"Honey apa kau sudah siap?" Teriak Celine dari lantai dasar.
Dia dan Veronica sudah menunggunya di lantai dasar. Tak berapa lama kemudian, Zack terlihat keluar dari kamar sambil menarik sebuah koper."Itu dia suamimu sudah siap." Veronica menunjuk ke arah Zack."Astaga, kenapa kau lama sekali. Aku sudah menunggumu sedari tadi." Melihat istrinya yang kesal, Zack justru menggodanya."Apa kau sudah tidak sabar, Baby?" Pertanyaan Zack membuat Celine di hadapan Veronica."Honey! Bisa tidak kalau kau ...!" Veronica terkekeh karena tau apa yang menantunya rasakan."Sudah, lebih baik kita berangkat sekarang! Atau aku batalin saja?" Terang saja ancaman dari Celine membuat Zack takut. Mana mungkin dia membiarkan istrinya membatalkan rencana yang sudah dia susun lama."Baiklah, Nyonya muda, kita berangkat sekarang." Sambil memeluk istrinya, Zack mengajak Celine berjalan.Sementara Jony berlari menghampiri mereka untuk memb"Morning Baby, kau sudah bangun? Lihat! Aku sudah siapkan sarapan untukmu."Saat Celine bangun dari tidurnya yang begitu lelap, dia melihat suaminya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan yang di antarkan oleh pelayan hotel.Pria itu begitu segarnya, begitu bersemangat menyambut hari pagi di kota Swis ini. Bahkan Zack bangun lebih dulu tanpa membangunkan istrinya."Honey, astaga, maafkan aku. Aku tidak sempat menyiapkan sarapan untukmu." Wanita itu meloncat turun dari tempat tidur dan mendekap ke pelukan hangat suaminya."Tidak masalah. Sekali-kali biar aku yang melayani-mu, Nyonya muda." Zack berperan sebagai pelayan yang melayani majikannya. Hal itu membuat Celine semakin tidak mau melepaskan pelukannya.Mereka terlihat begitu bahagia, tertawa sambil bercanda tak mau lepas satu sama lain."Ok, duduk. Sekarang biarkan saya untuk mengoles roti ini dengan selai, atau kau mau roti sandwich ini, Nyonya muda? Semuanya sudah aku persiapkan."Plak!"Awh!"Zack pura-pura kesakitan saat Celine m
"Argh! aku takut, Honey aku takut." Celine menjerit saat membuka matanya ternyata meraka berada di tengah-tengah lautan lepas menaiki Jetsky yang sangat kencang."Jangan takut, Baby. Kau pegangan saja yang kuat!" Terpaksa Zack bicara cukup keras karena suaranya tersamarkan oleh hembusan angin.Celine semakin melingkarkan tangannya pada pinggang Zack dan menelungkupkan wajahnya kembali.Lama kelamaan dia mulai terasa nyaman setelah bisa mengimbangi suasana tengah laut.Pelan-pelan Celine mulai melepaskan tangannya dan mencoba merentangkan-nya sedikit demi sedikit.Zack tertawa menoleh ke belakang pada istrinya yang bersorai bahagia."Yey, Honey, aku sudah tidak takut lagi," ujarnya sambil tertawa lepas. Zack semakin meliuk-liukkan setirnya mengejar gulungan ombak yang menjulang tinggi.Cukup lama mereka berada di tengah laut perut Zack kini mulai terasa lapar."Baby, sudah? Apa kau sudah bosan?""Iya, Ho
"Kita pulang sekarang?" Celine mengangguk.Seminggu serasa waktu yang singkat untuk mereka berlibur di kota Swis, rasanya masih belum puas mengingat masih banyak tempat indah yang belum mereka kunjungi semua, hanya saja tuntutan pekerjaan yang membuat Zack harus segera kembali ke tanah kelahiran sekarang.Menaiki kendaraan yang sama saat berangkat mereka mampir ke sebuah toko untuk membeli oleh-oleh."Kau ambil saja apa yang kau mau." Belum sampai Celine mengambil sesuatu, tiba-tiba saja ..."Tuan Zack, hei kau kau Tuan Zackly Welyoston bukan, CEO Galaxi Corpotation?"Seorang laki-laki tua menyapanya dari belakang, rupanya nama Zack sudah terkenal di manca negara. Bahkan dia sendiri tidak mengenal siapa orang tersebut."Hem, iya aku Zackly Welyoston anda siapa?""Perkenalkan, Tuan. Nama saya Charles dan ini istri saya Gutawa. Saya hanya mengagumi diri anda, Tuan. Anda banyak terlihat di kabar berita kalau kalau adalah di
