Share

Bab 184

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-04-17 23:33:21

Mendengar penuturan Clara, rasa hati kian nelangsa dan kecewa. Betapa brengsek memang kelakuan Daishin. Penggila wanita yang tak punya rasa iba. Hanya menjadikan setiap partner sebagai sarana dan objek penyalur fantasinya pada Sazlina.

Lebih buruk lagi, sepupu sendiri juga dipakai. Padahal bersama Clara sudah seperti saudara. Bisa-bisanya juga dibawa ke ranjang. Parah memang Daishin, kayak kehabisan wanita saja.

“Manis banget anggurnya, kamu beli di mana, Osa?” usik Clara sambil menyodorkan keranjang anggur lebih dekat pada Osara. Perempuan cantik istri orang itu sudah lama terekur-pekur.

“Iya, ya. Manis, Mbak.” Osara menanggapi setelah mencoba memasukkan lagi sebiji anggur ke dalam mulut. “Bukan aku yang beli, tahu-tahu sudah ada dalam situ. Kurasa Mama Hana sebelum kami datang. Rumah ini kan hadiah dari Papa Handy.” Osara menambahkan ucapannya.

Kembali memetik dua biji besar anggur yang dia masukkan satu demi satu ke dalam mulut.

“Enak ya, udah punya rumah.... Osa, aku bol
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
kamiya san
akan tidak ada yang berkomentar... so sad.... how love u so much, Kak.
goodnovel comment avatar
mommy can
males mau komen
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 185

    Kamar luas itu lengang tanpa ada orang yang dicari. Ke kamar mandi juga tidak ada. Sekilas ponselnya tergeletak di atas meja. Menyangka Osara sedang dalam kamar mandi. Tetapi, setelah menunggu sesaat, tidak ada gelagat orang di dalam kamar mandi. Daishin mendekat. Pintu tidak dikunci. Dibukanya perlahan, yang dicari memang tidak di dalam. Daishin berbalik cepat dan melewati pintu kamarnya. Segera pergi ke dapur dan sekilas melihat Clara sedang asyik makan siang sendirian di meja makan. Daishin keluar melewati pintu belakang. Berharap Osara sedang menikmati semilir angin siang di gazebo belakang. Jika iya, bermakna istrinya suka berdiam sendirian di sana. Itu lebih baik daripada di kamar dan menangis. Merasa seketika jadi lega. Bukan di gazebo, tetapi sedang berjongkok di balik rimbunan bambu kuning. Osara terlihat memetik sesuatu. Begitu sibuk hingga tidak tahu sudah ada orang di belakangnya. “Sedang apa, Osa? Ayo makan dulu.” Daishin menegur pelan. Meski terkejut, Osara tid

    Last Updated : 2025-04-18
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 186

    Ingin jauh-jauh pun tidak terkabul. Daishin mengajak setengah memaksa untuk bersama shalat dzuhur sebelum benar-benar pergi. meski terpaksa, Osara tetaplah patuh menuruti. Bahkan setelahnya dengan terus menahan kesal, tetap memenuhi ingin suami untuk menautkan anak kancing kemejanya. “Manja…,” omel Osara sambil mengarahkan kancing bulat-bulat kecil biru tua senada warna kemeja agar lekas menyelip dalam lubang. “Gak papa, manja sama istriku sendiri. Salah?” Daishin mengulurkan tangan, mengusap rambut Osara yang tidak tertutup kerudung lagi. Berulang kali. “Hanya sebatas status, gak usah pongah punya istri. Gak ada arti.” Osara merasa risih, menganggap Daishin sekadar merayu tanpa bukti. “Selama aku pergi, sebaiknya jangan banyak mengobrol dengn Clara. Aku merasa tidak tenang membiarkanmu di rumah hanya dengannya.” Tangan Daishin dari kepala perlahan turun ke pipi. Mengusap lembut dengan pandangan yang redup. “Apa takut keburukanmu terdengar olehku?” tanya Osara sengit tet

    Last Updated : 2025-04-18
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 187

