Beranda / Pernikahan / Istri Pilihan Suami / Bab 77: Kemarahan Hamish

Share

Bab 77: Kemarahan Hamish

Penulis: Anisa Swedia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Mas!" Aisyah terbangun dari tidurnya dan langsung membuat Hamish sadar bahwa apa yang akan ia lakukan adalah sebuah kesalahan dan dosa yang besar.

Hamish menarik dirinya, mengusap keringatnya yang keluar dari pelipisnya. Aisyah bangun dari tidurnya dan menatap Hamish yang gelisah dan bingung tersebut.

"Kamu kenapa, mas?" tanya Aisyah yang heran dengan sikap Hamish yang menurutnya sedikit aneh tersebut. Hamish menggeleng. "Kamu mau itu, mas?" tanya Aisyah lagi dengan senyum yang menggoda Hamish. Hamish menoleh ke arah Aisyah yang tersenyum malu-malu ke arahnya.

Hamish seketika ingat dengan kejadian yang ada di cctv, ia kembali muak dan marah. Hamish bangkit dan berjalan keluar kamar, membuat Aisyah heran dengan sikap Hamish itu. Biasanya, ketika Aisyah membuka baju bagian atasnya, Hamish akan dengan senang hati memberikan nafkah batin pada Aisyah, tapi kenapa Hamish terasa berbeda beberapa hari ini?

Aisyah tak peduli, ia kembali merebahkan dirinya ke kasur tapi ia tiba-tiba ingat deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Karma sdh datang ya Hamish
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Pilihan Suami   Bab 78: Pengakuan Aisyah

    "Kenapa diam? Jawab!" seru Hamish yang kesal sekali karena Aisyah tak juga mengakui kalau dia berselingkuh darinya. Seluruh tubuh Aisyah bergetar hebat, bahkan Mufti terus menangis."Mas, tolong, jangan buat Mufti ketakutan seperti ini," kata Aisyah memohon, air matanya berlinang karena takut melihat Hamish yang marah dan terlihat seperti orang yang baru saja kesurupan.Dada Hamish naik turun, ia heran sekali dengan Aisyah yang benar-benar tak mau mengakui kesalahannya sama sekali. Hamish mendekat dan Aisyah mundur beberapa langkah, bayang-bayang mantan suami Aisyah yang hobi memukulnya saat ia dulu menjadi istrinya terbayang-bayang lagi kini. Dengan erat, Aisyah memegang Mufti agar tak terjatuh dari kedua tangannya."Mas ... Mas ..." Aisyah ketakutan bukan main kala melihat sorot mata tajam Hamish yang merah menyala karena amarah yang membakar dadanya itu menatapnya nyalang dan tajam sekali. Mufti menangis keras dan Hamish serta merta mengambil Mufti dari dekapan Aisyah lalu membawa

  • Istri Pilihan Suami   Bab 79: Pernikahan

    Najwa berdebar-debar hari ini, akhirnya hari yang akan mencetak sejarah kehidupan barunya dimulai beberapa menit lagi. Gaun pernikahan indah yang tersemat anggun di tubuhnya membuat semua mata takjub saat memandangnya. Apalagi Najwa sangat cantik dengan riasan make up yang benar-benar membuat wajahnya terlihat berbeda dari sebelumnya. Orang jawa menyebutnya "manglingi"."Apa paman sudah siap?" tanya Najwa pada sepupunya yang menemaninya di kamar hotel yang disulap untuk dijadikan kamar rias. Beberapa kerabat Najwa dan juga Jacob serta staff dari wedding organizer menemaninya. "Ayah sudah dibawah," jawab sepupu Najwa yang terlihat sangat gagah dan tampan dalam balutan jas mewah yang sudah diseragamkan dengan keluarga Jacob. "Ternyata suami mbak ini pemilik perusahaan textile terbesar, ya? Pantes saja sekretarisnya kayak Angeline, super banget," puji sepupu Najwa. "Kamu naksir Angel?" tanya Najwa. "Gak berani, terlalu tinggi," jawab sepupu Najwa yang mencuri-curi pandang ke arah A

