ibu ya?” Tak ada jawaban dari Feby. Dirinya semakin mempercepat langkah menuju garasi.“Kau mau ke mana, Feb malam-malam begini?” tanya sang bapak yang baru tiba entah dari mana. Melihat Feby yang tampak kesusahan, dia pun lekas menawarkan diri. “Biar bapak yang antar. Kau duduklah di belakang.” Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Feby terus memeluk Haikal. Sementara ibunya hanya diam sembari memberikan kompresan pada cucu pertamanya itu, sedangkan sang ayah fokus pada jalanan yang ada di depan mata.“Biar ibu yang pangku

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    21. PROTES

    “Iya, Bu. Mbak Widya, istri pertama Mas Ares sudah tahu.” Feby pun mempertegas kalimatnya lagi. Sudah cukup rasanya menyembunyikan kenyataan dari sang ibu.“Terus, kau mau apa?” tanya ibunya setelah beberapa detik terdiam.“Aku cuma mau Mas Ares bersikap adil pada anak-anaknya.”“Kau lupa siapa suamimu, Feb? Dia itu seorang bupati,” sergah ibunya yang tidak setuju dengan rencana tersebut.“Suamiku bukan artis, Bu,” sanggah Feby yang bersikeras hati. “Dia hanya pejabat pemerintahan yang … mungkin enggak begitu dikenali oleh masyarakat. Dia bukan presiden.”“Jangan ceroboh kau, Feb!”“Aku hanya ingin anak-anakku mendapatkan kasih sayang dari papanya secara utuh. Bukan cuma bertemu dan bermain di rumah saja.”“Feb, kau—”“Jangan larang aku!” Beginilah sikap Feby yang kepala batu. Wanita itu merasa benar sendiri. Ibunya saja tak bisa mencegah kalau dia sudah berkeinginan.*** Kalau dia berhasil menarik perhatian Ares hingga pria tersebut mau menika

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    22. PEMENANG

    [“Iya, Sayang. Maafin papa ya. Urusan di sini memang belum selesai.”] Feby mengulum senyum ketika mencuri dengar pembicaraan Ares tersebut. Dirinya senang bukan main karena hasil yang didapat sesuai dengan rencana. Setelahnya Feby memilih untuk menyibukkan diri di dapur. Membuat menu sarapan sederhana untuk keluarga kecilnya saat ini.“Mas?” Niat untuk menyalakan kompor pun diurungkan begitu Feby merasakan ada yang memeluknya dari belakang. Kepalanya sedikit dimiringkan demi melihat wajah tampan Ares. Ternyata pria itu tengah memejamkan mata.“Semua udah beres. Tiara mau ngertiin aku. Sebagai gantinya dia minta hape keluaran terbaru. Benar-benar anak yang satu itu,” curhat Ares yang sudah menyimpan dagunya di bahu kiri Feby.“Hmmm …aku kira Mas tetap mau pulang. Aku sih enggak pa-pa. Biar nanti aku yang jelasin ke Haikal. Dia memang harus lebih bersabar lagi karena papanya sibuk.” Meskipun tidak bisa melihat Ares sepenuhnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    23. LIBURAN

    “Kau memang selalu bisa diandalkan, Ga.” Ares yang tadi sempat menyamar sebagai sopir kini tengah menepuk-nepuk pundak Angga. Merasa bangga dengan ide cemerlang asistennya tersebut. Sementara Feby? Wanita itu masih menampakkan wajah kesal.“Maaf, Bu Feby,” kata Angga sambil mengulum senyum serta menyembunyikan ketidaksukaannya di depan Ares. “Saya sengaja berkata demikian untuk mencari jalan aman. Sungguh saya tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa kita.”“Sudahlah, Sayang,” bujuk Ares.“Tapi, Mas? Ucapan itu ‘kan bisa jadi do’a.”“Kita melakukannya karena darurat, Feb. Sudahlah. Yang penting kita bisa liburan seperti yang kau mau. Kasihan Angga kalau kau salahkan terus. Padahal ini bukan tugas dia.” Pada akhirnya Feby pun tak lagi bisa berkata apa-apa. Toh yang dikatakan Ares ada benarnya juga. Mereka akan mengalami kesulitan jika Angga tidak berbohong. Di sinilah semuanya sekarang. Berada di ruangan privasi yang memiliki dua kamar. Satu di an

