"Dimanakah aku?"
Erik, mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan yang terlihat serba putih. timbul berbagai pertanyaan bermunculan di kepalanya saat ini."Siapa aku dan aku dimana?" Erik seketika berteriak kencang, memegangi kepalanya yang terasa amat sakit saat mencoba mengingat-ingat tentang siapa dirinya termasuk tentang keberadaan nya sekarang." Aku tidak tahu dan ingat siapa aku lagi, hu...hu..aku dimana." teriak Erik sambil berusaha memegangi kepalanya yang sakit.Seorang wanita berambut pirang dan bergelombang, menghampirinya didampingi seorang laki-laki berpakaian serba putih."Mas Erik, bertahanlah ini Aku Luna, mu.""Si...siapa kalian?" Erik berusaha berteriak, meskipun terbata-bata. dengan kedua tangan masih memegangi kepalanya."Kamu tidak usah memaksakan diri, untuk mengingat kembali semua tentang masa lalumu. berdasarkan hasil pemeriksaan kami, kamu kehilangan ingatan karena benturan keras yang menghaSiska tertunduk lesu, hari-hari yang dijalani gadis itu terasa hampa, tanpa kehadiran suaminya Erik disisinya. tiga bulan sudah dia masih berada di kota ini, meskipun pencarian Erik sudah dihentikan. namun Siska masih berharap keajaiban datang menghampiri nya."Mas Erik sayang, dimana kamu. hidupku seakan ikut hancur dengan menghilang nya dirimu. aku masih berusaha tegar karena benih yang kamu tinggal kan tumbuh dengan sehat dirahimku. harus nya aku bahagia dengan kehadiran calon bayi ini, karena aku tahu, kamu sangat mengharapkan hal ini. namun aku harus membayar mahal semua ini. dengan menghilangnya dirimu. hu...hu...,"Tangis Siska kembali pecah, air matanya sudah kering tidak ada lagi yang menetes membasahi kedua pipinya. hanya isakan tidak bersuara dan getar tubuhnya yang menandakan jika dia tengah terluka dan begitu kehilangan suaminya.Pagi ini, Mayang kembali menghubungi Siska, dan membujuk sahabatnya itu untuk bersedi
Kedua anak kembar Mayang, terlihat sangat menyukai kehadiran Siska, dia mulai nyaman saat diajak ngobrol-ngobrol dan main bareng." Rayanza dan Raquenzi lucu banget ya, mereka terlihat seperti kembar identik." ucap siska yang mulai banyak bicara." Siska, mereka sangat menyukai kehadiran, mu." balas Mayang.Tidak begitu lama, seorang pelayan berjalan mendekati mereka. untuk memberitahu jika makan siang sudah siap." Oke, terimakasih bi."" Siska, kita makan dulu ya. bagaimana pun kamu harus tetap sehat demi bayimu."" Tapi aku tidak merasa lapar."" Makanlah, walau sedikit."Siska dan Mayang makan bareng, meski Siska lebih banyak diam lagi dan melamun." Siska, mau nambah lagi." Mayang kembali menyendok makanan untuk Siska. yang tidak memiliki semangat sama sekali." Nggak, sudah cukup. seperti nya aku sudah kenyang Mayang." mendorong piringnya yang masih tersisa separuh."Ya sudah, sini aku a
"Siska, bangun sis," Mayang mencoba membangunkan Siska, sambil menggoyangkan pelan tubuh sahabatnya itu."Mayang."Siska terbangun, nafas nya terlihat ngos-ngosan sambil berusaha membuka matanya dan mengumpulkan kesadarannya kembali, keringat dingin membasahi tubuh dan wajahnya."Kamu mimpi buruk lagi ya Sis." Siska terdiam, pikiran nya masih tertuju pada mimpi nya barusan, kilasansan adegan dalam mimpinya itu, membuat Siska penasaran dan bertanya-tanya, apakah Erik, suaminya itu masih hidup. tapi jika Erik masih hidup kenapa dia tidak pernah kembali pulang menemuinya, dan jika dia sudah meninggal kenapa mayatnya tidak juga ditemukan. bahkan Siska dibantu oleh Mayang dan Reno, sudah melakukan pencarian lama dan biaya yang besar."Mas Erik, suamiku. aku merindukanmu mas, aku berharap kamu baik-baik saja dimana pun berada. dan aku masih berharap kamu akan kembali, sehingga kita &nbs