  • Istri Pilihan Suami   Bab 80: Penyesalan Hamish

    Hamish merasa dadanya seketika remuk kala pernikahan Najwa dan Jacob masuk berita televisi secara tak sengaja karena kemewahannya. Banyak selebritas yang ternyata juga hadir dalam acara pernikahan Najwa dan Jacob. Selebritas itu ternyata adalah teman-teman Jacob semasa sekolah dan kuliah di luar negeri. Beberapa juga adalah konten kreator yang menggemari roti Najwa dan tak pernah absen makan roti Najwa hampir tiap Minggu."Itu mbak Najwa?" tanya Mutia tak percaya kala melihat bagaimana cantik dan anggunnya Najwa dalam busana pengantin yang luar biasa cantik dan elegan saat kamera konten creator itu menyorot ke arahnya dan Jacob lalu mereka berfoto-foto bersama."Besok sudah acara empat puluh harinya ibu kamu, Hamish, tapi dia kok bisa menikah lagi?" kata Murni dengan sirik. Hati Aisyah kembang kempis melihat bagaimana kehidupan yang Najwa miliki adalah impiannya selama ini. Kenapa Najwa yang memiliki kehidupan enak dan luar biasa seperti itu?Kenapa Najwa dan bukannya aku?Kenapa aku

  • Istri Pilihan Suami   Bab 81: Test DNA (1)

    Aisyah bingung, kediaman Hamish itu membuatnya makin was-was saja. Aisyah benar-benar takut kalau Hamish akan menemui Hans dan membuat onar pada kekasih gelapnya itu. Aisyah ingin menghubungi Hans, tapi terkahir kali ia menghubungi Hans dengan nomer baru, yang mengangkat teleponnya adalah istrinya dan setelahnya Aisyah sudah tak bisa menghubungi Hans kembali. Sepertinya istri Hans juga sudah mulai mencium gelagat perselingkuhan Hans dengannya. Aisyah masih bersyukur karena Hans tetap mengiriminya uang di rekening yang ia miliki tanpa sepengetahuan Hamish. Jika Hamish tahu ia masih mendapatkan uang dari Hans, maka tak menutup kemungkinan Hamish akan semakin murka padanya. Sekarang saja Hamish sudah enggan menggendong Mufti lagi.Bagaimana caraku memberitahu Hans kalau mas Hamish sudah tahu akan hubungan kami?Bagaimana jika mas Hamish nekat menemuinya hari ini?"Kenapa gelisah sih, mbak?" tanya Mutia heran melihat sikap gelisah Aisyah yang menunggu kepulangan Hamish di teras."Mas kamu

  • Istri Pilihan Suami   Bab 82: Memulai Pengusiran

    Hati Aisyah terluka saat Hamish mengatakan satu kata yang mampu membuat semua hal di kehidupannya terasa tak berarti sama sekali.Menyesal.Hamish menyesal telah lebih memilih dirinya dari pada Najwa. Padahal sebelumnya, Aisyah sangat jumawa bisa memiliki Hamish dan membuat lelaki itu tergila-gila padanya bahkan setelah mereka berpisah bertahun-tahun lamanya."Kamu menyesal telah memilihku jadi istrimu, mas?" tanya Aisyah dengan nanar."Apa kau tuli?" timpal Hamish dengan kasar, mendengar itu hati Aisyah makin tercabik-cabik."Bagaimana bisa kau setega itu kepadaku, mas? Aku hanya ...""Hanya kau bilang? Hanya?" tanya Hamish memotong kalimat Aisyah, "tidur dengan pria lain, kau bilang hanya?""Lalu bagaimana denganmu, mas? Kamu juga membuatku jadi wanita kedua, kan? Jangan lupa, mas! Bukan aku yang mengemis kembali padamu, tapi kamu yang mengemis kembali padaku! Aku sudah bilang tidak saat kita melewati malam panas, kan? Tapi kamu menjanjikanku banyak hal yang sekarang tidak pernah ka

