Home / Romansa / Istri Pura-Pura Sang CEO / 22. Acara Lelang Amal (2)

Share

22. Acara Lelang Amal (2)

last update Last Updated: 2022-08-02 01:03:58

"Rach, aku minta maaf karena sudah membuang gaunmu sekarang ayo cepat siap-siap" ujar Calvin. Pria itu menatap Rachel penuh harap namun gadis itu masih sibuk dengan laptopnya tanpa sedikitpun menatap apalagi merespon ucapan Calvin.

Sudah hampir dua hari Rachel tidak mau bicara dengan Calvin. Tidak. Sebenarnya Rachel tetap berbicara jika memang itu adalah sesuatu yang penting.

Calvin menghela nafas.

"Jangan salahkan aku kalau aku memaksa." ujar Calvin kesal. Melihat Rachel yang masih belum melakukan apapun padahal hanya tersisa 3 jam lagi sampai acara dimulai sukses membuat kesabaran Calvin habis.

Rachel harus datang kalau tidak acara itu akan kacau. Calvin benar-benar pening menghadapi Rachel kali ini. Ia sudah mengaku salah tapi entah mengapa gadis itu masih terus memusuhinya.

"Nyonya Miguel, kami akan membantu anda bersiap" Rachel mendelik kaget saat sekitar 6 orang wanita memasuki kamarnya. Para wanita yang terlihat sangat berpengalaman itu berhasil memaksa ia untuk bersiap. Rachel
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   23. Acara Lelang Amal (3)

    "Aku minta maaf." ujar Rachel pelan bahkan suaranya hanpir tidak terdengar. Ia memutuskan untuk meminta maaf pada Calvin karena terlalu emosional perihal pria itu membuang gaunnya. Setelah ia renungkan, ia yakin Calvin melakukan itu demi kebaikan dirinya. Calvin tidak ingin ia dipermalukan dan ingin memberikan yang terbaik. Apalagi ini sekaligus menjadi acara pengumuman pernikahan mereka."Tidak masalah" jawaban datar Calvin membuat Rachel sedikit cemberut. Ia terlalu berharap rekasi Calvin akan berbeda.Perjalanan ditempuh hampir setengah jam dengan kondisi hening. Bahkan Nicky juga tidak berbicara apapun. Rachel hanya menatap ke luar jendela mobil.Pikirannya sedikit terganggu. Hampir semua karyawan membicarakan acara ini. Ia hanya takut dengan perlakuan yang akan ia dapatkan nanti di kantor jika semua orang tahu dirinya adalah Nyonya Miguel.Mobil berhenti dan pintu mobil dibuka. Calvin turun terlebih dahulu dan mengulurkan tanga

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   24. Acara Lelang Amal (4)

    "Panggilkan petugas keamanan!" Mata Rachel membelalak. Diana tidak main-main sekarang. Tak bisa dipungkiri Rachel menjadi panik. Aura sudah menghilang mencari petugas keamanan.Benar saja, tidak butuh waktu lama untuk petugas keamanan berdiri di hadapannya."Maaf nona, kami mendapatkan laporan bahwa ada pengunjung yang menghadiri acara tanpa undangan. Bisakah anda memperlihatkan undangan acara ini?" Rachel terdiam mendengar pertanyaan dari petugas keamanan tersebut."Maaf pak, undangan saya ada di pasangan saya" ujar Rachel. Aura dan Diana langsung tertawa meremehkan."Baiklah, mungkin nona bisa menghubungi pasangannya terlebih dahulu." ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Menelpon Calvin juga sepertinya bukan ide yang bagus. Jika Calvin sampai saat ini belum kembali berarti ada sesuatu yang penting yang perlu diurus pria itu."Bagaimana nona?"pertanyaan petugas keamanan itu kembali menyadarkan Rachel. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain lagi selain sekarang juga menghub

    Last Updated : 2022-08-02
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   25. Masa Lalu Calvin

    "Putuskan hubunganmu dengan keluarga Zimmer terutama Xander atau aku akan membatalkan kontrak dan menuntut ganti rugi padamu!"Hati Rachel mencelos saat mendengar perkataan Calvin. Pria itu bahkan tidak repot-repot bertanya pada dirinya mengenai hubungan ia dengan Xander.Rachel memilih untuk diam. Ia tidak mau membalas sepatah katapun. Mobil mereka berhenti di kediaman Miguel dan Calvin langsung pergi begitu saja. Pria itu bahkan tidak menoleh ke arah Rachel sedikitpun.Rachel tidak peduli. Ia keluar dari mobil dan duduk di anak tangga menuju pintu masuk rumah. Dilepaskannya sepatu hak tinggi yang ia kenakan. Rachel meringis kesakitan saat melihat darah mengalir dari kedua kakinya yang tergores oleh sepatu tersebut.Ini semua karena Calvin terus menyeretnya.Seolah belum cukup sampai disana, ia mendapati juga pergelangan tangannya yang membengkak. Rachel menghela nafas pasrah. Ia mulai melangkahkan kakinya memasuki rumah tanpa peduli kakinya akan kotor

