Apakah ada yang merindukan Pelangi, di sini? Atau rahasia Rizky, Intan, dan Pelangi terungkap lebih dulu? Jangan lupa jejak kalian.
Intan tersenyum penuh kemenangan melihat Rizky terdiam mendengar ucapannya."Diam kau wanita ular. Atau aku beberkan kebenaran tentang kamu, hah? Aku ingin lihat apa yang bisa kamu lakukan setelah ini? Abangku sudah pasti akan menendang kamu ke jalanan." Ucap Rizky berhasil membuat tubuh Intan bergetar namun, detik berikutnya Intan tersenyum miring menghadapi adik iparnya."Kebenaran? Kebenaran apa yang kamu maksud kan, hah?" Rizky tersenyum kakaknya berdiri menarik kerah bajunya.Intan melebarkan senyumnya, senyum penuh tantangan melihat Langit yang membelanya, Intan meyakini bahwa Langit tidak akan percaya dengan perkataan Rizky terlebih foto-foto yang ia berikan begitu kuat walau ia harus mengeluarkan uang yang banyak."Kebenaran tentang fakta yang selama ini tidak di ketahui oleh Abang, dan juga orang tua kita. Ingin mendengarkan sekarang? Dengan senang hati aku akan mengatakannya, dengan begitu wanita ular itu akan hancur. Korban yang sesungguhnya akan Abang ketahui yang pasti buk
Seketika mereka saling pandang dan lagi mereka menatap kearah pintu di mana Rosa yang duduk di kursi roda sementara Gustav berada di belakangnya. Selang infus masih menancap di punggung tangannya. Suara yang mengejutkan Langit dan juga Rizky sontak mereka menatap bingung pada Rosa, wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang terlihat lemah. "Mama," "Mama!" Ucap mereka bersamaan. Rizky berlari kearah Rosa memeluknya dengan erat mencium punggung tangan wanita yang melahirkannya. "Kenapa Mama ke sini? Bukankah Mama seharusnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit?" ucap Rizky. Mencoba mengalihkan perhatian ibunya yang pasti akan bertanya tentang kebenaran yang baru saja ia ucapkan. Langit begitu terkejut melihat penampilan sang Ibu wajahnya yang begitu pucat dan tubuhnya yang terlihat lemah bahkan jarum masih menancap di tangan wanita yang sudah melahirkannya. Begitu pemandangan yang sangat menyakitkan untuknya namun ia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sang Ibu.
"Nyonya jika anda sangat membenci saya, saya terima tapi tolong jangan lakukan hal itu pada suami saya. Saya mohon nyonya," intan menjatuhkan tubuhnya di depan Rosa, bukan untuk kali ini saja tetapi untuk kedua kalinya saat Intan meminta restu untuk menikah dengan Langit. "Diam dan menjauh lah dariku. Aku tidak ingin tangan kotor mu itu menyentuh tubuhku, bukankah kamu menginginkan harta anakku? Maka dengarkan kata-kata ku. Tidak ada harta yang dimiliki oleh pria yang sudah kamu nikahi itu, sebab semua masih menjadi milik keluarganya, tidak ada namanya dalam harta atau pun perusahaan. Maka jika kamu ingin kekayaan maka pergi dan cari pekerjaan sendiri di luar sana bersama denganmu." Ucapan Rosa mengejutkan Intan namun, sekuat mungkin ia menyembunyikannya tidak ingin tujuannya di ketahui oleh mereka. "Katakan apa yang sebenarnya terjadi malam itu, bagaimana aku bisa menikah dengan Pelangi? Aku sudah tahu tapi, aku ingin kejelasan dari kalian semua. Malam itu aku sudah mendengar semuan
