Share

Tuan dan Nyonya Mahendra

"Enak, ternyata kamu pintar masak juga!" ucap seorang wanita paruh baya.

Lunar yang berada di depannya merasa ketar-ketir dengan keringat dingin di dahinya. Sesekali netra perempuan itu melirik pada Langit yang terlihat tenang dan santai menikmati makanan di atas meja. Sangat berbeda dengannya yang bahkan untuk menyuap, memegang sendok saja sudah gemetar.

"Kenapa kamu tidak makan? Mau makanan lain?" tanya Nyonya Della pada Lunar yang tersenyum begitu kaku. "Atau kamu takut padaku?"

Ingin sekali perempuan itu menjawab 'ya' tetapi dia memilih untuk berbohong dengan menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu makanlah! 'Kan kamu yang masak," kata wanita paruh baya itu sambil kembali menikmati makanan di depannya.

Lunar pun ikut memakan capcay, sosis serta sedikit nasi. Tak lama kemudian, Langit datang membawa dessert berupa salad buah yang sering pria itu buatkan untuknya.

"Kamu harus banyak makan-makanan sehat," seru Langit dengan perhatian.

Semua itu tidak luput dari padangan Nyonya D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status