"Mas Erik, banguuun mas." teriak Siska panik, dia sangat ketakutan, baru saja bertemu dengan Erik, sekarang dia tidak ingin kehilangannya lagi.
Tangis Siska semakin keras saat melihat tubuh Erik yang tiba-tiba ambruk, sambil sebelah tangan memegangi kepalanya dan berteriak terus kesakitan, dengan sigap Aldo menangkap tubuh Bos nya dan menidurkan diseuah sofa empuk yang berada ditengah-tengah ruang itu."Cepat hubungi dokter." Aldo ikutan panik.Vanya langsung mengeluarkan ponselnya, menghubungi salah seorang dokter yang bekerja di klinik perusahaan mereka. dan meminta mereka untuk langsung menuju ruangan kerja Siska secepatnya."Sayang bangun, ada apa denganmu? bahkan kamu seperti tidak mengenaliku lagi." Siska menguncang lengan Erik berusaha untuk membangunkan nya."Nona tenangkan dan kendalikan dirimu." Vanya segera berlari menghampiri Siska yang terlihat syok dan panik. Vanya membujuk Siska untuk duduk disofa dengan tenang sampai dokter datang kerua"Tuan Erik, perusahaan kami sangat tertarik untuk melihat perusahaan yang Anda pimpin, bahkan aku akan menginvestasi dengan jumlah banyak." Siska tanpa keraguan, mengingat dia menanamkan modalnya dengan jumlah yang sedikit, bahkan dia rela memberikan waktu penuh untuk menemani laki-laki itu, Siska dibuat gila oleh laki-laki yang diyakini sebagai suaminya. bahkan seolah-olah tidak berpikir bagaimana reaksi Reno dan Mayang yang belum mengetahui hal ini. Erik dengan senang hati menerima tawaran di bawah naungan perusahaan besar itu. mengingat dia diperintahkan Bu Berliana untuk mengelola perusahaan yang sedang terkena masalah keuangan itu.
"Mobil yang dikendarai Erik, kecelakaan dan mereka pun terpisah saat tubuh Erik terpental jatuh ke sungai. sedangkan Siska berhasil diselamatkan,, namun tidak dengan Erik,, dia menghilang begitu saja, bahkan tuan Reno sudah mendatangkan team dalam dan luar negeri untuk melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil apa-apa."" Astagfirullah, aku ikut prihatin dengan ceritamu. lanjutkan lah Vanya."" pinta Aldo penasaran,, bahkan dia semakin yakin jika bosnya adalah benar-benar orang yang dimaksud Vanya." Apa sudah diselidiki, maksudku kecelakaan ini adalah campur tangan seseorang?"" Sudah, tapi belum menemui hasil apa-apa, meski hasil cctv yang terlihat samar itu menunjukkan jika sewaktu hendak berangkat, seorang perempuan seperti mendekati mobil mereka." terang Vanya." Apa pelakunya seorang perempuan meskipun mustahil bagiku dia bisa melakukan hal itu.""Iya juga sih, tapi mobil mereka benar-b
" Mas Erik, kenapa kamu tiba-tiba berubah sekarang. bahkan kamu mulai sering mengabaikan aku." terkuak Luna.Luna membanting apapun barang-barang dikamar nya, perasaan gelisah dan tidak tenang membuat nya tersiksa. wajah Erik dan Siska, seakan-akan mengejeknya mentertawakan kebodohan serta ambisi Luna yang begitu besar mencintai suami orang, dan merusak kebahagiaan orang lain."Aku tidak boleh seperti ini, lama-lama aku bisa gila dengan perasaan ku sendiri, etik adalah milikku, dan perempuan itu tidak bisa merebut apa yang sudah menjadi milikku." teriak Luna kesal. dia kembali mencoba menghubungi no ponsel Erik dengan tidak sabaran, namun yang terdengar hanya suara operator seluler kembali, tidak lama setelah itu, ponsel Erik tiba-tiba mati dan hanya Jawaban suara operator lagi, sehingga membuat kekesalan Luna semakin menjadi. sehingga ponsel itu lah benda terakhir yang akan menjadi sasaran berikutnya kemarahan nya.