Kehidupan Luna kembali cerita, dia sangat senang dengan kehadiran Erik disisinya. Luna juga tidak segan-segan memperkenalkan Erik pada para teman-temannya."Baguslah Luna, kami ikut senang mendengar kamu kembali ceria dan bersemangat. setelah kepergian mantan kekasih yang kamu ceritakan dulu." ucap salah seorang sahabatnya." Kalian salah, dia menang kekasih ku yang dulu. kami kembali dipertemukan." ucap Luna bangga." Memang ya, kalo sudah jodoh tidak akan kemana."" Makanya, aku ingin kalian menjadi saksi dipernikahan ku nanti nya."" Oke, kamu pasti hadir.""Terimakasih atas pengertiannya kalian semuanya."Luna tersenyum senang sambil mengusap air matanya. dia bahagia dan lega mendengar restu dan dukungan yang diberikan oleh para sahabatnya."Iya Luna, kami selaku para sahabatmu selalu berharap yang terbaik untukmu."Pagi yang cerah, seindah senyum kebahagiaan yang terpancar dari wajah Lu
Hari terus berlalu, kedekatannya dengan Luna semakin terjalin indah, kehidupan pasangan itu juga terlihat tanpa ada masalah sedikitpun.Meskipun Luna disibukkan dengan kegiatan dan pekerjaan nya, tapi dia tetap mengusahakan Waktu untuk mengurus Erik dan memberikan vitamin, uang dipikirkan Erik sebagai obat agar dia kembali bisa mengingat semuanya. meski sejauh ini penyakitnya belum menunjukkan perubahan berarti." Luna, kenapa ingatan ku. Belum juga menunjukkan perubahan yang berarti, padahal aku sudah meminum obat terbaik yang selalu kamu berikan?"" Mas, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha. untuk kamu bisa sembuh atau tidak. kita hanya bisa menerima kenyataan itu dengan iklas. bahkan dokter sering mengatakan agar kamu tidak terlalu memaksakan diri untuk mengingat kembali semua tentang masa lalumu itu mas." " Baiklah Luna, aku percaya padamu." balas Erik tersenyum tulus.Luna mengajak Erik menikmati pemandangan sore yang indah,
Pikiran dan perasaan Erik, masih tersa hampa dan kosong. wajah cantik dan sangat manja, seakan-akan sering menghampiri. bahkan dalam mimpi-mimpinya. namun Erik tidak menceritakan masalah itu pada Luna. mengingat betapa Luna sangat mencintai dan mengharapkan nya.Tok...tok...,, pintu kamar Erik diketuk dari luar, perlahan pria itu bangkit, sambil mencoba bersikap sewajarnya. agar kegundahan dan kerisauan yang dirasakan nya saat ini, tidak diketahui siapa pun.Ceklek..... membuka sedikit pintu, nampak lunay tersenyum ceria."Pagi sayang, sarapan yuk." bergelayut manja, Erik menyeret langkah menuju meja makan. disana sudah tersedia makanan lezat yang menggugah selera makan.Saat sarapan Erik berusaha tersenyum dan ceria, meskipun sesungguhnya pikiran Erik tertuju pada perempuan cantik yang sering muncul dalam mimpinya, dan bayangannya, Meski Erik tidak bisa mengenali wajah perempuan itu seutuhnya.Erik sekarang, tidak mempunyai pilihan lain. selain
"Mas Erik, malam ini aku milikmu seutuhnya, I love you." bisik Luna genit dan manja, dia menelusuri wajah tampang Erik yang terlihat masih kaku. " Luna, aku...." "Ssttt...." Luna meletakkan jari telunjuknya dibibir Erik, dia tidak ingin mendengar kata-kata itu atau belum siap dari Erik lagi, karena Luna merasa sudah cukup waktu menunggu Erik selama ini. Luna yang mulai terbakar gairah, memperdalam ciuman-ciuman nya, hingga benteng pertahanan Erik yang semula masih diselimuti oleh keraguan, berubah setiap perlakuan lembut dari Luna, hingga lambat lain, detik yang suda
Erik menemui Berliana dikediaman pribadinya, setelah mendapatkan izin dari Luna, sampai di sana Erik menatap takjub pada bangunan mewah dihadapannya itu. Erik dengan ragu turun dari mobil Luna, yang dipakai nya. dia berjalan pelan ketempat pos keamanan yang terdapat disamping pagar besi."Cari siapa?"Erik kaget, dan menoleh kearah suara. nampak seorang security berdiri dengan gagah berani disampingnya pos."Maaf pak, saya mau menanyakan tentang kebenaran alamat rumah ini?" Erik memperlihatkan kartu nama yang dipegangnya.Security tersebut manggut-manggut memperhatikan katru nama yang masih dipegang oleh Erik."Benar sekali, ini rumahnya. ada keperluan apa kamu kesini?" tanya bapak yang terlihat seram dengan kumis tebalnya. rumah pribadi Berliana ini sangat jarang diketahui orang-orang, bahkan Erik yang juga sebagai sopir kantor juga tidak pernah mengantarkan Berliana ketempat ini."Aku ada janji untuk bertemu ibu Berliana, beliau ada Khan?"