  • Istri Pilihan Suami   Bab 83: Kenyataan Pahit

    "A-apa?" tanya Aisyah tak percaya. "Ini rumah suami saya, mbak! Enak aja ngaku-ngaku ini rumah Najwa itu!" ketus Aisyah tak terima."Iya, benar itu!" ucap Murni yang juga yakin kalau rumah yang ditinggali oleh Hamish dan ibunya adalah hasil pembelian bersama dengan Najwa, dan ketika mereka berpisah, rumah ini sudah dibicarakan akan ditinggali oleh siapa."Mbak, sepertinya memang ini rumah mbak Najwa," kata Mutia."Diam kamu! Tahu apa kamu soal rumah ini? Kalau ini rumah Najwa, kenapa saat mereka berpisah ibu dan Hamish masih tinggal di sini?" tanya Murni ketus."Tapi masak mbak gak ingat, bukankah mas Hamish menikah dengan mbak Najwa ketika mbak Najwa sudah ada tempat tinggal? ya mungkin ini yang dimaksud mbak, rumah ini milik mbak Najwa," kata Mutia."Mbak bilang diam ya diam!" kata Murni murka dan Mutia kesal bukan main, ia masuk ke dalam rumah dan tak mau tahu apa yang akan mereka semua katakan. "Pasti ada yang salah! Ini rumah suami saya, Hamish, gak mungkin rumah milik Najwa!" k

  • Istri Pilihan Suami   Bab 83: (Hasil) Test DNA 2

    Aisyah menangis, kenyataan pahit bahwa ia mengira kalau rumah itu adalah milik Hamish sungguh tak bisa ia terima. Padahal, di media sosial miliknya yang telah memiliki banyak pengikut, ia dengan bangga membagikan potret rumahnya dan telah banjir komentar pujian. Ada satu komentar yang mengatakan kalau itu bukan rumahnya dan milik orang lain yang ia kenal, tapi Aisyah membalas komentar itu dengan mengatakan kalau itu mutlak miliknya, setelahnya ia rutin membagikan aktivitasnya di rumah di media sosialnya yang makin ramai pengikutnya.Kini, semua hanya kepalsuan saja."Kamu benar-benar penipu, mas!" seru Aisyah kesal sekali lalu pergi dari sana dengan tangisan kekecewaan yang besar kepada Hamish yang diam saja menerima hinaan dari Aisyah."Kenapa kamu gak bilang dari awal ke Aisyah atau ke aku kalau ini rumah bukan milik kamu, Mish?! Mbak malu banget tahu kalau gini jadinya!" kata Murni yang tak kalah kecewa."Dulu saat pekerjaanku lancar aku pikir aku bisa membeli rumah dan mencukupi k

  • Istri Pilihan Suami   Bab 85: Pertengkaran

    Niko bisa melihat wajah terpukul Hamish. Niko memalingkan muka, ia merasa prihatin tapi tak tahu harus berkata apa kepada Hamish.Hamish sendiri seperti dihantam dan dipukuli oleh banyak orang sekaligus. Ia mati rasa hingga tak tahu harus berbuat apa ketika hasil test DNA itu benar-benar menunjukkan kalau Mufti bukanlah anaknya."Lo oke, Mish?" tanya Niko."Anak yang gue pikir anak gue, yang gue harapin selama ini, yang ngebuat hidup gue semangat lagi nyatanya bukan anak gue, Ko," kata Hamish pedih, "gue baru tahu Aisyah selingkuh dari gue ketika gue tanpa malu minta ganti rugi ke Najwa karena nuduh dia selingkuh sama suaminya yang sekarang sebelum kami cerai," kata Hamish."Ganti rugi?" tanya Niko tak percaya dan menggelengkan kepalanya, "Najwa selingkuh dari Lo? Gila aja! Dia mau bucin ke Lo, Mish!" kata Niko. Hamish memandang Niko, Niko saja yang tak begitu akrab dengan Najwa bisa mengatakan kalau Najwa tak mungkin selingkuh dan malah bucin saat menikah dengannya. "Asal lo tahu ya,

