Beranda / Pernikahan / Istri Pengganti sang CEO / Bab 143 Jangan Bicara Terlalu Cepat!

Share

Bab 143 Jangan Bicara Terlalu Cepat!

Penulis: Lily
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Begitu Anissa berkata demikian, beberapa pengawal di belakangnya langsung mengepung Chelsea. Pengawal yang berdiri di depan meminta maaf dengan berkata, "Bu Chelsea, maaf kalau kami nggak sopan."

Chelsea tahu jelas bahwa apa pun hasil pemeriksaannya nanti, dia pasti akan didiagnosis mandul. Akan tetapi, dia tidak dapat bertindak di hadapan Anissa.

Sementara itu, Anissa menunduk sambil memarahi, "Apa lagi yang kalian tunggu? Cepat bawa dia ke rumah sakit!"

"Siapa yang berani menyentuhnya?" tanya Ferdy dengan suara dingin. Kata-kata ini membuat para pengawal ketakutan hingga tidak berani bergerak.

Anissa pun menatap cucunya dan bertanya dengan kejam, "Apa sekarang kamu ingin melawan Nenek demi wanita jelek ini?"

"Dulu, Nenek yang memaksaku untuk menikahinya, tapi sekarang malah ingin membawanya pergi. Nek, aku ingin tanya, apa yang sebenarnya Nenek inginkan?" tanya Ferdy sambil menatap Anissa. Nada bicaranya terdengar tenang, tetapi auranya sangat mengerikan.

Anissa yang kesal pun berkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 144 Tidak Punya Nyawa untuk Menghabiskannya

    Setengah jam kemudian, Chelsea diantar pulang. Sebelum keluar mobil, Anissa menahan Chelsea dan berpesan padanya. Baru setelah itu, Anissa membiarkan Chelsea pergi.Begitu masuk ke rumah, Ferdy langsung menarik lengan Chelsea yang belum sempat mengganti sepatu. Dia bertanya, "Apa yang kamu bicarakan dengan Nenek?"Chelsea menjawab dengan acuh tak acuh sambil mengangkat bahunya, "Apalagi selain masalah anak? Ulur waktu sebisa mungkin. Kalau nggak bisa, baru minta bantuan Kakek.""Nenek membiarkanmu pulang begitu saja?" tanya Ferdy dengan curiga.Chelsea mengulangi percakapannya dengan Anissa di dalam mobil pada Ferdy, kecuali kesepakatan yang telah mereka buat. Jika tidak bisa hamil dalam setahun, dia harus bercerai dengan Ferdy. Dia pun setuju. Waktu 1 tahun sudah cukup baginya. Memangnya dia akan hidup selamanya bersama Ferdy?Chelsea merasa lelah setelah dibombardir oleh Anissa. Dia menarik kembali tangannya, lalu berkata dengan santai, "Aku tidur dulu."Ferdy berdiri di tempatnya se

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 145 Kamu Kabur?

    Chelsea dengan mudah memukul beberapa pemuda preman itu sampai babak belur. Sayangnya, teh susunya tumpah. Saat dia berjongkok, seorang preman berambut pirang gemetar ketakutan, seakan-akan melihat penampakan hantu."Punya uang nggak? Ganti rugi untuk teh susuku," tanya Chelsea."Ada … ada, jangan pukul aku," jawab preman berambut pirang. Dia buru-buru merogoh semua uangnya dan memberikannya ke tangan Chelsea, lalu beranjak dari tanah dan melarikan diri."Eh!" panggil Chelsea. Namun, preman berambut pirang berlari dengan lebih cepat. Dia merasa tidak berdaya. Dia hanya ingin mengembalikan uang padanya. Tidak butuh uang sebanyak itu untuk membeli segelas teh susu saja.Saat ini, terdengar suara seseorang yang ketakutan dari atas kepala Chelsea. "Kakak." Begitu mendongak, Chelsea bertatapan dengan mata laki-laki yang sangat jernih. Theo yang sekarang berbeda jauh dengan Theo versi mengamuk yang dia temui di rumah Keluarga Milano waktu itu.Chelsea berdiri, lalu melambaikan uang di tanga

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 146 Dia Butuh Diberi Pelajaran!