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    24. ANEH

    Semenjak mengakhiri panggilan dari istri pertamanya, wajah Ares selalu tampak sumringah. Bahkan pagi ini dia sudah ikut berkecimpung di dapur bersama Feby untuk menyiapkan sarapan bersama.“Sepertinya ada kabar baik nih?” Feby sengaja memancing pembicaraan lantaran sangat ingin tahu apa yang sedang suaminya rasakan saat ini. Namun, dia harus menelan kecewa karena pria tersebut sepertinya enggan berbagi.“Aku senang karena bisa menghabiskan waktu dengan semua keluargaku, Sayang,” gumam Ares sebagai respon yang terdengar wajar. Baiklah. Kalau Ares sudah bersikap demikian, maka Feby tak lagi berani mengulik. Dia cukup tahu diri kalau sang suami tidak ingin urusannya dicampuri. Daripada nantinya akan timbul pertengkaran, lebih baik menikmati apa yang ada saja. Begitu yang ia pikirkan. Alhasil Feby menyibukkan diri dengan omelet yang ada di hadapannya.“Makasih untuk yang kemarin dan hari ini ya, Mas.” Feby mengucapkannya sambil bergelayut manj

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Istri Rahasia SANG BUPATI    25. MENGAMUK

    Pantas saja Ares begitu senang kala itu. Ternyata dia mendapatkan kabar bahwa akan memiliki seorang anak lelaki dari Widya.Tega sekali. Ares bahkan sampai membiarkan Feby dan kedua buah hatinya menanti tanpa kepastian. Ternyata begini ceritanya. Sungguh Feby tak pernah menduga kalau istri pertama Ares akan hamil lagi. Dia terkekeh. Menertawakan diri sendiri lantaran sempat merasa berbangga hati karena menjadi satu-satunya wanita yang bisa mewujudkkan keinginan sang suami. Menyedihkan sekali ya? Jadi selama ini Ares tengah sibuk menyambut kelahiran putranya itu? Lagi. Feby menyadari nasibnya yang seolah sedang dipermainkan oleh Sang Kuasa. Feby menggeram. Kalau saja Ares ada di depan matanya sekarang, dia tak segan mengeluarkan umpatan pada suaminya tersebut. Menumpah rasa kesal yang ada karena kesabaran yang hanya berujung pada kesia-siaan belaka. Kebetulan sekali. Tak lama setelahnya ponsel Feby berdering. Rahangnya mengeras beg

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16

Bab terbaru

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    72. EXTRA BAB

    Empat tahun telah berlalu sejak malam penuh bintang itu. Kehidupan memang tak selalu mulus, tapi Feby dan Sandi telah membuktikan bahwa cinta dan kebersamaan adalah kunci untuk melewati segalanya.Pagi itu, rumah mereka dipenuhi aroma wangi kue yang baru dipanggang. Feby sedang menyiapkan sarapan di dapur sambil sesekali tertawa melihat tingkah Kayla yang kini sudah duduk di bangku SD dan sibuk membantu dengan celemek kebesaran. Haikal, yang kini mulai beranjak remaja, duduk di meja makan, menggambar sesuatu di bukunya."Haikal, kamu gambar apa, Nak?" tanya Feby sambil mengaduk adonan kue.Haikal mengangkat bukunya, memperlihatkan gambar sederhana keluarga mereka—Feby, Sandi, dirinya, dan Kayla berdiri di taman, dengan tulisan di bawahnya: Keluargaku adalah rumah terbaik.Feby tersenyum, hatinya meleleh."Bagus banget! Mama bangga sama kamu."Kayla langsung menyela, “Aku juga mau gambar, Ma! Tapi aku gambar rumah kita da

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    71. AKHIRNYA

    “Rindu kami tidak berarti apapun jika dibandingkan kebahagian Kak Feby,” gumam Zaki dengan tulus.Feby menatap adik bungsunya dengan terkejut, tetapi juga tersentuh. "Zaki. Makasih ya. Kakak enggak akan bisa melewati semua ini tanpa dukungan kalian semua."Sandi yang duduk di sebelah Feby merangkul bahunya. "Benar. Kita sudah menjadi tim yang hebat."Malam itu, di bawah langit yang bertabur bintang, Feby merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Semua konflik yang pernah mengusik hidupnya telah usai. Bella telah meminta maaf, dan mereka telah berdamai.Sementara Ares, mantan suaminya itu telah menghilang dari hidup mereka setelah terlibat kasus korupsi besar, namun Feby merasa kuat untuk membesarkan Haikal dan Kayla tanpa bantuan Ares. Kini, hanya ada cinta dan kebahagiaan di rumah mereka.Di dalam hatinya, Feby tahu bahwa hidup akan terus membawa tantangan. Tetapi, dengan keluarga yang mencintainya dan suami ya