    Ceklerk! Dahi Osara yang kerkernyit perlahan menegang dan terbelalak. Terkejut luar biasa. Bahkan berubah panik dan ketakutan. Dua orang di depan pintu memakai face mask lebar yang salah satunya sedang menodong pisau padanya. Satu lagi menarik Osara hingga benar-benar keluar pintu sambil mengunci tangannya ke belakang. Hingga perempuan pun tidak berdaya. “Siapa kalian? Apa-apaan kalian?!” tanya Osara ketakutan. Berusaha membangkang demi memberi efek gentar pada mereka. Tetapi dua orang itu hanya bungkam dengan satu orang yang terus bekerja hingga dirinya seperti diseret sambil jalan menuju pintu pagar. Sedangkan satunya juga terus menunjukkan mata pisau. Osara yang berusaha berontak selalu gagal dan sia-sia. Rasa takut akan senjata yang dipegang serta ekspresi garang mereka membuat perlawanannya sama sekali tidak maksimal. Kini dirinya sungguh dibuat tanpa daya dan terseret mengikuti. KlekMereka membuka pintu mobil setelah menghampiri dengan sangat waspada dan tergesa. Osara di

    Last Updated : 2025-04-18
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 188

    Pria bernama Rashid yang mengaku seorang Don Juan berpenampilan perlente di sampingnya memang tampak banyak harta. Memakai setelan jas berdasi dan mengenakan jam tangan mewah super mahal. Osara mulai menimbang benar dan tidak ucapannya. Benarkah yang dia katakan bahwa Daishin baru saja bertemu dengannya? Hanya sekadar transaksi uang jual beli dirinya dan bukan berbincang masalah kerja sama. Jika benar, bermakna Daishin berbohong padanya mentah-mentah. Jika benar, Daishin adalah lelaki licik sejagad raya! “Kamu percaya, kan, Rara?” Pria itu bertanya begitu dekat di telinga. Semilir hangat dari mulut lelaki itu membuat mual. “Aku tidak yakin bicaramu adalah fakta. Aku juga tidak tahu apakah Daishin membohongi aku atau tidak. Yang jelas, aku tidak percaya pada kalian berdua!” sentak Osara dengan tegas. Rasa sakit, sedih, marah dan kecewa membuat hatinya perlahan mengeras. Gentar dan panik telah menguap hampir tak tersisa. “Terserah jika tidak percaya, Rara. Kamu pun sudah kubawa

    Last Updated : 2025-04-19
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 189

    Osara terkejut saat akan keluar butik dan melewati pintu otomatis, sebab sudah puas menguras uang dari kartu holo kepunyaan Rashid menjadi beberapa baju mewah dan perhiasan bahan berlian, saatnya melanjutkan perjalanan. Namun, tiba-tiba ada yang menghadang di depan mereka tepat. Lelaki berdarah Arab dengan bodi besar itu juga terkejut sebelum ekspresinya berubah total. “Hei… Erick …! benarkah kamu Erick?!” seru Rashid dengan senyuman sangat lebar. Seperti sangat senang menemukan orang bernama Erick itu di depan mata. Osara terhenyak. Lamat-lamat seperti tidak asing pada lelaki bernama Erick, tetapi pelan-pelan pun ingat dengan pasti, bahwa dia adalah saudara Daishin yang tinggal di Surabaya, Indonesia. Osara tahu sebab sehabis ijab kabul di Masjid Camii kemarin, pria itu video call cukup lama. Tidak hanya dengan suaminya demi mengucap selamat pernikahan, tetapi dengan seluruh keluarga Papa Samuel pun berbicara. Hanya, Daishin tidak mengenalkan secara khusus antara Osara dan Eric

    Last Updated : 2025-04-19
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 190

    Pria berkulit putih dan berbadan jumbo itu lagi-lagi tersenyum. Memandang Erick dengan tatapan jenaka. Jika dilihat, orang akan tahu jika suasana hatinya sedang gembira. Mungkin sebab perempuan yang sudah lama diincar dan sempat hilang, kini telah duduk manis di sampingnya. “Terpaksa aku tidak bisa memenuhi keinginanmu kali ini. Untuk yang lain-lain aku tidak perhitungan, tetapi jika menyangkutnya… mana bisa.” Rashid sambil menggelengkan kepala. Penolakannya itu adalah untuk keinginan Erick yang berkata tidak keberatan andai dibolehkan membawa Osara. Sebagai ganti, seluruh uang Rashid yang keluar untuk berbelanja di butik bersama Osara akan digantinya. “Okelah, dia punyamu. Sampai kapan?” tanya Erick kemudian. Memandang Osara dan Rashid bergantian sekilas. Lalu menyambar gelas dan menumpahkan sake/arak tradisional khas itu dari botol hingga setengah gelas sloki. “Kenapa? Mau menunggu sampai aku bosan? Haaaa!” Rashid tertawa terbahak. Suaranya membahana ke seluruh meja hing

