Share

Memiliki Bayi Lagi

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-18 23:43:49

Wanita yang ditunjuk Iris memandangnya dengan ekspresi kebingungan di wajahnya yang cantik. Dia sangat cantik dan mempesona. Mata cokelat hangatnya sangat jernih dan besar tampak sangat memikat. Tubuhnya tinggi dan langsing seperti seorang model. Tidak heran wanita itu adalah seorang model dan mantan pacar Aiden.

Iris tiba-tiba tidak percaya diri. Dia merasa dirinya tidak secantik wanita itu meski dia lebih muda dari Letizia Hadid. Hati Iris penuh kecemburuan dan tidak bisa menahan dirinya berkata kesal pada Aiden.

“Aku hanya pergi sehari, tapi kamu sudah membawa putraku bertemu dengan mantan pacarmu dan membuat Dimitri memanggilnya Mommy. Apa kamu bersenang-senang tanpa aku? Kamu senang reuni dengan mantan pacarmu?” desis Iris pelan dan sinis.

“Mantan Pacar? Iris apa yang kamu bicarakan? Kamu bicara omong kosong, kita sedang di depan umum. Jangan bertengkar di sini,” Aiden berkata dengan suara gelap.

Iris ingin membalasnya dengan marah tapi wanita di belakang Aiden mendekati merek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Siapa yang Mengirim Foto?

    Aiden tersenyum mencium pipinya. “Itu artinya Mommy akan memiliki bayi dan Dimitri akan punya adik.”Mata anak itu melebar. “Adik? Dimitri akan punya adik?” Dia memandang Iris dengan pandangan berbinar dan mengulurkan tangannya untuk meraih wajah mommy-nya.“Mommy, aku mau adik perempuan!”Iris tersipu malu dan berkata tidak nyaman. “Itu belum pasti. Aku belum memeriksa ke rumah sakit. Jangan terlalu berharap.” Iris tidak ingat kapan dia lupa memakai pil KB. Dia ingat selalu memakai pil KB. Tapi jantungnya berdebar memikirkan seorang bayi sekali lagi tumbuh di perutnya. Dia sudah pernah melahirkan dua bayi, dia tidak mengharapkan bayi lagi muncul saat dia baru berusia 27 tahun.“Tidak ada salahnya berharap. Kita sudah lama menantikan bayi lagi,” kata Aiden dengan senyum bahagia di wajahnya yang tampan.Seseorang berdeham memecahkan keharmonisan keluarga kecil itu.“Ah, ternyata Anda sedang hamil Nyonya Ridley. Tidak heran Anda sensitif.” Letizia berkata dengan suara ramah menarik perh

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Tidak Mau Ayah Lain

    Mata Aiden menyipit.Letizia menatapnya sambil tersenyum. “Aku tidak tahu istrimu sangat mirip denganku, dia tampak dia lebih muda.” Dia berhenti sejenak memandang Aiden dengan pandangan penuh makna.“Aiden ... apa kamu belum melupakan aku?” matanya berkedip malu-malu menatap Aiden penuh harap.Aiden menatap wajah cantik wanita itu. Mata cokelatnya yang hangat masih memikat. Wajahnya lebih dewasa daripada sepuluh tahun lalu.Letizia mirip dengan Iris, bahkan lebih cantik dari istrinya. Tapi Aiden tidak berdebar lagi. Dia pernah mencintai wanita itu dengan tergila-gila, tapi wanita itu meninggalkannya dengan kejam.Aiden mengalihkan pandangannya acuh tak acuh. “Sudah sepuluh tahun, tentu aku sudah melupakan perasaanku padamu.”Wajah cantik Letizia terlihat kecewa dan sedih. Dia meraih lengan Aiden dan mencengkeramnya memohon.“Aiden, saat itu tidak ingin meninggalkanmu. Tapi aku tidak punya pilihan—“Aiden menarik lengannya menjauh dari Letizia.“Sudah sepuluh tahun dan aku sudah me

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Siapa Cinta Pertamamu?

