Share

Kejutan kecil

Penulis: berymatcha_
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sudah seharian aku mengajak Ayana untuk menghabiskan waktu di luar rumah. Melihat wajahnya yang sangat senang, membuat ku lega karena bisa membuatnya merasa bahagia hari ini.

Aku melajukan mobil ku dengan kecepatan biasa, karena tidak ingin membangunkan tidurnya. Aku tersenyum melihatnya tidur pulas karena merasa lelah. Tanganku terulur untuk mengusap pelan kepalanya lembut.

Aku menghentikan mobilku masuk kedalam sebuah gedung. Perlahan tanganku mulai mengusik wajahnya yang tenang, hingga ia perlahan membuka matanya yang sayu.

“Sayang, bangun yuk.” Lirihku tepat ditelinganya.

Ayana tampak merenggangkan tubuhnya, ia menatapku dalam diam. Terlihat karena ia masih berusaha untuk mengumpulkan nyawanya.

“Kita dimana mas? Kok bukan di Apartement kamu?” tanyanya dengan suara seraknya.

Aku hanya tersenyum tanpa menjawab. “Kita keluar yuk,” ajak ku.

Ayana mengangguk tanpa menjawab. Wajahnya tampak penasaran dengan semua ini. Mulai dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Pengakuan Adira

    Aku berjalan masuk kedalam ruang kekuasaanku. Sudah lama sejak aku menikmati waktu bersama Ayana, seringkali aku bolos bekerja. Tapi aku tidak menyesali waktuku sama sekali, melainkan aku sangat menyukainya. Aku menghentikan langkahku saat melihat ada dua orang yang tidak tahu diri masuk kedalam ruanganku.“Welcome to the Jungle, broo.” Ucap Ryan dengan mulut penuh akan jajanan ringan yang ada di ruangan ku. Aku menghela sabar. Masih pagi sudah ada yang menggoyahkan kesabaranku.“Bahagia banget nih teman gue semalam,” lanjut Ryan dengan mengunyah makananku.“Masih pagi Yan, jangan bikin mood gue hancur deh karena kelakuan lo,” jawabku kesal dengan merapikan meja dan kursi kekuasaanku.“Cih! Jangan banyakin pakai perasaan, udah mau punya dua anak.” Sahut Ryan kembali kesal. Aku mengalihkan pandanganku pada satu pria yang duduk diatas sofa dalam diam. Arsen duduk dengan pandangan kosong tanpa mengucapkan sepatah kata pun sejak aku masuk kedalam ruang

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Rahasia

    Setelah menyelasaikan makan malam mereka, kini Adira dan Ayana tampak menghabiskan waktu mereka bersama didalam kamar milik Adira. Hobi baru Ayana adalah menonton drama yang baru saja ia ikuti akhir – akhir ini, karena Adira sudah tidak memperbolehkannya untuk meneruskan kuliah agar ia bisa fokus pada kedua anak yang sedang ia kandung. Semenjak kejadian Ayana yang terlihat drop, Adira saat itu langsung memutuskan untuk ikut mengambil keputusan dalam hidup Ayana walau awalnya Ayana menolak itu semua.“Lucu deh kalau mereka besok ternyata kembarnya sepasang Mas, kayak Hong Shi Ah sama Hong Shi Woo,” ucap Ayana disela – sela asik menonton drama kesukaannya. Saat setelah dua kembar sepasang itu keluar dan memainkan peran, Ayana jadi teringat dengan kedua anak yang sedang dikandungnya.“Yaudah kita cek aja jenis kelaminnya besok, ya sayang,” ucap Adira yang juga ikut menyaksikan gemasnya kedua saudara sepasang itu. Sifat Shi Ah yang pemberani, dan cuek,

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Permainan Adira

    Arsen melangkah masuk kedalam ruangan miliknya. Ia bersandar pada kursi kekuasaannya di kantor milik Adira. Tampak dari rautnya, ia terlihat ikut pusing dalam masalah baru yang timbul di perusahaan milik Adira ini.“Di minum dulu kopinya Sen,” Arsen mengalihkan pandangannya saat ada suara benda bergesekan didekatnya. Ada Rissa yang berdiri dihadapannya sembari membawa segelas kopi untuk dirinya.“Lo juga ngopi?” tanya Arsen pada Rissa saat ia menyeruput kopi yang dipegangnya. Rissa mengangguk samar namun tetap tersenyum. “Gue begadang semalam, jadi minum kopi buat nahan ngantuk,” jawab Rissa.“Lo kenapa begadang? Bukannya lo pernah bilang kalau ngga tahan sama kafein?” tanya Arsen lagi pada Rissa. Rissa tersenyum kaku, “Minum sedikit ngga akan bikin gue sakit perut sih.” Ucap Rissa dengan tawa diakhirnya. Arsen pun bangkit dan mengambil alih kopi milik Rissa, ia pun menyeruputnya. “Sekarang dua kopi ini milik gue,” ucap Arsen.