    Chelsea terbangun karena keributan di bawah. Saat dia hendak keluar kamar untuk melihat situasi, Kasih dengan panik mendorongnya ke dalam kamar. "Non, jangan keluar dulu. Pak Brian sepertinya salah paham denganmu. Sekarang, dia datang bersama tim pengawal untuk bawa kamu ke kediaman!"Seketika, rasa kantuk Chelsea hilang dan hatinya menjadi gelisah. Gawat! Cepat sekali Brian mengetahui perbuatannya? Di bawah, Brian dan Ferdy sedang berhadapan. Ferdy berdiri di tangga, menghalangi pengawal untuk naik dan menangkap Chelsea. Brian berteriak dengan marah, "Kamu masih membelanya? Kamu tahu nggak apa saja yang dia lakukan hari ini? Beraninya dia melukai Theo!"Ferdy tertegun sejenak. Chelsea bertemu dengan Theo hari ini? Tidak heran wanita itu bersikap aneh saat pulang, ternyata karena menyembunyikan sesuatu darinya."Hari ini, aku harus bawa dia ke kediaman untuk diinterogasi secara langsung di depan Theo. Kalau memang dia yang melukai Theo, nggak akan kuampuni dia!" seru Brian dengan waja

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 147 Ferdy Tidak akan Melindunginya Lagi

    Theo berlari menuruni tangga dan menghalangi di depan Chelsea. Dia terus menggelengkan kepala dan melambaikan tangannya sembari berkata, "Bukan, bukan …. Bukan Kakak ….""Theo, kenapa kamu turun? Mama akan menuntut balasan atas semua luka yang kamu terima. Theo, naik ke kamarmu," bujuk Sharren dengan sabar. Kemudian, dia menyuruh pelayan untuk membawa Theo pergi.Theo menjadi cemas dan mengentakkan kakinya, tetapi tidak tahu harus mengatakan apa selain kata "bukan".Melihatnya, Anissa bertanya, "Theo, maksudmu, bukan Kakak yang pukul kamu, ya?"Theo mengangguk dengan sekuat tenaga. Anissa bertanya lagi, "Kalau begitu, kenapa kamu bisa terluka?"Theo tidak bisa menjawab dan terbata-bata. Pada akhirnya, dia menjambak rambutnya sambil berteriak-teriak. Melihat itu, hati Sharren terasa perih. Dia bergegas memeluk Theo, lalu menangis sembari berkata pada Anissa, "Mama, Theo nggak tahu apa-apa. Kenapa Mama paksa dia? Pasti Chelsea ancam Theo untuk jangan beritahukan kebenarannya, jadi Theo

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 148 Ferdy Harus Dibunuh

    Hujan yang turun mendadak mengguyur halaman rumah Keluarga Milano dan membasahi Chelsea. Rotan terus memukul punggungnya. Air hujan membasahi pakaiannya sehingga darah dari lukanya mengalir ke mana-mana. Chelsea berjuang keras untuk bertahan, walau wajahnya sangat pucat. Chelsea tiba-tiba teringat akan masa kecilnya yang sadis di daerah perbatasan. Saat itu, lukanya jauh lebih parah dan sering mengalami cedera fisik, tetapi tidak pernah begitu sakit seperti sekarang. Hatinya sangat amat sakit, seolah-olah rotan itu tidak memukul badannya, melainkan hatinya.Entah mengapa, Chelsea menerima pukulan rotan begitu saja. Dia ingin memaksa dirinya untuk menemukan jawaban, meskipun tahu semua ini akan berakhir jika dia berpura-pura pingsan.Orang-orang Keluarga Milano menonton di depan pintu. Baru kali ini mereka melihat seseorang yang begitu keras kepala. Mereka berpikir Chelsea hanya sanggup menerima belasan pukulan. Tak disangka, puluhan rotan pun tidak membuatnya tunduk.Sosok wanita di

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 149 Apa Harus Bercerai?