Bab terbaru

  • Istri Pilihan Suami   Bab 99: Sebuah Akhir

    Najwa sedang memilih-milih bahan yang bagus untuk kue yang akan ia buat nanti sore. Ia ingin memakan cake yang cantik dan enak. Membayangkannya saja membuat Najwa menelan ludah.“Najwa,” panggil seseorang yang langsung membuat Najwa menoleh dan kaget begitupun dengan pria yang ada di hadapannya ketika ia baru menyadari perut Najwa sedikit membuncit. Tubuh Najwa yang kurus selama kehamilan membuat kandungan Najwa yang sudah dua puluh empat minggu itu terlihat lebih jelas, padahal ini adalah kehamilan pertamanya.Hamish yang mengenali Najwa dari belakang dan ingin menyapanya saat ia memasuki supermarket tak pernah menyangka sebelumnya kalau Najwa akan hamil secepat ini di pernikahan keduanya.“Mas Hamish,” panggil Najwa kikuk seraya menoleh ke kanan dan kiri untuk menemukan suaminya yang entah kemana.“Kamu hamil, Najwa?” tanya Hamish dengan suara berat, rasanya seperti ada yang mengganjal di kerongkongannya saat ia mengucapkan hal itu pada Najwa.“Alhamdulillah, iya, mas. Gak nyangka b

  • Istri Pilihan Suami   Bab 98: Hukum Tabur Tuai

    Aisyah menangis di dalam tahanan karena tak menyangka ada orang yang tega memfitnahnya dengan menaruh obat terlarang dalam tasnya.Berulang kali ia berteriak tak menggunakan obat terlarang tersebut, tapi pihak kepolisian mengabaikannya."Pak,tolong pak, saya punya anak balita di rumah, bebaskan saya, saya mohon ..." rengek Aisyah pada petugas kepolisian yang lewat di depan tahanan sementaranya."Ibu macam apa yang dandanannya seperti wanita malam dan keluyuran tengah malam?" sahut polisi tersebut kepada Aisyah."Setidaknya biarkan saya telepon suami saya dulu," pinta Aisyah."Bukankah ponselmu sedang di cas? Tunggu dulu sekalian tunggu giliran kamu diperiksa," kata petugas itu geram."Percaya sama saya pak, saya bukan pemakai atau pengedar obat terlarang," kata Aisyah pada petugas tersebut."Semua orang juga bilang begitu kalau sudah ketahuan. Kamu akan menjalani rangkaian test, kalau terbukti bukan pemakai mungkin memang beberapa pil itu bukan milikmu," kata pak polisi itu pada Aisya

  • Istri Pilihan Suami   Bab 97: Ditangkap

    Aisyah dan Hans akhirnya terpaksa keluar rumah keesokan harinya bersama dengan barang-barang perabotan yang baru saja dibeli oleh Hans. Saat memasuki kost rumah tangga yang sangat sederhana, Aisyah menggerutu kesal dan marah-marah tak jelas.“Kenapa kita tinggal di sini, sih, mas?” tanya Aisyah kesal sekali, “panas sekali,”“Nyalakan saja kipasnya,” kata Hans.“Kenapa kita gak cari apartemen sih, mas?” tanya Aisyah kembali,“Uangku gak cukup dan aku belum dapat pekerjaan baru,”“Seharusnya kamu itu gak dipecat dari perusahaan, mas. Masalah kita kan masalah pribadi, seharusnya mbak Mirna tahu kalau masalah pribadi gak bisa dicampur dengan masalah perusahaan,” kata Aisyah mengomel. Hans lelah, Aisyah sama sekali tak mau membantunya dalam hal beres-beres tempat kost yang baru, jadi ia sungguh lelah karena harus mengerjakannya sendirian.Setelah menata semua perabot di dalam kostnya, Hans mencoba mencari pekerjaan lewat rekan bisnis dan teman-teman kerjanya. Tapi sayang sekali, ia tak men

