Share

Bab 53: Menemui Pengacara Kondang

Sarah sengaja mengajak Najwa sarapan di tempat yang ramai pengunjung sampai antri hanya agar membuat Jacob kesal karena menunggu kabar darinya.

“Tumben banget sih kamu ngajakin aku makan di tempat rame kayak gini, biasanya males banget buat antri, kan?” tanya Najwa.

“Pecelnya terkenal enak, asli orang Madiun yang jualan,” jawab Sarah dan Najwa hanya manggut-manggut saja.

Usai memesan dan mendapatkan meja untuk makan, Najwa dan Sarah langsung duduk sembari menunggu pelayan datang membawakan pesanan mereka. Dua nasi pecel, satu dengan lauk empal daging dan yang satu dengan lauk telor dadar disajikan lima menit kemudian. Dua gelas teh tawar hangat juga menjadi pelengkap sarapan Najwa dan Sarah.

“Pedes juga, ya,” kata Najwa mencoba pecel miliknya. Sarah mengangguk saja, ia suka makan pecel dan tak mau diganggu saat menyantapnya sampai habis. Rasa pedas, gurih, asam, manis dan asin bercampur jadi satu.

Selesai makan, mereka berbincang-bincang sejenak.

“Semalam kenapa gak hubungi aku saja?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status