    Last Updated : 2022-08-03
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   26. Cerita Malam Hari

    "Kau mau apa?"Calvin terperanjat kaget dan refleks langsung menjauhkan tubuhnya dari Rachel. Gadis itutiba-tiba saja terbangun."Aku sedang mengobati lukamu" jawab Calvin. Pria itu menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Maafkan aku" lanjutnya.Rachel mendudukkan tubuhnya. Gadis itu masih setengah tersadar tapi ia dapat mendengar dengan jelas bahwa Calvin sedang meminta maaf padanya."Maaf untuk apa?" Rachel kembali bertanya. Ia tidak mau semudah itu memafkan Calvin."Karena melukaimu dan semuanya" Rachel menatap Calvin yang tampak bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Hatinya luluh. Ia lalu menepuk kursi kosong disebelahnya meminta Calvin untuk duduk di sampingnya."Baiklah akan aku maafkan, tapi aku butuh penjelasan. Kau memperingatiku agar tidak membuat masalah dan menggagalkan acara tapi ternyata kamu yang mengacaukan semuanya." ujar Rachel panjang lebar. Calvin terdiam. Pria itu menatap Rachel."Semua karena Alexander Zimmer" jawab Calvin pelan. Rachel mengerutkan dahinya tidak pah

    Last Updated : 2022-08-03
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   27. Rumor (1)

    "Benar. Andrea Zimmer. Ia adalah pebinis tanpa bakat dan yang ia bisa lakukan hanyalah berbisnis secara brutal. Kudengar ada rumor sekitar 10 tahun lalu ia melakukan penipuan besar-besaran pada seorang pebisnis asal Asia Timur hingga menyebabkan pria itu meninggal."Jantung Rachel seolah berhenti berdetak. Pikirannya mulai melayang kemana-mana. Entah apa yang merasukinya, tiba-tiba saja Rachel merasa pebisnis yang baru saja Calvin katakan adalah ayahnya. Tidak. Ia tidak boleh berpikir macam-macam apalagi sampai menuduh. Ayahnya meninggal dengan wajar di rumah sakit tidak mungkin ada hubungannya dengan Andrea Zimmer."Kau kenapa" melihat Rachel melamun Calvin mencoba untuk menyadarkannya. Rachel tersebtak kaget lalu menggeleng."Aku mengantuk, bagaimana kalau kita tidur" Rachel mencoba mengalihkan pembicaraan dan Calvin tampak tidak masalah dengan hal tersebut. Rachel segera melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk membersihkan diri.***Suasana di ka

    Last Updated : 2022-08-04
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   28. Rumor (2)

    "Bagaimana kondisi ibumu?" tanya Calvin saat melihat Rachel sudah pulang. Gadis itu hanya mengangguk dan merebahkan tubuhnya di kasur."Ibuku baik-baik saja, operasinya juga berhasil. Aku sangat lelah hari ini, bisakah kau membiarkanku tidur di kasur khusus hari ini saja?" Rachel memohon pada Calvin. Ia benar-benar lelah hari ini. Menunggu operasi ibunya saja sudah menguras tenaga dan pikirannya, ditambah ia juga harus mengurus banyaknya pekerjaan kantor yang mau tidak mau harus tetap ia kerjakan.Sepetinya memang Diana sudah resmi menyatakan perang. Hari ini ia mengajukan cuti dengan alasan operasi ibunya namun Diana tetap memberinya pekerjaan dengan dalih kejar deadline.Ia hanyalah seorang karyawan biasa dan sudah pasti tidak bisa menolak lalu inilah hasilnya. Rachel terkapar tidak berdaya di atas kasur milik Calvin tanpa peduli pria itu juga sedang duduk berselanjar kaki."Baiklah silahkan gunakan kasur ini sepuasnya khusus hari ini saja." Melihat Rachel yang tampak sangat kelelah

    Last Updated : 2022-08-04
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   29. Masakan Calvin

