" Aduuuh, sakiiit. perutku sakiiit banget, mas....mas Reno, cepat mas."
" Sayang, kamu kenapa?"Reno mulai panik, dia sangat kebingungan harus berbuat apa. melihat istrinya yang terus merintih kesakitan, sambil memegangi perutnya." Mungkin, sekarang sudah saatnya bagiku melahirkan, mas, Aku mulai merasan kontraksi palsu, sehingga aku mulai sering menjerit kesakitan." "Kontraksi palsu?"" Iya mas, cepat kita harus segera kerumah sakiiit." Mayang mulai meninggi kan nada suaranya, sedikit kesal dengan suaminya yang tidak cepat tanggap. maklum Reno belum pernah menghadapi situasi dan kondisi seperti ini sebelumnya.Reno segera meminta asisten art untuk membantunya, memapah dan menidurkan Mayang didalam mobil, perasaan Reno mulai berkecamuk. antara senang bakal melihat anaknya terlahir ke dunia, dan perasaan cemas membayangkan istri kesayangannya bakal kesakitan.Erik asisten sekaligus sopir pReno merasa kebahagianya sudah lengkap, rumah besarnya nanti tidak akan terasa sepi lagi, sekarang sudah akan terdengar gelak tawa dan suara tangisan bayi, sesuatu yang sangat didambakan oleh almarhum mama Laure semasa hidupnya, dia sangat menginginkan seorang cucu yang mengalir darah daging putranya Reno.Meskipun begitu, dia pergi dengan tenang. karena sudah melihat Reno, yang sudah menemukan wanita yang benar-benar tulus mencintai nya, bahkan mau mengandung anak Reno, yang sama sekali tidak mampu dikabulkan oleh Melani istri pertama Reno dulunya.Beberapa hari dirawat dirumah sakit elite ini, Mayang sudah di perbolehkan untuk pulang kerumah. Reno merupakan seorang suami dan ayah yang siap siaga. dia sangat memperhatikan istrinya dan bayi kembar mereka. yang diberi nama Rayanza Mortheganza dan Requenzi Mortherganza oleh Reno, yang mempunyai darah Mexico turunan dari sang papa Reno sendiri.Kedua bayi
" Kesayangan mami."Mayang tersenyum bahagia, dia begitu menikmati perannya sebagai seorang ibu muda, meskipun terkadang dia masih memerlukan bantuan pengasuh untuk merawat sikembar,, tapi Mayang tidak pernah lepas tangan.Asi yang diproduksi oleh Mayang hanya sedikit, sehingga mereka juga mengunakan jasa donor ASI untuk tumbuh kembang sikembar.Kadang Mayang dibuat pusing, jika sikembar menangis dalam waktu yang bersamaan,Setelah diberikan ASI dan diauyunkan pelan dengan tangan lembut, dibantu pengasuh bayi yang sudah berpengalaman, bayi-bayi mungil itu pun tertidur kembali dengan perut kenyang, setelah minum susu."Ternyata punya anak kembar itu, ada dan reportnya juga, Bu." ucap pengasuh." Ya, rapi aku sangat bahagia dan bersyukur sekali memiliki mereka."" Iya, ibu dan tuan Reno sangat beruntung. bahkan banyak pasangan diluaran sana yang menginginkan anak. tapi ibu diberi rezeki dengan lan
"Cepat kalian temukan, siapa orang yang sudah meneror keluargaku?" "Baik tuan."Tidak butuh lama bagi mereka! kasus-kasus ini, mereka pun berhasil membekuhadapk Melani, dan membawa ke bawah Reno. Hal ini sempat membuat Reno maupun Mayang terlonjak kaget, mereka tidak menyangka jika Melani tidak pernah mau menyerahkan untuk mengganggu keutuhan rumah nya bersama Mayang. tangan Reno terangkat, terarah kewajah cantik Melani. namun terhenti.
