Chelsea memiliki kebiasaan untuk mengenakan earphone, lalu bersandar di jendela mobil sambil menutup mata untuk bersantai.Seiring dengan tikungan besar dari taksi, Chelsea baru menyadari ada yang aneh. Ketika dia membuka mata, pemandangan yang berlalu dengan cepat di luar jendela terasa sangat asing. Hal ini pun membuatnya merasa khawatir.Chelsea melirik sopir itu sekilas, lalu mengeluarkan ponselnya untuk membuka peta. Pada saat ini, dia menemukan bahwa taksi tersebut sedang meninggalkan pusat kota untuk menuju zona industri di wilayah timur. Ini adalah arah yang benar-benar berlawanan dengan kantor Soraya Jewelry.Tidak perlu diragukan lagi, pasti ada orang yang ingin mencelakainya. Sementara itu, orang ini kemungkinan besar adalah Anton. Chelsea pun memejamkan mata sambil tersenyum dingin. 'Cepat juga dia bertindak.'Setengah jam kemudian, taksi berhenti di tengah-tengah area kontainer yang terbengkalai. Ketika si sopir berbalik dan menemukan bahwa Chelsea sedang tertidur lelap, d
Ketika Ferdy tiba di kontainer dan membuka pintu, dia malah mendapati sekelompok pria tergeletak sambil meratap. Hal ini membuatnya sontak mengernyit. Dia hanya mampu melihat siluet dengan jelas, tetapi dia segera mengenali Chelsea yang terbaring di kejauhan. Dalam sekejap, jantungnya langsung berdebar kencang.Ferdy pun bergegas menghampiri dan berjongkok di samping Chelsea, lalu buru-buru memeluknya sambil berseru, "Chelsea!"Tidak disangka, wanita itu malah merintih kesakitan, "Ah, pelan-pelan ...."Setelah bertahun-tahun mengikuti Daisy untuk menjalani misi di perbatasan, serta terlibat dalam perdagangan perhiasan giok, Chelsea telah memiliki keterampilan bela diri yang sangat baik. Biasanya, sama sekali bukan masalah bagi Chelsea untuk melawan 10 orang sekaligus. Namun, kali ini jumlah orangnya lebih banyak sehingga Chelsea pun sedikit terluka.Setelah mengalahkan orang terakhir, Chelsea telah kehabisan tenaga. Itu sebabnya, dia berbaring untuk beristirahat. Namun, tidak disangka
Chelsea membelalakkan matanya dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Apa yang kamu katakan? Kenapa aku harus mengorbankan diri sendiri demi mencelakaimu? Om, apa kamu nggak takut disambar petir karena mengatakan hal seperti ini?"Anton meludah ke lantai sambil berkata, "Jangan memanggilku Om. Aku benaran sial karena punya keponakan sepertimu! Kamu bahkan nggak mau mengakui papa kandungmu sendiri. Hal apa lagi yang nggak berani dilakukan oleh orang sepertimu?"Usai mengatakan itu, Anton menatap polisi yang mengelilingi mereka sembari menghasut, "Pak polisi, jalang ini bukan orang baik! Tolong jangan percaya dengannya. Aku benar-benar sudah difitnah!"Polisi yang tidak sependapat pun membantah, "Nona ini selalu bersikap ramah sejak tadi. Sebaliknya, kamu yang langsung marah-marah begitu datang."Segera setelah itu, seorang polisi wanita meminta Chelsea kembali ke ruangan dengan berkata, "Nona Chelsea, kamu pasti masih trauma, jadi sebaiknya tetap di ruangan saja. Kami akan menangani masal
Radi langsung bertanya, "Apa ... apa maksudmu? Pembelian dan pengolahan berlian palsu apanya? Bukannya masalah itu sudah ditelusuri dan nggak ada hubungannya dengan Anton ...." Lantaran tergesa-gesa ingin membela Anton, Radi bahkan tidak bisa berbicara dengan lancar.Saat ini, Chelsea menyela dengan nada dingin, "Dia belum memberitahumu, ya? Gilbert yang bekerja sama dengan Anton untuk berbisnis berlian palsu sudah kutangkap. Dia juga setuju untuk bersaksi. Karena itulah, Anton menjadi begitu panik."Radi tampak terkejut. Gilbert telah ditangkap oleh Chelsea? Kenapa dia tidak tahu apa-apa? Bukankah Anton mengatakan bahwa Gilbert adalah teman baiknya dan tidak akan berkhianat? Lantas, apa yang terjadi sekarang?"Aku nggak akan memaafkan Anton. Aku pasti akan menyelidiki sampai tuntas. Kalau kamu ikut campur dalam hal ini, jangan salahkan aku yang nggak mengakuimu sebagai papaku lagi," ancam Chelsea. Segera setelah itu, dia menunjuk ke arah pintu sambil berkata, "Kamu pasti tahu apa yang