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    70. INDAH

    Tiga bulan kemudian …Feby berdiri di depan cermin, mengenakan gaun sederhana namun elegan. Kilauan gaun itu memantulkan cahaya lembut dari jendela, memberi kesan bahwa hari ini adalah hari yang spesial. Meskipun hari ini bukanlah hari besar untuk dirinya, Feby tetap merasakan kebahagiaan yang begitu dalam. Pernikahan Rania—anak tirinya, yang sudah seperti anak kandungnya sendiri—telah membuat segala ketegangan yang dulu menyelimuti mereka berubah menjadi ketenangan."Dulu, rasanya semua masalah tak ada habisnya," gumam Feby sambil tersenyum kecil kepada dirinya sendiri. Gaun itu sempurna, dan semua sudah siap untuk perayaan hari ini.Feby tersentak ketika mendengar suara langkah kaki mendekat dari belakang. Itu adalah Sandi, suaminya. "Kau sudah siap, Sayang?" tanyanya lembut, berdiri di ambang pintu.Feby berbalik dan tersenyum, menatap Sandi yang tampak gagah dengan setelan jasnya. "Siap, tapi aku masih merasa sedikit gugup," jawabny

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    69. BERDAMAI

    “SURPRISE!!”Feby tertegun. Di hadapannya berdiri Sukma dan Zaki, adik-adik yang sudah lama tak ia jumpai. Sukma yang kini sibuk dengan pekerjaannya sebagai ASN dan Zaki terakhir kali ia dengar balik dari perantauan, tampak membawa tumpukan kado di tangan mereka. Namun, yang membuat Feby lebih terkejut adalah dua anak kecil yang berlari menghampirinya dengan tawa riang. Siapa lagi kalau bukan Haikal dan Kayla, buah hatinya yang sudah lama tinggal bersama Ares, mantan suaminya."Mama!" pekik Haikal. Tawa mereka menggema, dan seketika hati Feby mencair bersamaan dengan air bening yang menggenang di pelupuk matanya.Feby tersenyum penuh haru, matanya mulai memanas oleh air mata yang tak terbendung. "Kalian... kalian semua di sini?"Sukma mengangguk, menepuk bahu kakaknya. "Tentu saja, Kak. Hari ini ulang tahunmu. Kami enggak akan melewatkan kesempatan buat kasih kejutan."Zaki tersenyum jahil, menyerahkan sebuket bunga mawar merah. "Happy

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    68. MIMPIKAH??

    “Sudahlah, Ran. Jangan dengerin ayahmu. Dia ngawur,” ucap Feby dengan begitu cepat. Rania yang tadinya menggerutu seketika terbahak. Terlebih setelah melihat wajah ibu tirinya yang bersemu merah itu. Dia pun paham maksud dari omongan sang papa.“Iya iya. Ya udah nih!” Rania menyerahkan kotak P3K yang ada di tangannya. “Mbak, hmm maksudku Mbak Feby, eh mama ya? Atau —““Panggil aku seperti biasanya aja, Ran,” potong Feby cepat. Tangannya mengusap lembut pundak Rania dengan penuh kasih sayang. “Kau hanya punya satu ibu di dunia ini dan aku enggak akan bisa menggantikannya. Jadi meskipun aku adalah istri ayahmu, kita masih bisa menjadi teman ‘kan?”“Feby, kenapa gitu?” protes Sandi yang merasa keberatan.Feby terbahak lalu berkata, “Apa s