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Ketakutan Ayana

    Adira telah menyelesaikan makan siangnya, kini ia berjalan menuju dapur untuk membuat kopi. Saat ia sedang berfokus pada kopi yang sedang dibuatnya, tiba – tiba saja ia merasakan ada yang memeluk badannya dari belakang.“Sayang, aku takut banget,” Adira menghela napas panjangnya, ia tahu siapa yang sedang memeluknya. Ia pun berbalik dan mendapati wajah takut Zayna. Ia tersenyum seperti biasa saat sedang dihadapannya.“Kalau kamu ngga merasa salah, ngga usah takut. Semuanya akan hilang dimakan waktu,” tegas Adira.“Tapi mereka semua jadi nuduh aku, padahal aku ngga tahu apa – apa.” Lanjut Zayna. Tangan Adira terulur untuk mengusap puncak kepala Zayna, “Aku percaya kok sama kamu.” Jawab Adira dengan senyum lebar.- Adira melangkah masuk kedalam rumah kecilnya. Baru saja ia memasuki pintu utama, ia sudah disuguhkan bau masakan Ayana yang sangat menggugah seleranya untuk makan. Senyum manisnya terukir dengan sendirinya, ia merasa beruntung karena mendap

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Lakon

    Zayna masuk kedalam Apartement yang diberikan Adira untuknya dengan hati gusar. Rautnya marah setelah ia sampai di Apartemennya.Plaakk....“Pasti kerjaan lo kan?!” Zayna kini sudah diambang emosi. Suasana hati dan pikirannya sedang buruk saat ini. Ia pun rela menampar keras laki – laki yang sudah bersamanya selama empat tahun ini. Leo Ananta, tunangan Zayna yang sudah ia sembunyikan dari Adira selama tiga tahun mereka bersama. Ya, ini permaian yang dibuat Leo untuk Zayna bisa bahagia dengan semua uang milik Adira.“Aku lakuin itu semua untuk kebahagiaan kamu sayang,” ucap lelaki bernama Leo itu dengan wajah khas Pakistannya. Zayna mengernyit, “Bahagia maksud lo? OMONG KOSONG!” Teriak Zayna frustasi. Leo meraih pundak Zayna, ia mengusap lembut pundak wanita kesayangannya itu.“Aku tahu kamu akan lakuin hal yang sama suatu saat nanti, dan itu terlalu lama sayang.” Balas Leo dengan menatap lembut Zayna.“LO YANG KELAMAAN! KENAPA HARUS BERT

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Dinner

    Adira tampak melajukan mobilnya dengan kecepatan normal, kini mereka memutuskan untuk kembali ke Apartemen dan menghabiskan sisa waktu mereka bersama disana. Suasana hati Ayana terlihat sangat membaik setelah bertemu dengan sang Papa dan tidak adanya keberadaan Elvina disana. Sejak adanya Elvina, sang Mama tiri waktu dan kedekatan Ayana bersama Aji pun semakin merenggang dikarenakan Elvina yang selalu berusaha mengambil waktu Aji saat hendak mengajak Ayana untuk berbincang.“Mas makasih ya,” ucap Ayana dengan senyum lebarnya. Adira mengangguk sembari tangan kanannya terus mengusap punggung tangan Ayana lembut.“Mas senang bisa bikin kamu bahagia. Jangan pernah bilang makasih ya, karena Mas tulus lakuin itu semua buat kamu dan anak kita.” Jawab Adira lembut. Hari terus berlanjut, dan rumah tangga mereka semakin manis. Setelah Adira mengetahui bahwa keadaan Ayana memburuk, serta kedua anaknya yang dalam bahaya. Adira memutuskan untuk bersikap baik pad

