Share

38. Satu Sama

Author: juskelapa
last update Last Updated: 2022-07-02 01:37:23
Sully merasa puas membuat Ratna meninggalkan pelaminan lebih cepat dari dugaannya. Tak sia-sia ia membuat tulangnya lunak dengan bersandar dan bergelayut di lengan Wira selama pria itu bicara dengan Pak Effendi. Ditambah lagi dengan tertawa manja sambil menggaruk lengan Wira dan sesekali menyembunyikan wajahnya di sana. Ratna berlalu dengan raut gerah.

Sully ikut tersenyum dan mengangguk pada Pak Effendi ketika pria itu turun menyusul anaknya. Dari kejauhan Sully melihat kalau keduanya tak sempat menikmati hidangan. Pak Effendi malah terlihat mengomeli dua putrinya yang lain untuk cepat-cepat meninggalkan piring mereka. Benar-benar keluarga yang aneh, batin Sully.

“Itu keluarga tengkulak paling berpengaruh belasan tahun di desa ini,” ucap Wira. “Banyak petani yang berhutang gali lubang tutup lubang dan terpaksa tetap terus menjual pada Pak Effendi meski dihargai sangat murah. Dia memastikan petani terus bergantung dan enggak bisa ke mana-mana lagi.” Wira menoleh pada Sully, lalu mema
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (36)
goodnovel comment avatar
Puspita Adi Pratiwi
hhh sully dipanggil Bulik ... sully ngmng ada suami brarti dia sendiri yg ngebongkar rahasianya
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
hhhmm pantesan wira nggak mau sama si ratna..
goodnovel comment avatar
Aqoe Imay
kwwkwk gatel yang lain diurusi dulu mas wira...... tpi q gemes banget Sama mereka wira yang polos tpi peka sully yang blak"kan tpi pinter ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Nakal Mas Petani   39. Gatal, Mas

    Ponsel Wira masih bergetar selama hampir semenit baru kemudian kembali senyap. Setelah dua kali menunduk berusaha melihat bentol gigitan nyamuk di kaki Sully, tapi mendapat penolakan dan kibasan tangan dari wanita itu, Wira menegakkan tubuhnya kembali. Ia tak mau jadi pusat perhatian para tamu. “Mas … aku capek,” kata Sully dengan wajah cemberut. “Sabar sebentar lagi, ya …. Pak Mangun sepertinya sudah mau pulang. Itu, lihat. Sudah berdiri jalan ke sini sa Bapak,” kata Wira, menenangkan Sully. Sully ikut melongokkan kepala memandang tempat yang ditunjukkan Wira. Pak Mangun yang berbalut rantai memang sedang berjalan bersisian dengan Pak Gagah menuju tempat mereka. Sully menegakkan tubuh menantikan pria yang katanya paling disegani dalam hal pelaksanaan adat istiadat di desa itu. “Ini menantu saya, Pak,” kata Pak Gagah seusai Wira berjabatan tangan dengan Pak Mangun dan giliran memperkenalkan Sully. “Mmmm … Enggak tahu kalau Tarmiah sudah lama meninggal, ya?” tanya Pak Mangun pada S

    Last Updated : 2022-07-03
  • Istri Nakal Mas Petani   40. Nafkah Lahir

    Kalau dalam pernikahan normal, sewajarnya malam itu adalah malam pengantin buat Wira dan Sully. Tapi pikiran itu memang tidak ada terlintas dalam benak Wira. Pernikahan yang membawa judul meyakinkan warga desa, hanya berakhir dengan Wira membuka akun sosial media Sully dan berdiam lama di sana. Hari itu, Wira memahami hal baru soal Sully. Pertanyaan orang-orang soal profesi artis yang digeluti Sully, awalnya tidak membawa rasa penasaran apa pun untuknya. Namun, melihat Sully begitu mahir dan menikmati memulas kosmetik ke wajahn, rasa penasarannya tergelitik. Jemari Wira menggulir layar ponsel. Melihat puluhan foto dan video yang kalau digabung jumlahnya ratusan. Tak ada foto atau video yang dilakukan Sully dengan sia-sia. Semuanya selalu bertujuan mengiklankan suatu produk. Sosial media milik Sully, sama sekali tidak menggambarkan kehidupan pribadinya. Semua hanya berisi iklan dan iklan. Bahkan video Sully sedang berolahraga santai pun, di akhir video tetap menyebutkan merek suatu p

