Chelsea mengenalnya. Itu adalah manajer Diana. Chelsea hanya meliriknya sekilas, lalu bertanya lagi, "Jadi, bisa diganti atau nggak?"Staf itu merasa dilema. Dia menyahut, "Bu, citramu dan Pak William sangat cocok. Kalau diganti, seluruh tim produksi akan rugi."Sebelum ini, mereka sudah mengadakan pertemuan. Seluruh tim produksi melakukan pemungutan suara hingga akhirnya Chelsea dan William ditetapkan sebagai rekan. Bukan hanya popularitas keduanya yang setara, tetapi penampilan keduanya juga cocok.Sekarang Chelsea tiba-tiba meminta untuk diganti, para staf tentu tidak menyetujuinya. "Bu, semua peran sudah ditentukan. Cuma sisa setengah bulan dari waktu syuting. Kalau tiba-tiba diganti, pasti sangat merepotkan. Kumohon, bantu kami ya?"Ekspresi staf itu tampak getir saat memohon. Staf itu masih seorang gadis dan sepertinya baru berkecimpung di industri ini. Jika gagal membujuk Chelsea, dia pasti akan diceramahi oleh atasan.Chelsea merasa tidak tega. "Sudahlah, aku akan melihat-lihat
Manajer itu mengernyit dan bertanya, "Diana, ada apa denganmu? Apa yang perlu digembirakan dari masalah ini?"Diana menggenggam tangan manajernya, lalu berucap dengan senang, "Coba kamu pikir baik-baik. William sangat terkenal sekarang. Dengan pengaruhnya sekarang, mana mungkin penggemar akan menoleransi wanita yang ingin pansos dengannya?"Manajer itu pun memahami sesuatu. "Kamu ingin memanfaatkan William untuk melawan Chelsea?"Seluruh orang di industri hiburan tahu bahwa penggemar William sangat gila. Hampir semua aktris yang bekerja sama dengannya akan dihujat dan diserang habis-habisan. Asalkan mereka memberi sedikit dorongan, Chelsea akan menjadi sasaran publik.Manajer itu menjadi bersemangat. Kenapa dia tidak terpikir akan hal ini? Kenapa dia hanya berfokus pada pencapaian Chelsea?"Diana, pemikiranmu ini luar biasa." Manajer itu menepuk bahu Diana, lalu meneruskan, "Aku akan membocorkan informasi ini, lalu mencari paparazi untuk memotret William dan Chelsea."Diana tersenyum m
Setelah menutup telepon, Chelsea melihat kalender dan melihat sekilas. Setelah itu, dia menambahkan "ulang tahun Kendrian" ke pengingat akhir pekan. Karena ini adalah ulang tahun teman baiknya, Chelsea harus menyiapkan hadiah. Dia berpikir sejenak, kemudian membuka aplikasi pencarian dan mengetik sebuah kalimat.[ Hadiah apa yang cocok untuk pria IT. ]Di sisi lain. Olivia meletakkan ponselnya dan melihat ke arah Kendrian yang sedang duduk di sofa. Setelah itu, dia berkata dengan bangga, "Mau berterima kasih sama adikmu yang imut ini nggak?"Kendrian meliriknya, lalu menjawab, "Jangan mimpi."Olivia terkekeh-kekeh. "Kamu cuma bisa sombong di hadapanku. Kalau ketemu sama Chelsea, langsung jadi pengecut, 'kan? Dasar kamu ini. Kamu sudah berada di sisinya selama ini, tapi dia bahkan nggak tahu ulang tahunmu. Apa kamu begitu nggak penting baginya?"Olivia menendang Kendrian dengan pelan sambil bertanya, "Mau kubantu nggak?""Kamu nggak usah ikut campur." Kendrian bangkit dari tempat dudukn
Melihat Harris berlari menjauh, Chelsea menunduk dan berkata kepada Timothy, "Kamu sudah lihat, 'kan? Tempat seperti ini sangat berbahaya, bisa terjadi perkelahian kapan saja. Kamu harus tetap sama Mama."Timothy mengangguk, lalu menggenggam tangan Chelsea erat-erat. Setelah melihat reaksinya, Chelsea baru merasa puas. Begitu pintu ruangan dibuka, Chelsea melihat Olivia yang sedang bernyanyi dengan mikrofon dan beberapa temannya yang menutup telinga di belakangnya.Olivia bernyanyi dengan gembira tanpa memedulikan ketepatan nadanya. Meskipun terkesan berisik dan suaranya jelek, Olivia selalu bisa menghibur semua orang dengan cara seperti ini. Ini adalah caranya untuk menghangatkan suasana.Chelsea membawa Timothy ke hadapan Kendrian, lalu menyerahkan hadiah yang telah dibungkus dengan rapi. "Selamat ulang tahun."Kendrian tampak agak terkejut. Dia menerima hadiah itu dan berkata, "Nggak kusangka kamu bakal siapin hadiah ulang tahun.""Memang sudah seharusnya," balas Chelsea. Setelah it