    “Siapa yang mengatakan itu padamu?”Dimitri menunjuk Bibi Jenny dengan wajah merah karena menangis.“Nenek itu! Dia bilang Mommy akan menikah. Daddy, ayo pergi bawa Mommy. Aku tidak mau mommy menikah lagi. Aku tidak mau ayah baru! Aku mau daddy saja!” isaknya dengan suara keras dan parau. Aiden memandang Bibi Jenny dan Jack dengan wajah dingin.“Aku tidak mengerti apa maksud pertemuan ini. Tapi aku tidak membiarkan istriku menikah lagi saat dia masih istriku. Apa pun kesepakatan yang kalian buat, kalian harus melewatiku dulu.” Aiden mengalihkan pandangannya pada Lilian.“Nyonya, aku mengerti kamu tidak menyukaiku. Tapi kamu sudah melewati batas menjodohkan istriku dengan pria lain di belakang punggungku. Kamu tidak hanya menyinggungku tapi juga menyakiti Dimitri,” ujarnya dengan kasar.“Aku akan berpura-pura tidak tahu tentang ini. Tapi jika kamu melakukan ini lagi, aku tidak akan diam dan aku tidak peduli kamu adalah ibu mertuaku jika kamu sudah menyakiti putraku.”Semua orang dimej

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kesakitan

    Aiden memeluk pinggangnya dan menggiling pinggul mereka memperdalam ciumannya, melampiaskan kekesalan dan hasrat dua hari tanpa menyentuh wanita itu.“Uhmp—“ Mata Iris melebar, tangannya menahan dada Aiden dan mendorongnya.Aiden mencengkeram pinggangnya menariknya semakin erat ke tubuhnya. Bibirnya meraup lidah mungil Iris dalam ciuman gairah dan menuntut. Tangannya meraba-raba payudara Iris lapar dan menarik blusnya hingga robek. Dia dengan tidak samar menangkup salah satu bukit kembarnya dan mencubit putingnya.Iris melepaskan bibirnya dan mengeluarkan suara erangan yang memikat. Tubuh Aiden terangsang mendengar suara erangannya. Dia mencium mencium leher jenjang Iris penuh nafsu.“Ahh ... Aiden— lepaskan ....” Iris susah payah menahan sensasi kenikmatan yang menjalar di tubuhnya dan mendorong dada Aiden sebelum dirinya jatuh dalam kesenangan yang dibuat pria itu. Dia menggeliat mencoba melepaskan diri dari pelukan Aiden.“Apa kamu yakin, sayang?” bisik Aiden seduktif mencium telin

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Perasaan Menjadi Seorang Ayah

    “Ya. Istri Anda sedang hamil. Tapi dia baik-baik saja.” Dokter itu kemudian tersenyum menepuk pundak Aiden sebelum berbalik meninggalkannya.Aiden tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata apa yang dia rasakan. Dadanya berdebar untuk pertama kalinya dengan perasaan gembira, terkejut dan penuh harap yang bercampur aduk.Meski bukan pertama kali menjadi ayah, Aiden tetap merasa bahagia mendengar kabar menggembirakan ini.Dia ingat ketika Iris hamil Zein, dia tidak pernah merasakan perasaan seperti saat ini. Saat itu dia bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Dan putra keduanya, dia gembira dan kecewa telah melewatkan momen kelahiran serta pertumbuhan Dimitri.Kehamilan Iris sekali lagi memberi perasaan kegembiraan seolah dirinya menerima berita pertama kali menjadi seorang ayah.Aiden tersenyum bodoh menghampiri tempat tidur Iris dan meraih tangannya.“Sayang, terima kasih,” bisiknya mencium wajah Iris bertubi-tubi untuk melampiaskan kebahagiaan yang membuncah di dadanya.Saya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Penyimpangan

    “Oke, oke, jangan mengungkit itu terus. Tenanglah demi bayi kita, okey?” Aiden buru-buru menenangkannya ketika masalahnya dengan Letizia diungkit lagi.Dia tahu ibu hamil selalu sensitif dan tidak boleh diransang oleh perasaan negatif. Aiden harus melakukan segala upaya untuk menenangkan dan menjaga moodnya tetap baik“Jika kamu sudah merasa lebih baik, mari kita ke dokter.”“Jika aku tidak ingin mempertahankan anak ini, apa yang akan kamu lakukan padaku? Apa kamu akan kembali ke mantan pacarmu?” balas Iris ngotot. Belum melupakan mantan pacar Aiden yang mirip dengannya. Suaminya bahkan berciuman dengan mantannya! Siapa yang bisa menerima itu.“Aku tidak akan melakukan apa pun yang menyakitimu,” bisik Aiden lembut tampak tertekan. Sadar dirinya salah membiarkan dirinya berinteraksi dengan Letizia malam itu.Iris tampak akan terus mengenang foto itu dan menggunakan itu untuk menentangnya.Iris menatapnya dengan acuh tak acuh sebelum kembali berbaring membelakangi Aiden. hatinya kalut m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Keputusan untuk Aborsi