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Salah langkah

    Adira melangkah pasti dengan badannya yang tegap memasuki kantor kekuasaannya. Wajahnya yang terlihat arogan, dengan sorot mata tajam sudah menjadi khas bos muda satu ini. Menjabat sebagai CEO di umurnya yang masih menginjak 26 tahun, menjadikan Adira sebagai panutan dan incaran banyak wanita. Namun tetap, hanya Ayana yang menjadi pemenang dihatinya.“Selamat siang Pak Adira,” sapa salah seorang karyawan yang sedang melintas dihadapan Adira. Adira mengangguk untuk membalasnya, “Yeri tolong kasih tahu ke bagian Information kalau nanti seluruh karyawan kantor harus berkumpul di aula saat istrirahat siang,” ucap Adira tegas.“Baik Pak.” Sahut Yeri dengan pikirannya yang bergelut pada peristiwa yang akan terjadi nanti. Adira pun kembali melanjutkan langkahnya dengan perasaan bahagia yang tidak diketahui oleh siapapun, karena senyumnya hanya ia perlihatkan untuk Ayana seorang. Tak lama ponsel Adira berdering saat ia melangkah masuk kedalam ruangannya. Ia

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Akibat berbohong

    Adira POV Aku memandangi ruang ICU dengan tatapan gundah. Perasaanku sangat cemas memikirkan kondisi Ayana didalam sana. Pikiran tentang kejadian beberapa jam yang lalu sangat membekas kuat dipikiran terdalam ku. Tuhan aku mohon, jangan lagi kau pisahkan aku dengannya. Hatiku terus meminta hal tersebut pada Tuhanku. Untuk ku kehilangan Ayana membuat diriku sangat rapuh dan lemah. Aku tidak bisa lagi bisa menerimanya seumur hidupku. Dokter melangkah keluar dari ruang ICU dengan wajah seriusnya. Aku melangkah mendekat kearahnya.“Bagaimana dok?” tanyaku cemas.“Kita akan menyiapkan operasi besar untuk menyelamatkan anak anda, dan juga untuk menghentikan pendarahan di otak Ibu Ayana. Namun untuk menghentikan pendarahan pada otak tidak semudah yang Pak Adira bayangkan. Kemungkinan selamat juga tipis, tapi kami selaku Dokter akan selalu berusaha sekeras mungkin untuk menyelamatkan nyawa Ibu Ayana.” Jelas Doketr padaku. Seluruh jiwa ku seolah

Bab terbaru

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Beranjak Dewasa

    Terdengar suara ricuh dalam suatu ruangan. Teriakan dan goresan antar benda sangat terdengar dengan jelas. Terdapat empat orang di dalamnya yang tampak sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.“Kak, itu balonnya kurang gede,” peringat gadis berusia lima belas tahun itu dengan meneriaki salah satu kakak laki-lakinya.“Jangan gede-gede, nanti meletus. Terus habis balonnya,” jawabnya yang enggan mendengarkan suara adiknya.“Tapi ngga sekecil ini juga bego,” sahut lainnya dengan menoyor kepala orang yang di panggil Kak tadi. Ry, mendengus kesal setelah mendapatkan toyoran keras di kepala oleh Theo. Theo pun mengambil balon yang sudah di tiup oleh Ry dan menunjukkannya pada Ayah mereka. Adira yang tadi berada di dapur pun keluar menuju ruang tamu saat mendengar anak-anak mereka bertengkar seperti biasa.“Yah, lihat deh. Balonnya terlalu kecil kan?” tanya Theo pada Adira. Adira tertawa melihat balon seukuran tangan yang bisa di genggamnya itu. “Siapa yang tiup?” tany

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Akhir Kehidupan

    Dentuman suara musik mengalun menyeruak kedalam telinga setiap orang yang datang. Lampu terang mampu memperlihatkan setiap insan yang datang dengan riasan wajah yang sudah mereka persiapkan. Dalam ruangan yang besar ini mampu menampung ribuan orang, dan saat ini sudah banyak orang yang datang untuk mengikuti Pesta Relasi di Perusahaan milik Adira. Ya, ini adalah hari sabtu. Dimana semua rekan kantornya menghadiri pesta yang sudah ia janjikan untuk lebih mempererat tali silaturahmi antara rekan kerja dan atasan. Semua mata pun tampak tertuju pada Adira yang berjalan dengan menggandeng Ayana di sampingnya. Bak seorang Raja dan Ratu, kini mereka menjadi pusat perhatian selama mereka berjalan masuk kedalam ruangan. Tatapan kagum terpancar dengan nyata di mata setiap orang yang menatap mereka. Ayana yang memakai dress Vero Navy Blue Smocked Off-Shoulder mini dress. Dress tersebut sangan pas untuk tubuh Ayana, karena mampu membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Ti