    Last Updated : 2025-04-20
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 191

    Erick berlalu tanpa menjanjikan apa apa padanya. Hanya secarik kertas dalam genggaman yang sudah Osara baca diam-diam, cukup menenangkan. Namun, perasaan waswas dan takut tidak mungkin hilang dalam benaknya. Rashid jadi mabuk yang kemungkinan bisa bertindak btutal di luar nalar. Meski bisa juga justru collapse seperti kebanyakan. Yang jelas, dua algojo sewa senantiasa siaga di belakangnya. “Rara, rangkul aku, Rara.” Tiba-tiba Rashid berhenti jalan dengan tangan menggapai gapai pada Osara. Seketika otak di kepalanya mengadakan rapat direksi dadakan. “Ini bagaimana? Aku takut… dia besar sekali. Kalo jatuh bagaimana?” tanya Osara berlagak gemetaran pada algojo yang keseringan menarik-narik tangannya. Melirik Rashid yang terus mengulurkan tangan dengan badan yang doyong. Seketika lelaki algojo menyambut dan Rashid segera merangkul. Tidak menolak meski yang sempat dia inginkan adalah Osara. Betapa kecewa, algojo satunya yang diharap lengah, justru siaga dengan pegangan bela

    Last Updated : 2025-04-20
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 192

    Sempat menahan napas dengan jantung berdetak kencang, Osara melewati pintu pelan-pelan dan secepat kilat keluar kamar. Mata nanar, hati berdebar memandang sekeliling dan waswas. Lengang… di mana dua algojo siaga tersebut? Sama sekali tidak ada kelebat dan suaranya! Kesempatan emas bukan datang dua kali. Mereka tidak ada dan ke mana, tidak perlu dipeduli. Hanya rasa syukur kepadaNya yang terus menggema tanpa henti! Bergegas mengambil arah lorong menuju lift, Osara tidak lupa di mana arah datang. Meski jalan benar terbentang lebar, dadanya terus berdebar kencang yang cemas. Terlihat lift yang sedang dicarinya, Lagi-lagi lengang tanpa orang. Ah, semoga teruslah tanpa siapa pun. Dua algojo… pingsanlah kalian jauh-jauh! Ting Degh. Dua algojo telah muncul tiba-tiba dari dalam lift! Reflek Osara menepi. Kebetulan ada dinding cekung dan berongga yang ternyata tempat menyimpan tabung-tabung pemadam kebakaran. Untung dirinya tidak gemuk yang bisa menyelip dengan aman. Berharap algojo

    Last Updated : 2025-04-21

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 200

    Mereka yang di sofa terlihat tegang. Apalagi Osara dan Daishin sama-sama tidak bersuara. Sepertinya sangat keberatan jika Clara dibawa Mama Hana ke Surabaya. Padahal ingin damai menyingkir jauh dengan pulang ke negara seberang. Sedang Daishin pun ingin merintis usaha baru di kota yang sama. Sangat tidak ingin melihat juga mendengar nama Clara di kehidupan masa depan. “Baiklah, jadikan ini saksi. Anggap lah kita semua setuju dengan keinginan Mama Hana yang akan bertanggung jawab dan membawa Clara ke Surabaya. Kita kasih kesempatan satu kali. Aku akan ikut memantau. Jika dia sekali lagi berbuat jahat. Aku yang akan menyerahkan dia ke polisi. Bagaimana, apa semua setuju? Osara juga Daishin, bagaimana? Mengingat kondisi Mama Hana seperti itu…,” ucap Erick tegas dan mendesak.. “Merasa tidak sabar dengan masalah yang tanpa ujung. Meski ini memang tidak adil bagi Osara, tetapi demi memeluk sekeluarga, kuharap … terutama Osara dan Daishin, kalian semua bisa rela. Jangan khawatir, aku akan i

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 199

    Mereka bertiga memasuki rumah megah bercat putih bersih bak kastil modern dengan langkah cepat. Mobil sewa baru saja berlalu setelah mendapatkan upah jasa dari Erick yang membuat wajah driver tersenyum sangat cerah. Daishin melangkah panjang memasuki pintu rumah dan melewati taman menuju ruang utama. Telah duduk banyak orang yang menyebar di beberapa set sofa ruang tamu. Sekilas melihat SazLina duduk bersebelahan dengan Khaisan. Papa Samuel duduk berdampinban dengan Daehan. Di lain sofa, ada Shanumi yang duduk sendirian sambil melihat ponselnya. Satu lagi perempuan yang sepertinya seorang perawat. Memakai baju putih khas seragam divisinya. Mereka langsung berdiri serentak dan menyongsong kedatangan Osara, Daishin dan Erick. “Assalamu'alaikum. Bagaimana keadaan Mama, Pa?” Daishin tampak benar-benar panik meski yang dia tanyakan hanyalah berstatus mama asuh. “Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”Semua menjawab bersahutan dan m

