Share

Menerima kenyataan

Siska tertunduk lesu, hari-hari yang dijalani gadis itu terasa hampa, tanpa kehadiran suaminya Erik disisinya. tiga bulan sudah dia masih  berada di kota  ini, meskipun pencarian Erik sudah dihentikan. namun Siska masih berharap keajaiban datang menghampiri nya.

"Mas Erik sayang, dimana kamu. hidupku seakan ikut hancur dengan menghilang nya dirimu. aku masih berusaha tegar karena benih yang kamu tinggal kan tumbuh dengan sehat dirahimku. harus nya aku bahagia dengan kehadiran calon bayi ini, karena aku tahu,  kamu  sangat  mengharapkan hal ini. namun aku harus membayar mahal semua ini. dengan menghilangnya dirimu. hu...hu...," 

Tangis Siska kembali pecah, air matanya sudah kering tidak ada lagi yang menetes membasahi kedua pipinya. hanya isakan tidak bersuara dan getar tubuhnya yang menandakan jika dia tengah terluka dan begitu kehilangan suaminya. 

Pagi ini, Mayang kembali menghubungi Siska, dan membujuk sahabatnya itu untuk bersedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status