Subuh berkumandang, Naira mendengar suara orang mengaji dan dilanjutkan dengan suara azan subuh yang indah begitu mencoba membuka mata yang masih terasa ngantuk, sambil berusaha mengangkat tangan Rama yang indah sempurna di pinggangnya. suasana pagi yang begitu dingin membuat nya enggan untuk beranjak dari atas ranjang "Semalam kami kembali telah melakukan hubungan layaknya suami istri, dan aku sangat menikmati permainan itu, meskipun tanpa merasa takut lagi. ada apa ini.... apa aku telah menerima dan mencintai suamiku mas Rama." Naira melamun sambil mengingat-ingat kejadian semalam.Naira mengungkapkan wajah tampan Rama, ya
"Sayang, apa kamu sudah sisp. untuk malam pertama kita." bisik Rama." Mas, maaf ya. aku belum siap untuk ini." ucap Naira gugup. mengingat hanya mereka berdua saja yang berada dikamar pengantin ini." Naira, kamu sejarang sudah sah mebjadi istri ku, sayang. aku tidak bahkan menyakiti mu. kita akan melakukan nya mengikuti perasaan dan naluri kita berdua. sehingga kamu akan bisa menikmati keindahan cinta yang sesungguhnya." ucap Rama.Naira memejamkan matanya, untuk mengurangi rasa gugup, ketika merasakan sentuhan bibir Reno menyentuh bibirnya. ciuman Reno semakin dalam." Sangat cantik." gumam Rama memandangi wajah istri nya.Rama mengangkat tubuh Naira, dan menidurkan nya dirancang pengantin mereka, melihat Naira yang tidur terlentang. benar-benar membuat Rama bergairah, dia seakan melihat bidadari cantik, perlahan Rama mendekat menatap wajah yang sangat cantik dan Natural, kulit Naira sangat putih mulus. Hembusan nafasnya tepa
Namaku Naira, aku hidup sebatang kara. kedua orang tuaku sudah lama meninggal Dunia, untuk bertahan hidup. aku bekerja tanpa pilih-pilih, mulai bekerja sebagai pelayan restoran dan kafe, mengingat ijazah yang aku miliki hanya tamatan SMA. sehingga aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Meskipun sampai sekarang aku masih belum mengetahui alasan pasti tuan Rama ingin menikahi ku, tapi sekarang aku tidak memiliki keraguan lagi terhadapnya, mengingat, tatapan matanya yang tulus, bahkan baku melihat kejujuran disana. sehingga aku membulatkan tekad untuk menerima dirinya sebagai suamiku.Meskipun aku sempat mendengar, jika dia dulunya juga sudah pernah menikah, tapi aku tidak mempermasalahkan semua itu, selagi dia sangat perhatian dan memperlakukan aku dengan baik.Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Rama didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Rama tidak tanggung-tanggung dia meme
" Apa, Naira berada diluar kota dan bekerja disebuah kafe. baiklah tetap awasi dia. kalau perlu beli kafe tersebut agar kita bebas mengawasi Naira."" Baiklah bos."Rama kembali tersenyum senang, dia merasa bagian hidupnya telah kembali. tanpa pikir panjang Rama pun segera meluncur ke kota yang disebut kan tempat Naira kabur dan menghilang darinya.***Naira merasa aneh, kafe yang semula ramai pengunjung berangsur-angsur sepi, begitu juga dengan para karyawan yang lain." Ada apa ini?"Belum terjawab rasa penasaran Naira, pintu masuk kafe tiba-tiba tertutup rapat. yang menyisakan dua orang pelayan.Dua orang pelayan, Tia dan Edo, yang semula teman baru Naira di kafe ini. juga bersikap aneh terhadap nya."Nona Naira dilakukan duduk, mulai sekarang kamu tamu kehormatan kami dikagetkan ini."" Hey apa kalian kalian?" ucap Luna bingung." Ya sayang, mereka akan menjamu kita dengan hidangan terbaik kafe ini." Rama
" Sial, Naira ternyata kabur dariku " Rama mengepalkan tangannya emosi. dia benar-benar marah." Rey, cepat sehat orang-orang kita. untuk melacak keberadaan Naira." perintah Rama emosi." Baik tuan."" Aku tidak ingin kehilangan lagi, Naura harus ditemukan. dia adalah Luna ku." ucap Rama panik.Hari ini Rama dengan pakaian santai, mendatangi kos-kosan tempat Naira, termasuk restoran tempat nya bekerja tapi hasilnya nihil.Rama sesekali mengedarkan pandangannya ke semua pelayan wanita disana, namun sudah satu jam berlalu sosok wanita cantik yang ditunggu-tunggu nya tidak kunjung memperlihatkan wajah nya. Rama mulai gusar sambil sesekali mengusap kepala nya."Kemana perginya Naira ya?" ucap Rama panik, dan kembali mengecek ponselnya, berharap orang-orang suruhan nya memberikan informasi tentang keberadaan Naira.Cindy, yang kebetulan melihat keberadaan Rama, segera masuk ke restoran dan mendekati pria tampan tersebut." Selamat
