Malam harinya, Ferdy menyibukkan diri di dalam dapur. Sementara, Chelsea membantunya di samping.Suasana hati Chelsea tergolong bagus hari ini. Dia bahkan menyenandungkan lagu ketika lagi mencuci sayuran.Ferdy menghentikan pekerjaan di tangannya, lalu menoleh untuk melihat Chelsea. “Apa kamu sudah mengetahuinya?”“Emm.” Chelsea mengangkat sayuran di tangannya, lalu membalas dengan tersenyum, “Kamu seharusnya merasa terhormat karena ada orang berhati mulia sedang membantumu mencuci sayuran.”“Apa kamu nggak menyalahkanku? Karena aku nggak diskusi dulu sama kamu?”“Emm, awalnya sedikit, sih.” Chelsea berpikir sejenak. “Bagaimanapun, saat aku melakukan penyelamatan di Negara Tewana, aku juga nggak kepikiran untuk menjadi terkenal. Aku bisa ke sana juga karena kamu lagi ada di sana.”“Setelah dipikir-pikir, aku juga nggak semulia yang dikatakan warganet. Sejak kapan aku punya hati selapang itu?” Chelsea berjalan ke sisi meja. Raut wajahnya kelihatan sangat muram. “Theo membuat citraku men
Waktu berlalu dengan cepat. Sekarang saatnya Chelsea mengemas kopernya untuk perjalanan jauh. Ferdy datang menjemput Chelsea dengan tepat waktu.Sebelum memasuki mobil, Chelsea memalingkan kepalanya melirik ke sisi rumah sekilas. “Tadi Timothy mencariku.”Sambil berbicara, Chelsea kembali melihat Ferdy, lalu menyipitkan matanya. “Apa kamu pernah berhubungan dengan Timothy di belakangku? Kenapa aku merasa sikapnya terhadapmu agak berbeda sekarang?”“Apanya yang berbeda?” tanya Ferdy.“Tadi dia suruh aku main sama kamu dengan tenang, nggak usah khawatirin dia.”Semakin dipikir-pikir, Chelsea merasa semakin aneh saja. Sebelumnya Timothy selalu memanggil Ferdy dengan sebutan “pria jahat”. Kenapa sekarang dia malah bersedia membiarkan ibunya untuk bermain dengan “pria jahat”?Ujung bibir Ferdy melengkung ke atas. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil koper Chelsea. “Setelah pulang nanti, kamu cari waktu untuk ngobrol sama dia. Nanti kamu juga bakal tahu bagaimana pemikirannya?”Usai men
Ferdy berjalan ke samping. Ketika menyadari sikap kaget Chelsea, dia mengikuti arah pandang Chelsea. “Siapa orang itu?”“Kamu nggak kenal sama Herbert Winata?” Chelsea merasa kaget. Dia pun menjelaskan, “Sekarang dia adalah salah satu pemilik perusahaan farmasi terbesar di dunia. Eits, salah, boleh dikatakan bahwa dia itu bos besarnya.”Perusahaan farmasi itu awalnya didirikan oleh Herbert bersama beberapa mitra orang asing. Seiring perkembangan perusahaan yang semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, Herbert menggunakan berbagai trik untuk mengambil alih saham dari mitra lainnya.Kabarnya, sekarang dia telah menguasai 60% porsi saham, menduduki kekuasaan besar dalam rapat pemegang saham. Seorang pengusaha keturunan Negara Helvetia mampu mengendalikan sebuah perusahaan farmasi internasional adalah sosok yang sangat legendaris di dunia kedokteran! Chelsea sudah lama mendengar namanya, tetapi dia belum pernah bertemu langsung dengan Herbert.Siapa sangka, pertemuan mereka berdua
Ketika menyadari Chelsea telah terbebas dari tamu dan sedang berjalan ke sisi toilet, Sandy segera mendekatinya.Tentu saja Sonia menyadarinya. Dia spontan menarik tangan Sandy. “Kamu mau ke mana?”“Aku bawa kamu ke sini, hanya untuk jadi pajangan saja. Jadi, lebih baik kamu jangan bertanya hal yang nggak seharusnya kamu tanyakan.” Selesai berbicara, Sandy melepaskan tangan Sonia, lalu mengikuti langkah Chelsea.Sonia melihat bayangan punggung Sandy yang semakin menjauh dengan menggertakkan giginya. Pria itu memang berengsek. Padahal Sandy sudah memiliki istri, dia malah mengincar wanita lain lagi! Ada begitu banyak wanita di muka bumi ini, kenapa Sandy mesti menyukai Chelsea!Sonia memutar otak dalam waktu lama. Dia meletakkan gelas alkoholnya, lalu diam-diam mengikuti langkah Sandy.Saat berada di koridor toilet, langkah Sandy pun dihalangi oleh Ferdy.“Kak Sandy, kamu buru-buru mau ke mana?” tanya Ferdy dengan suara dingin. Ekspresinya kelihatan sangat dingin.Sandy tertegun di temp