    Setelah kembali dari kediaman Keluarga Milano, Chelsea tinggal di Harbourside Villa untuk memulihkan lukanya. Chelsea memang bisa berbicara dengan Ferdy, tetapi hubungan mereka masih terasa canggung.Kasih membantu Chelsea mengganti perban di punggungnya 2 hari sekali. Setiap kali mengganti perban, Kasih akan sedih sampai matanya merah. Hari ini, Chelsea telungkup. Dia merasakan ada tetesan air di belakang punggungnya. Begitu menoleh, dia melihat Kasih buru-buru mengusap air mata. Chelsea merasa terharu dan berkata, "Bi Kasih, ini cuma luka kecil. Dulu, aku pernah dapat luka yang lebih parah dari ini dan aku nggak nangis. Kenapa sekarang malah Bibi yang nangis?""Non bilang apa sih? Kulit Non begitu lembut, mana mungkin bisa menahan luka?" Kasih mendengus, lalu mengolesi obat dengan perlahan sembari melanjutkan, "Non itu masih gadis, nggak boleh ada bekas luka di belakang punggung, nanti jelek.""Aku saja nggak keberatan dengan bekas luka di wajahku. Lagi pula, siapa yang akan melihat

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 150 Bukankah Hanya Uang?

    Malam hari, Chelsea menyelinap keluar dari Harbourside Villa tanpa memberi tahu siapa pun. Dia yang paling tahu tentang kondisinya sendiri. Luka kecil itu sama sekali tidak bisa menjadi penghalang baginya untuk keluar. Dia memakai baju yang lebih longgar sehingga tidak mengenai lukanya.Setibanya di Joy Club, dia melihat Olivia memesan sebotol bir Armand de Brignac. Aroma bir tersebut menyebar ke seluruh ruangan. Chelsea mengikuti pelayan pengantar bir menuju tempat duduk Olivia. Terlihat Olivia yang sudah mabuk. Satu tangannya sedang memegang dasi seorang pria tampan, sedangkan yang satunya lagi menjambak rambut pirang pria itu. Olivia bertanya dengan mabuk, "Aku nggak suka warna rambutmu ini. Kamu bisa cukur nggak?" Melihat ini, Chelsea tertawa terbahak-bahak. Olivia bahkan tidak mau melihat warna yang mirip dengan warna rambut Robert. Chelsea menarik Olivia sembari bertanya, "Nona Olivia, kamu sudah mabuk sebelum aku tiba?""Aku senang!" pekik Olivia. Dia membentangkan kedua tangan

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 151 Kamu Mau Meninggalkanku?

    Melihat Ferdy yang berlagak angkuh, Peter tertawa kesal. Dia mendongak sambil meneguk habis bir yang ada di gelasnya, lalu membanting gelas itu ke atas meja dengan kuat. Setelah Peter pergi, Chelsea menyingkirkan tangan Ferdy dan duduk menjauh darinya. Tidak lama kemudian, Ferdy mengulurkan tangan ke belakang punggung Chelsea dan bertanya, "Apa kamu sudah meminta persetujuanku untuk keluar dari Harbourside Villa?"Chelsea menatap Ferdy dengan tajam seraya menjawab, "Aku manusia, bukan peliharaan yang bisa kamu kekang."Ferdy mengernyit sambil menimpali, "Kamu sudah salah mengartikan maksudku.""Aku bahkan nggak berani menebak, mana mungkin aku berani menyalahartikan maksud Pak Ferdy?" sahut Chelsea. Dia membalas tatapan Ferdy dengan mabuk dan mengeluarkan semua yang ada di benaknya beberapa hari ini. "Peter memang berengsek, tapi ucapannya cukup masuk akal. Nggak sepertimu yang terlihat seperti pria baik-baik, tapi ternyata begitu kejam. Aku takut suatu hari nanti nyawaku akan teranc

Bab terbaru

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 911 Main Trik Apa Lagi?

    Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 910 Ternyata Bos yang Satu Ini

    Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 909 Aku Memang Kekanak-kanakan

    Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 908 Hadiah untukmu

    Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 907 Kabar Tidak Menyenangkan

    Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 906 Dia Adalah Pencuri!

    “Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 905 Tidak Bisa Tidak Memedulikannya.

    Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 904 Berbohong demi Melenyapkan Senior!

    Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 903 Lama Tidak Berjumpa, Pak Guru

    Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me

DMCA.com Protection Status