"Mas juga nggak tau sayang. Ini juga salahnya mas, kurang memahami anak-anak kita sampai hari ini kita tahu siapa Rizky dan siapa Langit. Belum lagi masalah Intan, entah kenapa mas ragu tentang kehamilannya. Apa mungkin ini juga sebuah jebakan? Tapi kita tidak tahu apa yang terjadi antara Langit dan Intan, kenapa dia bisa begitu saja percaya dengan intan tanpa mencari tahu kebenarannya. Bahkan dalam bisnis Langit tidak mudah percaya dengan proposal yang di kirim Klein sebelum memantau lebih dulu tapi ini–" ucap Gustav gusar hatinya terasa sakit mempertahankan Pelangi menjadi menantunya dan memaksa anak sulung menikahi wanita yang ternyata calon istri adiknya. Setelah Rizky pergi usai menerima panggilan telepon dari seseorang. Mereka dengan leluasa membicarakan tentang Pelangi yang berhasil mencuri hati mereka. Rasa bersalah pada mereka membuat Gustav dan Rosa membicarakan apa yang akan mereka lakukan setelah ini."Aku tahu mas, ada yang di sembunyikan Intan. Aku harus bertemu dengan b
"Neng, mengalah itu benar. Tapi lihat bagaimana dan siapa yang patut untuk kita memilih mengalah. Jika tetap disalahkan tentu hal itu tidak baik, jadi mengalah pun tidak ada gunanya Neng." Emak Ratih mendengar jika Pelangi adalah wanita bersuami dan telah dijatuhkan talak, meski Pelangi diam tetapi tanpa sengaja Ratih mendengar pembicaraan tentang Pelangi yang tidak lain adalah Abah Yusuf dan Umi Rahayu. Emak Ratih tahu jika saudari Pelangi yang menjadi orang ketiga, sehingga suami Pelangi menjatuhkan talak.Kini dengan nyaman Pelangi tinggal di salah satu pesantren orang tuanya adalah pilihannya. Itu yang Emak Ratih tahu. Kerahasiaan keberadaan Pelangi menjadi tanya untuk Emak Ratih."Jika semuanya menjadi baik kenapa nggak Mak? Sudahlah kita lanjut masak atau mau metik daun singkong? Katanya Emak mau masak gulai daun singkong?" Pelangi mengalihkan pembicaraan mereka, tidak perlu menceritakan tentang dirinya dan juga keluarganya baginya itu adalah hal yang tidak pantas.Berapa ikat
Rizky menahan pergelangan tangan Langit yang akan meninggalkannya setelah melihat keberadaan Langit yang berdiri di depan ruang perawatan Ibunya tanpa berniat untuk menemui mereka di dalam. "Bang mau kemana? Kenapa mau pergi?" tanya Rizky menoleh kearah pintu yang tertutup rapat."Aku pergi.""Bang, temui ibu sebentar saja. Apa Abang tidak ingin bertemu dengan ibu? Ibu merindukan Abang,""Sudahlah aku pergi, tidak ada untungnya juga aku di sini." Ujar Langit meninggalkan Rizky yang terpaku di tempat.Langkah panjang Langit meninggalkan rumah sakit di mana ibunya di rawat, sebenarnya Langit ingin menemui mereka namun apa yang mereka bicarakan berhasil mengusik perasaannya sehingga langitpun mengurungkan untuk melihat keadaan ibunya saat bersama adiknya datang."Apa benar kalau aku adalah laki-laki yang sangat bodoh? Bagiku semuanya tabu, aku tidak bisa melihat siapa yang salah dan benar karena di sini akulah yang korban. Di sini mereka tidak menghargai siapa dan bagaimana perasaanku,
"Tidak usah sungkan Bu Rosa. Apapun yang terjadi dengan anak-anak kita, saya sudah menganggap keluarga Wiratama sebagai keluarga sendiri. Katakan ada apa Bu?"Umi Hasna merasa jika ada hal yang ingin di utarakan oleh Rosa walau hal itu sulit di ucapkan."Begini Umi Hasna, saya ingin hubungan antara kedua keluarga kita tetap terjalin–" lagi suara Rosa tercekat. Bibirnya kelu entah apa yang akan mereka pikirkan jika dia minta sesuatu yang sulit untuk terima dengan akal sehat."Tentu saja hubungan kita akan tetap terjalin Bu Rosa. Saya pun tidak akan mempengaruhi masalah yang terjadi dengan anak kita dengan hubungan yang sudah lama terjalin," Umi menyakinkan Rosa jika sikapnya tetap tidak akan pernah berubah terhadap keluarga besannya yang akan menjadi mantan.Tetapi gelengan kepala Rosa membuat Umi Hasna mengurutkan keningnya"Kenapa Bu Rosa?""Saya tahu mungkin ini adalah hal yang paling memalukan dan sangat merendahkan. Tapi, apa pun yang saya katakan nanti tidak akan mempengaruhi apa