    "Kau pikir kau akan menang? Asal kau tahu, sejak dulu Calvin milikku! Aku, Diana, tidak akan membiarkan kamu wanita murahan merebut Calvin dariku!" Rachel menegang saat Diana berkata dengan pelan tepat ketika wanita itu berjalan melewati dirinya. Tepat setelah mebgatakan hal itu, Diana segera berlalu.Ia masih tidak percaya. Hubungannya dengan Calvin tidak ada yang tahu, tapi Diana mengatakan seolah wanita itu mengetahui segalanya.Kini ia mulai paham alasan Diana terus mengusiknya. Semakin dekat ia dengan Calvin maka perilaku Diana akan semakin brutal. Rachel hanya bisa tersenyum getir.***Sudah hampir seminggu kehidupan kantor Rachel berantakan akibat berbagai rumor tentang dirinya. Rumor itu semakin hari semakin berkembang. Bahkan ada suatu saat ia mendengar orang-orang bergosip kalau ia memiliki anak dengan Alexander Zimmer.Ia tidak maslaah dengan semua rumor itu, hanya saja hal itu sedikit banyak mempengaruhi pekerjaannya. Semua yang ia kerjakan

    Last Updated : 2022-08-05
  • Istri Pura-Pura Sang CEO   30. Malapetaka (1)

    "Tolong aku Vin, mereka semua menyakitiku"Bagai tersambar petir di siang bolong tubuh Calvin langsung menegang mendengar ucapan parau Rachel. Pria itu mencoba untuk lebih mendekatkan diri pada Rachel agar bisa mendengar lebih jelas."Rumor sialan itu!" seru Rachel kesal. Ia membalikkan tubuhnya dan mulai terlelap."Rumor?" Merasa tidak mendapat jawaban dari Rachel, Calvin mengecek kondisi gadis itu. Rachel sudah terlelap. Perasaan Calvin tidak enak. Ia mengambil ponselnya dan meninggalkan pesan untuk Nicky mengenai rumor apa yang sedang beredar di perusahaan tentang Rachel.***Rahang Calvin mengeras saat pagi tadi Nicky melaporkan rumor yang selama ini beredar padanya. Pria itu terus mengutuk dirinya sendiri karena merasa begitu bodoh sampai tidak tahu hal besar telah terjadi di perusahaannya sendiri.Lebih parahnya lagi hal itu terjadi pada Rachel!Pria itu terdiam. Ia mencoba memikirkan berbagai c

    Last Updated : 2022-08-05

Latest chapter

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   61. Rose (1)

    "Bagaimana kondisi kakimu hari ini?" Rachel tersentak saat mendengar suara Calvin."Baik, seperti yang kau lihat aku sudah bisa berjalan sendiri." Rachel menunjukkan kakinya pada Calvin. Ia memang sudah bisa beraktivitas dengan normal lagi setelah 2 minggu istirahat dan pemulihan."Bekas lukanya masih ada." Ujar Calvin saat melihat bekas luka jahitan di kaki Rachel yang masih terlihat cukup jelas."Tidak masalah, nanti juga dia akan memudar." Rachel menjawab sekenanya. Sejak membaca pesan singkat dari Rose malam itu, Rachel sudah membuat keputusan. Ia tidak boleh lagi terbuai oleh perhatian dan semua hal romantis yang dilakukan Calvin.Bahkan ia juga sudah mulai menyiapkan diri jika Calvin mulai mengungkit perceraian dengannya."Kau mau kemana?" Calvin mengerutkan dahinya bingung saat menyadari Rachel sudah rapi dengan pakaian semi formal."Kerja, kau pikir apalagi?" Rachel menjawabnya dengan bingung. Ia sudah lama tidak ke kantor apakah pria itu lupa ka

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   60. Rose (1)

    "Apa aku salah kalau perhatian dengan istriku sendiri?""AARRGGHHHHH!!!" Rachel berteriak heboh sambil menjambak rambutnya saat perkataan Calvin kembali terngiang-ngiang di kepalanya.Rachel tidak bisa tidur semalaman memikirkan perkataan Calvin yang berhasil membuat perasaannya kembali goyah. Sampai detik ini juga Rachel masih belum memantapkan hatinya tentang perasaannya pada Calvin.Di satu sisi Rachel merasa dirinya memiliki perasaan untuk pria itu karena perhatian yang selama ini Calvin berikan namun di satu sisi lainnya Rachel merasa semua itu hanyalah sandiwara belaka. Statusnya hanya sebagai istri pura-pura dari seorang Calvin Miguel."Rambutmu kenapa?" Rachel tersnetak kaget saat Calvin tiba-tiba masuk dna memergokinya yang sedang berantakan. Dengan cepat Rachel merapikan rambut menggunakan tangan sebisanya."Ada apa?" Tanya Calvin lagi. Pria itu membuka laci di sebelah ranjang rawat Rachel dan mengambil sebuah sisir.