    Last Updated : 2022-07-04
  • Istri Nakal Mas Petani   41. Sudah Ada Suami

    Sully keluar kamar dengan maksud menemui Oky. Di dapur, ia malah bertemu Pak Gagah lebih dulu. Pria itu duduk di kursi makan dengan cangkir teh di tangannya. “Bagus baru selesai beresin kayu bakar dari subuh tadi. Belum ada ngeteh, apalagi sarapan. Saya sudah terbiasa mengurus diri sendiri sejak istri saya meninggal. Bagus juga terbiasa mandiri. Tapi sekarang beda. Bagus sudah punya istri. Jadi, memang seharusnya dia diladeni. Setidaknya ada secangkir teh setiap pagi.” Perkataan Pak Gagah yang tanpa tedeng aling-aling membuat Sully membeku di tempatnya. Uang lima juta yang tersimpan di dompet kain tentu saja tidak diberikan cuma-cuma, pikirnya. “Iya, Pak.” Sully tak tahu harus mengatakan apa selain langsung mengiyakan. “Pagi tadi Bagus sudah masak nasi. Itu bumbu dapur semuanya lengkap. Kamu bisa bikin nasi goreng atau apa terserah kamu. Di lemari ada telur. Kalau ada kurang apa-apa yang mau dibeli, bisa dititip ke Bagus. Warung jauh dari sini,” jelas Pak Gagah. “Iya, Pak,” sahu

    Last Updated : 2022-07-04
  • Istri Nakal Mas Petani   42. Sully Gelisah

    “Tapi … masa kamu ninggalin aku?” Sully berdiri lesu memegang ember kosong.“Enggak mungkin kita berdua-duaan. Nanti kita enggak bisa balik lagi ke sini. Kehilangan tempat tinggal dan harus keluar biaya makan,” kata Oky. “Kalau perlu kita enggak usah di apartemen untuk sementara ini. Ketimbang 12 juta buat apartemen dua bulan, mending kita cari kos-kosan aja. Pemasukan lagi tersendat.”“Pembayaran dari endorse yang terakhir gimana? Kan, yang kemarin udah kirim video … terus masih ada dua video lagi yang belum, Ky.” Ada nada putus asa dalam suara Sully.“Sisa pembayaran endorse cuma tiga juta, Lis. Kalau ditambah dengan kirim dua video, nambah lima juta. Itu juga kalau langsung dibayar. Kalau enggak … ya uang kita...uang kamu maksudnya, enggak ada lagi.” Oky lalu menoleh ke kanan-kiri untuk mengecek sekitar mereka. “Sekarang kita numpang hidup dan makan di rumah Pak Gagah. Kamu kira kenapa tiba-tiba aku sayang banget sama kambing-kambing Pak Gagah? Ya, karena Pak Gagah menafkahi kita.”

    Last Updated : 2022-07-04
  • Istri Nakal Mas Petani   43. Pelukan Balasan

    Tadinya Wira berniat mengasah golok untuk membuat takik di pohon kelapa milik Ajeng sore nanti. Apalagi bapaknya mengatakan ada dua tetangga Ajeng yang juga meminta sekalian dibuatkan. Sebenarnya sudah ada alat modern yang bisa dibeli untuk ditancapkan di pohon kelapa sebagai pijakan kaki saat memanjat. Tapi, penggunaannya yang sedikit rumit membuat warga desa masih memilih cara tradisional. Menebas kiri-kanan pohon sembari memanjat hingga ke pucuk adalah cara sederhana, mudah dan juga murah untuk tiba di atas. Sebagai pengaman, biasanya para pemuda membawa kain sarung untuk disangkutkan ke pohon.Sebuah golok yang baru saja Wira ambil dari bagian bawah lemari dapur, ia letakkan kembali. Perdebatan dua orang wanita yang pernah didengarnya tempo hari seakan kembali terulang. Suaranya semakin lama semakin keras. Wira mendatangi asal suara yang tak jauh dari kamar mandi.“Aku udah tebus dengan nikah sama laki-laki yang aku enggak kenal biar kamu juga ada tempat tinggal. Kamu juga bisa a

