Hei, adakah yang merindukan Pelangi? Menurut kalian apa sudah waktunya mempertemukan Rizky dengan Pelangi? Lalu kemana perginya Pelangi? Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, dan tunggu 1, bab lagi untuk kalian yaaaa ♥️♥️
Rosa bergeming di tempatnya mendengar penuturan putra bungsunya untuk pertama kalinya sang anak menolak keras permintaannya. Berlebihan 'kah? Keinginannya untuk tetap menjadikan Pelangi sebagai menantunya. Bukankah tidak ada masalah kalau pada akhirnya Pelangi turun ranjang? Bukankah Intan akan menikah dengan Langit? Yang tentunya di sebut dengan naik ranjang. Rosa berbalik kearah Gustav pria yang menikahinya tiga puluh dua tahun yang lalu. Menanti kehadiran anak dan kembali dirundung kemalangan saat kehamilan keduanya mengalami keguguran. Yang lebih menyakitkan lagi setelah Rosa tahu jika jenis kelaminnya adalah perempuan. Satu tahun Rosa kembali bahagia setelah janin kembali hadir dalam rahimnya dan ia ketahui adalah laki-laki, yang ia beri nama Rizky. Itulah kenapa Rosa memberinya nama Rizky, yang artinya rejeki untuknya kehadirannya benar-benar membuat kehidupan Rosa penuh warna. Meski kasih sayangnya pada anak sulungnya tidak berkurang. Namun hari ini keinginannya mendapatkan p
Mendengar suara sang ibu, Rizky mengangguk, ulas senyum terukir indah di bibirnya untuk wanita yang sudah melahirkannya. Setelah mengucapkan salam Rizky meninggalkan rumah sakit menuju rumah milik sang kakak yang hingga kini entah kemana rimbanya bahkan, di kantor pun tidak menampakkan batang hidungnya hal ini berlangsung satu minggu. Rizky semakin tidak mengenali sifat sang kakak yang sejak dulu selalu tepat waktu dan tidak melalaikan kewajiban terlebih pesan yang ia kirim mengenai sang ibu yang di rawat di rumah sakit. Tetapi tidak ada satupun yang di balas olehnya. Mobil melaju membelah keramaian ibukota dengan perasaan yang sulit digambarkan Rizky berusaha untuk tetap bersikap dengan tenang mengingat kondisi sang ibu yang kini terbaring di salah satu kamar rumah sakit. Dan juga keberadaan Pelangi yang sampai saat ini menghilang entah ke mana bahkan kedua orang tuanya menutupi keberadaannya. Diam-diam Rizky mengunjungi rumah Santoso untuk menemui Pelangi, tidak bermaksud untuk
Intan tersenyum penuh kemenangan melihat Rizky terdiam mendengar ucapannya."Diam kau wanita ular. Atau aku beberkan kebenaran tentang kamu, hah? Aku ingin lihat apa yang bisa kamu lakukan setelah ini? Abangku sudah pasti akan menendang kamu ke jalanan." Ucap Rizky berhasil membuat tubuh Intan bergetar namun, detik berikutnya Intan tersenyum miring menghadapi adik iparnya."Kebenaran? Kebenaran apa yang kamu maksud kan, hah?" Rizky tersenyum kakaknya berdiri menarik kerah bajunya.Intan melebarkan senyumnya, senyum penuh tantangan melihat Langit yang membelanya, Intan meyakini bahwa Langit tidak akan percaya dengan perkataan Rizky terlebih foto-foto yang ia berikan begitu kuat walau ia harus mengeluarkan uang yang banyak."Kebenaran tentang fakta yang selama ini tidak di ketahui oleh Abang, dan juga orang tua kita. Ingin mendengarkan sekarang? Dengan senang hati aku akan mengatakannya, dengan begitu wanita ular itu akan hancur. Korban yang sesungguhnya akan Abang ketahui yang pasti buk
Seketika mereka saling pandang dan lagi mereka menatap kearah pintu di mana Rosa yang duduk di kursi roda sementara Gustav berada di belakangnya. Selang infus masih menancap di punggung tangannya. Suara yang mengejutkan Langit dan juga Rizky sontak mereka menatap bingung pada Rosa, wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang terlihat lemah. "Mama," "Mama!" Ucap mereka bersamaan. Rizky berlari kearah Rosa memeluknya dengan erat mencium punggung tangan wanita yang melahirkannya. "Kenapa Mama ke sini? Bukankah Mama seharusnya masih mendapatkan perawatan di rumah sakit?" ucap Rizky. Mencoba mengalihkan perhatian ibunya yang pasti akan bertanya tentang kebenaran yang baru saja ia ucapkan. Langit begitu terkejut melihat penampilan sang Ibu wajahnya yang begitu pucat dan tubuhnya yang terlihat lemah bahkan jarum masih menancap di tangan wanita yang sudah melahirkannya. Begitu pemandangan yang sangat menyakitkan untuknya namun ia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada sang Ibu.