"Kasandra Sayang, kamu tahu ngak jika sekarang mama merasa sangat bahagia sekali. rasanya keluarga kita sudah utuh semenjak bertemu dengan rekan bisnis mami, yang memiliki nama yang sama dan dia juga mempunyai wajah yang sangat mirip dengan papimu, nak."" Papi." ucap bibir mungil Kasandra." Ya, papi."Siska, membela piipi anaknya yang juga menatap sang mami dengan wajah dan ekspresi bingung. bocah perempuan itu belum memahami perkataan maminya, namun dia sesekali membalas dengan tertawa senang seakan ikut merasakan kebahagiaan maminya saat ini.Setelah mendandani putri cantik nya, dengan pakaian yang sangat lucu dan terlihat imut sekali dikenakan gadis kecil itu. Siska juga mendandani dirinya sendiri, sambil berputar-putar di depan cermin besar meja rias. dia berharap Erik akan tertarik dengan nya dan putri mereka satu-satunya, sehingga mereka tetap terus bersama dan Erik tidak akan kembali lagi ke Negara Amerika, jika proyek
Tanpa peduli apapun lagi, Siska langsung menghambur memeluk tubuh Erik yang masih terbaring sambil menangis bahagia."Mas Erik ku masih hidup, dia kembali hu...hu..., engkau telah kembali lagi mas." teriaknya kesenangan, sehingga Vanya dan Aldo yang menunggu diluar terlonjak kaget dan ikut masuk kedam ruangan Erik dengan tergesa-gesa sambil menggendong putri Siska."Vanya, lihatlah suamiku telah kembali. dia adalah mas Erik ku, laki-laki yang sangat aku cintai." terang Siska.Siska sangat bahagia, sehingga dia juga langsung menghubungi Reno dan Mayang, memberitahu kan semua nya."Apa kamu serius dengan ucapannya ini Siska?" Mayang berfikir Siska berhalusinasi karena sangat merindukan Erik, sehingga dia jadi seperti ini." Aku serius Mayang, jika tidak percaya. sekarang kamu segera lah datang kesini." Siska menyebutkan lokasi rumah sakit Erik dirawat. tapi bagaimana pun, Mayang terpengaruh juga dengan perkataan Siska barusan.Lamunan Mayang buyar, ketika mende
"Ayo kejar Kasandra Pi, kejar ha..ha....," teriakan bocah perempuan yang sangat imut itu, membuat kebahagiaan Erik dan Siska semakin lengkap." Tertangkap lagi, putri kesayangan papi" langkah Erik langsung terayun menangkap tubuh kecil itu dan membawanya kedalam gendongannya."Kasandra kalah, papi berhasil menangkap kamu, sayang." teriak Siska sambil tertawa.tangan kekar Erik terayun keatas, membuat gadis mungil itu, tertawa dan terpekik saat tubuh kecil itu diayunkan keudara kembali."Ha...ha...ha...hi..hi.." tertawa lepas, ekspresi wajah bocah itu sangat lucu antara takut akan ketinggian, dan menikmati permainan dari sang papi yang baru mulai akrab dengan dirinya, meskipun mereka baru dipertemukan sebagai hubungan ayah dan anak."Kasandra kita kasih sesuatu untuk mami ya.""Okey," balas Kasandra menunjukkan jari telunjuknya setuju dengan ide sang papi.Siska duduk dikursi taman sambil membolak-balik halaman majalah fashion, tib