Tidak ada yang tahu bagaimana isi hati wanita cantik nan sabar yang tidak memudarkan senyum pada Rosa."Maaf Mama, semua keputusan ada pada Umi dan Abah. Aku sayang sama Mama, sekalipun aku tidak bisa menjadi menantu Mama tapi kita bisa bertemu sebagai seorang anak dan ibu. Lagi pula status 'ku masih menjadi istri mas Langit, kami belum bercerai secara resmi. Mama tahu itu bukan?" dengan lembut Pelangi menjelaskan meski tidak seluruhnya tetapi hal seperti ini tentu akan mudah di pahami."Tapi–""Nyonya, tuan. Kenapa kalian memaksa Pelangi untuk menerima anak bungsu kalian? Nyonya seorang wanita seharusnya tahu bagaimana perasaan Pelangi. Tapi kenapa anda begitu egois! Apa dengan menikahkan lagi Pelangi dan Rizky hidup Pelangi akan bahagia? Nyonya dan tuan sudah menjamin itu? Apa dalam rumah tangga mereka tidak ada keributan nantinya? Bagaimana sikap Pelangi saat bertemu dengan kakak iparnya sekaligus mantan suaminya. Sudah pikirkan hal itu Nyonya, tuan?" Eris yang tidak menyukai sikap
Sosok pria yang diam-diam memperhatikan dua sejoli tengah berbahagia, setelah di karuniai seorang anak yang begitu tampan dan putri yang cantik kini gelar sarjana untuk kedua kalinya telah didapatkan. Sukses dalam rumah tangga, mendidik anak-anak dan menjaga keromantisan dengan sang suami telah ia pertahankan. Selain itu sifat dan kerja kerasnya semakin terlihat dengan jelas, ada rasa sesak di ujung sana tetapi semua telah berakhir. Berusaha melupakan dan memilih untuk mencari pendamping tetapi semua telah tertutup hatinya hanya ada satu nama dan itu selamanya."Menikahlah dengan wanita lain yang bisa membuatmu jatuh cinta. Walau hal itu mustahil tapi lakukan demi Mama." "M–ma," Rizky terkejut dengan kehadiran Ibunya yang tiba-tiba ada di sampingnya.Pria yang sejak tadi memperhatikan Langit dan Pelangi adalah Rizky pria yang sampai detik ini masih menyimpan rasa pada Pelangi meski hal itu tidak benar tetapi Rizky tidak bisa menolaknya. Menepis? Berulang kali di lakukan namun nama i
Kebahagiaan kini di rasakan oleh keluarga besar Wiratama dan juga keluarga besar di pesantren dan panti. Terlebih Umi Rahayu dan Abah Yusuf. Setelah berapa jam mereka dalam keadaan cemas dan rasa takut akan sesuatu terjadi pada Pelangi."Alhamdulillah, sayang kamu baik-baik saja. Mas takut sesuatu terjadi sama kamu, bagaimana hidup mas dan anak kita jika—""Mas bicara apa, hem? Ada Allah yang akan menjagaku dan keluarga kita. Mas, kamu sudah adzani anak kita?" tanya Pelangi. Berharap sang suami belum melakukannya tidak di pungkiri dirinya ingin melihatnya momen sang suami untuk pertama kalinya melantunkan adzan di telinga sang anak."Astaghfirullahaladzim, mas lupa dek. Maafkan mas ya, terlalu memikirkan kamu sampai abai dengan anak kita," "Ya mas, tak apa. Aku tahu posisi mas Langit,* lirihnya mengecup kening Langit. Sontak membuat pria itu seketika terdiam melihat aksi sang istri."Jangan nakal dek, kamu tahu mas harus puasa selama 40 hari? Dan kamu sekarang menguji puasa mas," uca