    Sebelum keluar dari rumah sakit, Aiden dan Iris menemui dokter kandungan untuk pemeriksaan. Aiden tidak meninggalkan sisi Iris ketika dokter yang bertanggung jawab memeriksa Iris. Berbeda dengan Iris yang dalam perasaan kalut dan gelisah menunggu pemeriksaannya selesai.Aiden meremas tangannya menenangkan dan mengalihkan pandangannya pada dokter di depan mereka dengan penuh perhatian saat dokter memberikan hasil diagnosisnya.“Selamat Tuan, Nyonya Ridley hamil empat minggu.” Dokter itu tersemyum memberikan hasil diagnosis pada pasangan di depannya.Empat minggu? Hati Iris mencelos. Dia benar-benar hamil! Dia ingat saat itu berhubungan intim di kantor Aiden dan lupa membawa pil KB-nya.Iris menggigit kuku jarinya sementara tangan satunya mengelus perutnya yang rata cemas. Dia benar-benar tidak mengharapkan akan ada anak lagi setelah kelahiran Dimitri. Dia masih ingat masih sakit melahirkan itu. Apalagi dia sudah memiliki dua anak sebelumnya.Meski memiliki bayi lagi kedengaran sangat

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Rayuan

    Dimitri menggelengkan kepalanya sambil melipat tangannya di dadanya dengan ekspresi cemberut. “Aku tidak mau dimandikan Bibi Marry, aku sudah besar!”Iris terkekeh gemas mencium dan mencubit pipinya. Perasaan tertekan dan gelisahnya seolah menguap saat memandang dan mendengar suara putra kecilnya.Aiden memandang dengan ekspresi tenang melihat Iris tampak riang saat berbicara pada putra mereka. Dia tidak terlihat tertekan seperti di rumah sakit.Aiden berpikir dengan pahit bahwa itu karena mereka sudah memutuskan untuk tidak mempertahankan bayi yang baru tumbuh di perut Iris. “Okey, okey putra mommy sudah besar. Jadi Dimi mau mandi sekarang sama Mommy?”Dimitri menggelengkan kepalanya. “Aku mau mandi sama daddy.”Dia kemudian mengalihkan pandangannya pada Aiden dengan penuh harap.“Daddy, ayo mandi bersama!”Aiden memaksakan senyum agar tidak terlihat sedih di depan Iris dan putranya.“Okey, mari jagoan kecilku.” Dia menggendong Dimitri dan menciumnya.“Kamu semakin berat, apa saja k

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-21

Bab terbaru

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Akhir

    Mereka pun telah selesai makan malam bersama. Lily dan Candra melangkah menuju ke arah ruang tamu. Sementara itu Aurelio sudah terlelap di kamarnya. Candra sengaja menemani putra tunggal Hugo hingga ia terlelap agar dirinya bisa pergi meninggalkan Aurelio tanpa merasa terbebani oleh rasa bersalah, karena sang putra tak ingin melepaskannya. “Candra apakah kamu yakin tetap balik hotel malam ini? Sudah larut malam Candra, apa tidak sebaiknya besok pagi-pagi sekali kamu kembali ke hotel. Kurasa belum terlambat jika kamu memang akan kembali besok ke Italia.” Ucap Lily seraya melangkah di sisi Candra. “Sekali lagi aku minta maaf Bibi Lily. Aku harus kembali malam ini ke hotel, jika aku harus menginap malam ini di sini dan kembali pagi harinya ke hotel, rasanya aku tak punya banyak waktu untuk berberes-beres barang-barangku yang berada di hotel, karena besok pagi aku harus segera berangkat ke Italia.” Jelas Candra menanggapi tawaran dari nyonya Wallington. “Ya sudah. Jika memang demikian,

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Makan Malam Bersama

    Lily mengerucutkan bibirnya melihat sikap dingin Hugo. Dia menatap Candra dan menepuk lengannya menenangkan.“Jangan berkecil hati. Hugo selalu seperti ini.”Candra mengangguk, dia tidak mengambil sikap dingin Hugo, apalagi setelah mendengar kata-kata Aurelio bahwa Hugo menyimpan foto dirinya.Lily menyruh pelayan menyiapkan camilan ringan dan menghabiskan waktu mengobrol bersama Candra dan bermain dengan Aurelio.Sepanjang hari itu Hugo tidak turun dan berada di ruang kerjanya. Entah dia sengaja untuk menghindari Candra atau pria itu memang seperti itu. Candra tidak terlalu memikirkannya. Dia menikmati bermain dengan Aurelio. Candra tampak bahagia ia menikmati kebersamaannya bersama Aurelio di rumah Hugo Wallington. Meskipun Hugo terlihat cuek tak mengacuhkannya, namun Candra tidak mempedulikannya.Ia justru semakin akrab dan dekat dengan putra tunggal CEO berwajah tampan tersebut.Lily menyukai Candra, setelah melihat ketika Candra begitu pintar mengambil hati cucunya. Ini peluang te