"Aku pernah menangkap basah si berengsek ini mengganggu Linda di kantor sebelumnya."Mengingat dua hari yang lalu melihat Hans menyudutkan Lindsey ke tembok dan mengganggunya, emosi Evan langsung memuncak. Dia langsung menginjakkan kakinya dengan semakin kuat."Asal kamu tahu saja, waktu itu ada Linda di sana, makanya aku nggak bersikap kasar padamu. Hari ini kamu sial karena ketemu denganku!"Hans tidak bisa berbicara sama sekali karena diinjak Evan. Sepasang matanya memelototi Evan dengan kejam. Saking kesalnya, Evan tertawa dan menyingkirkan kakinya, lalu menarik kerah Hans. "Nggak senang ya? Ayo, lawan aku!""Cuih!" Hans meludahi wajah Evan dan mengejeknya, "Kamu memang hanya cocok pakai barang bekasku. Si Lindsey jalang itu ...."Sebelum Hans menyelesaikan ucapannya, Evan telah melayangkan tinjuan ke wajahnya. Gigi Hans rontok terkena tinjuannya. Sudut bibirnya meneteskan darah, dia kesakitan hingga tidak bisa berkata kata. Evan menggertakkan giginya dan berkata, "Kita lihat saja
Ferdy membuka pintu ruangan itu, memecahkan suasana harmonis di dalamnya. Kendrian baru saja selesai mengucapkan permohonannya dan mengoleskan sedikit krim di hidung Timothy. Sementara itu, senyuman di wajah Timothy langsung memudar setelah melihat Ferdy.Melihat adegan ini, ekspresi Ferdy jadi semakin muram. Bisa-bisanya Chelsea membawa anaknya untuk merayakan ulang tahun pria lain!Di tengah keheningan, Peter yang terlebih dahulu bereaksi, "Ramai sekali hari ini! Bahkan Pak Ferdy juga datang!"Ferdy tidak bersuara sama sekali. Dia berjalan ke hadapan Chelsea dan menarik tangannya. Ferdy baru saja menangani Hans tadi, sehingga raut kejam di wajahnya masih belum mereda. Merasakan adanya bahaya, Chelsea berusaha meronta-ronta dan berteriak, "Lepaskan aku!"Ferdy berusaha menahan amarahnya dan tersenyum tipis. "Kenapa nggak beri tahu aku kalau kamu merayakan ulang tahun Kendrian? Aku nggak termasuk teman kalian ya?"Chelsea membalas dengan muram, "Ferdy, kamu jangan buat onar.""Penjahat
Hans tidak sadarkan diri, sedangkan Tiara hanya tahu bahwa dia pergi ke Joy Club untuk bertemu teman-temannya. Ayah Tiara tidak punya pilihan selain pergi ke Joy Club untuk menuntut penjelasan.Menghadapi ayah Tiara yang penuh emosi, Harris berkata, "Pak Jonathan, kamu sudah lanjut usia, tapi kenapa masih marah-marah begini?""Nggak usah bercanda denganku! Semalam menantuku datang ke klub kalian ini, tapi malah pulang dalam keadaan babak belur dan bahkan disebut sebagai anjing!" Jonathan menepuk meja dengan kuat, "Di Kota Mahara ini nggak pernah ada yang berani merendahkan Keluarga Wibowo seperti ini! Kalian harus beri aku penjelasan hari ini!"Harris menggeleng sambil menghela napas, "Pak Jonathan, kamu benar-benar menganggap menantumu itu berharga?"Jonathan menjadi bingung, "Apa maksudmu ini?""Sejauh yang kutahu, dia bukan lulusan luar negeri, tapi cuma penipu dari luar negeri. Pak Jonathan adalah orang cerdas. Kamu bisa menyelidikinya langsung apakah yang kukatakan itu benar atau
Chelsea langsung mengerutkan kening dan membalas, "Omong kosong.""Ya, aku juga merasa itu hanya fitnah. Bagaimanapun, dilihat dari sikapmu terhadapku ini, aku merasa kamu nggak mungkin diam-diam mencari orang lain untuk melakukan promosi," ujar William sambil mengangkat bahu. "Hanya saja, netizen nggak tahu mengenai semua itu. Kalau bukan karena tim acara membayar orang untuk meredam berita ini karena takut masalah ini semakin membesar, entah sudah bagaimana opini publik sekarang."Chelsea meliriknya sekilas. Entah mengapa, dia merasa bahwa William terkesan seperti sedang mentertawakan penderitaannya. William melanjutkan, "Aku hanya sedang menganalisis masalah ini denganmu. Pikirkan saja, kalau bukan kamu yang melakukannya, berarti ada seseorang yang berusaha mengarahkan opini publik padamu. Lalu, siapa orang itu?"Chelsea menangkap maksud ucapan William, "Maksudmu, aku sudah menyinggung seseorang di tim acara, bahkan sebelum rekaman ini dimulai?"William menjentikkan jarinya, "Pintar