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 198

    Perjalanan turun dari kaki Fuji terasa jauh lebih cepat daripada kala berangkat. Padahal juga terasa singkat saat menaiki mobil Rashid bersama dua algojonya. Bedanya saat itu terasa singkat sebab rasa waswas dan rasa takut yang sangat. Kali ini terasa cepat sebab sangat menyenangkan dengan perasaan yang nyaman. Bersama para lelaki baik terutama suami yang duduk di sebelahnya. Mentari pagi semakin memperjelas pemandangan memukau di sepanjang sisi jalan. Dari padang rumput yang menghampar indah dengan warna hijau terang yang tenang. Menyambung bangunan kuil-kuil megah yang terlihat amat rumit dan indah. Serta bangunan kokoh Pagoda yang menakjubkan dan unik. Kini bergeser pada hutan lebat serta pepohonan raksasa di sepanjang tepian jalan. Serasa sedang berasa di alam dunia lain. Kemudian disambut beberapa genangan air super luas yang tak lain adalah danau-danau. Luar biasa mempesona dengan memantulkan bayangan Gunung Fuji. Mendadak Osara sangat ingin berhenti. Andai singgah seben

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 197

    Pengatur suhu telah bekerja sangat baik dalam ruangan. Meski hawa di luaran lereng Fuji sangat lah membekukan, tetapi terasa dingin yang nyaman dalam kamar. Begitu pun dengan kamar yang semula di sewa oleh lelaki single dan sekarang bertukar isi oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Mungkin adanya mereka membuat pengatur suhu bekerja lebih berat dan merasa jadi lelah. Sebentar memanas, lalu mereda, sebentar hangat yang kemudian kembali memanas. Mereka sedang tenggelam dalam percummbuan hebat saat ponsel menerbitkan alarm adzan tiba-tiba. Sesaat mereka abai tetapi sama-sama mematung kemudian. “Adzan, Shin….” Osara berkata sambil terengah. Wajahnya sudah memerah karena alir di darahnya berubah kencang sebab hasrat. “Hanya alarm…,” ucap Daishin berkilah. Tetapi juga mematung tidak lagi berulah. Wajahnya pun tidak kalah merah dari Osara. “Kalo hanya alarm, dimatikan saja, kan…,” ucap Osara memancing dengan napas yang masih terasa berat. Daishin menatapnya penuh bimbang.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 196

    Daishin sedikit menjauh saat merasa wanita yang dipeluk sudah terengah dan susah bernapas. Diri sedang merasa bersalah sebab jawabannya mungkin akan membuat sang istri kecewa. “Bagaimana, Shin? Apa Clara sudah dibawa ke polisi untuk proses penyelidikan. Sudah jelas kan, bahwa di CCTV memang mereka pelakunya?” Osara mengusik lagi sebab merasa tidak puas dengan kebungkaman suaminya. “Clara sudah dibawa ke rumah Mas Khaisan. Mama Hana dan Papa Samuel sedang menahannya. Pagi-pagi kita turun dan kembali ke Tokyo, mereka menunggu kita, terutama kamu ... untuk korban dan saksi menyidang Clara. Entah nanti keputusannya bagaimana.”Daishin menjelaskan dengan berat. Merasa bersalah pada Osara yang seharusnya Clara diserahkan saja kepada Polisi. Tetapi bagaimana, Mama Hana keberatan dan meminta ditahan sementara dalam rumah. Daishin pun merasa tidak kuat hati melawan keinginan mamanya. . Osara terdiam. Jika keputusan ditangannya dan kemungkinan berhadapan dengan Mama Hana yang bisa jadi cende

