“Kamu mau ke mana?” tanya Sarah yang heran saat melihat Jacob panik dan sudah berdiri untuk siap pergi menemui Najwa.“Pasti terjadi sesuatu pada Najwa, kita harus ke sana menolongnya,” kata Jacob dan Sarah menggeleng ke arahnya.“Dia sudah tidak bisa dihubungi, Jacob. Mungkin dia sudah pergi ke Hotel,” kata Sarah yang akhirnya memanggil Jacob dengan namanya saja karena merasa lebih akrab jika diluar konteks pekerjaan.“Kamu tidak cemas dengan temanmu?” tanya Jacob heran dan Sarah menggeleng.“Aku malah cemas sama kamu, takut kamu nikahi Najwa sekarang juga,” kata Sarah.“Jika saja bisa, maka sudah kunikahi dia,” kata Jacob, Sarah hampir saja menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya jika saja ia tak buru-buru sadar kalau Jacob adalah atasannya di tempatnya bekerja sekarang.“Susah ngomong sama orang yang lagi jatuh cinta. Najwa gak selemah yang kamu bayangkan, Jacob. Dia sudah survive dari kecil, disaat orang tuanya meninggal dan dia hidup dengan paman dan bibinya, ia sudah melalui
Sarah sengaja mengajak Najwa sarapan di tempat yang ramai pengunjung sampai antri hanya agar membuat Jacob kesal karena menunggu kabar darinya.“Tumben banget sih kamu ngajakin aku makan di tempat rame kayak gini, biasanya males banget buat antri, kan?” tanya Najwa.“Pecelnya terkenal enak, asli orang Madiun yang jualan,” jawab Sarah dan Najwa hanya manggut-manggut saja.Usai memesan dan mendapatkan meja untuk makan, Najwa dan Sarah langsung duduk sembari menunggu pelayan datang membawakan pesanan mereka. Dua nasi pecel, satu dengan lauk empal daging dan yang satu dengan lauk telor dadar disajikan lima menit kemudian. Dua gelas teh tawar hangat juga menjadi pelengkap sarapan Najwa dan Sarah.“Pedes juga, ya,” kata Najwa mencoba pecel miliknya. Sarah mengangguk saja, ia suka makan pecel dan tak mau diganggu saat menyantapnya sampai habis. Rasa pedas, gurih, asam, manis dan asin bercampur jadi satu.Selesai makan, mereka berbincang-bincang sejenak.“Semalam kenapa gak hubungi aku saja?
Sebelum Najwa menceritakan bagaimana biduk rumah tangganya hingga ia mengambil langkah untuk menggugat cerai sang suami, ia menanyakan berapa komisi yang harus ia bayarkan kepada Mauren."Semuanya sudah diatur sama pak Jacob, Bu," kata Mauren yang membuat Najwa kaget dan langsung menoleh ke arah Sarah yang tersenyum hambar ke arahnya. Najwa ingin melayangkan banyak pertanyaan kepada Sarah, tapi ia diam, ia memilih akan mengurusnya nanti.Kemudian Najwa menceritakan bagaimana perasaannya selama menikah dengan Hamish dan perjuangannya mempertahankan rumah tangganya. Lalu pernikahan suaminya yang diam-diam dengan wanita masa lalunya sampai hamil yang baru diketahui oleh Najwa saat suaminya mengalami kecelakaan itu membuatnya syok dan sebenarnya ia ingin segera berpisah dari sang suami. Tak ada hal yang memberatkannya berpisah dari sang suami sejak suaminya ketahuan selingkuh, tapi permintaan sang mertua yang menginginkannya bertahan dalam rumah tangga membuat Najwa mencoba bertahan dan y
Hamish mencoba menghubungi temannya yang menjadi seorang pengacara ketika ia menerima surat dari pengadilan. Ia benar-benar tak bisa berpisah dari Najwa selain karena ia tak tahu harus tinggal dimana setelah berpisah nanti, ekonominya juga sedang tidak baik-baik saja."Besok kita ketemu di cafe langganan kita dulu," kata Hamish saat Aisyah masuk ke kamar dan sempat mendengarnya. "Oke," kata Hamish lagi sebelum akhirnya ia mematikan ponselnya dan memandang istrinya."Ngomong sama siapa, mas?" Aisyah menaruh curiga karena mendengar bahwa Hamish akan bertemu seseorang di luar sana, ia takut kalau Hamish berselingkuh darinya."Daud," jawab Hamish."Daud temen kita yang sekarang jadi pengacara?" tanya Aisyah lagi dan Hamish mengangguk, "mau apa, mas?" tanya Aisyah."Aku akan cerita soal Najwa dan minta bantuan padanya agar aku dan Najwa tidak berpisah," kata Hamish yang membuat Aisyah kesal dan cemburu."Mbak Najwa sendiri yang pergi dari rumah, bukan mas yang menyuruhnya pergi, kenapa men