Pemikiran Ferdy untuk berbaikan seketika hilang. Masalah Peter belum selesai, tetapi Chelsea malah berani menemui Sandy. Apa Chelsea menganggap Ferdy sebagai suaminya?Ferdy memerintah, "Beri tahu Kak Sandy, Chelsea nggak apa-apa. Sekarang dia lagi istirahat, jadi nggak bisa terima tamu.""Oke," sahut Retno. Dia kembali ke pintu masuk vila dan menyampaikan ucapan ini kepada Sandy."Oh, begitu ...," ucap Sandy sembari melihat ke arah vila. Kemudian, dia tersenyum dan melanjutkan, "Oke. Kalau begitu, biarkan Chelsea istirahat. Aku akan menemuinya lain kali."Sandy menyuruh sopir untuk kembali ke kediaman tua Keluarga Milano, tetapi tatapannya tetap tertuju ke arah vila. Ketika Ferdy mencari Chelsea, mobil Sandy terus mengikutinya. Benar-benar menarik, ternyata Ferdy sangat peduli dengan wanita jelek itu.....Malam harinya, Ferdy mendengar suara ketukan pintu ketika hendak tidur. Setelah membuka pintu, Ferdy melihat Chelsea yang bersandar di samping pintu berkata, "Pak Ferdy, kebetulan s
Ferdy berucap, "Kita sudah menikah. Kalau kamu mau bersikap patuh, aku nggak akan berpisah denganmu." Selama ini, Ferdy menganggap wanita itu merepotkan, apalagi pernikahan. Itulah sebabnya Ferdy sangat menentang Anissa yang mengatur pernikahan untuknya.Sekarang, setelah memikirkannya, Ferdy tidak menolak untuk hidup bersama wanita ini selamanya. Chelsea bukan hanya bisa menyembuhkan mata Ferdy, tetapi juga banyak membantu Ferdy. Seperti saat ini, Chelsea bisa memuaskan hasratnya.Ferdy menunduk dan perlahan mendekat, napasnya yang hangat menerpa wajah Chelsea. Kemudian, Chelsea mundur sedikit saat bertanya, "Kita nggak akan berpisah selamanya?""Um," sahut Ferdy tanpa ragu sedikit pun.Chelsea tidak percaya pada janji, terutama saat pria sedang menggebu-gebu seperti ini. Ucapan mereka sama saja dengan omong kosong. Hanya saja, Chelsea bersedia untuk bersandiwara dengan Ferdy dalam suasana seperti ini. Chelsea tersenyum dan berkata, "Oke, aku percaya padamu."Ferdy tertegun sesaat saa
Namun, Chelsea tidak mungkin menolaknya secara langsung karena ini adalah kemauan Annisa. Chelsea pun mengangguk dan menyahut, "Aku dan Pak Ferdy akan berusaha.""Oke, baguslah kalau kalian setuju," ucap Sharren. Kemudian, dia mengamati Ferdy dengan kebingungan. Jelas-jelas, dia sudah menambahkan dosis obatnya, kenapa kondisi Ferdy malah makin membaik? Benar-benar aneh!Sharren menyerahkan obat kepada Chelsea dan bertanya, "Apa belakangan ini kamu memberi Ferdy makan obat tepat waktu?"Chelsea menjawab dengan patuh, "Ada. Apa kamu nggak merasa Pak Ferdy kelihatan makin sehat?"Itulah sebabnya Sharren merasa aneh! Sharren tersenyum canggung dan menimpali, "Kami tentu berharap Ferdy bisa sembuh.""Iya," kata Chelsea. Dia memandang Ferdy sembari melanjutkan, "Aku juga berharap Pak Ferdy cepat sembuh."Ekspresi Sharren tampak ramah, tetapi sebenarnya dia merasa geram. Kalau tahu Ferdy begitu kuat, seharusnya Sharren membuat Ferdy lebih menderita. Sharren juga tidak berlama-lama lagi, dia b
Mungkin karena semalam terlalu lelah, Chelsea merasa tidak bersemangat seharian. Setelah makan malam, Chelsea langsung kembali ke kamar dan langsung tidur. Saat tengah malam, Chelsea mendengar ada yang mengetuk pintu. Dia menjulurkan kepalanya dari selimut.Chelsea yang gusar membuka pintu dengan ekspresi masam, lalu membentak, "Siapa? Bukannya tidur tengah malam begini ...."Sebelum Chelsea menyelesaikan perkataannya, seseorang lewat di depannya dan berucap, "Ada yang ingin kubicarakan denganmu."Chelsea yang terkejut memandang sosok Ferdy sambil mengernyit, apa pria ini menggila? Chelsea menutup pintu kamarnya, lalu mengikuti Ferdy seraya menguap. Dia mengeluh, "Apa kamu nggak bisa membicarakannya besok? Aku mengantuk ...."Ferdy tiba-tiba berbalik. Chelsea yang belum sempat merespons hampir menabrak Ferdy. Dalam pandangan Ferdy yang tidak jelas, dia melihat Chelsea memakai gaun tidur. Kulitnya sangat putih dan mulus.Kemudian, Ferdy teringat sentuhannya pada kulit Chelsea dan tubuhn
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me