" Aku kembali lagi ke negara ini, meskipun dengan suasana hati yang sudah berbeda, sekarang tidak akan ada lagi Luna, melainkan Siska dan anak kami yang ada dihatiku"Erik menarik nafas panjang, dan menghembuskan nafas perlahan, dia mengedarkan pandangannya keseliling Negara yang terkenal dengan kemewahan dan modern itu. Erik menaiki taxi online yang dipesannya. dia sengaja tidak meminta sopir pribadi untuk menjemputnya, apalagi menghubungi Luna terlebih dahulu.Erik turun dari taxi, dan mulai mengayunkan langkah kakinya pelan memasuki lobby Apatermen mewah Luna. sebelah tangan Erik terangkat dan memencet password, tidak lama pintu terbuka, ruang mewah itu terlihat sepi, Erik baru ingat jika Luna pasti masih dikantor. namun saat hendak berjalan menuju kamar, Erik melihat pintu itu sedikit terbuka."Apa Luna ada dikamar?" gumam Erik.Erik langsung menuju kekamar mereka, dia melihat istri kedua nya itu tengah melamun menatap foto pernikahan mereka
"Pagi sayang."Luna tersenyum manja, rasanya dia masih ingin terus tidur dipelukan Erik pagi ini. namun mengingat mereka harus segera berangkat kerja. mau tidak mau Luna bangit dan menyeret langkah kakinya menuju kamar mandi."Sayang, mandi bareng yuk," ajak Luna."Lain kali aja ya Luna, aku masih ingin berbaring di ranjang. sampai kamu selesai mandi," ujar Erik kembali masuk kedalam selimut tebal.Selesai mandi, sambil menunggu Erik selesai. Luna dengan cekatan menyiapkan menu sarapan untuk mereka berdua.Erik tersenyum, Luna memang pintar menyiapkan menu sarapan kesukaan nya. mereka sarapan dalam diam. meskipun begitu, wajah ceria dan berbinar-binar terpancar dari wajah cantik Luna, yang begitu senang dengan kepulangan Erik.Siang itu cuaca sedikit mendung, yang menandakan jika sebentar lagi akan turun hujan salju yang membasahi bumi, Erik langsung melajukan mobil nya pergi meninggalkan lokasi apartemennya.Yah, Erik dan Luna baru saj
Subuh berkumandang, Naira mendengar suara orang mengaji dan dilanjutkan dengan suara azan subuh yang indah begitu mencoba membuka mata yang masih terasa ngantuk, sambil berusaha mengangkat tangan Rama yang indah sempurna di pinggangnya. suasana pagi yang begitu dingin membuat nya enggan untuk beranjak dari atas ranjang "Semalam kami kembali telah melakukan hubungan layaknya suami istri, dan aku sangat menikmati permainan itu, meskipun tanpa merasa takut lagi. ada apa ini.... apa aku telah menerima dan mencintai suamiku mas Rama." Naira melamun sambil mengingat-ingat kejadian semalam.Naira mengungkapkan wajah tampan Rama, ya
"Sayang, apa kamu sudah sisp. untuk malam pertama kita." bisik Rama." Mas, maaf ya. aku belum siap untuk ini." ucap Naira gugup. mengingat hanya mereka berdua saja yang berada dikamar pengantin ini." Naira, kamu sejarang sudah sah mebjadi istri ku, sayang. aku tidak bahkan menyakiti mu. kita akan melakukan nya mengikuti perasaan dan naluri kita berdua. sehingga kamu akan bisa menikmati keindahan cinta yang sesungguhnya." ucap Rama.Naira memejamkan matanya, untuk mengurangi rasa gugup, ketika merasakan sentuhan bibir Reno menyentuh bibirnya. ciuman Reno semakin dalam." Sangat cantik." gumam Rama memandangi wajah istri nya.Rama mengangkat tubuh Naira, dan menidurkan nya dirancang pengantin mereka, melihat Naira yang tidur terlentang. benar-benar membuat Rama bergairah, dia seakan melihat bidadari cantik, perlahan Rama mendekat menatap wajah yang sangat cantik dan Natural, kulit Naira sangat putih mulus. Hembusan nafasnya tepa
