Share

Ngidam

Huek

Huek

Rasa mual seketika menyertai. Arga langsung panik melihatku tiba-tiba muntah secara mendadak. Dengan cepat ia membantu memijat tengkukku.

Namun, entah kenapa saat tubuh Arga semakin dekat. Rasa mual itu kian bertambah. Akan tetapi, saat Arga menjauh, rasa mual itu menghilang.

Menurutku ini aneh, apakah aku alergi padanya. Tetapi masak baru sekarang sih alerginya. Seharusnya sejak dulu, masak baru sekarang.

Ibu yang mendengar aku mual-mual pun langsung keluar dan membantu memijat tengkuk. Ketika dia bertanya aku kenapa dan Arga menjawab dengan jujur. Ibu malah tertawa dan mengatakan jika aku ngidam.

"Ngidam?" tanyaku dan Arga bersamaan.

"Iya, kamu hamil, Sal," imbuhnya saat melihat keanehan padaku dan Arga.

"Coba kamu ingat-ingat sudah haid apa belum bulan ini," ujar ibu.

Aku pun mulai mengingat dan menghitung. Dan benar saja kalau bulan ini aku sudah telat hampir sepuluh hari. Sampai-sampai aku tidak sadar jika sudah selama itu tidak datang bulan.

"Buruan ajak periksa ke dok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status