    Last Updated : 2022-07-05
  • Istri Nakal Mas Petani   44. Ciuman Perjaka

    Sully terdiam beberapa detik. Wajah Wira benar-benar serius. Jelas sudah kalau pria itu mendengar perkataannya di dekat kamar mandi. Wira pasti tersinggung. Perkataannya memang sangat kasar untuk seorang perempuan yang baru diberi uang lima juta dan tinggal cuma-cuma di rumah itu. Ditambah lagi dengan sebuah unit AC yang baru terpasang. Sully merasa dirinya jahat sekali. Usai berbicara, Sully melihat Wira menelan ludah. Wira terlihat berusaha keras mempertahankan posisi tangan di punggungnya. Pria itu pasti berharap ia mendorong dan menjauhkan diri. Wira sedang menambah semen dan bata untuk meninggikan tembok di antara mereka. Pria itu menolaknya dengan membalas perlakuannya.Tapi, Sully tidak mau memberikan kesempatan pada Wira untuk menjauhinya. Oky sebentar lagi pergi ke kota dengan waktu yang tak pasti. Dia akan terlunta-lunta di desa itu kalau Wira mengabaikannya.“Memangnya kenapa kalau aku serius suka sama Mas? Mas yang terganggu?" Sully melepaskan tangan dari belakang tubuh

    Last Updated : 2022-07-05
  • Istri Nakal Mas Petani   45. Gempuran Sully

    Angin sejuk dari AC menderu seiring Sully menyadari napasnya kian memburu. Bibir Wira sangat lembut dan empuk. Tadinya dia belum memejamkan mata. Tadinya dia juga mengira kalau Wira hanya mengecupnya sekilas. Nyatanya Wira menyesap bibirnya cukup lama. Dua tangan Wira menangkup wajahnya. Membuatnya menengadah sampai ia harus mencengkeram kaus pria itu demi menjaga keseimbangan tubuh. Saat itu Wira yakin bisa menjaga kewarasannya. Melumat bibir Sully hanya untuk menyadari bahwa dirinya memang tersinggung karena wanita itu membandingkannya dengan sosok pria yang bahkan belum ia lihat. Apa memang dirinya setak menarik itu sampai-sampai Sully mengatakan banting setir kalau sampai menyukai dirinya? Satu sisi dirinya melarang tersinggung dan mengabaikan Sully. Sisi lainnya malah ingin menunjukkan pada wanita itu soal siapa dan bagaimana dirinya. Wira mendengar napas Sully mulai cepat dan rintihan halus keluar dari sela-sela bibirnya. Lumatan bibirnya memang cukup lama. Seakan mereka sedang

    Last Updated : 2022-07-06
  • Istri Nakal Mas Petani   46. Sully Mengadu

    Ketika Wira meninggalkannya usai mereka saling memagut bibir, Sully melihat sorot berbeda di mata pria itu. Ciuman itu adalah cara Wira agar ia menjauh. Sorot mata boleh menipu, tapi deru napas tak bisa menyaru. Begitu isi kepala Sully. Ia sudah bisa memperkirakan kalau Wira akan terus sibuk dengan berbagai hal.Memang awalnya itu sudah kesepakatan mereka. Bersandiwara menikah dan kemudian mereka sibuk mengurus urusan masing-masing. Harusnya dia senang karena Wira memberinya ruang dan tak merusuhinya dengan tuntutan apa pun. Tapi tetap saja dia tak mau diabaikan.Siang itu dia berencana akan membuat dua video endorse yang masih terhutang. Satu merek produk suplemen pembesar payudara dan satunya beberapa produk dari toko online yang menjual soft lense impor dari Bangkok. Sully sudah sudah duduk bersimpuh di lantai menghadapi kaca tinggi dan sebuah alat catok yang dicolok dengan kabel sambung. Dan pikirannya yang berkelana ke mana-mana soal Wira membuat tangannya meraih alat catok deng