Namaku Naira, aku hidup sebatang kara. kedua orang tuaku sudah lama meninggal Dunia, untuk bertahan hidup. aku bekerja tanpa pilih-pilih, mulai bekerja sebagai pelayan restoran dan kafe, mengingat ijazah yang aku miliki hanya tamatan SMA. sehingga aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Meskipun sampai sekarang aku masih belum mengetahui alasan pasti tuan Rama ingin menikahi ku, tapi sekarang aku tidak memiliki keraguan lagi terhadapnya, mengingat, tatapan matanya yang tulus, bahkan baku melihat kejujuran disana. sehingga aku membulatkan tekad untuk menerima dirinya sebagai suamiku.Meskipun aku sempat mendengar, jika dia dulunya juga sudah pernah menikah, tapi aku tidak mempermasalahkan semua itu, selagi dia sangat perhatian dan memperlakukan aku dengan baik.Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Rama didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Rama tidak tanggung-tanggung dia meme
" Apa, Naira berada diluar kota dan bekerja disebuah kafe. baiklah tetap awasi dia. kalau perlu beli kafe tersebut agar kita bebas mengawasi Naira."" Baiklah bos."Rama kembali tersenyum senang, dia merasa bagian hidupnya telah kembali. tanpa pikir panjang Rama pun segera meluncur ke kota yang disebut kan tempat Naira kabur dan menghilang darinya.***Naira merasa aneh, kafe yang semula ramai pengunjung berangsur-angsur sepi, begitu juga dengan para karyawan yang lain." Ada apa ini?"Belum terjawab rasa penasaran Naira, pintu masuk kafe tiba-tiba tertutup rapat. yang menyisakan dua orang pelayan.Dua orang pelayan, Tia dan Edo, yang semula teman baru Naira di kafe ini. juga bersikap aneh terhadap nya."Nona Naira dilakukan duduk, mulai sekarang kamu tamu kehormatan kami dikagetkan ini."" Hey apa kalian kalian?" ucap Luna bingung." Ya sayang, mereka akan menjamu kita dengan hidangan terbaik kafe ini." Rama
" Sial, Naira ternyata kabur dariku " Rama mengepalkan tangannya emosi. dia benar-benar marah." Rey, cepat sehat orang-orang kita. untuk melacak keberadaan Naira." perintah Rama emosi." Baik tuan."" Aku tidak ingin kehilangan lagi, Naura harus ditemukan. dia adalah Luna ku." ucap Rama panik.Hari ini Rama dengan pakaian santai, mendatangi kos-kosan tempat Naira, termasuk restoran tempat nya bekerja tapi hasilnya nihil.Rama sesekali mengedarkan pandangannya ke semua pelayan wanita disana, namun sudah satu jam berlalu sosok wanita cantik yang ditunggu-tunggu nya tidak kunjung memperlihatkan wajah nya. Rama mulai gusar sambil sesekali mengusap kepala nya."Kemana perginya Naira ya?" ucap Rama panik, dan kembali mengecek ponselnya, berharap orang-orang suruhan nya memberikan informasi tentang keberadaan Naira.Cindy, yang kebetulan melihat keberadaan Rama, segera masuk ke restoran dan mendekati pria tampan tersebut." Selamat
Malam ini Naira tidak bisa tidur, dia berjalan mondar-mandir sambil terus memikirkan cara, agar bisa kabur dari Rama. yah meskipun dia akan dikatakan oleh orang-orang sebagai gadis bodoh, yang berani menolak ajakan untuk menikah dari seorang CEO tampan dan kaya raya.Naira terlonjak, ketika deringan ponsel mengagetkan nya. tertera nama Cindy, sahabat baiknya." Hallo Cindy."" Naira, hari ini kamu kemana aja. aku nyariin kamu dari kos-kosan sampai restoran. bahkan mereka mengatakan jika kamu udah dipecat, benar nggak sih?"" Iya sin, dari kemaren aku sial Mulu." Naira ternyata lemas, saat ini hanya Cindy satu-satunya sahabat yang selalu mendungkung dan mau membantunya." Maksud mu?"" Aku telat dan dipecat oleh atasan ku direstoran, gara-gara aku nyerempet mobil pengusaha kaya dengan motor buntut itu."" Apa? Astagfirullah Naira, terus gimana."" Dia nuntut ganti rugi dengan Jumlah yang tidak sedikit, kamu tahu sendirilah den