Setelah malam itu pembicaraan yang membuat dirinya kembali tenang. Sang ayah memberikan wejangan padanya jika semua akan baik-baik saja. Anak dan istrinya pasti bisa melewati semua dengan tenang."Den mau berangkat sekarang? Apa tidak sebaiknya menunggu Nyonya sama neng Pelangi?" Mbok Sri meletakan kopi yang di inginkan oleh Langit.Duduk tidak jauh dari anak asuhnya yang sangat ia sayanginya."Ya sudah mbok, aku tunggu di rumah saja. Tapi kenapa aku gelisah ya Mbok? Apa sesuatu terjadi pada mereka? Mbok tau kan mereka perempuan semua." Ujar Langit gelisah."Insya Allah mereka baik-baik saja den. Ada nyonya sama Erna, mereka pasti bisa menjaga neng Pelangi," Langit mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Mbok Sri. Meski hatinya terus merasakan sebaliknya.Setelah kepergian Mbok Sri ke dapur tak berselang lama sang adik pun datang sama halnya dengan mbok Sri, Rizky pun meyakinkan dirinya bahwa Pelangi akan baik-baik saja bersama dengan ibu mereka."Abang tau, tapi entah kenapa
Kehamilan Pelangi yang semakin membesar tidak menghalangi langkahnya untuk tetap menuntut ilmu di universitas milik suaminya. Meski sikap teman-temannya canggung padanya tetapi Pelangi tetaplah Pelangi yang rendah hati ia merangkul semua temannya tanpa terkecuali laki-laki.Baginya yang terjadi berapa bukan yang lalu hanyalah sebuah kesalahanpahaman di antara mereka karena ulah seseorang yang ingin menjatuhkan dirinya. Kini hubungan Pelangi dengan yang semakin membaik.Berbeda dengan sahabat wanitanya, Evan pria yang pernah mengutarakan isi hatinya kini memilih untuk keluar dari kampus setelah terbukti jika dirinya adalah salah satu pria yang pernah singgah dalam kamar Amara. Bukan cinta yang di rasakan oleh Evan melainkan kebutuhan dan keinginan Amara yang menggebu padanya. Hatinya pada amara berbeda dengan isi hatinya lada Pelangi. Cintanya pada istri pemilik kampus tempatnya mencari ilmu memaksakan dirinya untuk pergi melanjutkan studinya di luar negeri dan mengubur cintanya pada P
"Mah, Pelangi tidak apa-apa. Hanya ketiduran terlalu lelah terlebih sekarang—" Langit menatap keluarganya yang kini berada di dalam kamarnya."Kita bicarakan di luar saja, jangan sampai kalian mengejutkan istriku yang istirahat," lanjutnya setelah terdiam sesaat.Dengan perasaan yang diliputi rasa penasaran Mereka pun akhirnya mengikuti perkataan Langit keluar tanpa ada suara kini setelah sampai di ruang keluarga. Rosa orang pertama yang mendesak Langit untuk mengatakan yang sebenarnya."Bisa sekarang kamu katakan pada Mama, Lang? Sebenarnya ada apa dengan menantu Mama? Jangan bikin Mama cemas terlebih kondisi Pelangi yang saat ini terlihat begitu lemah," "Mama istriku tidak lemah dia hanya kelelahan apa Mama tidak perhatikan bagaimana wajahnya sekarang lebih chubby?" ujarnya tersenyum mengembang.Sontak Mereka pun mengangguk membenarkan perkataan Langit."Lantas apa masalahnya?" Gustav akhirnya bersuara memperhatikan Langit yang begitu tenang namun terlihat bahwa wajahnya begitu bah
Berapa bulan kemudian kehidupan Pelangi semakin berwarna dengan keluarga dan sahabat yang selalu berada di dekatnya. Langit yang selalu memberikan cinta dan kejutan untuknya sontak berhasil menghadirkan rasa yang semakin meluluhkan hatinya.Hidupnya seakan dejavu dengan impiannya yang dulu sebelum menikah dengan Langit. Impian bahagia dengan keluarga yang harmonis dan suara tawa anak-anak mereka menghiasi rumahnya.Namun sepertinya Allah belum mempercayakan rahimnya terisi seperti keinginannya."Sayang, kamu yakin mau makan lagi? Maaf bukan mas gak suka, tapi kamu bakalan nyaman nantinya?" Langit melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu lahap menikmati crepes yang baru di beli olehnya. Pelangi tidak terganggu dengan ucapan Langit yang tidak hentinya menggodanya. Baginya saat ini menikmati aneka rasa crepes adalah keharusan."Mas—" lirihnya, hanya melirik suaminya dan kembali melanjutkan makannya."Y–ya, sayang, kamu nikmati saja ya? Kalau kurang nanti mas pesen lagi," ucap