  • Istri Pilihan Suami   Bab 96: Juru Parkir

    “Bayinya sehat, sebentar saya dengarkan detak jantungnya, ya,” ujar dokter kandungan yang bernama Amalia itu kala ia memeriksa kandungan Najwa secara USG. Dada Najwa berdebar-debar sejak tadi diperiksa saking terharunya ia mengetahui kehamilannya lewat test pack dan Jacob langsung membawanya ke dokter kandungan.“Nah, dengar, kan? usianya delapan minggu,” kata dokter Amalia lagi saat mendengarkan detak jantung sang calon bayi di rahim Najwa. Najwa tak kuasa menahannya hingga air mata haru dan bahagia meleleh begitu saja di pipinya.Jacob bergerak membantu Najwa yang bangun setelah selesai diperiksa, sedangkan dokter memberikan resep vitamin yang harus dikonsumsi oleh Najwa dan mengingatkannya untuk kontrol ulang tiga minggu lagi.“Terima kasih banyak, dok,” kata Najwa dan Jacob bersamaan. Mereka keluar ruang periksa dan berjalan dengan beriringan. Jacob merangkul Najwa dengan perasaan bahagia luar biasa.“Kita ke rumah mama, ya,” ajak Jacob dan Najwa mengangguk. Najwa terus memandangi

  • Istri Pilihan Suami   Bab 95: Kejutan Tak Terduga

    Aisyah dan Hans tak mengijinkan perempuan gemuk itu masuk ke dalam rumah karena Hans merasa tak pernah menjual rumahnya pada siapapun. "Kamu yakin gak pernah jual rumah ini, mas?" tanya Aisyah cemas."Nggak,""Kalau gitu kamu simpan surat-suratnya?" tanya Aisyah lagi. Hans menoleh ke Aisyah dan ia baru ingat kalau surat rumah ini dibawa salah seorang saudaranya. Gegas Hans menuju kamarnya dan mengambil ponsel yang ada di sebelah kasur di atas nakas. Hans mencoba menghubungi saudaranya yang memegang sertifikat rumah tapi ia tak bisa menghubunginya.Kecemasan melanda Hans, ia panik karena perempuan gemuk yang ia pikir sudah pergi dari rumahnya, kini marah-marah dan berteriak di luar sana lalu akan mengancam melaporkan Hans ke polisi."Mas, aku takut," kata Aisyah yang muncul di ambang pintu kamar. "Aku bukain pintu saja mas, biar dia gak teriak-teriak!" kata Aisyah pada Hans yang diam saja. Pikiran Hans penuh, ia takut kalau saudaranya memang menjual rumah peninggalan orang tuanya.Ais

  • Istri Pilihan Suami   Bab 94: Setelah Bercerai

    “Mirna! Tunggu! Maafkan aku!” seru Hans seraya mengejar Mirna yang akhirnya bisa ia temui di pusat perbelanjaan setelah mengikutinya keluar rumah. Surat sidang perceraian pertama telah ia terima, baju-bajunya juga sudah dikeluarkan semuanya oleh Mirna saat ia berusaha pulang ke rumah malam itu dan ternyata mendapatkan pengusiran yang menyedihkan. Hans sangat sulit menemui Mirna, karena Mirna terus menghindarinya dan tak mau bicara dengannya. Selain Mirna tak mau bertemu dengannya, Hans juga dilarang menemui anak-anak mereka sampai sidang putusan perceraian itu keluar dan hakim memutuskan kepada siapa hak asuh anak mereka akan jatuh.“Apa lagi sih, mas?” tanya Mirna kesal seraya melepaskan cekalan Hans dari tangannya, tatapan Mirna penuh amarah dan kebencian yang luar biasa pada Hans.“Aku tahu aku salah, maafkan aku. Aku ingin jika kita berpisah, kita bisa pisah secara damai,” kata Hans pada Mirna. Mirna tak menyangka kalau Hans juga akan menyerah dengan hubungan mereka dan menerima p