Dikamar pengantin yang sudah didekorasi seindah mungkin, nampak Siska terlihat masih malu-malu menunggu kehadiran Erik, jantungnya terasa deg-degan, serta kedua belah tangannya yang dingin.Tidak lama Erik masuk, sambil tersenyum manis berjalan kearah Siska, meskipun Siska bukan gadis perawan lagi, tapi untuk malam pertama dalam ikatan yang sah, membuat nya benar-benar gugup.Erik Duduk disisi ranjang, dengan posisi yang saling berhadapan dengan Siska.Sebelah tangan Erik terangkat, menarik dagu Siska, pandangan mereka seketika bertemu. mengungkap perasaan mereka yang saling mencintai." Siska, sekarang kamu milikku seutuhnya." bisik Erik, Siska mengganggukkan kepalanya sambil tersenyum.Begitu juga dengan Erik, meskipun dia gugup namun dia dan Siska berhasil melewati malam pertama mereka yang indah.***Pagi hari yang cerah, Erik tersenyum menyapa sang istri yang terlihat semakin cantik dengan penampilan Siska khas Ba
"Sayang, malam ini kita bercinta, seperti pasangan pengantin baru Erik dan Siska juga ya."" Ha...ha...lucu kamu mas, dan mintanya juga aneh-aneh."" Ya lah, ibaratnya kita juga pasangan muda yang tengah kasmaran."Mayang tertawa lepas karena permintaan lucu suaminya itu. tapi dia tidak menolak ketika Reno mulai memberikan nya sentuhan dan ciuman lembut.Sehingga m alam ini, mayang kewalahan mengimbangi keperkasaan Erik yang tiada capeknya. ampuh membuat Mayang beberapa kali terbang ke Awan kenikmatan. mereka menyudahi permainan mereka ketika sudah mencapai puncak permainan."Yang mandi bareng yuk.." bisik Reno pada Mayang yang masih mengatur pernafasan nya yang masih memburu." Duluan aja mas, aku masih capek kamu gempur terus-terusan." Mayang lalu membelakangi Reno. "Nggak mau." Mayang berlari turun dan mengunci pintu kamar mandi. dia tidak mau mandi bareng Reno, karena dia sudah hafal dengan kelakuan suam
Paginya, Siska masih terlelap dengan pulas nya dipangkuan Erik, Siska tidak merasa terganggu saat suaminya itu memainkan anak rambut nya yang mengenai wajah cantik nya." Sayang bangun, katanya mau jalan-jalan dan menikmati keindahan pulau Bali ini."Mendengar hal itu, Siska langsung terlonjak Bagun dari mimpi indahnya." Ayo mas aku sudah tidak sabaran lagi."Mereka pun mandi dengan cepat, karena Siska sudah tidak sabar, merekapun keluar dari penginapan."Wah indahnya...., pulau ini benar-benar bersih. tata bangunan nya juga rapi dan sangat unik, masih memegang teguh tradisi dan kebudayaan mereka yang sangat kental." ucap Erik menatap takjub sekeliling nya.Mereka diajak berkeliling pusat kota, dengan mobil khusus yang sudah disediakan oleh pihak penginapan. sepanjang perjalanan, Siska merebahkan tubuhnya disamping sang suami, sambil bergelayut manja. mobil melaju membelah jalanan kota yang sangat ramai. yang akan membawa mereka
"Mas, aku ingin difoto didekat patung ini, tapi berdua bersamamu." Siska melakukan berbagai pose berfoto dengan Erik. salah satu foto yang paling menarik hati Alea. moment saat berpose sambil berciuman dan saling merangkul, rasanya Siska selalu ingin mengabadikan momen bahagia mereka."Mas Erik, aku ingin kita selalu bersama. seperti foto kebahagiaan dan kehangatan yang terpancar dari foto kemesraan kita ini." ucap Siska penuh haru."Ya Siska, namun jika seandainya kita berdua berpisah. jangan pernah kamu lepas ini." Erik mengeluarkan berbuah kotak kecil di kantung jacketnya."Apa itu mas?" menatap bingung pada benda yang dikeluarkan oleh suaminya."Siska, ini kalung peninggalan almarhum ibuku dulu. beliau pernah berpesan agar kelak. kalung ini bisa melingkar di leher menantunya. wanita yang menjadi istriku dan wanita pertama yang aku cintai." Erik membuka kotak tersebut.Sebuah kalung emas, terlihat sederhana namun sangat indah dan cantik. Sisk
Reno langsung syok, saat mendapatkan berita duka yang menimpa Erik dan Siska, Mayang yang mendengar ikutan Panik, dia ikut dengan Reno, mereka segera terbang menuju kepulauan Bali.Mayang dan Reno, mereka berdua sangat terpukul dan syok mendengar kabar duka dari sahabat yang sudah dianggap seperti saudara kandung sendiri. Mayang tidak henti-hentinya menangis. dan terlihat tidak sabaran lagi agar segera sampai dan bertemu dengan sahabatnya Siska.Begitu sampai, mereka berjalan dan langsung masuk kerumah sakit terbesar di kota ini."Cepat dong Pi," menarik tangan suaminya. mereka melewati koridor rumah sakit dengan tergesa-gesa." Ini ruangan Siska."Mayang segera membuka pintu masuk, Ceklek...,, pintu terbuka.Siska yang masih menangis, segera menoleh kearah pintu. tangisnya kembali tumpah saat melihat kedua sahabat baiknya Mayang dan suaminya."Mayang...mas Reno...hu...hu...." tubuh Siska bergetar, sa