    Last Updated : 2022-07-06

Latest chapter

  • Istri Nakal Mas Petani   KABAR GIVEAWAY DARI MAS WIRA & SULIS

    Halo ....Selamat pagi Boeboo tersayang pembaca juskelapa. Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.Di sini saya mau menginformasikan bahwa novel ISTRI NAKAL MAS PETANI sudah tamat di Bab 280. Apabila kemarin ada penulisan TO BE CONTINUED di akhir bab 280 itu adalah kesalahan penulisan dan error revisi yang terlalu lama. Jangan lupa aplikasinya di-update agar mendapat tampilan terbaru dari GOODNOVEL yang semakin kece ya. Nantinya ISTRI NAKAL MAS PETANI akan diberi bonus chapter di saat kita semua sudah rindu.Kabar gembira giveaway-nya adalah MAS WIRA & SULIS akan memberikan merchandise sederhana untuk 50 orang pertama di peringkat GEMS 1-50. Bagi yang namanya tertera di peringkat tersebut bisa mengirimkan alamat ke :ADMIN JUSKELAPA melalui pesan singkat dengan nomor 0 8 2 2 -5 7 8 5-1 2 3 8 dengan menyertakan tangkapan layar peringkat GEMS (vote).AtauBisa kirim pesan melalui sosial media inssstagram ketik : juskelapa_ di pencarian. Buat yang belum beruntung bisa men

  • Istri Nakal Mas Petani   280. Kenangan Manis Untuk Dikenang (TAMAT)

    Pak Gagah ikut mengangkat gelas teh dan meneguk isinya hampir setengah. Baru menyadari nikmat bertukar cerita yang selama ini diamatinya pada kaum perempuan ternyata juga bisa ia rasakan. Sungguh Pak Gagah ataupun Pak Mangun tidak pernah menyangka bahwa hal yang mereka anggap sebagai tindakan tercela bisa mereka ubah menjadi sesuatu yang membawa masa depan baik untuk desa. “Kamu memang tidak berniat menjodohkan Bagus dan Ratna, kan, Gah?” Pak Mangun meletakkan cangklong di sudut bibirnya. Pak Gagah menggeleng-geleng. “Tidak…tidak. Aku tahu maksud Effendi menekan Ajeng soal hutang dan sertifikat kebun pasti berkaitan dengan Bagus. Ratna itu mondar-mandir terus di dekat rumah sini. Setiap berpapasan jalan yang ditanya Bagus. Tapi Bagus, kan, di Riau.” Pak Mangun tergelak. “Oh, sekarang aku ingat. Karena Ratna sering ke sini kamu jadi kepikiran ide buat ngomong kalau Bagus dijodohkan dengan Ratna.” “Alasan perjodohan itu ditambah dengan banyaknya petani yang terjerat hutang di Effend

  • Istri Nakal Mas Petani   279. Impian Yang Terwujud

    Desa Girilayang itu terletak di kaki Merapi. Awalnya desa itu hanya berisi 12 kepala keluarga dengan 34 jiwa. Kakek buyut Pak Mangun dan Pak Gagah disebut-sebut sebagai orang pertama yang tinggal di desa itu untuk pertama kalinya. Secara geografis Desa Girilayang merupakan sebuah punggung bukit yang diisolasi oleh dua jurang di sisi sebelah barat dan timur. Itu sebabnya sebelum pembangunan jembatan seluruh warga desa harus berjalan memutari bukit dan cukup lama berada di jalan untuk bisa sampai ke kota.Pada sebuah peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia Wira pernah menyampaikan pidatonya yang mengatakan bahwa Desa Girilayang adalah tempat di mana semua warganya menjaga adat istiadat yang merupakan warisan leluhur. Juga melestarikan tempat-tempat wisata sejarah berikut pemandangan alam cantiknya untuk mendongkrak kemajuan desa dalam bidang pariwisata.Semua orang setuju dengan apa yang disampaikan Wira dan setuju dengan apa yang dilakukan Kepala Desa Girilayang terpilih itu u