Malam ini Naira tidak bisa tidur, dia berjalan mondar-mandir sambil terus memikirkan cara, agar bisa kabur dari Rama. yah meskipun dia akan dikatakan oleh orang-orang sebagai gadis bodoh, yang berani menolak ajakan untuk menikah dari seorang CEO tampan dan kaya raya.Naira terlonjak, ketika deringan ponsel mengagetkan nya. tertera nama Cindy, sahabat baiknya." Hallo Cindy."" Naira, hari ini kamu kemana aja. aku nyariin kamu dari kos-kosan sampai restoran. bahkan mereka mengatakan jika kamu udah dipecat, benar nggak sih?"" Iya sin, dari kemaren aku sial Mulu." Naira ternyata lemas, saat ini hanya Cindy satu-satunya sahabat yang selalu mendungkung dan mau membantunya." Maksud mu?"" Aku telat dan dipecat oleh atasan ku direstoran, gara-gara aku nyerempet mobil pengusaha kaya dengan motor buntut itu."" Apa? Astagfirullah Naira, terus gimana."" Dia nuntut ganti rugi dengan Jumlah yang tidak sedikit, kamu tahu sendirilah den
“ Apa kamu setuju dengan kesepakatan ini?”“ Ini semua memberatkan ku, Tuan. tapi aku harus bagaimana, mengingat aku juga tidak mempunyai pilihan lain, terpenting sekarang aku setujui saja, setelah itu aku juga akan mencari cara untuk terlepas dari perjanjian sesat ini.” gumam Naira memainkan bibir mungilnya, sehingga Rama semakin gemas, karena ekspresi yang ditujukan gadis dihadapannya ini sangat mirip dengan gaya yang biasanya ditunjukkan oleh Luna."Kenapa kamu diam, ayo jawab."Naira menarik nafas dalam-dalam, nampak sadis itu sedang berfikir keras dengan tawaran tuan muda tampan dihadapannya itu, Naira lalu menggangguk pelan, berusaha untuk menyembunyikan apa yang tengah berkecamuk dipikiranya saat ini." Ba....baiklah, aku setuju dengan isi perjanjian ini."Senyuman kepuasan dan bahagia terpancar dari wajah Rama, dia sangat bahagia, meskipun perempuan nya dengan Naira hanya beberapa kali, tapi pesona Naira yang
" Wanita itu benar-benar mirip dengan Luna ku, tidak salah jika aku kembali pindah ke induk perusahaan ku dipusat kota ini, sehingga aku bisa bertemu bidadari ku yang telah hilang, aku merasa Luna ku telah kembali." gumam Rama tersenyum senang, dia seperti laki-laki yang baru mulai jatuh cinta lagi." Sebisa mungkin, aku akan berjuang untuk mendapatkan mu lagi Naira....ya Naira, nama yang sangat cantik, persis orang nya."***Dirumah nya, Naira dibuat dilema dengan permintaan Rama untuk bertemu siang i i, sehingga gadis itu terus mondar-mandir seperti setrikaan panas.“ Aku dibuat dilema sekarang, menerima tawaran tuan Rama, atau melanjutkan hidup sebagai penggangguran.” Gumam Naira sambil menatap kartu nama yang Rama." Lagian untuk apa coba dia bersikukuh memintaku untuk menikah dengan nya, bukankah dia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan ketampanannya dan kejayaan ya g dimilikinya, benar-benar laki-l
Seiring berjalannya waktu, Rama juga kembali menyibukkan diri diperusahaan. sehingga dengan begitu sedikit banyak kesedihan nya bisa sedikit berkurang.Keluarga Rama ikut senang melihat perubahan nya itu, bahkan sekarang dia juga sudah mulai tersenyum lagi, sesuatu yang sudah lama dia lupakan semenjak kepergian Luna dari hidup nya.Melihat potensi dan perkembangan perusahaan Rama, Reno tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut. termasuk juga Erik yang sekarang juga fokus dengan perusahaan yang dipimpinnya.Mereka berniat membangun sebuah resort kelas dunia disebuah kepulauan Bintan. Rama menyambut baik niat Reno dan Erik. selain dua orang itu memiliki hati dan niat yang tulus, Rama juga sudah mengenal dekat keduanya, sehingga dia tanpa ragu langsung tertarik untuk bekerjasama.Selepas mereka meeting bertiga , didampingi asisten masing-masing. mereka pun melanjutkan dengan makan siang bareng di restoran mewah yang terdapat dipusat per