“ Apa kamu setuju dengan kesepakatan ini?”“ Ini semua memberatkan ku, Tuan. tapi aku harus bagaimana, mengingat aku juga tidak mempunyai pilihan lain, terpenting sekarang aku setujui saja, setelah itu aku juga akan mencari cara untuk terlepas dari perjanjian sesat ini.” gumam Naira memainkan bibir mungilnya, sehingga Rama semakin gemas, karena ekspresi yang ditujukan gadis dihadapannya ini sangat mirip dengan gaya yang biasanya ditunjukkan oleh Luna."Kenapa kamu diam, ayo jawab."Naira menarik nafas dalam-dalam, nampak sadis itu sedang berfikir keras dengan tawaran tuan muda tampan dihadapannya itu, Naira lalu menggangguk pelan, berusaha untuk menyembunyikan apa yang tengah berkecamuk dipikiranya saat ini." Ba....baiklah, aku setuju dengan isi perjanjian ini."Senyuman kepuasan dan bahagia terpancar dari wajah Rama, dia sangat bahagia, meskipun perempuan nya dengan Naira hanya beberapa kali, tapi pesona Naira yang
" Wanita itu benar-benar mirip dengan Luna ku, tidak salah jika aku kembali pindah ke induk perusahaan ku dipusat kota ini, sehingga aku bisa bertemu bidadari ku yang telah hilang, aku merasa Luna ku telah kembali." gumam Rama tersenyum senang, dia seperti laki-laki yang baru mulai jatuh cinta lagi." Sebisa mungkin, aku akan berjuang untuk mendapatkan mu lagi Naira....ya Naira, nama yang sangat cantik, persis orang nya."***Dirumah nya, Naira dibuat dilema dengan permintaan Rama untuk bertemu siang i i, sehingga gadis itu terus mondar-mandir seperti setrikaan panas.“ Aku dibuat dilema sekarang, menerima tawaran tuan Rama, atau melanjutkan hidup sebagai penggangguran.” Gumam Naira sambil menatap kartu nama yang Rama." Lagian untuk apa coba dia bersikukuh memintaku untuk menikah dengan nya, bukankah dia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan ketampanannya dan kejayaan ya g dimilikinya, benar-benar laki-l
Seiring berjalannya waktu, Rama juga kembali menyibukkan diri diperusahaan. sehingga dengan begitu sedikit banyak kesedihan nya bisa sedikit berkurang.Keluarga Rama ikut senang melihat perubahan nya itu, bahkan sekarang dia juga sudah mulai tersenyum lagi, sesuatu yang sudah lama dia lupakan semenjak kepergian Luna dari hidup nya.Melihat potensi dan perkembangan perusahaan Rama, Reno tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut. termasuk juga Erik yang sekarang juga fokus dengan perusahaan yang dipimpinnya.Mereka berniat membangun sebuah resort kelas dunia disebuah kepulauan Bintan. Rama menyambut baik niat Reno dan Erik. selain dua orang itu memiliki hati dan niat yang tulus, Rama juga sudah mengenal dekat keduanya, sehingga dia tanpa ragu langsung tertarik untuk bekerjasama.Selepas mereka meeting bertiga , didampingi asisten masing-masing. mereka pun melanjutkan dengan makan siang bareng di restoran mewah yang terdapat dipusat per