Malcolm yang hari ini mengenakan jas berwarna hijau tua. Selain aura dingin yang biasa dipancarkannya, dia kelihatan elegan malam ini. Dia mengangkat tasbih di tangan, lalu memperkenalkan, “Perkenalkan, Pak Herbert dari Perusahaan Farmasi Hermera.”“Dia Chelsea, pengurus Zenith. Semua urusan Zenith yang berhubungan dengan industri pengobatan berada di bawah kendalinya.”Chelsea sedang menebak-nebak apa maksud Malcolm berbuat seperti ini. Dia tersenyum pada Herbert, lalu menjulurkan tangannya. “Pak Herbert, sudah lama aku mendengar namamu. Selama ini, aku terus mencari kesempatan untuk berkenalan denganku. Akhirnya aku memiliki kesempatan itu juga.”“Bu Chelsea sungkan sekali. Malah aku yang sering mendengar namamu. Saat bertemu denganmu hari ini, aku benar-benar merasa terkejut.”Sambil berbicara, Herbert menggandeng tangan Chelsea, lalu menunduk untuk memberi ciuman di punggung tangannya.Tatapan Ferdy menjadi dingin. Kelihatan sekali dia sangat tidak senang.Chelsea sendiri juga tida
Setelah acara malam berakhir, Chelsea juga tidak bertemu dengan bayangan tubuh Ferdy lagi. Saat dia menaiki lift, entah kenapa dia malah menekan tombol lantai tempat tinggal tamu undangan.Chelsea berjalan keluar lift, lalu berdiri di luar pintu kamar. Dia mengangkat tangannya hendak menekan bel pintu, tapi pada akhirnya dia masih belum menekannya.Jujur saja, Chelsea merasa sangat ragu. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya setelah bertemu dengan Ferdy? Apa Chelsea mesti membujuknya? Atau langsung menjamin bahwa dia tidak tertarik dengan pria lain?Pikiran kacau memenuhi isi pikiran Chelsea. Dia pun menurunkan tangannya dengan perlahan. Lupakanlah! Hubungan mereka sekarang tergolong canggung. Jika Chelsea tiba-tiba ke kamar, bisa jadi akan semakin canggung lagi. Kepikiran hal ini, Chelsea langsung membalikkan tubuhnya, lalu berjalan pergi. Sementara itu, Ferdy yang berada di dalam kamar tidak tahu bahwa Chelsea sempat datang mencarinya tadi. Saat ini, dia masih mengerutkan kenin
Acara pertemuan ini diadakan selama 3 hari. Hari ini baru tergolong pembukaan dan hanya diadakan selama 2 jam saja. Ketika Chelsea menyadari Ferdy berdiri dari duduknya, dia hendak pergi menghampiri Ferdy. Namun, Ferdy malah dikerumuni oleh beberapa bos besar. Sementara itu, tiba-tiba muncul Herbert yang sedang tersenyum lembut di hadapannya.“Bu Chelsea, apa kamu punya waktu untuk minum bersama?” tanya Herbert.Chelsea melihat Ferdy sekilas. Dia berpikir sejenak, lalu kembali melihat ke sisi Herbert. “Boleh.”Kemudian, Chelsea dan Herbert bersama-sama meninggalkan ruang rapat.Ferdy masih sedang menghadapi orang-orang di sekitarnya. Tatapannya tanpa sadar tertuju pada bayangan punggung Chelsea. Herbert membawa Chelsea ke lantai 3. Kemudian, dia memesan 2 gelas koktail dengan kadar alkohol rendah. “Apa aku boleh tahu hubungan Bu Chelsea dengan Pak Ferdy?” Usai bertanya, Herbert pun tersenyum. “Kalau kamu nggak ingin jawab pertanyaan seperti ini, kamu boleh memilih untuk nggak menjaw
Setengah jam kemudian, Chelsea kembali ke kamarnya. Saat keluar lift, dia melihat Ferdy sedang berdiri di depan pintu.Chelsea mendekatinya, lalu sengaja bertanya, “Kenapa? Kamu nggak marah lagi sama aku?”“Untuk apa Herbert mencarimu?” tanya Ferdy dengan suara dingin.“Untuk bahas soal bisnis.” Chelsea menempelkan kartu di pintu kamarnya, lalu memasuki kamar. Belum sempat Chelsea melepaskan sepatunya, kedua tangan Chelsea pun ditahan di sisi dinding.Ferdy menunduk untuk menatap mata Chelsea. “Apa benar kamu ingin bekerja sama dengannya?”“Aku masih memikirkannya. Tapi, persyaratan yang dia berikan memang cukup menggoda.”Tadi Chelsea tidak memberi jawaban langsung kepada Herbert. Dia menggunakan alasan Hope tidak berada di bawah kelolanya. Jadi, Chelsea harus meminta persetujuan dari Theo dulu.Namun, Herbert bukanlah tipe orang yang gampang menyerah. Dia mengeluarkan persyaratan kerja sama yang menguntungkan Hope, berharap Chelsea bisa mempertimbangkannya.Itulah sebabnya Chelsea me