"Siapa Mufti mbak Najwa?" tanya Mirna setelah membaca story yang baru saja diunggah oleh Najwa ke media sosialnya. Mendengar nama Mufti disebut, wajah Hans seketika menegang, ia memandang ke arah Najwa yang terlihat tenang dan biasa saja sembari tersenyum ke arah Mirna."Mantan anak tiri saya, Bu Mirna. Anak mantan suami saya dengan istri mudanya," jawab Najwa. Mama Jacob sampai melihat ke arah Najwa yang terlihat biasa saja sedangkan beliau terkejut, begitupun dengan Mirna. "Mufti seperti putra anda, dia sangat putih dengan mata sipit, seperti anak-anak Korea atau Cina lainnya," kata Najwa yang membuat Hans makin panas dingin mendengarnya. Mirna segera menoleh ke arah suaminya, ia makin curiga kalau sang suami tak hanya memiliki wanita selingkuhan tapi juga anak dari selingkuhannya."Mbak Najwa sudah tidak tinggal di daerah perumahan itu lagi?" tanya Mirna dan Najwa menggeleng."Mantan ibu mertua saya tidak punya tempat tinggal, jadi saya yang mengalah angkat kaki dari sana. Sekarang
"Mas!" Aisyah terbangun dari tidurnya dan langsung membuat Hamish sadar bahwa apa yang akan ia lakukan adalah sebuah kesalahan dan dosa yang besar.Hamish menarik dirinya, mengusap keringatnya yang keluar dari pelipisnya. Aisyah bangun dari tidurnya dan menatap Hamish yang gelisah dan bingung tersebut."Kamu kenapa, mas?" tanya Aisyah yang heran dengan sikap Hamish yang menurutnya sedikit aneh tersebut. Hamish menggeleng. "Kamu mau itu, mas?" tanya Aisyah lagi dengan senyum yang menggoda Hamish. Hamish menoleh ke arah Aisyah yang tersenyum malu-malu ke arahnya.Hamish seketika ingat dengan kejadian yang ada di cctv, ia kembali muak dan marah. Hamish bangkit dan berjalan keluar kamar, membuat Aisyah heran dengan sikap Hamish itu. Biasanya, ketika Aisyah membuka baju bagian atasnya, Hamish akan dengan senang hati memberikan nafkah batin pada Aisyah, tapi kenapa Hamish terasa berbeda beberapa hari ini?Aisyah tak peduli, ia kembali merebahkan dirinya ke kasur tapi ia tiba-tiba ingat deng
"Kenapa diam? Jawab!" seru Hamish yang kesal sekali karena Aisyah tak juga mengakui kalau dia berselingkuh darinya. Seluruh tubuh Aisyah bergetar hebat, bahkan Mufti terus menangis."Mas, tolong, jangan buat Mufti ketakutan seperti ini," kata Aisyah memohon, air matanya berlinang karena takut melihat Hamish yang marah dan terlihat seperti orang yang baru saja kesurupan.Dada Hamish naik turun, ia heran sekali dengan Aisyah yang benar-benar tak mau mengakui kesalahannya sama sekali. Hamish mendekat dan Aisyah mundur beberapa langkah, bayang-bayang mantan suami Aisyah yang hobi memukulnya saat ia dulu menjadi istrinya terbayang-bayang lagi kini. Dengan erat, Aisyah memegang Mufti agar tak terjatuh dari kedua tangannya."Mas ... Mas ..." Aisyah ketakutan bukan main kala melihat sorot mata tajam Hamish yang merah menyala karena amarah yang membakar dadanya itu menatapnya nyalang dan tajam sekali. Mufti menangis keras dan Hamish serta merta mengambil Mufti dari dekapan Aisyah lalu membawa
Najwa berdebar-debar hari ini, akhirnya hari yang akan mencetak sejarah kehidupan barunya dimulai beberapa menit lagi. Gaun pernikahan indah yang tersemat anggun di tubuhnya membuat semua mata takjub saat memandangnya. Apalagi Najwa sangat cantik dengan riasan make up yang benar-benar membuat wajahnya terlihat berbeda dari sebelumnya. Orang jawa menyebutnya "manglingi"."Apa paman sudah siap?" tanya Najwa pada sepupunya yang menemaninya di kamar hotel yang disulap untuk dijadikan kamar rias. Beberapa kerabat Najwa dan juga Jacob serta staff dari wedding organizer menemaninya. "Ayah sudah dibawah," jawab sepupu Najwa yang terlihat sangat gagah dan tampan dalam balutan jas mewah yang sudah diseragamkan dengan keluarga Jacob. "Ternyata suami mbak ini pemilik perusahaan textile terbesar, ya? Pantes saja sekretarisnya kayak Angeline, super banget," puji sepupu Najwa. "Kamu naksir Angel?" tanya Najwa. "Gak berani, terlalu tinggi," jawab sepupu Najwa yang mencuri-curi pandang ke arah A