  • Istri Pilihan Suami   Bab 93: Meninggalkan Rumah

    Jacob memeluk Najwa dari arah belakang ketika Najwa sedang asyik menikmati panorama keindahan alam dari balkon kamar hotelnya. Najwa menoleh dan tersenyum manis ke arah Jacob yang langsung mengecup bibirnya singkat. Lalu keduanya kini kembali menikmati pemandangan luar yang indah sekali. “Kita sarapan?” tanya Jacob dan Najwa mengangguk. Jacob menggandeng tangan Najwa keluar kamar dan langsung mengajaknya turun untuk makan sarapan di lobi hotel. Kemesraan keduanya terlihat jelas dari wajah mereka masing-masing. Sembari menikmati roti bakar serta buah-buahan segar, mereka berbicara tentang rencana bulan madu mereka di kota itu. Sesekali mereka mengambil foto berdua lalu mempostingnya di media sosial mereka masing-masing.Malam hari setelah lelah berkeliling kota dan menikmati destinasi wisata dimana-mana, mereka akan kembali saling menjamah berkali-kali sampai kelelahan dan tertidur hingga keesokan paginya.***Setelah melihat story Najwa yang bahagia di luar negeri saat menikmati bul

  • Istri Pilihan Suami   Bab 92: Perpisahan

    Hamish pulang bersama Mirna ke rumah Mirna lebih dulu baru ia pulang ke rumahnya dengan naik motor.“Kamu gak mau masuk buat obatin luka di tanganmu?” tawar Mirna dan Hamish menggeleng ke arahnya. Sepanjang perjalanan tadi ia terus melamun, membayangkan adegan dimana ia harus melihat istrinya sendiri bercumbu dengan pria lain, itu sangat memalukan buatnya.Mirna menatap kepergian Hamish dengan hati yang juga hancur, pasalnya setelah hari ini, ia tahu bahwa ia akan menjadi single mom untuk anak-anaknya. Mirna masuk rumah dan sebelum masuk ia berpesan pada satpam rumah.“Jangan biarkan bapak masuk rumah malam ini, apapun yang terjadi. Kunci semua pintu rumah,” kata Mirna yang membuat satpam rumahnya kaget dan bingung. “Kamu dengar perintah saya, kan?” tanya Mirna dan satpam rumahnya mengangguk ke arahnya meski bingung. Selepas kepergian sang tuan rumah, barulah satpam rumah bertanya kepada pak sopri, apa yang sudah terjadi sehelumnya.“Bapak selingkuh, ibu dapatin bapak lagi di kamar b

  • Istri Pilihan Suami   Bab 91: Penggrebekan (2)

    "Mas ...." Aisyah merasa risih karena sikap Hans yang menginginkannya, sedangkan dirinya merasa tak tenang dan nyaman sama sekali hari ini. Aisyah kepikiran Hamish, bertanya-tanya dimana ia sekarang dan apa yang terjadi padanya saat Hamish tahu bahwa Hans sudah tak ada di hotel tempat mereka janjian bertemu. Hans tak peduli dengan penolakan halus dari Aisyah, hasratnya sudah tinggi dan ia tak bisa membendungnya lagi. Anehnya, kepada Mirna yang cantik dan masih memiliki tubuh indah, Hans tak seperti ini, apakah ini namanya menikmati hubungan haram, membuat manusia terlena hingga mengulanginya lagi dan lagi?"Mas, tunggu, bagaimana ..." Aisyah hendak menolak Hans kala Hans berusaha melucuti pakaiannya tapi Hans tak peduli, ia terus melancarkan aksinya dan mulai melepaskan pakaian Aisyah satu persatu sembari terus mencumbunya dan membuat Aisyah akhirnya tak berkutik dengan permintaan Hans tersebut.Mata Hans makin berkilat penuh nafsu kala ia melihat tubuh polos Aisyah di hadapannya. Ia

DMCA.com Protection Status