  • Istri Nakal Mas Petani   278. Menyambut Yang Keempat

    Morning sickness yang dialami Sully berlangsung sampai kehamilannya menginjak usia delapan bulan. Sully mulai kuat terhadap bau-bauan dan bisa makan dalam porsi yang lebih banyak. Jika sebelumnya ia sulit menelan air dingin, masuk bulan kedelapan Sully sudah bisa memanjakan lidahnya dengan es teh manis. Seluruh keluarga besar Pak Gagah ikut senang dengan perubahan baik itu. Sully yang ceria sudah kembali. Pagi hari Sully ikut mendampingi anak-anaknya mandi dan makan. Kerjanya tak hanya bergulung di ranjang saja. Sully sudah mulai rajin seperti biasa. Ia juga mulai menggoda Wira dengan meremas bokongnya atau menggaruk perut pria itu. Wira menyambut bahagia godaan-godaan Sully. Sudah cukup lama pemenuhan kebutuhan batinnya berdasar mood istrinya itu. Menunggu belas kasihan Sully yang mau memberikan dengan sukarela tanpa mulut mengerucut. Memasuki bulan kedelapan mereka sudah kembali bercinta dengan hangat. Kehamilan yang terbebas dari morning sickness, tiga anak laki-lakinya sehat, pa

  • Istri Nakal Mas Petani   277. Dalam Sebuah Pesta

    Kedatangan keluarga Pak Gagah yang hanya berjarak seminggu sebelum pesta pernikahan Oky membuat Pak Anwar menyusun agenda sepadat mungkin untuk mengajak besan berkeliling kampunghalamannya.Hal pertama yang dilakukan Pak Anwar adalah mengajak Pak Gagah melihat kebun kelapa Sully yang dibelikan Wira. Dalam perjalanan menuju kebun itu tak lupa Pak Anwar menunjukkan jalan hasil pengaspalan yang didanai oleh Wira.“Lihat seberapa panjangnya jalan menuju ke kebun kelapa ini, kan? Nah, ini semua Bagus yang mengaspal. Warga yang sudah lama mengharapkan perbaikan jalan bisa ikut menikmati yang dilakukan Bagus. Apa yang dilakukannya ini membawa banyak kebaikan. Bahkan warga yang tidak kenal Bagus secara pribadi malah mengenal namanya. Pernah sekali waktu saya ke kebun kelapa, ada seorang pria yang baru pulang merantau menanyakan soal jalan yang bagus. Orang tuanya langsung mengatakan jalan ini diaspal menantunya Pak Anwar. Namanya Bagus.” Pak Anwar terkekeh-kekeh senang saat menceritakan kisah

  • Istri Nakal Mas Petani   276. Resepsi dan Silaturahmi

    Rombongan itu benar-benar ramai. Tiga generasi melalui perjalanan panjang berpindah-pindah moda transportasi. Pak Gagah yang sudah lama tidak melancong jauh bangun paling pagi dibanding yang lain. Pria tua itu mengecek semua bawaan mereka untuk kesekian kalinya.Perjalanan hari itu dimulai dengan Asmari dan seorang supir dari pabrik yang diminta mengantar ke bandara.“Asmari ikut juga, kan, Gus? Masa Hendro resepsi Asmari enggak ikut?” Belum apa-apa Pak Gagah sudah protes karena Asmari yang belakangan dekat dengan Hendro tidak terlihat memiliki tentengan.“Asmari ikut, Pak. Nanti setelah mengantar kita ke terminal keberangkatan dia titip mobil di parkir inap bandara. Asmari berangkatnya satu pesawat bersama Pretty dan ibunya.” Wira baru saja melepas Asmari untuk meletakkan mobil di parkir inap. Pak Gagah yang sedang menggendong Bima pun sepertinya masih punya banyak waktu untuk memperhatikan orang sekitar.“Bapak capek? Bima bisa diletak dulu di stroller. Gantian sama Tika. Dari tadi