Hamish merasa dadanya seketika remuk kala pernikahan Najwa dan Jacob masuk berita televisi secara tak sengaja karena kemewahannya. Banyak selebritas yang ternyata juga hadir dalam acara pernikahan Najwa dan Jacob. Selebritas itu ternyata adalah teman-teman Jacob semasa sekolah dan kuliah di luar negeri. Beberapa juga adalah konten kreator yang menggemari roti Najwa dan tak pernah absen makan roti Najwa hampir tiap Minggu."Itu mbak Najwa?" tanya Mutia tak percaya kala melihat bagaimana cantik dan anggunnya Najwa dalam busana pengantin yang luar biasa cantik dan elegan saat kamera konten creator itu menyorot ke arahnya dan Jacob lalu mereka berfoto-foto bersama."Besok sudah acara empat puluh harinya ibu kamu, Hamish, tapi dia kok bisa menikah lagi?" kata Murni dengan sirik. Hati Aisyah kembang kempis melihat bagaimana kehidupan yang Najwa miliki adalah impiannya selama ini. Kenapa Najwa yang memiliki kehidupan enak dan luar biasa seperti itu?Kenapa Najwa dan bukannya aku?Kenapa aku
Aisyah bingung, kediaman Hamish itu membuatnya makin was-was saja. Aisyah benar-benar takut kalau Hamish akan menemui Hans dan membuat onar pada kekasih gelapnya itu. Aisyah ingin menghubungi Hans, tapi terkahir kali ia menghubungi Hans dengan nomer baru, yang mengangkat teleponnya adalah istrinya dan setelahnya Aisyah sudah tak bisa menghubungi Hans kembali. Sepertinya istri Hans juga sudah mulai mencium gelagat perselingkuhan Hans dengannya. Aisyah masih bersyukur karena Hans tetap mengiriminya uang di rekening yang ia miliki tanpa sepengetahuan Hamish. Jika Hamish tahu ia masih mendapatkan uang dari Hans, maka tak menutup kemungkinan Hamish akan semakin murka padanya. Sekarang saja Hamish sudah enggan menggendong Mufti lagi.Bagaimana caraku memberitahu Hans kalau mas Hamish sudah tahu akan hubungan kami?Bagaimana jika mas Hamish nekat menemuinya hari ini?"Kenapa gelisah sih, mbak?" tanya Mutia heran melihat sikap gelisah Aisyah yang menunggu kepulangan Hamish di teras."Mas kamu
Hati Aisyah terluka saat Hamish mengatakan satu kata yang mampu membuat semua hal di kehidupannya terasa tak berarti sama sekali.Menyesal.Hamish menyesal telah lebih memilih dirinya dari pada Najwa. Padahal sebelumnya, Aisyah sangat jumawa bisa memiliki Hamish dan membuat lelaki itu tergila-gila padanya bahkan setelah mereka berpisah bertahun-tahun lamanya."Kamu menyesal telah memilihku jadi istrimu, mas?" tanya Aisyah dengan nanar."Apa kau tuli?" timpal Hamish dengan kasar, mendengar itu hati Aisyah makin tercabik-cabik."Bagaimana bisa kau setega itu kepadaku, mas? Aku hanya ...""Hanya kau bilang? Hanya?" tanya Hamish memotong kalimat Aisyah, "tidur dengan pria lain, kau bilang hanya?""Lalu bagaimana denganmu, mas? Kamu juga membuatku jadi wanita kedua, kan? Jangan lupa, mas! Bukan aku yang mengemis kembali padamu, tapi kamu yang mengemis kembali padaku! Aku sudah bilang tidak saat kita melewati malam panas, kan? Tapi kamu menjanjikanku banyak hal yang sekarang tidak pernah ka
"A-apa?" tanya Aisyah tak percaya. "Ini rumah suami saya, mbak! Enak aja ngaku-ngaku ini rumah Najwa itu!" ketus Aisyah tak terima."Iya, benar itu!" ucap Murni yang juga yakin kalau rumah yang ditinggali oleh Hamish dan ibunya adalah hasil pembelian bersama dengan Najwa, dan ketika mereka berpisah, rumah ini sudah dibicarakan akan ditinggali oleh siapa."Mbak, sepertinya memang ini rumah mbak Najwa," kata Mutia."Diam kamu! Tahu apa kamu soal rumah ini? Kalau ini rumah Najwa, kenapa saat mereka berpisah ibu dan Hamish masih tinggal di sini?" tanya Murni ketus."Tapi masak mbak gak ingat, bukankah mas Hamish menikah dengan mbak Najwa ketika mbak Najwa sudah ada tempat tinggal? ya mungkin ini yang dimaksud mbak, rumah ini milik mbak Najwa," kata Mutia."Mbak bilang diam ya diam!" kata Murni murka dan Mutia kesal bukan main, ia masuk ke dalam rumah dan tak mau tahu apa yang akan mereka semua katakan. "Pasti ada yang salah! Ini rumah suami saya, Hamish, gak mungkin rumah milik Najwa!" k