Terkejut? Tentu, dengan keberanian yang di miliki Amara meminta dirinya untuk menerima suaminya berpoligami. Menjadikan Amara sebagai madu dalam rumah tangganya."Kamu ingin menjadi istri mas Langit?" "Ya, sejak lama aku mencintainya. Aku yakin setelah aku menikah dengan mas Langit semua akan baik-baik saja. Orang tuaku akan di bebaskan meski bukan mereka yang salah tapi aku yang merubah semuanya," ucap Amara percaya diri."Kamu tidak merasa bersalah? Sudah menjerumuskan orang tuamu hanya untuk kepentingan pribadi?" Pelangi mengulas senyum tipis begitu tipis hingga Amara tidak melihatnya."Mereka tidak akan sakit hati dan apa yang sudah aku lakukan. Jujur sebaliknya mereka sangat mendukung semua yang aku inginkan termasuk berbicara denganmu meminta supaya aku menjadi istri mas Langit. Bukankah aku sudah berbaik hati padamu? Menerima kamu sebagai kakak maduku dan menerima kamu sebagai istri pertama dan aku istri kedua? Setidaknya kamu memikirkan perasaan aku, sebagai wanita apakah kam
Suasana pagi yang teramat indah nan sejuk dengan gerimis yang mengguyur sejak dini hari tak menghalangi wanita cantik bergamis nude dengan warna khimar senada. Menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya dan menyambut kedatangan adik dan adik iparnya yang tak lain Eris sahabatnya."Mas, perhatikan kamu sibuk sejak pagi sayang, kamu enggak ada kuliah, hari ini?" Langit mengecup pucuk kepala Pelangi yang tertutup Khimar wajahnya begitu cantik dan berseri. Sejak malam itu Langit semakin mengagumi keindahan yang selama ini tertutup dengan pakaian dan kerudung yang besar."Apa yang sibuk mas? Aku cuma bikin sroto ayam, cuaca dingin begini lebih cocok makan yang anget-anget. Lagi pula Arman sama Eris mau kesini, mereka sudah pulang abis bulan madu. Oh, ya mas aku kuliah siang. Nanti kamu enggak usah antar aku ke kampus ya, biar aku berangkat sama sopir," ucapnya lembut. Langit tahu ada kecanggungan di setiap kata yang keluar dari bibir wanita yang ia cintai. Namun semua adalah perminta
"Anda jangan bercanda pak Langit. Mana mungkin wanita kampungan itu istri anda? Jika anda ingin marah pada saya silahkan, tapi saya tahu jika anda adalah –" Damar menepis semua kata yang akan keluar dari bibirnya. Menampik jika Langit adalah suami dari wanita yang kini tengah di permalukan olehnya."Apa aku terlihat sedang bercanda? Bukankah sejak tadi Anang sudah memintamu untuk berfikir lebih dulu? Dan menghubungiku?" Langit geram melihat tingkah Damar. Sang ayah pernah melarangnya untuk tidak memberikan jabatan tinggi pada Damar dengan alasan yang tidak masuk akal. Tetapi kini Langit tahu apa yang menyebabkan ayahnya tidak menyetujui jika Damar yang menjabat sebagai rektor universitas miliknya.Langit memerintahkan orangnya untuk memperlihatkan bukti yang sebenarnya jika video syur itu hanyalah editan. Namun yang membuat mereka terkejut adalah kata-kata yang keluar dari bibir wanita yang berparas cantik yang tidak lain adalah Pelangi istrinya."Jangan di putar videonya. Siapapun pe