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Terbongkar

    Dalam sebuah kabin dengan sentuhan warna putih membuat ruangan terlihat sangat lebar. Disana terlihat Aji dan Elvina yang tampak berbaring diatas ranjang mereka, menikmati waktu santai seperti biasanya.“Beberapa hari ini badan ku tidak sesehat seperti dulu. Rasanya lemas sekali, sampai mikirin masalah perusahaan pun belum tentu bisa,” lirih Aji yang sedang membaringkan tubuhnya. Elvina yang sedari tadi nampak asik bermain ponsel pun kini mengalihkan pandangannya pada Aji yang nampak lemas.“Yaudah serahin aja perusahaan ke Tiara. Biar dia yang urus, kamu tinggal rebahan di rumah.” Jawab Elvina dengan wajah sumringahnya. Aji menggeleng, “Aku sudah memutuskan untuk memberikan kuasa perusahaan ini pada Ana. Tiara hanya akan mendapatkan beberapa persen saham saja,” balas Aji menolak. Raut kesal pun terpancar dengan jelas pada wajah Elvina. “Kamu kira lulusan SMA bisa memimpin sebuah perusahaan? Lagian Ana ngga akan bisa ambil kendali perusahaan, kamu i

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Wajah Baru

    Langkah kaki besar milik Adira membawanya untuk masuk kedalam gedung besar milik RAJI'S COMPANNY. Sejak kedatangannya raut wajahnya nampak serius dan tidak menampakkan kesenangan sama sekali. Adira menghentikan langkahnya tepat pada lift yang masih tertutup dengan rapat. Ia pun tampak menunggu lift tersebut untuk segera terbuka. Diamnya membuat pikirannya terbawa pada percakapan semalam bersama Aji, Papa mertuanya. Saat itu Adira berada di taman dengan cuaca dingin di tengah-tengah tubuhnya yang masih belum pulih seutuhnya.-^Adira dapat email masuk, apa benar besok pengalihan CEO baru?^^Betul, nak. Papa akan serahkan perusahaan pada CEO baru agar bisa di kelola dengan baik,^^Siapa Pa?^ Marah Adira seolah teredam di balik saluran telephone di ponselnya. Ia tampak menunduk kesal, sembari mengepalkan tangannya dengan kuat setelah mendengarkan jawaban dari Aji tentang siapa yang akan menggantikannya.^Ngga bisa dong Pa. Ini ngga adil buat Ana,^ tegas Adira pada

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Action

    Ayana tampak membawa nampan berisi bubur ayam dan segelas air putih serta obat yang sudah di berikan dokter untuk Adira. Ia pun menaruhnya diatas nakas sebelah ranjang mereka. Ayana kini tampak membantu Adira untuk bisa duduk dengan nyaman. Adira sudah sadar sejak kedatangan dokter yang menanganinya tadi. Tentu saja ia mendapatkan amukan dari dokter karena terus mendapatkan keluhan tentang perut Adira. Sudah empat tahun terakhir Adira memiliki penyakit ini, dan baru tiga tahun ia menuruti perkataan dokter agar penyakitnya tidak kambuh. Adira tampak tersenyum tipis dengan bibirnya yang pucat.“Makan dulu Mas,” ucap Ayana dengan meraih semangkuk bubur hangat tersebut. Perlahan Ayana tampak mengarahkan sendok berisikan bubur tersebut pada mulut Adira. Adira pun menurutinya dan memakannya walau terasa sedikit pahit di dalam mulutnya. Seperti itu hingga makanannya habis tak tersisa. Kini Ayana pun berganti untuk memberikan minum kepada Adira sebelum meny