"Nyonya jika anda sangat membenci saya, saya terima tapi tolong jangan lakukan hal itu pada suami saya. Saya mohon nyonya," intan menjatuhkan tubuhnya di depan Rosa, bukan untuk kali ini saja tetapi untuk kedua kalinya saat Intan meminta restu untuk menikah dengan Langit. "Diam dan menjauh lah dariku. Aku tidak ingin tangan kotor mu itu menyentuh tubuhku, bukankah kamu menginginkan harta anakku? Maka dengarkan kata-kata ku. Tidak ada harta yang dimiliki oleh pria yang sudah kamu nikahi itu, sebab semua masih menjadi milik keluarganya, tidak ada namanya dalam harta atau pun perusahaan. Maka jika kamu ingin kekayaan maka pergi dan cari pekerjaan sendiri di luar sana bersama denganmu." Ucapan Rosa mengejutkan Intan namun, sekuat mungkin ia menyembunyikannya tidak ingin tujuannya di ketahui oleh mereka. "Katakan apa yang sebenarnya terjadi malam itu, bagaimana aku bisa menikah dengan Pelangi? Aku sudah tahu tapi, aku ingin kejelasan dari kalian semua. Malam itu aku sudah mendengar semuan
"Mas juga nggak tau sayang. Ini juga salahnya mas, kurang memahami anak-anak kita sampai hari ini kita tahu siapa Rizky dan siapa Langit. Belum lagi masalah Intan, entah kenapa mas ragu tentang kehamilannya. Apa mungkin ini juga sebuah jebakan? Tapi kita tidak tahu apa yang terjadi antara Langit dan Intan, kenapa dia bisa begitu saja percaya dengan intan tanpa mencari tahu kebenarannya. Bahkan dalam bisnis Langit tidak mudah percaya dengan proposal yang di kirim Klein sebelum memantau lebih dulu tapi ini–" ucap Gustav gusar hatinya terasa sakit mempertahankan Pelangi menjadi menantunya dan memaksa anak sulung menikahi wanita yang ternyata calon istri adiknya. Setelah Rizky pergi usai menerima panggilan telepon dari seseorang. Mereka dengan leluasa membicarakan tentang Pelangi yang berhasil mencuri hati mereka. Rasa bersalah pada mereka membuat Gustav dan Rosa membicarakan apa yang akan mereka lakukan setelah ini."Aku tahu mas, ada yang di sembunyikan Intan. Aku harus bertemu dengan b
"Neng, mengalah itu benar. Tapi lihat bagaimana dan siapa yang patut untuk kita memilih mengalah. Jika tetap disalahkan tentu hal itu tidak baik, jadi mengalah pun tidak ada gunanya Neng." Emak Ratih mendengar jika Pelangi adalah wanita bersuami dan telah dijatuhkan talak, meski Pelangi diam tetapi tanpa sengaja Ratih mendengar pembicaraan tentang Pelangi yang tidak lain adalah Abah Yusuf dan Umi Rahayu. Emak Ratih tahu jika saudari Pelangi yang menjadi orang ketiga, sehingga suami Pelangi menjatuhkan talak.Kini dengan nyaman Pelangi tinggal di salah satu pesantren orang tuanya adalah pilihannya. Itu yang Emak Ratih tahu. Kerahasiaan keberadaan Pelangi menjadi tanya untuk Emak Ratih."Jika semuanya menjadi baik kenapa nggak Mak? Sudahlah kita lanjut masak atau mau metik daun singkong? Katanya Emak mau masak gulai daun singkong?" Pelangi mengalihkan pembicaraan mereka, tidak perlu menceritakan tentang dirinya dan juga keluarganya baginya itu adalah hal yang tidak pantas.Berapa ikat
Rizky menahan pergelangan tangan Langit yang akan meninggalkannya setelah melihat keberadaan Langit yang berdiri di depan ruang perawatan Ibunya tanpa berniat untuk menemui mereka di dalam. "Bang mau kemana? Kenapa mau pergi?" tanya Rizky menoleh kearah pintu yang tertutup rapat."Aku pergi.""Bang, temui ibu sebentar saja. Apa Abang tidak ingin bertemu dengan ibu? Ibu merindukan Abang,""Sudahlah aku pergi, tidak ada untungnya juga aku di sini." Ujar Langit meninggalkan Rizky yang terpaku di tempat.Langkah panjang Langit meninggalkan rumah sakit di mana ibunya di rawat, sebenarnya Langit ingin menemui mereka namun apa yang mereka bicarakan berhasil mengusik perasaannya sehingga langitpun mengurungkan untuk melihat keadaan ibunya saat bersama adiknya datang."Apa benar kalau aku adalah laki-laki yang sangat bodoh? Bagiku semuanya tabu, aku tidak bisa melihat siapa yang salah dan benar karena di sini akulah yang korban. Di sini mereka tidak menghargai siapa dan bagaimana perasaanku,