"Akhirnya kita sampai di bandara."Setelah menempuh perjalanan pulang, kini mereka dapat bernafas dengan lega. Jony dan Marvin terlihat menghampiri majikannya yang baru turun dari helikopter."Selamat sore, Tuan.""Hem," jawab Zack singkat. Tak perlu di suruh ke dua anak buah itu tau apa tugasnya. Mereka mengikuti di belakang di mana Jony membawakan koper milik tuannya.Sementara Marvin berlari untuk membukakan pintu mobil untuk meraka."Terima kasih, Jony, Marvin." Celine mewakili Zack yang hanya bersuara singkat."Sama-sama, Nyonya muda." Mobil mulai melaju pelan pulang ke istana.***Sementara di rumah, Veronica, Jesica, Granella dan kedua asisten rumah tangganya sudah siap menanti kedatangan meraka.Beberapa kejutan sudah meraka siapkan untuk menyambut kepulangannya."Ayok, kita siap-siap. Sebentar lagi meraka sampai." Granella begitu antusias."Itu dia mobil me
"Maaf, Tuan Zack sedang istirahat dengan istrinya. Anda siapa?"Degh!"Istrinya, jadi Zack sudah punya istri?" gumamnya dalam hati."Kalau begitu tidak penting kau tau siapa aku. Besok aku akan kembali lagi untuk menemuinya. Permisi."Dia pergi begitu saja dari hadapan Delisa, Delisa hanya mengangkat bahunya sebelum masuk kembali karena di rasa dia itu aneh."Siapa yang datang, Delisa? Kenapa tidak kau suruh masuk?""Anu, Nyonya, seorang wanita mencari Tuan muda.""Seorang wanita? Siapa dia? Apa kau tidak tanya siapa namanya?" Perasaan Veronica mendadak tidak enak. Dia teringat satu nama yang bisa merusak kebahagiaan rumah tangga putranya."Tidak, Nyonya. Dia tidak mau menjawab saat aku tanya siapa namanya. Aku cuma bilang kalau Tuan muda sedang istirahat dengan istrinya, eh, dia pergi.""Tapi dia mengatakan kalau besok akan kemari lagi."Veronica harus siap dengan kemungkinan yang bisa terjadi
"Selamat pagi, Tuan." Semua stafnya menunduk memberi salam namun Zack hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.Dia berjalan masuk ke dalam ruang kerjanya di ikuti oleh Jony di belakangnya, anak buah itu tidak sedikit pun menjauh dari majikannya.Zack melemas saat masuk ke dalam dan mendapati tugas yang menumpuk di atas meja, ingin rasanya dia lari dan membiarkan tugas itu tetapi di sisi lain dia harus mengerjakannya."Ya Tuhan, banyak sekali dokumen yang harus aku tanda tangani, ck!" Dia berjalan lunglai duduk di kursi yang bisa berputar.Satu persatu tugas ya mulai di kerjakan oleh laki-laki yang kini memakai kaca mata bening, sesekali Zack meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku."Mungkin sampai besok pekerjaan ini tidak akan selesai, lebih baik separuhnya aku bawa pulang untuk di lembur."Bahkan makan siang saja Zack meminta Jony untuk membelikannya di restoran.Di saat Jony pergi untuk kembali makanan, saat
"Honey, minumlah susu jahe ini, badanmu akan terasa enak nanti.""Hem, iya Baby. Letakkan saja minuman itu di meja, nanti aku minum." Celine mendekat dan memijit kaki suaminya.Namun tidak ada respon sama sekali dari Zack, padahal biasanya pria itu selalu bernafsu setiap kali Celine menyentuh. Celina hanya mengira kalau Zack benar-benar sedang tidak enak badan.Zack hanya terbaring sambil menutup wajahnya dengan pergelangan tangannya."Kasihan Honey, dia pasti lelah sekali," gumam Celine. Selesai memijat dia membiarkan Zack untuk beristirahat sejenak. Celine turun untuk melanjutkan aktifitasnya kembali."Ada apa dengan suamimu, Nak. Apa dia baik-baik saja?""Tidak apa, Ibu. Honey hanya sedikit tidak enak badan. Mungkin dia kelelahan selama di Swis kemaren." Namun perasaan Veronica masih saja tidak enak.Saat mereka terdiam tanpa bicara, tiba-tiba Jesica datang membawa berita yang mengalihkan pikiran mereka.Gadi
"Honey kau sudah bangun?" Celine mengira kalau Zack benar-benar tertidur. Saat dia masuk ke dalam kamarnya, Laki-Laki itu sedang duduk uncang-uncang sambil memandang ke bawah."Hem," jawabnya singkat."Apa badanmu sudah baikkan? Honey, aku merasa ada sesuatu yang Ibu sembunyikan dariku. Apa kau tau itu, Hon?"Degh!Perasaan Zack tersentuh saat Celine mengatakan itu."Apakah Mama sudah tau kalau Greta telah kembali?" gumam Zack dalam hati."Honey, kenapa kau diam? Apa kau mendengar apa yang aku katakan?""Ah, Iya Baby. Aku ..., aku tidak tau apa yang sedang Mama sembunyikan dari kita. Mungkin itu cuma perasaanmu saja."Rasanya sulit untuk percaya Celine dengan ucapan Zack, hatinya terus mengatakan kalau wanita tua itu sedang menyembunyikan sesuatu."Biar aku cari tau sendiri apa yang sebenarnya terjadi." Celine berbicara dalam hati. Dia naik ke atas tempat tidur dan memijit pundak Zack dari belakang.