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Sibuk

    Arsen berjalan masuk kedalam ruang kantor yang sudah lama tidak ia kunjungi. Setelah kepulangannya dari Paris, ia langsung memutuskan untuk kembali bekerja agar bisa membantu Adira yang pasti kewalahan mengurus kantornya sendiri. Tidak hanya itu, ia membantu Adira sebagai ucapan terima kasih telah memberikan banyak hal selama ia di Paris.“Selamat pagi, Pak Arsen.” Sapa seorang karyawan perusahaan.“Pagi.” Sahut Arsen. Ia pun terus melangkah menuju ruangan milik Adira, dimana itu adalah rumah kedua untuknya. Ia membukanya tanpa permisi, dan mendapati Adira yang sudah fokus pada pekerjaannya.“Gila, pagi banget lo. Tumben?” tanya Arsen alih-alih menyapa Adira yang sudah fokus pada pekerjaannya.“Banyak banget kerjaan yang terbengkalai selama gue ngga masuk kantor. Ngga ada yang backup gue juga,” jawab Adira tanpa mengalihkan fokusnya sama sekali.“Gue bisa bantu apa?” Adira diam. Ia sepertinya sedang memikirkan apa yang bisa dilakukan Arsen untuknya. “Minta tolo

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Bermain bersama

    Ayana mengeliat tak nyaman saat ada sinar matahari masuk menembus celah gorden yang terbuka. Perlahan ia membuka matanya setelah tidur dengan sangat nyeyak tanpa adanya gangguan. Tangan kirinya meraba untuk memastikan bahwa seseorang tetap ada di sampingnya semalam. Tapi nihil, tidak ada orang sama sekali di sampingnya. Dengan cepat, ia pun membuka matanya dan mencari keberadaan sang suami. Awalnya ia terkejut saat tidak mendapati Adira yang tidur di sampingnya, namun sedetik kemudian senyumnya terpancar saat melihat Adira tengah bermain dengan si kembar.“Mas kok udah bangun? Masih pagi loh ini,” tanya Ayana dengan suara seraknya sehabis bangun tidur. Adira menoleh, matanya sangat sayup karena kurang tidur. Semalam, setelah membaca ketikan Ayana, ia tidak bisa kembali tidur. Banyak hal yang dia segera selesaikan untuk menebus semua kesalahannya. Setelah menyudahi pekerjaannya yang terhambat, Adira sebenarnya ingin sekali tidur. Tapi ternyata jam su

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Si Kecil Ayana

    Ayana POV Hai, aku Nadira Ayana Wangsa. Wanita berusia dua puluh tahun yang saat ini sudah memiliki dua anak. Aku tidak pernah membayangkan hidupku akan menjadi roller coaster seperti ini. Hidup indah yang menjadi dambaan banyak orang, sudah sirna sejak aku berusia sepuluh tahun. Usia dimana aku masih di temani oleh kedua orang tua yang lengkap untuk mengajarkan ku berbagai banyak hal yang belum ku mengerti sama sekali. Tapi Mama sudah pergi lebih dulu meninggalkan ku dan Papa. Saat itu semuanya menjadi berubah. Papa menjadikan dirinya lebih sibuk alih-alih berusaha melupakan Mama, sehingga aku tidak pernah lagi mendapatkan perhatiannya. Aku tumbuh seorang diri bersama gelapnya warna yang menghiasi hidup ku. Hingga akhirnya Papa memuutuskan untuk menikah kembali. Aku sangat ingat bagaimana waktu aku menolak keras Papa yang meminta izin untuk menikah kembali. Hanya berselang satu tahun, Papa lalu kembali memutuskan untuk menikah dengan wanita janda y

  • Istri Pilihan Untuk CEO Arogan   Ini Ayana.

    Ayana’s POV Hembusan angin dingin menjalar ke seluruh tubuh. Aku terperanga saat melihat keadaan yang di penuhi kegelapan di depanku. Tangan ku berusaha untuk meraba sekeliling, namun nihil. Tidak ada barang atau seorang pun yang berada disana. Mulutku tak henti-hentinya berteriak memanggil seseorang. Adira. Hanya dia yang ada di dalam pikiranku saat ini. Tidak ada suara apapun disana, kecuali suara pantulan dari teriakan ku. Aku melangkah penuh akan ketakukan ke sembarang arah yang bisa membebaskan ku dari sana. Terus berusaha mencari cara agar bisa keluar dari ruangan mengerikan ini.“Adira!” teriak ku dengan keras. Tangis luruh dengan alasan ketakutan akan kegelapan. Aku terus melangkah untuk mencari jalan keluar, karena tidak ada yang bisa membantuku saat ini kecuali diriku sendiri. Beberapa kali melangkah, kini aku jatuh. Kaki ku lemas karena merasa takut. Tinggal aku sendiri disini.“Na tolong aku.” Aku terkejut saat mendengar suar

DMCA.com Protection Status