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertamu di Kediaman Keluarga Wallington

    “Tidak kok nyonya. Aku tidak memikirkan apapun, dan aku baik-baik saja kok nyonya,” ucapnya kembali berbohong menutupi jika sesungguhnya pikirannya justru melayang ke arah Hugo berada.“Candra. Aku minta maaf, jika selama ini sikapku sudah sangat keterlaluan padamu. Aku sadar, seharusnya aku tak memperlakukanmu seperti itu, hingga akhirnya kamu pergi meninggalkan putraku Hugo. Aku berharap kamu bisa memaafkanku Candra, meskipun aku akui kesalahanku mungkin sudah terlalu besar terhadapmu.”Candra tak menyangka, jika nyonya Wallington bisa berkata demikian padanya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap Candra.Candra menyentuh tangan nyonya Wallington, seraya menganggukkan kepalanya pelan. Candra tersenyum begitu juga dengan nyonya Wallington.“Iya nyonya. Aku sudah memaafkanmu nyonya, jauh sebelum nyonya minta maaf padaku,” jawab Candra seketika membuat nyonya Wallington berbinar-binar wajahnya.“Sungguhkah? Kamu memaafkanku Candra..? Kam

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lily

    "Ya, ibu bantu cari pengasuh yang lebih kompenten.”“Kamu tidak butuh pengasuh untuk Aurelio, tapi seorang ibu untuk anakmu,” ujar Lily melirik Hugo dengan hati-hati.“Ibu ....” Hugo menatap ibunya tidak suka topik itu di bahas lagi.“Kamu tidak berniat mencari ibu untuk Aurelio? Apa karena kamu tidak bisa melupakan Candra?”Hugo terdiam, pikirannya kembali memikirkan Candra. Wanita itu memperlakukan Aurelio dengan baik saat itu dan dia pula yang menemukan putranya.Hugo menggelengkan kepala mengusir bayangan gadis itu dan berpura-pura mengetik sesuatu di laptop. "Aku sibuk, tolong tinggalkan aku, Bu.”Lily mendesah pasrah dan meninggalkan Hugo untuk mengurus pekerjaannya.....Beberapa hari kemudian sejak pertemuannya dengan Paman Hugo, Candra masih tidak memiliki keberanian mencari pria itu.Gadis berparas manis itu, bolak-balik tak jelas dan gelisah di ruang tamu kamar hotelnya seolah-olah mengukur ruang luas di kamar hotel tempat ia menginap selama berada di kota tersebut. Pikira

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pernikahan yang Batal

    Candra merasa sedih atas sikap Hugo Wallington bersikap dingin dan mengabaikannya. Dia meninggalkan taman hiburan dan kembali ke hotel tempat dia menginap. Candra gelisah terus memikirkan pertemuannya dengan Hugo. Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang pria itu selama lima tahun sejak dia meninggalkannya. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginannya dan menelepon seorang asisten yang mengurus semua keperluannya. Dia menyuruh asistennya mencari tahu tentang Hugo selama lima tahun ini. Setelah itu Candra menunggu informasi dari asistennya semalaman. Beberapa jam kemudian asistennya datang ke kamar hotelnya. “Bagaimana, Vivi?” Candra bertanya gelisah meraih tangan wanita itu. “Nona muda, Tuan Wallington tidak pernah menikah, tapi dia memiliki seorang anak yang sampai saat ini masih dia sembunyikan dari mata publik. Ibu dari anak itu, mantan pelacur Tuan Wallington meninggal saat melahirkan.” Mata Candra melebar, jantung berdegup kencang merasa senang karena

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lagi dengan Soerang Kenalan Lama