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 195

    Osara terbangun oleh alarm yang berbunyi nyaring di atas kepalanya. Sekilas sadar jika dirinya masih berada di kamar yang sama. Namun, ini siapa?! Erick-kah?! Terkejut sekali Osara! Lelaki yang sedang merapat di belakangnya tidak terlihat oleh selimut tebal yang menutupi hingga di kepala. Hanya paham jika badannya yang besar dan berat dengan bulu yang terasa di tangan juga di kaki sedang menempel memeluknya. Osara berdebar keras menahan sikap agar tidak berlebihan bergerak. Takut mendapat respon tidak baik dari lelaki asing itu jika terbangun. Namun…. Lelaki itu terkesiap bangun sebab bunyi alarm yang lambat direspon sendiri olehnya. Dia mengambil ponsel dan mematikan alarm. Lalu mengembalikan posisi dengan setengah melempar ponselnya itu ke tempat semula. Kemudin…. “Shin…” sebut Osara setengah lega dan setengah terkejut. Tidak menyangka Daishin sudah di sampingnya dan ini seperti sebuah mimpi! “Ugh, Osara … kamu sudah bangun?” Respon Daishin sambil menggeliat. Lalu menarik O

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 194

    Erick merasa heran dengan pemikiran Osara. Sudah jelas dia katakan jika Daishin dalam perjalanan menuju ke titik mereka berada. Kenapa perempuan itu tidak mau menunggu? “Aku ingin keluar dan naik taksi. Kurasa Rashid masih tidur pulas dan para algojonya juga tidak mencari. Aku akan turun ke Tokyo ssekarang ini. Permisi, Pak Erick.” Osara berbicara tegas tetapi bukan keras. Hatinya berdebar, rasa waswas dan takut kembali hadir. Khawatir jika lelaki dingin pemilik kamar menahannya dan ternyata memiliki maksud tidak terpuji yang disembunyikan. “Kamu ini nekat atau kurang waras?” tanya Erick yang kali ini menunjukkan ekspresi kesalnya. Glek. Osara susah payah menelan ludah, sakit sekali dibilang kurang waras. Apanya yang salah? “Kenapa tidak waras? Aku memang nekat, tapi …,” ucap Osara dengan suara tercekat. “Kamu sudah selamat. Suami kamu akan datang, hanya masih ada halangan sebab musibah di jalanan bawah. Untuk apa suamimu menyusul ke sini jika kamu pergi dan melewatinya?

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 193

    Lelaki gagah dan atletis yang hampir seperawakan dengan Daishin, hanya kulit Erick lebih gelap sedikit, sebab kulit suami Osara memang putih, tidak menyahut ucapannya. Terus mengeringkan rambut yang sebentar menunduk dan sebentar juga mendongak. “Aku ingin menjual perhiasanku ini padamu. Terserah berapa, asal cukup untuk bekalki pergi ke Surabaya. Lagipula, kamu sudah menolongku, beli saja berapa pun.” Osara berbicara sebab Erick tidak menanggapi. “Kudengar, akan membangun bisnis jual beli perhiasan kan? Ini semua baru dibelikan Rashid tadi malam di galeri butik itu. Di sana branded, bergaransi dan diakui. Bahkan kamu pun mendatangi sebagai referensi calon usahamu. Jika membeli perhiasanku ini, bisa jugalah jadi barang daganganmu. Hitung-hitung sebagai modal awal. Ambil saja untung yang banyak” Osara berbicara sambil tergesa melepasi dua cincin dari jarinya dan gelang emas dari lengannya. Juga mengeluarkan tiga lembar surat perhiasan mahal itu dari kantung dress selututnya. “Seper

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 192

    Sempat menahan napas dengan jantung berdetak kencang, Osara melewati pintu pelan-pelan dan secepat kilat keluar kamar. Mata nanar, hati berdebar memandang sekeliling dan waswas. Lengang… di mana dua algojo siaga tersebut? Sama sekali tidak ada kelebat dan suaranya! Kesempatan emas bukan datang dua kali. Mereka tidak ada dan ke mana, tidak perlu dipeduli. Hanya rasa syukur kepadaNya yang terus menggema tanpa henti! Bergegas mengambil arah lorong menuju lift, Osara tidak lupa di mana arah datang. Meski jalan benar terbentang lebar, dadanya terus berdebar kencang yang cemas. Terlihat lift yang sedang dicarinya, Lagi-lagi lengang tanpa orang. Ah, semoga teruslah tanpa siapa pun. Dua algojo… pingsanlah kalian jauh-jauh! Ting Degh. Dua algojo telah muncul tiba-tiba dari dalam lift! Reflek Osara menepi. Kebetulan ada dinding cekung dan berongga yang ternyata tempat menyimpan tabung-tabung pemadam kebakaran. Untung dirinya tidak gemuk yang bisa menyelip dengan aman. Berharap algojo

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status