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   59. Dilema Hati (4)

    Calvin menghela napas saat keluar dari kamar rawat Rachel. Pria itu benar-benar tidak tahu apa yang harus ia lakukan kali ini.Ia memutuskan untuk menghindar sejenak sambil mencari secangkir kopi untuk menyegarkan dirinya."Calvin" Seorang gadis berambut sebahu menghampirinya. Calvin terdiam.Ia tahu gadis yang kini berdiri di hadapannya adalah Rose. Cinta pertamanya."Sedang apa kau disini?" Tanya Calvin dingin. Gadis itu tampak tidak peduli dan memamerkan senyuman manis."Bukankah seharusnya kau senang melihatku disini?" Rose balik bertanya."Aku tidak ingin melihatmua disini." Calvin berniat untuk berjalan mendahului Rose namun gadis itu menghadangnya."Jangan begitu, aku disini untuk menjenguk istrimu." ujar Rose sabtai sambil melambaikan sebuket bunga yang ua bawa sejak tadi."Rachel tidak butuh dijenguk olehmu. Sebaiknya kau oergi dan jangan buat masalah." Rose tertawa sinis."Kau masih sakit hati dengan penolakkanku? Kalau begitu apaka

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   58. Dilema Hati (3)

    "Kau sudah bangun?" Rachel mengerjapkan matanya kaget saat mendengar suara Calvin begitu ia membuka matanya.Pria itu sedang duduk di kursi kecil tepat di sebelah ranjang rawatnya sambil memangku laptop. Calvin bertanya tanpa mengalihkan perhatian dari layar laptopnya."Kau tidak ke kantor?" Rachel bertanya dengan kebingungan. Gadis itu berusaha untuk bangun dan duduk bersandar.Melihat Rachel yang kesulitan, Calvin dengan sigap membantu gadis itu. "Aku sudah bilang aku akan terus bersamamu sampai kau benar-benar pulih." Calvin menjawab seraya membantu Rachel mengatur posisi.Selesai membantu Rachel, Calvin kembali mengambil laptopnya namun kali ini pria itu meletakkan laptopnya di atas meja.Calvin mulai menata laptopnya bersamaan dengan banyak berkas-berkas yang menumpuk di sekitarnya. Rachel menatap pria itu kebingungan. Calvin tampak sibuk."Kau sepertinya cukup sibuk, apa tidak sebaiknya kau kembali ke kantor?" Tanya Rachel hati-hati takut menyinggung pria itu lagi."Aku tidak s

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   57. Dilema Hati (2)

    "Ceraikan Calvin, aku yang seharusnya ada di posisi ini.""Maksudmu? Siapa kau berani bicara seperti itu?" Rachel bertanya dengan sedikit amarah. Gadis di deoannya begitu santai dan lancar mengatakan hal tersebut seolah itu bukanlah hal yang serius."Posisi Nyonya Miguel milikku. Andai saja waktu itu aku tidak memilih untuk melanjutkan pendidikan ke Canada pasti sekarang aku yang menikah dengan Calvin.""Calvin sudah menikah denganku nona." Rachel tersneyum sinis menbuat gadis di hadapannya menatap tidak suka."Calvin hanya mencintaiku seumur hidupnya, bahkan Diana tidak bisa mendapatkan Calvin setelah semua yang ia lakukan. Sekarang aku sudah kembali, kita lihat saja siapa yang akan Calvin pilih." Gadis itu mengucapkan kata demi kata dengan penuh penekanan. Rachel sedikit terkejut saat gadis itu melemparkan sebuah kertas kecil ke pangkuannya sebelum berbalik pergi."Apa itu?" Tanya Tiara penasaran.Rachel mengambil kertas tersbeut dan membaca isiny

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   56. Dilema Hati (1)