Aisyah tergesa-gesa memasuki taksi online yang dipesannya di mini market dimana ia meninggalkan motor yang tadi ia gunakan dari rumah.Taksi membawanya menuju hotel tempat dia dan lelaki yang selama ini menjadi selingkuhannya membuat janji. Sampai di sana, Aisyah langsung memasuki hotel dan tak sadar ada sepasang mata yang sedang mengawasinya memasuki hotel. Sepasang mata itu terus menatapnya yang berdiri di lobi hotel sebelum akhirnya seorang lelaki berkulit putih dengan mata sedikit sipit menghampirinya dan mengecup kedua pipinya lalu merangkulnya untuk berjalan bersama menuju lift.Jacob jadi penasaran siapa pria yang sedang bersama dengan Aisyah itu, ia yakin pria yang bersama Aisyah bukanlah kerabat Aisyah, karena kerabat tak akan melakukan kemesraan seperti itu."Terima kasih atas kerjasamanya pak Jacob," kata pria tambun di hadapan Jacob. Jacob mengangguk dan berdiri kemudian lalu menjabat tangan pria itu sebelum pria itu pergi.Jacob kemudian pergi dari hotel tersebut, beberap
"Apa yang sebenarnya membuatmu mempertahankan pernikahanmu dengan Najwa, Hamish?" tanya Daud, temannya yang berprofesi sebagai pengacara yang Hamish tunjuk sebagai kuasa hukumnya untuk menemaninya dalam sidang perceraiannya dengan Najwa."Aku tidak bisa berpisah dari Najwa, Daud. Kami sudah menikah lebih dari lima tahun, tujuh tahun tepatnya. Tidak mudah bagi kami untuk mempertahankan rumah tangga ini, dan aku gak bisa kehilangannya begitu saja," kata Hamish."Kenapa? Bukankah kamu sudah bersama dengan Aisyah? Ia sudah memberimu anak seperti yang kamu mau," kata Daud. "Tapi aku juga masih mencintai Najwa. Saat aku membawa Aisyah ke rumah, dia baik-baik saja dan menerima kami, tapi setelah ia kenal dengan pria yang sekarang menjadi rekan kerjanya, ia berubah dan sekarang melayangkan gugatan perceraian ini padaku!" kata Hamish."Oke, oke, jadi ini karena kamu masih mencintainya? Bukan karena yang lain?" tanya Daud."Aku masih mencintainya," jawab Hamish mantap. Tentu saja ia tak mungki
Jacob sedang menunggu dengan gelisah kabar dari Mauren di ruangan kerjanya, jadi ia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Hari ini adalah sidang mediasi pertama antara Najwa dan suaminya, dan Mauren mengatakan bahwa pengacara suaminya Najwa tidak mau berpisah dari Najwa."Kenapa lelaki itu tidak mau berpisah dari Najwa?" tanya Jacob suatu hari pada Mauren."Tentu saja karena memiliki Najwa menguntungkan, Najwa wanita mandiri dan suaminya membutuhkan perempuan seperti itu," jawab Mauren."Ada harta gono gini yang diperebutkan?" tanya Jacob lagi dan Mauren menggeleng."Najwa ikhlas jika mobil yang sering digunakannya itu diminta oleh suaminya. Hanya itu harta berdua yang dibeli bersama," kata Mauren."Rumah dan toko?" tanya Jacob."Rumah itu milik Najwa, Najwa membelinya jauh sebelum ia menikah dengan suaminya, toko itu juga sudah berdiri dan beroperasi serta punya ijin usaha yang lengkap sebelum Najwa menikah dengan suaminya,"Sialan! Jadi dia tidak mau berpisah karena takut tidak bisa t
Hasil mediasi menyatakan permohonan dari pihak Hamish untuk rujuk ditolak oleh hakim dan mereka menjalani sidang kedua dimana Hamish bersikukuh untuk bisa kembali dengan Najwa yang ingin berpisah darinya. "Yang mulia, klien saya ingin menyertakan bukti fitnah dari istri muda suaminya," kata Mauren seraya menyerahkan video cctv yang memperlihatkan bagaimana Aisyah dengan sengaja mencubit anaknya sendiri dan meletakkannya di lantai kamar Najwa lalu menuduh Najwa yang baru keluar dari kamar mandi lah yang melukai anaknya. Hamish tercengang melihat video tersebut, ternyata apa yang dikatakan oleh Najwa bahwa ia tak melukai anaknya benar adanya. "Pak Hamish membawa istri mudanya tinggal satu rumah dengan bu Najwa, dan perlu diketahui bahwa rumah tempat mereka tinggal adalah aset milik bu Najwa yang dibeli bu Najwa jauh sebelum mereka menikah. Bu Najwa memilih pergi dari rumah sekarang setelah mendapatkan ijin dari ibu mertuanya untuk berpisah, ia mengalah meninggalkan rumahnya sendiri h