  • Istri Nakal Mas Petani   275. Rencana Perjalanan Jauh

    Dan bukan Sully namanya kalau segala yang ia lakukan tidak menimbulkan kehebohan orang sekeliling. Malam itu setelah mengutarakan keinginannya dengan cara merajuk, Wira menyanggupi semua hal yang akan dilakukan oleh istrinya itu agar mereka mendapatkan seorang bayi perempuan.Pertama-tama mereka berdua mendatangi praktek Dokter Masayu untuk berkonsultasi. Sully santai saja saat mengutarakan keinginannya. Raut dan gesture-nya sangat percaya diri seperti biasa. Terutama saat Dokter Masayu bertanya, “Sulis sudah mau program bayi perempuan? Awang belum dua bulan.” Dokter Masayu mengingatkan.Wira yang masih mengenakan seragam cokelat mengangguk yakin. “Katanya mau sekarang aja, Dok. Biar sekalian aja.”“Kalau bisa sekarang kenapa harus nanti gitu, Dok. Kemarin hamilnya Awang juga bisa secepat itu. Saya mau tahu tips-tips khusus buat hamil anak perempuan.” Sully bicara dengan kedua tangannya yang melingkari lengan Wira. Ia sudah tidak peduli lagi dengan komentar ketiga kakaknya. Karena jik

  • Istri Nakal Mas Petani   274. Sebuah Impian Sully

    Bisa dibilang Sully memasuki masa sedang repot-repotnya. Ulang tahun pertama pabrik pengolahan aren PT. Putra Pertiwi Wira hadir sendirian. Ulang tahun pabrik yang harusnya bersamaan dengan ulang tahun si kembar ternyata perayaannya harus dilewatkan karena Sully baru melahirkan putra ketiganya.Putra ketiga Sully dan Wira lahir di bulan yang sama dengan kelahiran Bima dan Sakti. Dan keluarga Sully kembali datang dengan formasi yang sama. Sari; kakak Sully adalah orang yang pertama kali tertawa terbahak-bahak setelah mengetahui kehamilan adiknya.Dan hari itu, satu bulan setelah Sully melahirkan Sari kembali datang dengan anak bungsunya yang mulai belajar jalan. Dari ketiga kakak Sully, Sari pulalah yang menggendong putra ketiga adiknya itu sambil mengatakan, “Selamat datang putra ketiga adikku yang dulunya setiap hari ngomong jangan banyak anak.”Karena itu Sully mengerucutkan bibir memandang kakaknya.Keramaian ulang tahun pertama pabrik pengolahan aren PT. Putra Pertiwi memang senga

  • Istri Nakal Mas Petani   273. Bukan Kelalaian

    Sully sudah melupakan tentang percintaan sore yang dilakukannya dengan penuh semangat dan keringat. Fokusnya sementara hanya tertuju merawat putra kembarnya dan mengerjakan dua tawaran endorsement yang sudah ia sanggupi. Ada dua iklan yang videonya sedang mereka garap. Pil pelancar ASI dan produk korset pelangsing perut. Kedua endorsement itu diterima Sully dengan penuh suka cita. Terlebih tenaga ‘babysitter’ si kembar masih melimpah ruah.Semua orang di rumah sedang berlomba-lomba menjadi sosok yang paling bisa menaklukkan hati si kembar. Semua ingin mendapat sebutan orang yang paling bisa membuat si kembar langsung tenang saat menangis. Termasuk Pak Anwar dan Bu Dahlia yang biasanya sering berdebat kecil. Suami istri itu kini terlihat kompak menjaga cucu laki-laki dari anak bungsu mereka.“Kita harus sering-sering bikin konsep video begini. Biaya produksinya kecil, mengedukasi, juga anti ribet-ribet klub.” Sully sedang membereskan kotak make-upnya.“Konsepnya emang bagus, tapi nggak

DMCA.com Protection Status