    "Kau gila? Kenapa kau melakukan itu?" Tiara meneriaki Rachel setelah Rachel selesai menceritakan kronologi kejadian yang menyebabkan dirinya sekarang terbaring di ranjang rumah sakit.Hari ini Calvin sudah kembali bekerja setelah Rachel membujuknya dengan berbagai macam cara. Tidak mudah untuk membujuk pria itu namun akhirnya Calvin setuju dengan segudang syarat yang harus Rachel penuhi. Salah satunya adalah harus ada orang yang menjaga Rachel disaat Calvin tidak ada.Kali ini Rachel benar-benar bingung dengan sikap Calvin.Ia sadar dan sangat sadar akan posisinya yang hanya sebagai istri pura-pura dari pria itu lalu apa yang menyebabkan pria itu memperlakukannya dengan penuh perhatian seakan ia benar-benar menjadi istrinya?"Tapi pria itu tau cara berterima kasih juga ya, kudengar ini kamar private untuk keluarga Miguel di rumah sakit ini." "Cara berterima kasih?" Rachel tercengang mendengar perkataan Tiara."Lalu kalau bukan cara pria itu untuk berter

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   55. Kecelakaan

    "RACHEL!!" Seru Calvin saat melihat lampu itu terjatuh tepat di atas kaki istrinya. Calvin tidak mempedulikan sakit di tubuhnya saat terjatuh akibat dorongan Rachel tadi dan segera menghampiri istrinya yang sudah tidak berdaya."Rachel kau bisa mendengarku?" Calvin menepuk-nepuk wajah Rachel. Celana yang ia kenakan basah. Calvin menoleh melihat ke arah kakinya dan mendapati darah dari kaki Rachel sudah mengalir deras.Calvin semakin panik saat Rachel tidak kunjung menjawab."CEPAT TELPON AMBULANCE ISTRIKU TERLUKA PARAH!!" Seru Calvin keras. Beberapa orang yang sudah mengerumuni tubuh Rachel menganga kaget mendengar itu tapi tidak seorangpun berani mengomentari. Situasi sudah terlalu kacau sekarang.Calvin meletakkan kepala Rachel di pangkuannya dan terus menepuk-nepuk pipi gadis itu. Tanpa pria itu sadari air mata mulai menetes. "Ambulance masih membutuhkan waktu 10 menit lagi untuk tiba, jalan di depan macet sekali." Laporan Nicky membuat Calvin mengu

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   54. 100 Tahun Miguel Group (4)

    "Kau diam di situ!"Rachel terkejut mendengar suara yang sanagt dikenalnya. Juan masuk dengan tatapan membunuh."Aku hanya ingin kembali ke acara.""Tidak! Kakak ipar sudah berpesan agar aku memastikan kau tetap disini." Tolak Juan. Rachel hanya bisa menghela napas pasrah. Adiknya keras kepala dan ia sangat tahu hal itu."Kau sudah lebih baik? Mau makan sesuatu?" Juan bertanya seraya mengeluarkan beberapa jenis buah kesukaan Rachel dan meletakkannya di meja makan.Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di kepala Rachel. Ia menemukan cara agar bisa kembali ke gedung acara. "Kau bawa semua buah itu untukku?" Rachel bertanya sambil tersenyum kecil."Tentu saja. Semua ini kesukaan kakak. Aku tidak tahu kakak akan memilih yang mana jadi aku beli saja semua.""Wah uangmu banyak ya." ujar Rachel sedikit mencibir saat memperhatikan jumlah barang bawaan Juan yang cukup banyak."Aku baru saja gajian dan aku hampir

  • Istri Pura-Pura Sang CEO   53. 100 Tahun Miguel Group (3)

    "Bagaimana keadaannya?" Calvin bertanya pada Nicky dengan wajah marah. Ia baru saja mendengar berita istrinya tidak sadarkan diri dan sedang dilarikan ke ruamh sakit.Dalam hati, Calvin merutuki sikapnya tadi saat bertemu dengan Rachel. Seandainya ia lebih memperhatikan gadis itu dan lebih bersikeras menyuruhnya untuk istirahat pasti tidak akan ada kejadian seperti ini."Tenangkan dirimu."Nicky mencoba memperingati Calvin dimana mereka berada sekarang.Calvin tidak peduli. Pria itu terus melangkah dengan cepat bahkan hampir berlari. "Aku akan menggantikanmu melihat kondisi Rachel, kau tunggu saja disini, tidak akan baik saat dilihat oleh para petinggi lain." Nicky lagi-lagi berusaha mencegah Calvin untuk pergi.Bukan karena tidak mengerti situasinya, tapi acara ulang tahun ke 100 Miguel Group merupakan acara penting yang sudah disiapkan sejak tahun lalu dan ia hanya tidak mau Calvin dalam posisi sulit karena dituduh telah lalai dalam menjalankan acara.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status