    “Kamu tidak usah takut dengan kakak. Kakak tidak jahat kok, jadi adik kecil jangan menangis lagi ya. Tenang saja, Kakak akan bantuin kamu kok.” Candra terus mengajak anak kecil tersebut berbicara, meskipun ia tetap bungkam tak mau bicara sepatah kata pun.“Ayo sini..! Ikut dengan kakak. Kita cari keberadaan orang tua kamu ya,” ujar Candra mengulurkan tangannya pada anak kecil itu.Anak itu seolah mengerti dan menghapus air matanya. dia mengulurkan tangan kecilnya meraih tangan wanita di depannya.Candra tersenyum hangat meremas tangan kecilnya. Dia pun menggendong dan mengajaknya menuju ke arah ruangan bagian informasi. Candra berpikir jika anak tersebut adalah anak hilang, mungkin dengan bantuan bagian informasi dapat mempertemukan kembali anak kecil yang terpisah dari orang tuanya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.Anak kecil tersebut saat ini berada dalam gendongan Candra tidak menangis dan memeluk leher Candra saat dibawa masuk ke pusat informasi taman hiburan.Candra mendeka

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lima tahun kemudian

    Lima tahun kemudian.Langit biru cerah dan angin bertiup lembut. Taman hiburan tampak hidup dan meriah.Gadis itu memandang langit musim panas dan memejamkan mata menikmati sinar matahari bersinar cukup cerah.Dia cantik berada di usia muda 25 tahun, kecantikannya mekar dengan indah. Jejak naif dan polos seorang gadis memudar dengan kecantikan wanita dewasa. Dia menarik perhatian beberapa pria yang lewat.Candra memuka mata, memperlihat matanya yang cerah dan cemerlang, namun menyimpan jejak kesedihan.Lima tahun telah berlalu, kota ini tak begitu banyak perubahannya. Kerinduannya begitu besar terhadap kota ini, begitu banyak kenangan yang tak mudah dilupakan di sini. Candra telah kembali ke kota di mana dulu ia memiliki story dan kenangan yang begitu membekas untuk dirinya.Bagaimana kabarnya kamu paman Hugo?Pasti saat ini dia sudah bahagia menikah dengan perempuan itu.Candra mendesah. Tak ada gunanya lagi mengingat semuanya jika saat ini paman Hugo sudah menjadi milik perempua

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Selamat Tinggal

    Candra tidak menjawab, dia menatap bibir tipis Hugo sebelum menundukkan kepala mencium bibirnya. Ciumannya agak grogi dan gugup. Hugo merasa terkejut. Sudah lama sekali Candra tidak mengambil inisitif menciumnya. Tapi dia tidak membalas ciuman Candra dan menahan keinginannya untuk melumat bibirnya menggoda. Dia harus memberinya pelajaran hari ini. Merasa Hugo tidak membalas ciumannya membuat Candra agak cemas dan malu. Tapi Hugo tidak mendoronya. Candra agak berani memperdalam ciumannya, bibir menghisap bibir bawah pria itu dan menyapu lidahnya di sepanjang bibir Hugo. Hugo mengerang pelan dalam bibirnya, tangannya mencengkeram pinggang ramping gadis itu. Candra semakin berani menyelipkan lidahnya menggoda bibir Hugo, tanganya mengusap-ngusap dada pria itu dengan gerakan menggodanya. Pinggulnya mengosok pangkal paha Hugo, menggoda ‘junior’ pria itu. Napas Hugo semakin dalam, dia mengcengkeram pinggang gadis itu semakin erat. Salah satu tangannya meremas pantat Candra di balik cel

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Waktu Terakhir

    “Tidak,” balas Candra serak dan menundukkan kepala agar Hugo tidak melihat dia menangis.“Benarkah?” Hugo meraih dagu gadis agar mendongak menatapnya. Dia melihat mata Candra berkaca-kaca dan basah. “Kamu menangis? Mengapa kamu menangis?” tanyanya dengan kening berkerut.Candra menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya mengantuk kok.”Candra mengusap matanya dan berpura-pura menguap. “Aku tidak tidur nyenyak semalam dan bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bubur.”Hugo menatapnya lekat-lekat seolah mencari kebohongan dari mata gadis itu.Candra menguap hingga air matanya keluar. “Aku mengantuk. Bangunkan aku jika makan malam sudah selesai ....” Lalu dia dengan hati-hati memeluk pinggang Hugo agar menekan luka di perutnya dan bersandar di dada Hugo. Matanya terpenjam, dalam hitungan beberapa menit, dia sudah tertidur.Hugo mengamati gadis yang tertidur itu dan mendesah memeluk kepalanya di dadanya. Dia mencium kepala Candra dan memejamkan mata mencoba untuk tidur.Satu jam kemudian, Hug

DMCA.com Protection Status