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    67. GETARAN

    Feby menelan ludahnya dengan gugup. Udara malam terasa semakin menyesakkan, meski angin dingin menyentuh kulitnya. Sandi menariknya semakin dekat, hingga wajah mereka hanya beberapa inci terpisah.Kini mata Feby bergetar, tidak yakin dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia bisa merasakan napas suaminya yang hangat menyapu pipinya.“Kenapa harus panggil Om, hmm?” bisik Sandi, matanya tajam namun lembut. “Aku ini suamimu, bukan ‘Om’.”Feby mencoba mengalihkan pandangannya, tetapi tidak bisa. Mata mereka saling terkunci, dan dia tahu jika Sandi sedang menantinya. Menunggu sesuatu yang lebih dari sekadar kata-kata. Perasaan pun menjadi campur aduk, antara rasa canggung, ragu, dan keinginan untuk menyerahkan diri pada momen ini.Dengan lembut, Sandi mengusap pipi Feby menggunakan ibu jarinya. Sentuhan barusan membuat jantung Feby berdegup kencang, begitu keras hingga rasanya bisa terdengar. Perlahan, Sandi menundukkan wajahnya lebih dekat lagi, bibirnya hampir menyentuh bibir Feby ya

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    66. PENJELASAN

    Rania memutus panggilan telepon tadi begitu melihat seseorang berjalan ke arahnya. Gadis itu kemudian berdecak sebal.Dialah Feby yang menatapnya dengan mata lembut. "Rania, aku tahu kau marah. Kau kecewa. Kau berhak merasa seperti itu. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk bicara."Rania berdiri mematung sejenak, menatap Feby dengan pandangan tajam. "Kenapa Mbak harus menikah dengan ayahku? Mbak tahu aku sayang banget sama Ayah, tapi kenapa Mbak sembunyiin ini dariku?"Feby menelan ludah. Ia tahu ini bukan percakapan yang mudah. "Rania, aku tahu ini sangat berat buatmu. Dan aku... aku minta maaf kalau aku membuatmu merasa dikhianati. Percayalah, aku enggak pernah berniat buat menyakiti perasaanmu. Aku dan Ayahmu... tidak pernah ingin menyakitimu."Rania mengalihkan pandangannya, menendang kerikil di tanah dengan ujung sepatunya. "Ayah enggak pernah cerita. Semua ini tiba-tiba. Aku kir

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    65. KECEWA

    "Rania sayang, dengerin Ayah dulu," kata Sandi dengan suara bergetar, mencoba meredam emosi yang jelas terpancar dari wajah putrinya.Namun, Rania hanya menatap ayahnya dengan tatapan penuh kemarahan dan kekecewaan yang mendalam."Jahat!" Rania membalas dengan nada yang meledak-ledak. Air matanya mulai mengalir, namun tak ada tanda-tanda ia akan berhenti. "Kalian semua bohong! Ayah bilang kita bisa kembali jadi keluarga, tapi ternyata Ayah malah menikahi orang lain di belakangku! Orang yang selama ini aku anggap teman!"Feby mundur satu langkah, hatinya seolah tertusuk setiap kali mendengar kata-kata Rania. Ia ingin menjelaskan, tetapi tenggorokannya terasa tersumbat. Kata-kata apa pun sepertinya tidak akan cukup untuk meredakan amarah Rania saat ini."Rania, ini enggak seperti yang kau pikirkan," Sandi mencoba menjelaskan, meskipun dirinya tahu itu tidak akan mudah. "Ayah dan ibumu sudah lama berpisah, dan Ayah menikah lagi karena Ayah mencintai Feby. Tapi itu enggak pernah mengubah

  • Istri Rahasia SANG BUPATI    64. SULIT

    Sandi terdiam lama menatap layar ponselnya. Panggilan dari mantan istrinya terus berdering, seolah menuntut jawaban. Suasana di antara Sandi dan Feby semakin tegang, dan Feby bisa merasakan ada sesuatu yang berbeda kali ini. Ia menahan napas, menunggu apa yang akan dilakukan Sandi selanjutnya."Angkat saja." suara Feby terdengar pelan, hampir berbisik. Matanya menatap ponsel itu dengan ketakutan yang tak bisa disembunyikan. Jika Sandi menjawab panggilan itu, apa artinya hubungan mereka?Sandi ragu. Ia meremas ponselnya dengan tangan yang semakin gemetar. "Aku..." suaranya terdengar ragu, menatap layar sejenak sebelum akhirnya ia mengambil keputusan cepat. Dengan satu gerakan tegas, Sandi menekan tombol "tolak" dan mematikan teleponnya.Feby menghela napas lega, meskipun hatinya masih belum sepenuhnya tenang. "Om yakin tidak ingin bicara dengan dia?" tanya Feby hati-hati.Sandi menggelengkan kepalanya. "Aku enggak mau mengulang semuanya lagi, Feb. Aku suda

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status